NovelToon NovelToon
Hasrat Terlarang Istri Yang Diceraikan

Hasrat Terlarang Istri Yang Diceraikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dark Vanilla

"perceraian ini hanya sementara Eve?" itulah yang Mason Zanella katakan padanya untuk menjaga nama baiknya demi mencalonkan diri sebagai gubernur untuk negara bagian Penssylvania.

Everly yang memiliki ayah seorang pembunuh dan Ibu seorang pecandu obat terlarang tidak punya pilihan lain selain menyetujui ide itu.

Untuk kedua kalinya ia kembali berkorban dalam pernikahannya. Namun ditengah perpisahan sementara itu, hadir seorang pemuda yang lebih muda 7 tahun darinya bernama Christopher J.V yang mengejar dan terang-terangan menyukainya sejak cinta satu malam terjadi di antara mereka. Bahkan meski pemuda itu mengetahui Everly adalah istri orang dia tetap mengejarnya, menggodanya hingga keduanya jatuh di dalam hubungan yang lebih intim, saling mengobati kesakitannya tanpa tahu bahwa rahasia masing-masing dari mereka semakin terkuak ke permukaan. Everly mencintai Chris namun Mason adalah rumah pertama baginya. Apakah Everly akan kembali pada Mason? atau lebih memilih Christopher

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dark Vanilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prolog

“Eve…” suara lembutnya menyapa telingaku.

“Hmm?”

Rambut blondenya tersapu oleh angin yang bertiup dengan sangat lembut. Di pertengahan musim semi, kami berbaring di hamparan rumput hijau beralaskan karpet piknik berwarna kuning. 

Mentari di atas jam 2 siang tidak terlalu menyengat. Di tengah taman di bawah pohon trembesi. Aku berbaring di dadanya, memperhatikan dia yang memejamkan mata dan  kulit pucatnya tertumpah cahaya dari sela-sela rimbun pohon yang menaungi, menonjolkan ketampanan yang begitu halus. Tangannya yang selalu lembut padaku kini bermain di ujung rambutku membuat gerakan melingkar. 

Aku tersenyum melihat pria tampan ini. Suamiku, Mason Zanela pria berdarah Italia-Amerika yang dipahat dengan indah. Pria yang sudah menemani hidupku selama 2 tahun. Pria yang tidak akan kusangka akan kusebut sebagai rumah. Aku ingat bagaimana Mason seperti setitik keindahan di hidupku yang penuh kekacauan. Menarikku dari dunia yang kupikir akan selamanya suram. Melingkarkan cincin dengan mata berlian kecil yang manis di jemariku, sambil mengucapkan sumpah untuk terus bersama, pria ini sudah menjadi pusat duniaku sepenuhnya, tempatku bergantung dan bersandar. Meski ia pernah membuat kesalahan, aku bersedia untuk menerimanya. Toh, tidak ada manusia yang tidak pernah salah. Terlebih aku hanya punya dia.

“Akankah kau terus mencintaiku?”

Aku mengangkat kepalaku, menatapnya yang masih memejamkan mata indahnya.

“Pertanyaan macam apa itu?” aku mengerutkan keningku.

“Meski hidup bersamaku sangat sulit. Apakah kau akan tetap mencintaiku?” tanya nya lagi kini tatapannya tertumpah padaku.

Aku mengerti kekhawatirannya. Menikah di usia muda, dengan masa depan yang belum pasti adalah tantangan yang kami hadapi saat ini. Bermodalkan cinta, kami berdua nekat untuk membangun rumah tangga. Mengumpulkan semuanya satu demi satu. Namun, yang terbaik adalah di tengah seluruh keterbatasan ini kami saling menguatkan satu sama lain. 

“Bukankah aku masih disini bersamamu.”

“Aku lelaki yang banyak kekurangan.”

“Apakah aku pernah mengeluh?”

“Aku sungguh ingin membuatmu bahagia Eve,” 

Iya, Aku tahu dia punya harga diri sebagai lelaki yang ingin membuat pasangannya nyaman bersama dengannya. 

“Kalau begitu teruslah hujani aku dengan cintamu, seperti yang kau lakukan selama ini, hmm.” 

Mason menatapku dengan mata olivenya yang cemerlang. Tangannya bergerak ke pipiku, membawa wajahku untuk lebih dekat dengan wajahnya. Mengelus pipiku dengan lembut, mengantarkan perasaan sayang di setiap elusannya. 

apalagi yang kuminta? Mason seperti musim semi yang indah setelah musim dingin yang memenuhi perjalanan hidupku. Pria yang tidak pernah suka melihatku sibuk sendiri dengan pekerjaan rumah. Pria yang sudah menyediakan air panas setiap pagi sebelum dia berangkat bekerja untuk aku mandi. Yang selalu pulang dengan tersenyum bersama setangkai mawar tiap makan malam spesial kami. Yang selalu memuji dan memakan apapun yang kusediakan meski kutahu rasanya tak karuan. Selalu memujiku cantik meski yang kupakai hanya kaus lusuh. Selalu menjadi tempatku bersandar ketika mimpi-mimpi buruk itu kembali, ketika kecemasan dan hal-hal traumatis itu kembali menghantuiku, dia selalu menenangkan tanpa protes Cinta nya lah yang mengobatiku. Dan aku selalu bersyukur berkatnya.

Setidaknya sebelum kemudian semuanya berubah, dan menamparku dengan keras.

“Cintai aku dengan brutal hingga tak ada cela untuk aku merasa sedih.”

“Brutal?” dia mengangkat satu alisnya. “Mau sebrutal apa?” katanya mengerling nakal padaku. 

Aku terkekeh. berbisik di depan bibirnya. “Kau yang tahu aku suka yang bagaimana?”

Dia menyeringai, lalu menyatukan bibir kami dengan dalam. Lumatan-lumatan yang penuh cinta. Lembut namun menuntut disaat yang bersamaan. Bibir hangatnya melumatku, lidahnya bersentuhan dengan milikku. Sementara tangannya bergerak nakal ke bokongku.

“Eumh, Mason tidak disini.”  

“Kenapa?” tanya nya ditengah kesibukannya di leherku, memberi kecupan-kecupan yang menghantarkan sengatan-sengatan menggelitik ke perutku.

“Terlalu terbuka.”

“Tidak ada yang melihat kita.”

“Mason…euh please…” 

“Kau yang memancingku terlebih dahulu.”

“Otakmu yang terlalu kotor.” 

“Itu karena kau sangat indah, sayang.”  Katanya kembali menghisap kulit di atas dadaku.  Kemudian naik ke tengah leherku, dagu, hingga berakhir di bibirku kembali. 

“Aku mencintaimu.”

“Aku lebih mencintaimu,” bisikku penuh suka cita. Merasa hidup akan terus bahagia seperti ini. 

Hanya dengan memiliki Mason yang mencintaiku, aku pikir semua sudah cukup untuk aku menikmati hidup meski dengan segala ujiannya. Namun ternyata tidak, aku tidak sekuat yang kupikirkan. Selama ini aku hanya berpura-pura tegar, nyatanya aku semakin hancur dari dalam. 

Semuanya berubah ketika kami pindah dari clearfield ke Harissburg, Penssylvania, ketika Mason mulai serius menggeluti pekerjaannya di bidang politik. 

Di musim yang sama 11 tahun kemudian. Tepat di perayaan pernikahan kami yang telah seringkali ia lupakan. Mason mengatakan padaku sesuatu yang terasa seperti sambaran petir di siang hari. Membuatku merasakan dejavu, tetapi kali ini sakitnya berkali lipat.

“Apa?” Tanyaku tak percaya pada pria berambut blonde yang selalu kusuka.

“Perceraian ini hanya sementara, Eve. Setidaknya sampai aku berhasil menjadi Gubernur Penssylvania.” Dia berkata begitu dengan wajah dan suara penuh keputusasaan seolah ini adalah pilihan yang berat untuk membeberkannya padaku. 

“Mereka akan terus mencari kelemahanku, Eve. Mengorek semua masa lalu dan informasi pribadiku mencabiknya untuk menjatuhkanku. Kau paham kan?”

Aku terpaku. Tubuhku sepenuhnya masih membeku. Apa-apaan ini?  

“Jadi maksudmu aku ini kelemahanmu?!” Aku ingin meneriakan kata-kata itu padanya. Tetapi bukannya kata-kata malah rasa sakit yang kumuntahkan dari tatapanku. Aku menyembunyikan rasa panas yang menyergap mataku. Berusaha tersenyum namun aku tau  bibirku gemetar halus.

“Everly?” panggilnya lagi. “Hei, honey.” Dia berdiri dari duduknya, menggapaiku yang masih tertunduk kebingungan.

“Honey,  Look at me!” katanya lembut, jemarinya membawaku beradu tatap dengan mata olivenya. 

“Kau tau aku selalu mencintaimu kan? Bukankah selama ini sudah banyak yang kita lewati? Ini bukan apa-apa sayang, hanya sementara, ketika aku sudah menjabat dan stabil, kita akan kembali bersama. Aku akan mencari cara untuk memperbaiki latar belakangmu.”

“Kau yang paling tahu aku bagaimana. Bagaimana cintanya aku kepadamu. Dan sekarang, aku hanya meminta satu hal ini padamu,” ujarnya lagi, berusaha meyakinkan dan terdengar membujuk. Aku masih bingung merespon apa. Aku ingin memaksa diriku tersenyum, tapi di sudut hatiku rasanya ada yang tersayat 

Seharusnya hari itu aku juga balik bertanya padamu. 

“Apakah kau masih akan mencintaiku, ketika kau telah memiliki segalanya?” 

1
Agus Tina
Egois sekali Mason ....
Elvico Kitchen
ceritanya bagus,, suka sama alurnya
Vanilabutter
iya. makasih ya dukungannya. 🥰
Agus Tina
Thor sering2 up ya. Kutunggu .... vote untukmu. Ceritanya bagus ....
Agus Tina
Visualnya pas thor ...
Agus Tina
Awal yang bagus ... suka ...
Vanilabutter: terima kasih kak. terus baca ya /Smile/
total 1 replies
Dewi Rahmawati
ini menarik aku suka🥰
Vanilabutter: terima kasih kak, terus baca ya /Grin/
total 1 replies
Kovács Natália
Wow, luar biasa!
Nụ cười nhạt nhòa
Bagus banget alur ceritanya, tidak monoton dan bikin penasaran.
Mokey D.Luffy
Seru banget! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!