Karya ini menceritakan tentang seorang karakter utama yang di reinkarnasi menjadi semut di dunia fantasy.
Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HZ77, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prologue
Panas matahari yang terik menyengat kulitnya, terasa seperti bara api di tubuh. Di tengah hiruk-pikuk jalanan yang ramai dengan suara tukang bangunan dan mesin-mesin berat, dia berdiri di sana, tangan kekar yang kotor memegang palu besar. Setiap pukulan yang dihasilkan menggema di telinga, menggetarkan dinding beton yang sedang mereka bangun.
Hari itu tidak berbeda dengan hari-hari lainnya, penuh dengan keringat dan rasa lelah yang seolah tak pernah hilang. Dia, seorang kuli bangunan biasa, terpaksa bekerja keras demi sesuap nasi. Nama mereka tak pernah disebut dalam berita, tak pernah ada yang peduli dengan hidupnya yang selalu diabaikan oleh dunia. Seperti debu yang diterbangkan angin, begitu kecilnya dia di mata masyarakat.
Ketika itu terjadi.
Sebuah suara keras menggelegar menganggu konsentrasi pria itu. Suara dentuman beton yang jatuh ke tanah, lalu suara gemuruh yang mengiringinya, membuat seisi lingkungan menjadi kacau. Tanpa sempat menyadari apa yang terjadi, sebuah beton raksasa dengan kecepatan yang luar biasa jatuh menimpa kepalanya. Segalanya menjadi gelap seketika.
Kepalanya terasa seperti dihantam palu besar, tubuhnya terasa mengambang dan jatuh tanpa daya. Tanpa sempat merasakan rasa sakit yang lebih dalam, kesadaran mulai memudar. Dan dunia seketika menjadi sunyi.
...----------------...
Ketika ia membuka matanya kembali, dia merasa aneh. Awalnya, hanya kegelapan yang dia lihat. Lalu, perlahan-lahan, cahaya yang gelap dan suram menyinari pandangannya. Langit yang berwarna merah redup, seperti darah yang mengalir di langit. Dua bulan besar tergantung di atas kepala-bulan yang satu berwarna kuning, yang lainnya biru, keduanya hampir sejajar, tetapi seolah terpisah oleh ruang yang sangat luas. Kilatan cahaya menyambar dari langit, membelah suasana yang semakin mencekam.
Dia tidak mengerti.
Segalanya berbeda. Semua yang dia lihat seolah berasal dari dunia yang asing, dunia yang penuh kehancuran dan rasa takut. Awan tebal menggulung di langit, seperti ombak yang siap menelan segala sesuatu yang ada di bawahnya. Kebakaran hutan yang terus meluas, merobek bumi dengan api yang mengamuk tanpa henti. Bau hangus dari kebakaran itu semakin terasa menusuk hidungnya, mencampur dengan hawa panas yang menghanguskan kulit.
Monster-monster besar yang tidak pernah dilihat sebelumnya berjalan berkoloni, menyerbu tanah dengan langkah kaki yang berat. Mereka bergerak seperti parade raksasa, langkah mereka menggetarkan tanah, menciptakan getaran yang bisa dirasakan jauh di dalam tubuhnya.
Kehancuran ada di mana-mana. Dunia ini tidak mengenal perdamaian, tidak ada ruang untuk ketenangan. Dunia ini dipenuhi dengan kekacauan.
Sang pria-atau siapapun dirinya sekarang-mencoba mengangkat kepalanya, berharap bisa mendapatkan sedikit pencerahan tentang apa yang terjadi. Namun, rasa pusing yang luar biasa menyergap, membuatnya kembali terjatuh. Saat itu, dia merasakan keanehan yang lebih besar lagi. Dia tak bisa merasakan tubuhnya dengan jelas. Tubuhnya terasa sangat ringan dan asing.
Suasana dunia ini begitu asing baginya. Segala sesuatu terasa begitu jauh, begitu besar, seolah dia menjadi sangat kecil di tengah-tengah kehancuran yang ada di sekelilingnya.
"Dimana aku?" gumamnya dengan suara serak, meskipun dirinya tahu tidak ada yang akan mendengar. Tidak ada seorang pun di sini selain dirinya. Atau... apakah itu benar?
Tubuhnya terasa lebih kecil dari biasanya, sangat kecil. Begitu kecil hingga dia hampir tak bisa mengenali bentuk tubuhnya sendiri. Di sekelilingnya, dunia yang semula tampak seperti dunia biasa itu kini tampak sangat besar, seolah segala sesuatu mengancam dan siap untuk menelannya hidup-hidup.
Dengan perlahan, ia mencoba untuk bangkit. Saat tubuhnya bergerak, dia merasakan sesuatu yang bahkan lebih aneh lagi. Tubuhnya tidak seperti manusia-dia merasa lebih ringan dan memiliki bentuk yang berbeda. Seperti sebuah tubuh kecil yang rapuh, seolah dirinya bukanlah manusia lagi.
Saat matanya mulai berfokus, ia menyadari sesuatu yang menakutkan. Dia tidak bisa merasakan kaki dan tangan seperti biasa. Alih-alih, tubuhnya seakan terdiri dari beberapa bagian kecil yang bergerak dengan cara yang tidak biasa.
Dia tidak bisa bergerak seperti dulu, tidak bisa merasakan gerakan tubuh dengan cara yang sama. Apa yang terjadi padanya? Kenapa dia merasa begitu kecil?
Dengan kebingungannya, dia melirik ke bawah dan mendapati bahwa tubuhnya... bukan tubuh manusia. Tubuhnya kini adalah tubuh semut.
Segalanya terasa lebih besar dari sebelumnya. Semut-semut lainnya berjalan di sekelilingnya, dan dunia yang sebelumnya tampak biasa kini berubah menjadi dunia yang raksasa dan menakutkan. Semua yang ada di sekitarnya-pohon, batu, bahkan daun-tampak seperti gunung besar. Begitu besar, hingga dia hampir merasa terjebak di dunia yang tak ada ujungnya.
"Apakah ini... dunia baru?" gumamnya, merasa bingung. "Apakah ini kehidupan baru yang kuterima setelah kematian?"
Sekilas, dia melihat tubuhnya yang rapuh dan kecil. Segala sesuatu di dunia ini menjadi sangat besar dan luar biasa menakutkan. Apa yang harus dia lakukan? Apa yang bisa dia lakukan untuk bertahan hidup di dunia yang penuh dengan kekacauan dan ancaman ini?
Namun, meskipun rasa takut itu menguasai dirinya, ada sebuah rasa penasaran yang tak bisa dihindari. Dunia ini begitu berbeda, begitu penuh dengan misteri, dan mungkin-hanya mungkin-dia bisa menemukan jawabannya, meskipun dia sekarang hanyalah semut kecil di dunia yang tak tahu arah.
...~𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐~...