Bagi semua wanita, memiliki wajah yang cantik adalah sebuah keberuntungan dan membawa berkah namun beda hal nya dengan wanita dewasa bernama lengkap Dariella
Dariella menyembunyikan wajah cantiknya karena wajah cantiknya selalu membawa kesialan untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arran Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
“Mau masuk ngga” Tanya kalix kesal saat melihat naka hanya berdiri di depan pintu lift
Naka tersenyum pongah “Duluan aja, gue cuma mau pastiin lo naik lift dengan selamat” Ucapnya asal
“Ga waras lo” Gerutunya lalu menekan tombol lift
Di dalam lift hanya ada riel dan kalix saja, lift karyawan ada 5 dan kebetulan lift yang di naiki oleh riel adalah lift paling ujung yang dimana jarang ada yang naiki. Suasana di dalam lift tampak canggung
“Kenapa tiba-tiba banget naik lift khusus karyawan sih” Batin riel menggerutu
“Setelah jam istirahat berakhir, kamu ke ruangan saya, ada banyak laporan keuangan yang saya mau bahas dengan kamu”
“Baik pak”
“Perasaan ngga ada masalah serius terutama dalam bidang keuangan perusahaan, tapi kok dia keliatan kayak lagi banyak masalah ya” Batin riel sembari melirik kalix sekilas
“Kamu baik-baik aja tinggal di mess seminggu terakhir ini kan?” Tanya kalix tiba-tiba
“Iya pak” Jawab nya singkat
“Jangan kemana-mana sendirian, kalau ingin membeli sesuatu, beli saja di mini market mess. Disana lengkap, jadi tidak perlu keluar lagi”
“Baik pak”
Kalix menghela nafas panjang, ia melonggarkan dasi nya yang terasa mencekik. Sedangkan riel tampak mengerutkan keningnya melihat wajah kalix yang semakin masam
Pintu lift pun terbuka, riel bergegas keluar dari lift setelah berpamitan pada kalix. Pintu lift kembali tertutup membuat kalix menggeram frustasi
“Dia mengabaikan gue lagi” Batin kalix
“Awas aja kamu dariella”
.
.
.
Pukul 7 malam
Riel mendengus kesal, seharusnya saat ini riel sudah bermalas-malasan di atas kasurnya tapi kalix membuatnya harus mengerjakan pekerjaan yang sebenarnya bukan kewajiban riel untuk menyelesaikan nya.
30 Menit kemudian
“Akhirnyaa” Pekik riel pelan
”saya sudah menyelesaikan tugas saya pak, kalau begitu saya duluan” Ucap riel lalu hendak berdiri dari duduknya
“Saya antar” Ucap kalix
Riel mengernyit “Ngga usah pak, toh kan mess nya di belakang gedung perusahaan. Tinggal jalan dikit udah sampai”
“Jangan keras kepala, walau mess ada di belakang gedung tetap saja ini sudah malam, tidak baik perempuan pulang malam-malam sendirian”
Riel berkacak pinggang sembari menatap kalix sengit “Lampu penerangan di lingkungan perusahaan terang benderang pak, terus satpam juga banyak yang berjaga. Keamanan disini kan ketat banget kemungkinan nya sangat kecil orang jahat bisa masuk ke dalam lingkungan perusahaan. Lagian apa kata karyawan lain yang tinggal di mess kalau lihat bapak antar saya, lagian pak kalix aneh banget, yang lembur hari ini lumayan loh pak bukan cuma saya doang, bapak ngga sekalian antar mereka satu persatu sampai di tujuan masing-masing?”
Kalix hanya diam sembari menatap riel kesal
“Dengar ya pak kalix yang terhormat, saya tidak tertarik dengan bapak sekalipun bapak tertarik sama saya. Dan saya paling tidak suka dengan pria yang menaruh perhatian hanya karena fisik seseorang. Jangan cuma memandang seseorang dari fisik nya aja pak, yang jauh dari kata cantik juga perlu dihargai” Ucap riel bersungut-sungut
Dariella yang sudah malas melihat wajah kalix dengan cepat membereskan barang-barang nya dan hendak beranjak pergi namun langkahnya harus terhenti kala kalix menarik lengannya hingga membuat riel berbalik dan menubruk dada bidang kalix
“Kamu benar, saya mulai menaruh atensi yang lebih sama kamu semenjak insiden di bali. Saya akui wajah kamu menarik, tapi diluar sana ada wanita yang jauh lebih menarik dari kamu. Namun poin pentingnya adalah saya tidak gampang tertarik dengan perempuan, dan ini pertama kalinya saya tertarik akan wanita, kamu selalu mengganggu pikiran saya dan membuat saya ingin tau tentang kamu”
Riel menepis tangan kalix dengan pelan “Bapak hanya penasaran dengan saya, setelah bapak mengetahui banyak hal tentang saya, saya yakin bapak akan menarik kata-kata bapak lagi”
“Jangan bertindak jauh pak kalix, saya sangat keberatan jika bapak tertarik pada saya. Jadi hilangkan perasaan semu yang pak kalix rasakan” Ucap riel lalu bergegas keluar dari ruangan kalix
Kalix menggeram frustasi, dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Dimana-mana wanita begitu mengagumi nya dan menginginkan dirinya. Tapi riel justru berbeda, wanita itu sama sekali tidak jatuh dalam pesona nya dan justru membuat kalix ingin gila karenanya
.
.
.
Di sisi lain, riel sudah berada di lobby perusahaan. Ia berjalan keluar sembari terus menggerutu kesal, mungkin jika wanita lain akan senang jika pria modelan kalix tertarik pada mereka tapi bagi riel, kalix tidak ada beda nya dengan laki-laki yang hanya memandang fisik wanita, jika kecantikan itu luntur pasti akan ditinggalkan begitu saja
“Dasar pria, semua sama saja” Gerutunya
Saat hendak berjalan menuju jalur masuk mess, riel tiba-tiba menghentikan langkahnya lalu menatap kearah pintu gerbang masuk perusahaan tan company. Riel baru menyadari jika sudah satu minggu ia sama sekali tidak keluar dari lingkungan perusahaan
Mess karyawan berada tepat di belakang gedung perusahaan, dan fasilitas sangat lengkap mulai dari mini market, café dan tempat makan sehingga membuat riel betah dan sama sekali tidak keluar dari lingkungan perusahaan selama seminggu terakhir ini
Riel menatap jam yang melingkar dipergelangan tangannya “Baru mau jam 8, jajan bentar dehh kangen jajanan jalan” Ucapnya lalu berjalan menuju gerbang yang dikhusus kan untuk penghuni mess keluar dan masuk
Perusahaan tan company di pagar tembok keliling dan disana terdapat 3 gerbang yang cukup besar, yang pertama adalah gerbang utama masuk ke dalam perusahaan dan yang kedua adalah gerbang pintu keluar dan yang ketiga adalah gerbang yang terdapat tepat di depan gedung mess, gerbang itulah yang selalu digunakan penghuni mess untuk keluar masuk
“Ehh neng dariella mau keluar?” Tanya satpam yang sedang berjaga di pos
“Iya nih pak, mau jajan bentar”
“Ngga pake motor neng? Lumayan loh jalan ke depan”
“Ngga perlu pak, saya beli nya di penjual yang deket kok dari sini. Kalau gitu permisi ya pak” Ucapnya lalu kembali berjalan
.
.
.
Sepanjang jalan riel tampak mengernyit kala tidak mendapati satupun penjual jajanan “Tumben banget ngga ada yang jualan” Ucapnya lesu melihat trotoar jalanan yang sepi
Riel menghela nafas panjang, ia tidak mungkin berjalan lagi untuk mencari penjual jajanan, yang ada dia hanya akan kelelahan. Riel pun memutuskan untuk kembali ke mess, baru beberapa menit berjalan, tiba-tiba riel di kejutkan oleh sebuah mobil yang tiba-tiba berhenti di sampingnya. Ia melihat beberapa orang keluar dengan pakaian serba hitam dan memakai masker dan topi. Riel yang merasa terancam hendak berlari namun orang-orang itu sontak menangkap riel dan membius riel
Riel pun tidak sadarkan diri dan tak sempat meminta pertolongan