NovelToon NovelToon
Majikanku Maduku

Majikanku Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Penyesalan Suami
Popularitas:50.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Buna Seta

Sungguh berat beban hidup yang di jalani Sri Qonita, karena harus membesarkan anak tanpa suami. Ia tidak menyangka, suaminya yang bernama Widodo pamit ingin mencari kerja tetapi tidak pernah pulang. Selama 5 tahun Sri jatuh bangun untuk membesarkan anaknya. Hingga suatu ketika, Sri tidak sanggup lagi hidup di desa karena kerja kerasnya semakin tidak cukup untuk biaya hidup. Sri memutuskan mengajak anaknya bekerja di Jakarta.

Namun, betapa hancur berkeping-keping hati Sri ketika bekerja di salah satu rumah seorang pengusaha. Pengusaha tersebut adalah suaminya sendiri. Widodo suami yang ia tunggu-tunggu sudah menikah lagi bahkan sudah mempunyai anak.

"Kamu tega Mas membiarkan darah dagingmu kelaparan selama 5 tahun, tapi kamu menggait wanita kaya demi kebahagiaan kamu sendiri"

"Bukan begitu Sri, maafkan aku"

Nahlo, apa alasan Widodo sampai menikah lagi? Apakah yang akan terjadi dengan rumah tangga mereka? Kita ikuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Kecewa, itu yang dirasakan Widodo begitu melihat wanita yang ia cintai dijemput pria lain, padahal Widodo sudah merencanakan sejak lama ingin mengantar Sri jalan-jalan.

Terlebih, pria itu bukan saingannya lagi, Prasetyo pria yang masih lajang, tampan, dan sudah kaya sejak lahir. Dia menarik napas dalam-dalam walaupun usianya hanya bertaut 3 tahun, tapi Pras saat ini sedang bersinar dalam bisnis.

Widodo menatap penampilannya yang seperti gelandangan itu di kaca spion, air matanya menetes. Dia menyadari bahwa kemewahan yang dimilikinya selama 5 tahun, dan didapatkan dengan instan tidak bertahan lama. Semua itu Allah ambil dengan cepat pula.

Widodo menyadari bahwa dirinya kini bukan siapa-siapa, mengais rezeki bolak balik menyusuri jalan pun tidak cukup untuk membuat perutnya kenyang, apa lagi menghidupi keluarga. Ingin rasanya Widodo membuka penyamaran agar Sri tahu siapa dirinya. Namun, apalah gunanya, andai Sri masih mencintainya pun tidak mungkin memilih pria kere sepertinya. Widodo hanya bisa memandangi Sri yang sedang dilirik Pras dengan mesra.

"Sri duduk di depan ya" titah Pras, setelah Laras duduk di jok tengah. Dia membukakan pintu untuk Sri.

Sungguh romantis terlihat dari angkutan. Dari lirikkan mata, dan tatapan Pras kepada Sri, Widodo tahu jika Pras mencintai mantan istrinya itu. Widodo hanya bisa menggigit bibirnya ketika pikirannya mengulang kembali masa-masa bersama Sri ketika remaja, meminang, hingga mempunyai anak. Namun, Widodo menyia-nyiakannya.

Ia tidak kuat menatap Pras dan Sri begitu lama, kemudian membenamkan wajahnya di setir.

Sementara Sri berdiri termangu memandangi pintu mobil yang sudah terbuka lebar. Duduk di depan bersama Pras tentu saja harus berpikir panjang. Bagaimana jika ada orang yang dia kenal melihatnya. Sri takut dinilai janda yang tidak tahu diri. Kata-kata Sally bahwa ia janda gatal pun masih terngiang di telinga.

"Sri... lama sekali" Pras mendorong badan Sri hingga masuk mobil kemudian menutup pintu. Pras berputar masuk pintu sebelah kanan. Bibirnya senyum-senyum nampak bahagia bisa berdekatan dengan Sri. Pria mana yang tidak akan jatuh cinta pada wanita yang bukan hanya cantik wajahnya saja, tapi hatinya jauh lebih cantik.

Mobil tersebut melaju sedang menuju kebun binatang. Dalam perjalanan Sri tidak mengucap kata sama sekali, karena pikirannya ke mana-mana. Ia akui kehadiran Pras yang ramah, dan perhatian itu membuatnya lebih nyaman. Inilah pengalaman Sri berteman dengan pria setelah melewati masa-masa sulit sendirian. Namun, mengingat statusnya saat ini ia menjadi minder.

 Sri duduk diam memandangi pepohonan dari kaca, sementara Pras ngobrol dengan Laras hingga mobil tidak sepi, sesekali melirik Sri di sebelahnya. Wanita yang biasanya menguncir rambutnya itu kini dibiarkan tergerai, kaos pink, dan celana jins membuat penampilan Sri seketika berubah seperti remaja saja.

"Kita sudah sampai Mas" Sri mengingatkan ketika Pras justru melaju ke arah lain.

"Oh, sudah sampai, ya" Pras terkekeh lalu berputar mencari tempat parkir.

"Itu kan ada tulisannya, Om" Laras membaca plang arah pintu masuk ragunan.

"Iya, iya. Om lupa" Pras menghentikan kendaraan di tempat parkir yang sudah disediakan.

Sri turun dari mobil, kemudian membuka pintu belakang menggandeng Laras menuju loket. Tiba-tiba aroma prafum pria yang tidak asing terendus di hidungnya. Seketika Sri menoleh, menatap pria itu siapa lagi jika bukan Pras.

Mereka bertiga berjalan kaki mengunjungi beberapa binatang yang disukai anak-anak. Laras yang belum melihat beberapa hewan dari jarak dekat tentu saja senang. Anak itu berjalan tanpa kenal lelah padahal kaki Sri sudah pegal-pegal.

"Mas Pras kalau capek istirahat saja" Sri merasa punya hutang budi, karena Pras bukan siapa-siapa nya tapi ikut berjalan ke sana ke mari.

"Mana ada aku lelah Sri, demi calon anak aku, kuat jalan sampai sore bahkan menggendong kalian berdua" Pras tersenyum manis.

Sri mengerutkan kening mendengar kekonyolan Pras.

"Dahimu jangan mengkerut gitu" Pras mengusap wajah Sri dari dahi hingga dagu.

Sri menyeret kakinya mundur, tidak menyangka jika dibalik ketegasan Pras ternyata konyol juga. Namun, Pras justru mengulum senyum.

"Bun, monyetnya lagi menyusui. Aiih... lucu banget" Laras menyadarkan dua orang dewasa yang sedang salting.

Sri cepat-cepat berpaling ke arah Laras, putrinya itu senang sekali melihat anak monyet yang sedang disusui Induknya seperti manusia.

"Waktu Laras masih bayi seperti monyet itu kali ya, Bun?" Pertanyaan Laras mengundang tawa Pras, sementara Sri menunduk.

"Tentu tidak, masa Laras disamakan monyet" Pras lagi-lagi tertawa.

"Maksudnya bukan makhluknya Om, tapi monyet pun sayang dengan anaknya" Laras membayangkan ketika dulu menyusu bundanya.

Pras menjelaskan perbedaan manusia dengan hewan tersebut panjang lebar yang mudah dimengerti oleh anak seusia Laras.

"Kita istirahat dulu, yuk" Sri yang duduk di belakang beralas batu tidak mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Iya Bun" Laras mengait jemari Pras, mengikuti bundanya, mencari tempat yang agak jauh dari binatang-binatang agar bersih karena akan makan bekal.

"Laras, kalau Om Prasetyo menjadi Ayahmu, apa kira-kira kamu setuju sayang?" Tanya Pras yang tertinggal oleh Sri.

"Tentu saja Laras setuju Om, yang penting Bunda mau menjadi suami Om" Laras sebagai anak berharap ayah dan ibunya bersatu. Namun, mengingat ayah bukan hanya miliknya, lebih baik punya ayah baru yang penting baik dan sayang kepada bundanya.

"Nah, sekarang bersedia atau tidak Bunda kamu menerima Om sebagai suami, Laras harus membantu, Om" Pras berkata pelan agar tidak di dengar Sri.

"Beres, Om" Laras mendongak menatap Pras di sebelahnya. Laras banyak harapan, semoga bunda mendapat pengganti ayahnya yang jauh lebih baik.

"Apanya yang beres?" Sri ternyata sudah berhenti

...~Bersambung~...

1
neng ade
astaghfirullah.. kelakuan gak bisa berubah.. padahal udah jadi mantan masih bersikap sombong dan angkuh. dasar gak tau diri
neng ade
siapa tuh yang datang 🤔
Ambo Nai
semoga jodoh widodo
Rina
Waduh siapa ya wanita yg datang itu , semoga gak terjadi hal yg tidak diinginkan ya 🙏🏻
vj'z tri
kalau Sally liat wowwww panas panas panas panas 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
tekno.story
Luar biasa
Eka ELissa
spa tuh.... jodohnya kng dodol yg baru kah......
Eka ELissa
pras junior bkln launching....ni...😘
spa tu Pati Saly yg di kursi roda....
moga dia insaf deh ya...
Rina
Siapakah itu , apakah Sally 🫢🫢🫢
Dewi kunti
shally kah itu🤭🤭🤭🤭
neng ade
semoga aja Sri Hami .
wanita yang di kursi roda itu pasti Sally
Rina
Pasti Sally yang lewat , semoga Sally gak berulah ya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Hanna Kustriana
sambungannya kemana ya...? eps 57 nya dst....?
Hanna Kustriana
Sally ini udah biasa di manja dan juga sifatnya egois....jadi akan terus terjerumus kehidupannya seoerti belinda sahabatnya .... hrsnya segera sadar dan mohon sama Tuhan jln yg terbaik....
Hanna Kustriana
sangat baik , banyak mendidiknya untuk ahlak yg lebih baik....
Eka ELissa
bukn nya brubh mlhan smkin gila kmu saly....
Rina
Aduh Sally klo lagi sedih tuh cari Tuhan sholat minta ketetangan bukan malah pergi ke tempat begituan , kamu gak akan mendapakan ketetangan malahan nanti kamu akan jatuh dan lebih terpuruk 🫢🫢
neng ade
udah kelihatan tuh kelakuan buruk nya
Hanna Kustriana: lanjut author...please...bagus banget ceritanya....penasaran siapa yg tepuk pundaknya Sally....
total 1 replies
neng ade
sombong nya udah kebangetan kamu Sally.. aku yakin Widodo yang akan menang dalam hak asuh Ara dan kamu yang akan pulang gigit jari
neng ade
perlu dikasih pelajaran tuh si Sally biar dia kapok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!