NovelToon NovelToon
Istri Buangan Tuan Arkana

Istri Buangan Tuan Arkana

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:57.5k
Nilai: 5
Nama Author: ayu andita

Kesalahan masa lalu membuat seorang Kaynara Flora terus di sakiti oleh suaminya sendiri. Wanita itu sama sekali tak di anggap oleh sang suami. Kehadiran anak tak mampu meluluhkan hati prianya.

Akankah Kaynara akan tetap bertahan dalam pernikahannya atau justru menyerah dan memilih mengakhiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayu andita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Kelicikan Devina

Pagi itu, sinar matahari yang cerah menerangi kediaman keluarga Devina. Rumah mewah yang besar itu memancarkan kehangatan dan kemewahan dari setiap sudutnya. Devina, dengan gaun sutra berwarna pastel yang membalut tubuhnya dengan anggun, duduk di ruang tamu bersama kedua orang tuanya, nyonya Chika dan tuan Elkan.

Suasana di ruang tamu terasa tegang dan serius, dengan Devina yang tampak gelisah dan cemas.

Nyonya Chika, wanita anggun dengan rambut beruban yang tertata rapi, menatap putrinya dengan perhatian mendalam. "Devina, kau tampak sangat kesal. Ada apa, sayang?"

Devina menghela napas panjang, memandang kedua orang tuanya dengan ekspresi penuh keluhan. "Mama,Papa aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Flora terus saja berusaha merebut Arkana dariku."

Tuan Elkan, pria berwibawa dengan rambut putih dan kumis tipis, mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu, Devina? Ceritakan lebih jelas."

Devina mengangguk, menundukkan kepala sejenak sebelum memulai ceritanya.

"Kemarin, aku pergi ke rumah Flora untuk berbicara dengannya. Aku memintanya untuk berhenti mendekati Arkana, tapi dia malah bersikap seolah-olah dia yang menjadi korban."

Mama Chika menatap Devina dengan penuh simpati. "Apa yang dia katakan, Devina?"

"Dia bilang bahwa dia dan Arkana hanya berhubungan demi Keyra, tapi aku tahu itu hanya alasan," kata Devina dengan nada yang penuh kebencian.

"Dia menggunakan Keyra sebagai tameng untuk tetap dekat dengan Arkana. Setiap kali Arkana pergi menemui Keyra, Flora selalu ada di sana, mencoba mencuri perhatian Arkana."

Tuan Elkan menggelengkan kepalanya, mencoba memahami situasi. "Tapi, Devina, kau harus mengerti bahwa Arkana dan Flora memiliki anak bersama. Mereka memang harus dekat demi Keyra."

Devina menyipitkan mata, menunjukkan ketidakpuasannya. "Pa, Flora memanfaatkan keadaan itu. Aku melihat bagaimana dia mencoba memanipulasi Arkana, membuatnya merasa bersalah dan terikat padanya. Flora selalu membuat drama, seolah-olah dia masih sangat membutuhkan Arkana."

Mama Chika menghela napas panjang. "Devina, apakah kau yakin ini bukan hanya perasaan cemburumu saja? Kau tahu bahwa hubungan antara mantan suami istri yang memiliki anak bersama memang rumit."

Devina menatap ibunya dengan tatapan memohon. "Ma, aku bisa merasakan niat Flora. Dia selalu berusaha memutarbalikkan fakta, membuat Arkana merasa bahwa dia tidak bisa hidup tanpa bantuannya. Padahal, aku tahu dia hanya ingin menguasai Arkana lagi."

Papa Elkan tampak merenung sejenak sebelum berbicara. "Devina, jika kau merasa ada yang tidak beres, mungkin kau harus berbicara langsung dengan Arkana. Jelaskan perasaanmu padanya dan lihat bagaimana reaksinya."

Devina mengangguk pelan, meskipun masih ada ketegangan di wajahnya. "Aku sudah mencoba berbicara dengan Arkana, tapi dia selalu membela Flora. Dia bilang bahwa Flora tidak punya niat buruk dan hanya ingin menjaga hubungan baik demi Keyra. Aku merasa Arkana buta oleh manipulasi Flora."

Mama Chika meraih tangan Devina, menatap putrinya dengan penuh kasih sayang. "Sayang, kami mengerti bahwa situasi ini sangat sulit bagimu. Tapi kau harus tetap kuat dan berusaha berkomunikasi dengan Arkana. Jangan biarkan kecemburuan dan ketidakpercayaan menguasai dirimu."

Devina menundukkan kepala, merasakan air mata mulai menggenang di matanya. "Aku hanya ingin hubungan yang tenang dan bahagia dengan Arkana,Ma. Tapi Flora selalu menjadi penghalang."

Papa Elkan berdiri dan mendekati Devina, meletakkan tangan di pundak putrinya. "Kami selalu mendukungmu, Devina. Tapi kau juga harus berusaha lebih keras untuk menjaga hubunganmu dengan Arkana. Bicaralah dengan jujur dan terbuka padanya."

Devina menghapus air matanya, merasa sedikit lebih tenang. "Terima kasih, Pa, Ma. Aku akan mencoba bicara lagi dengan Arkana. Aku hanya berharap dia bisa melupakan dan menghindari wanita licik seperti Flora."

Setelah percakapan itu, Devina merasa sedikit lebih lega meskipun masih ada kekhawatiran di hatinya. Ia tahu bahwa ia harus berbicara lagi dengan Arkana dan mencoba mencari jalan tengah untuk menyelesaikan masalah ini.

Dengan dukungan orang tuanya, Devina bertekad untuk memperjuangkan hubungannya dan memastikan bahwa tidak ada lagi kesalahpahaman yang mengganggu mereka.

Pagi itu, setelah sarapan bersama orang tuanya, Devina mengambil ponsel dan mengirim pesan kepada Arkana, mengajaknya untuk bertemu di sebuah kafe yang tenang. Ia tahu bahwa ini adalah langkah penting untuk memperbaiki hubungan mereka dan mengatasi ancaman yang dirasakannya dari Flora.

Saat menunggu balasan dari Arkana, Devina merenungkan kata-kata orang tuanya dan bertekad untuk menghadapi situasi ini dengan kepala dingin dan hati terbuka.

"Aku sama sekali tak boleh kehilangan Arkana." batin Devina.

"Ma, Pa aku izin ke luar." Devina langsung bangkit dan mengambil tas di kamarnya.Setelah itu kembali dan bergegas ke luar.

Mama Chika tampak gelisah, matanya penuh dengan kekhawatiran. "Aku tidak mengerti kenapa Devina begitu keras kepala, Elkan. Arkana sudah berstatus duda dan memiliki anak. Bukankah ada pria lain yang lebih cocok untuknya?"

Tuan Elkan dengan rambut putih dikepalanya, mengerutkan keningnya. "Chika, kita harus memahami perasaan Devina. Dia mencintai Arkana. Tapi aku setuju, situasinya memang tidak ideal."

Nyonya Chika menggelengkan kepala dengan penuh keprihatinan. "Devina selalu memilih jalan yang sulit. Dia tahu bahwa hubungan dengan pria yang sudah bercerai dan memiliki anak bukanlah hal yang mudah. Tapi dia tetap bersikeras."

Tuan Elkan menghela napas, mencoba meredakan ketegangan. "Aku tahu, Chika. Tapi kita tidak bisa memaksakan kehendak kita pada Devina. Dia sudah dewasa dan punya hak untuk memilih siapa yang ingin dicintai."

Nyonya Chika memandang suaminya dengan tajam. "Tapi Elkan, kita sebagai orang tua punya tanggung jawab untuk memastikan kebahagiaannya. Bagaimana jika Arkana tidak bisa memberikan itu karena keterikatannya dengan mantan istri dan anaknya?"

Tuan Elkan merenung sejenak, lalu menjawab dengan suara yang lebih tenang. "Kita harus memberikan Devina kesempatan untuk membuktikan pilihannya. Jika kita terlalu keras padanya, itu hanya akan membuatnya semakin tertekan dan mungkin malah menjauh dari kita."

Nyonya Chika menghela napas lagi, kali ini lebih panjang. "Aku mengerti maksudmu, Elkan. Tapi hatiku tidak tenang melihat Devina harus bersaing dengan masa lalu Arkana. Setiap kali dia datang ke rumah, selalu ada cerita tentang Flora dan Keyra. Bagaimana Devina bisa merasa aman dan nyaman dalam hubungan seperti itu?"

Tuan Elkan menatap istrinya dengan penuh pengertian. "Aku juga merasakan hal yang sama, Chika. Tapi mungkin kita harus memberi Devina waktu untuk menemukan jalannya sendiri."

"Jika Arkana benar-benar mencintai Devina, dia akan tahu bagaimana menjaga hubungan mereka tanpa mengabaikan tanggung jawabnya sebagai ayah."

Nyonya Chika mengangguk, meski hatinya masih diliputi kekhawatiran. "Kita memang harus mendukung Devina, tapi aku ingin memastikan dia tidak tersakiti lagi. Bagaimana jika kita mencoba bicara dengan Arkana langsung? Mungkin dengan begitu kita bisa tahu lebih jelas niatnya terhadap Devina."

Tuan Elkan mempertimbangkan usulan istrinya. "Itu bisa jadi ide yang baik. Kita bisa mengundang Arkana untuk makan malam dan berbicara dari hati ke hati. Mungkin dengan begitu kita bisa memahami lebih baik bagaimana dia melihat masa depan dengan Devina."

Nyonya Chika tersenyum tipis, merasa sedikit lebih lega. "Baiklah, kita akan mengatur pertemuan dengan Arkana. Aku hanya berharap dia bisa memberikan jaminan bahwa dia serius dengan Devina dan tidak akan membuatnya menderita."

Tuan Elkan mengangguk setuju. "Kita akan lakukan itu. Kita harus memastikan bahwa Devina tidak terjebak dalam hubungan yang hanya akan membuatnya terluka. Kita harus melindunginya dengan cara yang terbaik yang kita bisa."

Setelah percakapan itu, suasana di antara Nyonya Chika dan Tuan Elkan sedikit lebih tenang, meski kekhawatiran mereka belum sepenuhnya hilang. Mereka memutuskan untuk berbicara dengan Devina terlebih dahulu sebelum mengatur pertemuan dengan Arkana, memastikan bahwa langkah yang mereka ambil tidak akan menambah tekanan bagi putri mereka.

Malam itu, setelah Devina kembali ke rumah, Nyonya Chika dan Tuan Elkan mengajak Devina untuk berbicara di ruang tamu. Dengan penuh perhatian dan kasih sayang, mereka menyampaikan niat mereka untuk mengundang Arkana dan berbicara dengannya, mencoba mencari solusi terbaik untuk kebahagiaan Devina.

Devina, meski sedikit terkejut, merasa bersyukur atas dukungan dan perhatian orang tuanya. Dia setuju dengan rencana mereka dan berharap bahwa pertemuan itu bisa membantu mengklarifikasi banyak hal, baik bagi dirinya maupun bagi orang tuanya.

"Aku harus membuat Arkana lebih peduli padaku daripada Flora dan Keyra." gumam Devina.

1
Miss Apple 🍎
ori harusnya iri
Miss Apple 🍎
susah harusnya sudah
Sunaryati
Lanjut
Epijaya
karma
RIKA OCTAVIANA Rika
semoga kena mental Devina itu belum seberapa di bandingkan penderitaan Flora. Moga anaknya lahir perempuan dan cacat
Nora♡~
Benar tuu... Flora❤Jonathan kunci utama kebahagiaan adalah saling cinta sayang, saling mempercayai, saling menghargai jika ada masalah siasat dan selidiki bersama agar rumahtangga bahagia dan tenteram bersama anak2 gituu... lanjut..
Nora♡~
Syukurlah Akhirnya terjawab... rupa2nya Photo itu hanya editan... dan bukan benar... semoga penyundang itu di tangkap dan di adili kerana fitnah mencemarkan nama baik Jonathan dan isterinya flora gitu.terima kasih ya thor kerana seranan akak di pertimbangkan tetap 💪💪💪terus thor... lanjut...
Sunaryati
Nah gitu Jo dan Flora saling mendukung dan menguatkan dg cinta dan kepercayaan pasti dapat menghancutkan orang - orang yang ingin memisahkan kalian
Nora♡~
Flora... terkejut😳😳 dengan Photo kat Whatsapp nya apakah itu Jonathan dengan seorang wanita 🤔🤔atau sekadar Editan semata-mata 🤔🤔jangan mengambil kesimpulan Flora mungkin kah itu hanya fitnah dari Devina yang iri dengan kebahagiaan mu sekarang 🤔🤔Sabar dan siasat perkara ini dengan bijaksana semoga Photo itu tidak benar yaa... thor Kasihan Flora 😔😔lanjut..
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Poto siapa tuh🤔🤔
MeiSusi Lowati
opo neeh kii
aca
si pelakor berasa korban/Facepalm//Puke/mati aja lu jalang
Nora♡~
Hish... Hish... Devina nie... dengan tidak tahu malu... menuduh yang bukan2 pada Flora... sedangkan Flora kini amat bahagia di samping suaminya Jonathan dan ke dua anak2nya dan juga menanti Kelahiran cabang bayinya... semoga saja Flora mengadu perkara ini dengan suaminya agar waspada dengan Devina yang memang jahat dan licik sejak dari dulu gitu... lanjut...
Miss Apple 🍎
seru
Miss Apple 🍎
lanjut lagi
Miss Apple 🍎
lanjut
Bivendra
yg salah tu bkn flora tp kau dan suami gilamu itu smg cepat kena azab lu berdua
farida@AD84💜🍉🌱🏠🇵🇸
memang sudah punya anak sebelum ini...cuma sekarang ada benih cinta kamu berdua..bagus ..apa reaksinya Arkana
farida@AD84💜🍉🌱🏠🇵🇸
semoga rencana nya makan diri kamu sendiri nanti Arkana
farida@AD84💜🍉🌱🏠🇵🇸
ini si Arkana ini obsesi...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!