Mencintaimu Dalam DIAM

Narin seorang gadis yang berumur 23 tahun lahir dari keluarga yang terpandang yaitu dari pasangan Rico Vanley dan Meri Vanley,mereka sangatlah menyayangi Narin karena dia adalah putri satu satunya di Keluarga Vanley.

Dia seorang mahasiswi di kampus XYZ,

Namun suatu hari Narin diam diam menyukai seseorang di kampusnya yaitu Eric laki laki yang berumur 23 tahun sosok yang dingin,tampan dan cerdas.

Eric mahasiswa yang populer di kampusnya,banyak mahasiswi yang tergila gila padanya selain tampan dan cerdas dia adalah putra dari pasangan Panji Bramantyo dan Meta Bramantyo keluarga yang sangat kaya raya.

Suatu hari saat Narin berangkat ke kampus dia melihat Eric yang berjalan berdua dengan seorang gadis yang bernama Brenda,dia sangat cantik dan modis beda dengan Narin yang hanya gadis sederhana meskipun dia berasal dari keluarga yang terpandang karna Narin tidak suka memamerkan apa yang dia punya kepada teman temannya.

Dan ternyata Brenda juga satu kampus dengannya,Brenda selalu mendekati Eric mencari cara untuk merebut hati nya dan akhirnya merekapun jadian sebagai sepasang kekasih yang sangat serasi.

Bukan hal yang sulit buat Eric untuk jatuh cinta ke Brenda karna Brenda sangatlah cantik selain itu dia modis dan bisa membuat Eric nyaman saat dekat dengannya.

Di lain tempat ada hati yang merasa sakit karena dia tau bahwa laki laki yang dia cintai sudah berpacaran dengan perempuan lain,namun Narin hanya bisa menangis dan terus menangis merasakan sesak yang dia tahan dari tadi di kampus sampai akhirnya dia tidak sadar bahwa dia sudah sampai di depan rumahnya,akhirnya dia turun dan masuk kedalam rumah.

Saat dia mau masuk ke kamar dia di kagetkan dengan suara mamanya yang memanggilnya untuk makan siang,dengan cepat Narin menghapus bekas air matanya biar tidak keliatan mamanya kalau dia habis menangis.

"Sayang ayo kita makan siang,mama Uda siapin makanan kesukaan kamu niich" ucap sang mama dengan tersenyum

"Iya maa Narin ke kamar dulu yaaa mau ganti baju dulu" dengan tersenyum

"Ya uda mama tunggu di ruang makan yaaa,jangan lama lama" ucap sang mama

"Siap ma" di jawab dengan tangan yang memberi hormat kepada sang mama

Di ruang makan Narin sudah melihat banyak menu makanan kesukaan dia yang sudah tersaji dengan rapi dan akhirnya dia mulai mengambil beberapa menu makanan dan dengan lahapnya Narin langsung memakannya,sampai sampai mamanya heran dengan kelakuannya hari ini karna biasanya Narin kalau makan sangatlah pelan tidak selahap ini meski itu makanan kesukaannya.

"Narin kenapa kamu selahap itu sayang makannya,biasanya juga kamu kalau makan biasa aja meski itu makanan kesukaan kamu" ucap sang mama dengan tatapan yang heran

"Narin gak papa kok maa,cuma Narin ngeeerasa lapar aja dan pengen cepet cepet makan soalnya mau ngerjain tuuugas dari kampus maa" ucap Narin dengan gagap

"Owh gitu,tapi kan g perlu secepet itu makannya sayang,terus itu kenapa mata kamu kok keliatan bengkak siiih" ucap sang mama makin penasaran dengan tingkah putrinya

"Taaa tadi mata Narin kelilipan maa pas dikampus,akhirnya Narin kucek terus ini mata sampe kaya gini deech" ucap Narin dengan gagap

"Owh mama kira kamu habis nangis sayang" ucap sang mama dengan khawatir

"Enggaklah maa ,ngapain coba Narin nangis kaya anak kecil aja" ucap Narin sambil terkekeh

"Maafin Narin maa karena Narin Uda bohongin mama,aku gak mau kalau sampai mama tau aku nangis gara gara tau kalau laki laki yang aku sukai Uda pacaran sama perempuan lain" batin Narin menatap sang mama

Setelah makan siang dengan mamanya Narin langsung masuk kedalam kamarnya,di kamar dia mengingat perilakunya Eric yang sangat manis terhadap Brenda,sang pacar.

Namun Narin sadar bahwa dia hanya perempuan yang biasa tidak secantik Brenda,dan selamanya dia tidak akan bisa mendapatkan cinta Eric.

Apalagi dia sekarang sudah berpacaran dengan Brenda,pupuslah sudah keinginan untuk bisa mendapatkan cintanya Eric.

Namun Narin tetap menyimpan cintanya buat Eric sampai kapanpun dan akan mencintai Eric dalam diam meskipun menyakitkan buatnya.

Di lain tempat Eric yang sedang makan malam bersama mama dan papanya,hanya dentingan sendok dan garpulah yang terdengar di ruangan itu.

Hingga akhirnya sang papa melontarkan kata kata yang membuat Eric kaget.

"Eric setelah kamu lulus kuliah nanti maka kamu harus membantu papa mengelola perusahaan yang selama ini papa miliki" ucap sang papa dengan tegasnya yang tidak mau di bantah oleh sang putra

"Tapi paaa,apa harus secepat itu kan Eric belum ada pengalaman apapun soal perusahaan???" ucap Eric dengan menolak secara lembut

"Tidak ada tapi tapian setelah kamu lulus,kamu harus membantu papa di perusahaan" ucap sang papa dengan nada kesal

"Baik pa" ucap Eric dengan nada pasrah

Setelah makan malam usai,Eric pun masuk kedalam kamar dan akhirnya dering telpon pun berbunyi dan nama yang tertera adalah Brenda yang saat ini menelponnya.

'Hallo sayang,kamu lagi apa???"

"Hallo juga sayang,aku lagi dikamar habis makan,kamu sendiri lagi apa???"

"Aku lagi rebahan sambil telponan sama pacar aku yang super ganteng dan paaaling baik sedunia" ucap Brenda dengan senyum yang lebar membuat Eric juga tersenyum di lain tempat

"Sayang aku kangen niih sama kamu"ucap Brenda dengan manjanya

"Tadi kan Uda ketemu dikampus,besok juga ketemu lagi kaan" ucap Eric yg sangat gemas dengan ucapan Brenda

"Iya siih tapi aku tuh kangen banget malam ini sama kamu Eric sayang" ucap brenda dengan nada manjanya yang mampu menaklukkan hati Eric

"Iya sayang aku juga kangen banget sama kamu,sekarang kamu istirahat gih besok kita ketemu lagi dikampus,pulang kampus kita jalan jalan,ok" ucap Eric meyakinkan pacarnya itu

"Janji yaaa awas bohong" ucap Brenda dengan nada kesalnya

"Iya sayang aku janji"

"Ya Uda aku tidur kamu pun harus tidur yaaa g boleh telponan sama yang lain" ucap Brenda yang super cemburu karena Eric sangatlah tampan jadi dia takut kalau ada yang merebut Eric darinya

"Iya sayang,good night"

"good night too sayang,emmmuach" ucap Brenda