Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Alana kembali mengangkat kepala nya menatap dingin lelaki berwajah tampan di depan nya yang sedari tadi mengusik ketenangan nya.
"Saya rasa kita tidak pernah bertemu tuan"ujar Alana dengan raut wajah tenang.
"Ehh bukan kah kamu yang menolong ku kemaren saat di keroyok para preman itu?"tanya David menatap Alana.
"Tidak"jawab Alana langsung bangkit dari duduk nya mengambil botol air mineral yang belum sempat ia minum meninggalkan mereka berdua yang mengganggu nya.
"Ar bukan kah suara nya sama dengan gadis yang kemaren?"tanya David menatap punggung Alana yang sudah jauh meninggalkan restoran.
"Sepertinya"jawab Arthur yang sebenar nya juga tahu jika gadis tadi sama dengan yang menolong David hanya saja ia tak mengatakan nya pada David.
Alana sendiri tiba di parkiran duduk di atas motor nya membuka tutup botol di tangan nya langsung meminum nya. Sebenarnya ia juga seperti mengingat lelaki tampan tadi hanya saja ia ragu juga sekarang mereka berbeda jadi ia memilih tidak mengingat nya sama sekali.
"Biarlah takdir yang menjawab semua nya jalani saja hidup mu sendiri begitu pun dengan ku jika memang apa yang aku pikirkan benar"gumam Alana menghela nafas panjang menatap ke arah langit yang cerah.
Tak ingin memikirkan apapun yang tentang masa lalu yang kini tidak ingin ia ingat,Alana segera melajukan motor nya untuk pergi ke kampus lebih dulu sembari menikmati jalanan yang padat di tengah ke ramai an.
Hampir tiga puluh menit Alana sampai di kampus ia berjalan santai menuju ke ruangan nya lebih dulu. Meletak kan tas nya di atas meja ia membuka tas nya mengeluarkan ponsel nya untuk bermain game karna jika bosan dan tidak melakukan apapun Alana suka bermain game.
"Woyy Alana kenapa cepat sekali datang"tanya Virly yang juga baru tiba menghampiri Alana.
"Aku bosan di rumah sendiri jadi aku ke kampus duluan"jawab Alana asal yang mata nya tak lepas dari layar ponsel nya.
"Ehh aku dengar kita akan kedatangan dosen baru"ujar Virly lagi.
"Kalau datang ya datang saja asal kan dia mengajar dengan benar sudah cukup siapa pun dosen nya"kata Alana.
"Tapi ini beda Alana mereka mengatakan jika dosen nya masih muda dan pintar"ujar Virly.
"Dari mana berita itu datang?".tanya Alana karna seingat nya kemaren mereka pulang bersama walaupun dengan tujuan berbeda.
"Kamu gak melihat grup kampus?"tanya Virly balik menatap heran ke arah Alana yang seperti nya tidak tahu informasi tersebut.
"Aku belum masuk grup mana pun Vir kan kamu tahu aku juga baru kemaren masuk di kampus ini"jawab Alana.
"Hehe sorry Alana aku lupa"ujar Virly tertawa malu.
"Nanti aku minta ketua kelas kita memasuk kan mu ke grup kampus sama grup kelas kita deh biar kalau ada informasi penting kamu jadi tahu"sambung nya lagi di angguki Alana karna memang ia juga lupa kemaren.
"Kenapa kamu datang cepat begini?"tanya Alana.
"Malas aja aku di rumah"jawab Virly santai.
"Aku ikut mabar deh sama kamu mumpung masih lama masuk kelas"ujar nya lagi.
"Kamu juga biasa main game?"tanya Alana.
"Iyalah dari dulu kerjaan ku mah main game terus"jawab Virly di angguki Alana karna memang game tersebut populer di kalangan anak muda.