NovelToon NovelToon
Lily: Rahasia Gadis Kampung.

Lily: Rahasia Gadis Kampung.

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:45k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Siapakah gadis kampung bernama Lily ini, sehingga Eko Barata memberikan syarat kepada tiga puteranya? Untuk mendapatkan hak waris kekayaan Barata, salah satu dari mereka harus berhasil menikahi Lily.

"Ingat! Papa tidak akan memberikan kalian warisan jika salah satu dari kalian tidak bisa menikahi Lily, camkan itu!" kata Eko Barata tegas.

Syarat yang diberikan Eko Barata terdengar konyol bagi banyak orang. Mereka menganggap Lily tidak pantas menjadi menantu keluarga Barata. Namun, ketika satu per satu kemampuan hebat Lily terungkap, dia berhasil membungkam semua mulut yang menyepelekannya.

Siapa sebenarnya Lily, dan apa rahasia di balik kehebatannya? Temukan jawabannya dalam "Lily: Rahasia Gadis Kampung".


Selamat membaca ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Agam, Bagas, dan Daren, dengan wajah kesal, berjalan meninggalkan rumah bak istana setelah mendengar ucapan Eko Barata, ayah mereka. Masing-masing menggunakan mobil kesayangan mereka yang bernilai fantastis, melaju begitu kencang.

Mereka menuju landasan udara dan menaiki jet pribadi menuju pulau terpencil. Mereka harus melakukan penerbangan selama tiga jam, dan menunggu dengan sangat bosan.

Agam, anak tertua dengan karakter yang dingin, pendiam, dan tegas, sangat cocok dengan paduan jas hitam yang dikenakannya. Dia hanya duduk membaca laporan yang ada di iPad-nya. Dia adalah CEO dari Barata Corp.

Bagas, seorang dokter, tengah serius membaca buku medis di tangannya, sedangkan Daren, seorang selebgram dan penyanyi pendatang baru, sibuk membuka media sosial dan membaca ribuan komentar rayuan dari penggemarnya.

Daren, yang lebih muda dan ceria, memulai perbincangan dengan kedua kakaknya yang sedari tadi menampilkan ekspresi wajah serius.

"Apa hebatnya gadis itu, hingga kita bertiga harus menjadi kandidat suaminya? Dan juga, kenapa dia yang memilih kita bertiga? Papa memang aneh."

Agam dan Bagas hanya diam saja.

"Kakak, kalian tidak takut jika salah satu di antara kalian dipilih sebagai calon suaminya?"

"Yang pasti dia tidak akan memilihku. Karena aku akan menjelaskan berapa banyak kuman dan kotoran yang ada di tubuhnya. Dia hanya gadis kampung yang Papa jadikan tantangan untuk kita," timpal Bagas.

Agam, yang sejak tadi diam saja, melirik jam di pergelangan tangannya dan menghela napas kasar.

"Waktunya sudah tiba. Ayo cepat."

Mereka semua turun dari jet pribadi dengan gaya yang memukau seperti biasa, mengenakan kacamata hitam di hidung mereka.

"Kenapa kau memakai itu?" Tanya Bagas.

"Masker ini bukan hanya melindungi wajah dari debu tapi juga untuk fansku di kampung, nanti mereka bisa menerjangku," jelas Daren.

"Kau benar. Di sana banyak debu," timpal Bagas.

Agam bergegas memasuki mobil keluaran Mitsubishi. Mereka bertiga akhirnya memasuki kampung. Melihat kedatangan mobil di kampung, penduduk berkerumun dan mengikuti arah mobil tersebut.

Tidak berselang lama, mereka bertiga turun, membuat penduduk kampung saling berbisik. Tidak ada yang mengenal mereka.

Salah satu penduduk kampung mendekat.

"Kalian mencari siapa?"

Daren, yang berbalik karena pria paruh baya tersebut tepat di belakangnya, tiba-tiba menggelidik. Dia pikir pria paruh baya tersebut salah satu penggemarnya.

"Maaf, kali ini saya tidak bisa memberikan tanda tangan, saya sedang dalam misi," ucap Daren dengan cepat melangkah dan berdiri di sebelah Bagas.

Pria paruh baya tersebut hanya bingung dengan tanggapan Daren. Dia benar-benar tidak mengenal Daren, walau Daren seorang selebgram atau penyanyi terkenal di ibu kota.

Daren melirik ke sopir pribadi keluarganya untuk segera mencari tahu di mana rumah Lily berada. Sopir tersebut berbisik dan segera mengarahkan jalan kepada mereka bertiga.

Wajah Daren terlihat sangat kesal karena harus memasuki lorong becek yang membuat sepatunya kotor terkena lumpur. Dia mengeluh sepanjang jalan. Tiba-tiba mereka tiba di sebuah gubuk sederhana. Sopir mereka mendekati gubuk tersebut.

Tok... Tok... Tok...

"Aduh, kenapa dia lama sekali. Apa yang dia lakukan?" gumam Daren.

Bagas mengeluarkan hand sanitizer spray dan menyemprotkannya ke tangan berulang kali.

"Kita akan lihat. Seperti apa dia. Di sini panas dan kotor. Kalau bukan karena Papa tidak ingin minum obat penurun tekanan darah, aku tidak akan mengikuti ucapannya," jelas Bagas.

Agam kemudian menghela napas.

"Ketuk lagi," ucap Agam dingin.

Sopir tersebut mengangguk dan mengetuk pintu rumah kayu tersebut. Tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat seorang gadis berkulit putih, dengan rambut hitam pekat panjang yang diikat dengan pita di ujungnya.

Baju yang dikenakannya sederhana, bahkan sama dengan warga setempat. Perpaduan warnanya tidak mencolok. Wajahnya terlihat alami, tanpa polesan make-up sedikit pun.

Sepersekian detik mereka mengagumi wanita di hadapannya, tapi mengingat kembali bahwa dia adalah wanita kampung yang membuat ayah mereka memberikan syarat untuk mendapatkan hak waris, mereka kembali ke setelan semula.

"Kau Lily, kan?" Tanya Daren.

"Iya. Tunggu, aku kemasi barang dulu," jawabnya sambil tersenyum tipis.

Daren berbalik dan tersenyum sinis ke arah kakak-kakaknya.

"Kenapa foto yang diperlihatkan berbeda dengan Lily yang tadi? Di dalam foto dia begitu jelek dan..."

"Kenapa? Kau suka? Kalau begitu kau saja yang menikah dengannya," timpal Bagas.

"Tidak! Aku tidak menyukainya sama sekali. Apa gunanya cantik, dia tetaplah gadis kampung," timpal Daren cepat.

Lily, yang keluar membawa tasnya, mendengar percakapan itu. Senyum tipisnya kembali terlihat. Dia berjalan dengan tegap dan melewati mereka bertiga, tapi sebelum itu dia melirik sinis ke arah Daren.

"Tenang saja, aku juga tidak menyukai bocah sepertimu!"

Daren mendengar itu sangat geram. Dia mengepalkan tangannya. Dan ingin membalas ucapan Lily, tapi Agam menarik pundak Daren dan menggelengkan kepalanya.

Mereka bertiga akhirnya berjalan dan mengikuti langkah Lily. Dia terlihat duduk di depan, bersebelahan dengan sopir pribadi ketiga tuan muda tersebut. Lily menatap lurus ke depan, tanpa menoleh sedikit pun. Wajahnya datar dan sangat mencurigakan.

Dia terlihat begitu tenang. Bahkan di saat dia tidak tahu, akan dibawa ke mana dan apa yang akan terjadi dengan hidupnya.

Tidak mudah masuk ke dalam lingkar kehidupan konglomerat dengan berbagai konflik. Misi Eko Barata memang aneh, dan siapa Lily? Apa hubungan tuan Eko Barata dengannya hingga dia memaksa salah satu dari ketiga putranya untuk bisa menaklukkannya?

1
Gus
semangat thor💪💪💪💪
Nuhume: Thank you kakkk, smngat kembali
total 1 replies
Yuyun Arianti
bgus ceritanya
Yuyun Arianti
aku suka tipe cwek berani❤❤❤👍👍👍👍
Yuyun Arianti
penasaran
Muh Hasim
keren
Nuhume: Thank youu hahahha
total 1 replies
Dina Chamut
Kecewa
Nuhume: Makasih kak, moga karya selanjutnya makin baik ya🙏🌻
total 1 replies
Dina Chamut
Buruk
Abigail😘
Songong banget
ayularasati91
Di tunggu season 2 nya kak🥰 semangaatt
Nuhume: Season dua sudah rilis ya kak
Nuhume: Baik, terimah kasih❤️❤️❤️
total 2 replies
ayularasati91
jahat bgt si ulet keket
Rizky Sandy
Lily doyan minum ya Thor,,,,
Sary Vya: cerita nya bagus
total 1 replies
ayularasati91
wah ada lagi cewek yg gamon sama Agam
Abigail😘
sera ini emang nyebelin sumpah
Sunaryati
Wah langsung bangkrut, Perusahaan NK do bawah pimpinan CE0 Bagas
Abigail😘
hahaha spontan banget
Abigail😘
mulai cemburu kann
Abigail😘
hahahaha mencurigakan
Abigail😘
hahahahha/Sob//Sob//Sob/
Abigail😘
wanita memng kek gitu gam ga ush heran /Sob//Facepalm//Facepalm/
Abigail😘
hahahaha tim agam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!