NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Secretary

Bukan Sekedar Secretary

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Chicklit
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Bunga itu telah layu sejak lama, menyisakan kelopak hitam yang berjatuhan, seperti itulah hidup Hanna Alaya Zahira saat ini, layu dan gelap.Hanna adalah seorang sekretaris yang merangkap menjadi pemuas nafsu bosnya, mengantungi pundi-pundi uang dalam rekeningnya, namun bukan tanpa tujuan dia melakukan itu. Sebuah rahasia besar di simpan bertahun-tahun. Pembalasan dendam.. Edgar Emilio Bastian bos yang dia anggap sebagai jembatan mencapai tujuannya menjadikannya simpanan dibalik name tag sekretarisnya, membuat jalannya semakin mulus. Namun, di detik-detik terakhir pembalasan dendam itu dia justru terjerat semakin dalam pada pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permulaan

Gadis berusia 22 tahun itu berjalan menyusuri lorong gelap di sebuah klub malam kenamaan ibu kota. Parasnya yang cantik dan menggoda menjadi pusat perhatian para pria yang bahkan sudah memiliki wanita tak kalah menawan disisinya.

"Hanna!" Gadis itu menoleh.

"Ya?"

"Yang bener, Mami bilang lo berhenti?" Tiara salah satu teman se-profesinya sebagai wanita malam menghampiri. Ya, wanita malam atau orang-orang zaman sekarang memanggilnya 'ani- ani', apapun itu sama saja, intinya dia bekerja dengan menjual dirinya demi uang, memberi kepuasaan kepada setiap pria hidung belang.

Gadis bernama Hanna itu mengibaskan rambutnya anggun "Ya," Jawabnya.

"Kenapa?"

Hanna terkekeh "Lo pikir gue mau disini selamanya?" Hanna menggeleng dengan jari telunjuk yang dia gerakan ke kiri dan ke kanan "Enggak." Dia bahkan menekankan kata- katanya.

"Terus hutang lo?"

"Hutang gue sama Mami hampir lunas, dan gue udah punya kerjaan lain, dan Mami bersedia ngelepasin gue asal gue cicil sisanya." Selama ini Hanna memiliki hutang demi pendidikannya, di tengah kejamnya dunia, Hanna berhasil bertahan dengan uang dari Mami Popy dengan imbalan dia harus bekerja sebagai ani- ani.

Ya, begitu kejamnya dunia hingga Hanna tak memiliki pilihan lain, selain menjatuhkan dirinya ke dalam lubang kenistaan.

"Beruntung banget lo. Terus kerjaan lo apa?"

Hanna mengedikkan bahu "Rahasia."

Tiara mencebik "Lo dobel beruntung kalau gitu." Dan Hanna hanya bisa menepuk pundak Tiara sambil bergumam "Ya."

Hanna tersenyum lebar lalu merangkul pundak Tiara "Ayo, gue traktir buat malam terakhir gue jadi ani- ani-nya Mami Popy." Hanna menggiring Tiara ke meja bartender.

"Jo vodka dua." Hanna menunjuk kedua jari tangannya pada pria muda yang langsung tersenyum ke arahnya.

"Gue denger lo berhenti?"

Hanna menopang dagunya tersenyum "Berita menyebar dengan cepat ya."

Jo terkekeh, pria itu menuang pesanan Hanna ke dalam dua gelas kecil dan menyimpannya di depan Hanna dan Tiara.

"Ya, dia tega banget ninggalin gue," Ucap Tiara.

"Gue berhenti bukan berarti gue gak kesini lagi, jadi  ... Tenang aja, posisi quen masih gue yang pegang." Hanna mengangkat gelasnya dan menyatukannya dengan milik Tiara hingga menimbulkan bunyi 'ting' lalu meminumnya.

"Lo gak boleh lupain gue juga kalau gitu," Ucap Jo sebelum pria itu pergi melayani pelanggan lain.

Hanna melambaikan tangannya "Ayo menari, malam ini gue mau senang- senang," Ucapnya dengan segera menarik Tiara ke lantai dansa.

Hanna dan Tiara menari mengikuti alunan musik keras dan kencang, bergerak dan meliuk dengan gerakan tubuh yang begitu menggoda, membuat setiap pria yang melihat menahan liurnya dan mencoba menarik perhatiannya.

Hanna tak peduli, sesekali dia hanya menyesap minumannya lalu kembali menari. Biarkan dia hilang akal hari ini, sebelum besok dia menjadi waras. Lebih tepatnya pura-pura waras.

****

Seorang pria berjas formal melihat ke arah para rekan bisnisnya yang asik dengan para wanita di sebelahnya dengan tatapan jengah, lalu mengalihkan tatapannya pada sekumpulan manusia yang tengah menari di lantai dansa, hingga tatapannya beradu dengan seorang gadis bergaun merah yang tengah menari meliukkan tubuhnya dengan berani, tatapan gadis itu teralihkan namun, seolah telah terkunci tatapan pria itu tak lepas darinya. Senyum seringai menghiasi bibirnya lalu menggerakkan tangannya agar seorang pria di belakangnya mendekat "Ya, Pak?"

"Aku ingin dia," Tunjuknya pada gadis bergaun merah yang asik menari dengan sesekali menegak minumannya.

"Baik, Pak." Pria di belakangnya beranjak.

Mata elangnya masih mengawasi gadis itu hingga seorang bodyguard menghampiri dan terlihat berbisik, namun gadis itu menggeleng.

Beberapa saat kemudian si asisten kembali lalu berkata "Maafkan saya, Pak. Gadis itu sudah berhenti, dan berkata tak ingin melayani siapapun." Dia bahkan memesan langsung dari Mami Popy untuk memesan gadis itu tapi, Mami Popy bilang dia tak bisa memaksa, sebab dia bukan anaknya lagi.

Pria itu masih belum kehilangan seringaian di bibirnya, "Sungguh?" Tanyanya tak percaya, dia baru saja di tolak? Egonya tersentil, namun dia masih tak melepaskan tatapannya dari gadis itu.

Edgar Emilio Bastian, 35 tahun. Seorang pengusaha properti, juga bisnis pertambangan terbesar di Kalimantan, saat ini masih dengan serius menatap gadis yang baru saja menolaknya beberapa saat hingga dia memutuskan keluar dari klub malam kenamaan di Ibu kota tersebut setelah asistennya mendapatkan seorang gadis lain untuk dia sewa.

Mobil yang membawanya, keluar dari parkiran bawah tanah klub, dan melaju mulus menyusuri jalanan, hingga mata tajamnya melihat gadis bergaun merah yang baru saja menolaknya berjalan sempoyongan dengan menggoyang-goyangkan tas bahunya dan sesekali memegang kepalanya.

"Berhenti!" Titahnya dengan suara berat.

Mobil berhenti tepat di depan gadis itu.

Edgar menggerakkan kepalanya memberi isyarat ada asistennya untuk membawa gadis bergaun merah itu.

"Keluar," Ucapnya pada gadis di sebelahnya.

"Tapi, darl?" Gadis itu merajuk manja, tentu saja dia mengenal siapa gadis di luar sana, Hanna, saingan terberat para ani- ani. Dan dari yang dia dengar Hanna sudah berhenti, bagaimana mungkin dia masih kalah dengannya, bahkan saat dia sudah berhenti.

"Kau akan mendapat uangmu dengan penuh, Nona," Tentu saja bukan Edgar yang bicara, dia tak perlu repot untuk menyiakan suaranya.

Asisten Edgar membuka pintu dengan sebelah tangannya menarik tangan Hanna, lalu mendorongnya masuk setelah gadis tadi keluar sambil mengumpat kesal.

"Apa- apaan nih!" Teriak Hanna kesal, bagaimana bisa dia di seret paksa masuk ke dalam sebuah mobil.

"Berapa hargamu?" Hanna mengerutkan keningnya menatap pada pria yang duduk dengan tenang di sebelahnya.

"Oh, kau ingin menyewaku?" Hanna terkekeh "Kau yang hendak menyewaku tadi?"

Edgar diam dan hanya berkedip tenang menatap Hanna.

"Aku sudah bilang aku berhenti." Hanna hendak membuka pintu namun pintu terkunci.

"Sebutkan saja berapa hargamu?"

"Sudah ku bilang, aku berhenti! Sekarang buka pintunya." Meski sudah mabuk, terlihat gadis itu mempertahankan kewarasannya.

"10juta, 20 juta?"

Hanna menyeringai, "Sungguh, kau ingin menyewaku?" Hanna mengangguk "Berapa yang berani kau bayar untukku?" Jari lentik Hanna meraba dada Edgar dengan sensual "Dari pakaian formal mu kau seorang pengusaha, menurutmu berapa hargaku."

Edgar terkekeh "Beritahu aku berapa hargamu agar aku bisa menentukannya."

"Orang-orang biasa menyewaku lewat Mamy Popy, mereka membayar 20 juta untuk setiap transaksi."

Edgar mengangguk, dia juga mendengar jika klub itu terkenal bukan hanya kemewahannya, namun di belakangnya ada sebuah bisnis prostitusi yang berharga fantastis untuk setiap gadis, sebab terjamin kepuasannya.

Mata sayu Hanna memicing mengira pria di depannya akan menyerah, "Kalau begitu, aku akan keluar."

"50 juta, jika kau bisa memuaskan aku," Ucap Edgar masih tak melihat ke arahnya.

Hanna menaikan alisnya lalu mengulurkan tangannya "Setuju." Saat Edgar menerima jabatan tangannya, Hanna dengan cepat menaiki tubuhnya dan memiringkan wajahnya untuk meraih bibir pria itu.

....

Eng ing eng... aku datang lagi, maaf kalau ada typo ya, seperti biasa tes ombak🤗

1
Bo Ra
wkwk mba2 LC lg viral ya kk thor😁
yuning
Edgar pemain Hanna
Erna Wati
ya Hanna,kau cemburu..kau mulai jatuh cinta pd Edgar.
mbu ne
nah kan...Hanna mulai terjebak permainan sendiri...
Rahmawati
Hanna iseng bgt sih, Edgar beneran khawatir
Rabiatul Addawiyah
Edgar pasti sdh mencintai Hanna neh...bukan krn nafsu utk bercinta diatas kasur sj tp hatinya jg
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
datang bulan kok berenang thor
Ceu Nah: udah dari kemarin kak, masa banyak terus😅
total 1 replies
yuning
jangan main main sama nyawa
Rahmawati
Siska mulai curiga kayaknya
Rahmawati
naomi hanya butuh perhatian
Rabiatul Addawiyah
Aamiin YRA
Bo Ra
cerita nya bagus kk
yuning
oh Siska pasti curiga tapi semoga gak secepat itu ,sistah
mbu ne
apakah Hanna mulai memberikan kode2 untuk menyingkirkan Siska? 🤔
mbu ne
atur aja K...🤭
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
capek yaaa Han rasanya 🤭
yuning
bapak sama anak sama kecanduan dirimu Hanna
Hamsiyah Hasta
aminnn
semangat thor
Erna Wati
semoga misi balas dendam mu berhasil Hana 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!