NovelToon NovelToon
Diana, Anak Yang Hilang

Diana, Anak Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yasna alna

Diana, gadis 18 tahun, menemukan kebenaran tentang keluarganya yang sebenarnya setelah 18 tahun hidup bersama keluarga angkat. Dengan kalung berlambang keluarga Pradana dan foto keluarga aslinya, Diana berangkat ke kota besar untuk mencari kebenaran.
Di kota, dia bertemu dengan pemuda misterius yang membantunya mencari alamat keluarga Pradana.
Apakah diana akan menemukan keluarganya?dan siapakah pemuda yang sangat baik membantunya,lanjutkan membaca jika ingin tahu kelanjutannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasna alna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 Rumah pedesaan

Masa lalu...

Sofia dan Hamdi duduk di pekarangan rumah, menikmati pagi dibulan Desember,salju yang menyelimuti hampir segala penjuru. Suara tangisan bayi sayup sayup terdengar, membuat Sofia tergerak.

Mereka menemukan bayi perempuan cantik dalam keranjang tak jauh dari rumah mereka.

Di dalam keranjang, ada foto dan surat yang menggetarkan

"Jangan pernah kembalikan bayi ini. Dia akan mati jika dikembalikan."

Sofia, yang mendambakan anak, memandang Hamdi dengan penuh harapan. "Kita bisa merawatnya, kan?" tanya Sofia.

Masa sekarang...

Rumah sederhana di pelosok desa tepatnya berada di Swiss menjadi tempat tinggal keluarga kecil Diana Maheswari. Seorang gadis cantik berkulit seputih porselen hidung mancung mulut semerah ceri. Matanya yang berwarna kebiruan menambah kesan keindahan.

Setelah menyelesaikan SMA, Diana termenung tentang masa depannya.

Diana terguncang mendengar kebenaran tentang asal-usulnya. Air matanya mengalir, menyembunyikan kesedihan dan kekecewaan.

Setelah tenang, dia membulatkan tekad untuk mencari orangtua kandungnya.

"Aku harus tahu siapa orangtua kandungku," kata Diana kepada dirinya sendiri. "Apa penyebab mereka meninggalkanku? Apakah mereka masih hidup?"

Dengan tekad baru, Diana memutuskan untuk memulai pencarian.

"Apa aku harus ke kota untuk mencari keluargaku?" pikirnya.

Sofia, ibu Diana, melihat putrinya sedang termenung.

"Nak, apa yang sedang kamu pikirkan?"

Diana menoleh. "Ibu, aku ingin ke kota untuk mencari orangtua kandungku."

Sofia memeluk Diana. "Jangan sayang, kamu harus lanjutkan sekolahmu. Ilmu itu tak ternilai. Jangan pikirkan itu dulu."

Diana menghembuskan nafas. "Tapi aku tidak mau terus menyusahkan ibu dan ayah."

Sofia memandang putrinya dengan mata berair. "Jangan pernah pikirkan itu. Kamu tidak menyusahkan kami, Diana. Kehadiranmu membawa kebahagiaan dan kehangatan. Kamu adalah anugerah yang indah, cahaya hidup kami. Kamu kekeh pengen ke kota, ibu dan ayah akan mendukungmu. Tapi jangan lupa, kami akan merindukanmu."

Diana menatap ibunya dengan tekad. "Buu, percaya sama aku."

Sofia menatap Diana dengan mata berair. "Nak, walaupun kamu bukan anak kandung kami, tapi kamu adalah separuh hidup kami."

Diana menangis, memeluk Sofia. "Makasih, Ibu. Diana akan mencari tahu siapa orang tua kandungku."

Hamdi masuk, menyerahkan foto keluarga. "Ini bukti untukmu, Nak. Semoga kamu menemukan kebenaran . Ada alamat dibelakang foto itu,setelah sampai nanti jangan lupa kabari kami nak."

Diana pun hanya mengangguk setuju,dia lekas berkemas tidak membawa banyak pakaian hanya yang seperlunya saja.

Sofia mendekati diana, "nak ini ada sedikit pegangan dari ibu untukmu. Ibu harap kamu selalu dalam lindungan Tuhan ya nak."

Diana menatap sang Ibu,"Tidak usah bu diana ada kok,tabungan diana cukup." Sambil tersenyum ke arah sang ibu. Sofia tetep memberikan sebuah kartu ATM dingenggamkan ketangan Diana.

Dengan mata berkaca-kaca, Diana memeluk ibunya erat. "Ambilah, Nak. Ibu akan sangat tenang jika kamu membawanya," kata ibu dengan suara lembut.

"Terima kasih, Ibu dan Ayah sangat baik padaku. Setelah aku menemukan keluarga kandungku, aku tidak akan melupakan kalian. Kalian adalah separuh hidupku," ucap Diana, suaranya tercekat.

Diana mulai berpikir. "Mengapa aku dibuang? Apa yang salah denganku?" Pertanyaan itu terus menghantui pikirannya.

Diana terus memikirkan masa lalunya, pikirannya berputar tak berhenti. Kelelahan mengalahkan kesadarannya, dan dia pun tertidur pulas.

Sofia memandang Diana tertidur, membenarkan selimutnya dan mencium keningnya. "Semoga kamu menemukan keluargamu, Nak," gumamnya pelan dengan penuh kasih sayang.

1
Febrida
knp berhenti di tengah jln ceritanya. seharusnya sampai tamat. jd nya kan gk enak
Isty Wae: terimakasih masukannya kak,akan saya perbaiki lagi kedepannya...
total 1 replies
Isty Wae
bagus
Kaidenn
Tidak sabar menunggu kelanjutannya thor!
Kyoya Hibari
Berakhir dengan senyuman dan hati yang penuh. 😊
EatYourHeartOut
Sudah gila menanti update-an baru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!