NovelToon NovelToon
Pria 500 Juta

Pria 500 Juta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Duda / Balas Dendam / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Harem
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ririn Puspitasari

Fahri, pria berusia 28 tahun ini menjalani kehidupan rumah tangganya yang begitu pelik. Awal pernikahan yang dibumbui dengan hal-hal manis, akan tetapi setelah 2 tahun kemudian seakan menjadi bumerang bagi pria sederhana itu. Permintaan Sifa, istrinya yang selalu menuntut Fahri untuk hidup dalam kemewahan tanpa tahu kondisi keuangan mereka yang tidak memungkinkan.

Seketika kehidupan yang Fahri jalani berubah drastis saat munculnya Arumi, seorang wanita cantik yang menawarkan uang 500 juta dengan syarat harus menikahinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1. Tak Semanis Dulu

"Segini? Mana cukup?!" seru wanita seraya melemparkan uang yang ada di tangannya. Wanita itu berkacak pinggang, menatap pria yang ada di hadapannya. Pria yang telah membangun mahligai rumah tangga bersama dengannya.

"Gajiku semuanya sudah ku serahkan, Sifa. Hanya itu, bahkan aku tak mengambil sepeserpun dari amplop yang ku serahkan padamu," ujar Fahri.

Sifa mendengkus kesal. Ia menatap kembali amplop yang berisi uang tersebut. Benar saja, di sana ada selip gaji. Nominal yang tertera di secarik kertas itu, sama dengan jumlah uang yang ada di dalam amplop tersebut.

"Mas, kamu tahu kan? Untuk biaya satu bulan gajimu tidaklah cukup. Belum buat bayar sewa apartemen, makan sehari-hari, dan kebutuhan lainnya. Tentu saja ini kurang banyak, Mas." Kening Sifa berkerut karena pendapatan sang suami yang terbilang kecil menurutnya.

"Sifa, Istriku. Tolong kamu berhemat sedikit. Mas benar-benar minta tolong sama kamu. Belanja pakaian atau barang-barang seperlunya saja," bujuk Fahri.

Mendengar sang suami yang berucap demikian, membuat Sifa naik pitam. Ia beranjak dari duduknya, menatap Fahri dengan penuh amarah.

"Jadi maksud kamu ini semua salahku? Aku yang tidak bisa mengatur keuangan? Lagi pula aku belanja ini dan itu tidak sepenuhnya memakai uang yang kamu berikan padaku! Aku juga memiliki gaji, aku juga butuh perawatan. Jangan salahkan aku jika uang bulanan yang kamu berikan itu tidak cukup. Itu salahmu sendiri mengapa tidak bisa mencari pekerjaan dengan gaji yang besar," tukas Sifa mengambil uang yang ada di atas meja riasnya.

Sifa keluar dari kamar dengan perasaan kesal karena suaminya yang tak pernah mengerti akan kebutuhannya . Sementara Fahri, ia hanya bisa menatap Sifa dengan wajah sendu.

Fahri menikahi istrinya yang ia kagumi sejak duduk di bangku SMA. Sifa adalah gadis yang cukup populer dikalangan para siswi yang lainnya. Sifa memiliki rupa yang cantik, tentu saja circle pertemanannya tentu saja siswi dengan kelas level tertinggi karena memang wajahnya yang mendukung walaupun dari segi kepintaran, Sifa terbilang sedang-sedang saja. Jika kamu good looking, maka setengah masalahmu akan kelar, dan itulah yang saat ini Sifa rasakan.

Fahri hanya bisa mengagumi Sifa. Ia sadar bahwa dirinya beda kelas jika harus mendapatkan hati Sifa, karena Fahri bukanlah anak orang yang berada.

Namun, saat Fahri mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di salah satu universitas yang lumayan bergengsi, lagi-lagi dirinya di pertemukan dengan Sifa. Hal itu tentunya membuat Fahri senang, karena ia dapat melihat wajah cantik Sifa lagi walaupun itu hanya dari kejauhan.

Setelah keduanya menyelesaikan pendidikannya, Fahri tak pernah bertemu dengan Sifa lagi. Wanita itu menghilang dari pandangannya. Seiring berjalannya waktu, Fahri mencoba untuk melupakan Sifa dan berniat untuk membuka hatinya pada gadis lain.

Tiba di waktu saat ia pertama kali mendapatkan pekerjaan, kala itu Fahri berada di sebuah kedai penjual bakso. Tanpa sengaja, ia bertemu dengan Sifa di tempat itu.

Saat itu Sifa berlinang air mata sembari memandangi makanannya yang belum tersentuh sama sekali. Mulai dari sana, Fahri memberanikan dirinya untuk mendekati gadis tersebut. Dan setelah beberapa hari mereka mulai menjalin komunikasi yang baik, mereka pun memutuskan untuk menjalin hubungan. Selang beberapa bulan kemudian, Fahri dan Sifa pun menikah.

Di awal pernikahan, Sifa sangat baik pada Fahri. Ia selalu saja memperlakukan Fahri layaknya pria yang ia cintai dengan sepenuh hati.

Namun, lama-kelamaan sikap Sifa pada Fahri berubah. Sifa menjadi wanita yang tak bisa menghargai hasil jerih payah suaminya, dan selalu merasa bahwa penghasilan yang Fahri berikan kurang.

Akan tetapi, Fahri tetap menyayangi sang istri. Pria itu selalu memperlakukan Sifa dengan lembut walaupun istrinya selalu saja melontarkan ucapan yang kasar padanya. Bukan karena ia tak punya harga diri, akan tetapi karena Fahri hanya memiliki sifa di muka bumi ini. Hanya istrinya.

...****************...

Fahri keluar dari kamarnya. Ia melihat Sifa yang tengah duduk di sofa sedang menonton televisi. Pria itu pun perlahan mendekati sang istri.

"Sifa, Istriku. Kau masih marah padaku?" tanya Fahri dengan sangat lembut.

"Aku merasa tersinggung dengan ucapanmu tadi. Kau seakan melimpahkan semua kekuranganmu padaku, padahal kaulah yang tidak bisa memenuhi kebutuhan istrimu sendiri," ketus Sifa.

"Istriku, maafkan jika ucapanku tadi menyinggungmu. Baiklah, begini saja. Aku akan berusaha untuk mencari tambahan kekurangan uang kita nanti," tutur Fahri.

"Benarkah?" tanya Sifa yang mulai melembut.

"Hmmm ... Nanti aku akan berusaha mencari kekurangan dari uang yang ku berikan padamu. Do'akan aku mendapatkan rejeki lagi setelah ini," ujar Fahri.

Perlahan Sifa pun menganggukkan kepalanya.

"Sekarang, tersenyumlah. Kamu sangat cantik jika sedang tersenyum," ucap Fahri seraya merapikan rambut Sifa, lalu kemudian menyelipkannya di balik telinga sang istri.

Sifa pun tersenyum menatap suaminya. Lalu kemudian ia merengkuh tubuh Fahri, bersandar di dada bidang pria tersebut.

"Mas, aku minta maaf karena sudah marah padamu," ujar Sifa.

"Aku juga minta maaf karena ucapanku tadi," ucap Fahri mengusap kepala istrinya dengan lembut.

"Ya sudah, kalau begitu ayo kita makan malam. Mas sudah sangat lapar," ajak Fahri pada sang istri.

Sifa melepaskan pelukannya. Ia sedikit mengusap tengkuknya karena merasa bersalah. "Ada apa?" selidik Fahri saat melihat ekspresi wajah istrinya yang seperti itu.

"Mas, aku sudah makan di luar tadi. Aku juga tidak masak untuk malam ini," ujar Sifa seraya tersenyum.

"Ya sudah, kalau begitu mas masak mie aja. Stok mie instan masih ada kan?" tanya Fahri.

"Iya, masih ada, Mas."

Sifa mengambil remote yang ada di atas meja untuk mengganti chanel. Wanita itu tak beranjak dari tempat duduknya. Melihat hal tersebut, Fahri lah yang harus mandiri. Ia berjalan ke dapur untuk menyiapkan makan malamnya sendiri.

Fahri membuka rak penyimpanan, ia mengambil salah satu mie cup yang ada di dalamnya. Fahri menghidupkan kompor untuk memanaskan air. Setelah mendidih ia pun menuangkan mie instan tersebut ke dalam cup.

Sembari menunggu mie instannya, Fahri membawa cup tersebut ke ruang tengah untuk bergabung menonton televisi bersama dengan sang istri.

"Mas, kalau bisa kamu makannya di dapur saja. Aroma mie instannya sangat pekat, takutnya aku lapar lagi," ujar Sifa menegur suaminya.

"Ya sudah, kalau kamu mau makan tidak apa-apa. Makan saja," timpal Fahri.

"Mas, ... Kalau aku gendut, aku akan malu berhadapan dengan teman-teman ku. Lagi pula di dapur kan luas," tukas Sifa.

Mendapat penolakan dari sang istri, membuat Fahri kembali membawa cup mie instan itu kembali ke dapur. Ia pun menjatuhkan bokongnya di kursi yang ada di dapur tersebut. Sesekali Fahri mengarahkan pandangannya pada Sifa yang tengah asyik menonton televisi.

"Apakah kamu sangat takut kehilangan teman-temanmu?" batin Fahri seraya memandangi wajah istrinya dari kejauhan.

Bersambung ....

1
Erina Munir
sukses selalu ya thoor...terimakasih atas novelnya.../Kiss/
Erina Munir
seruuu yaa..tq thoor...tamat deeh
Erina Munir
rassaiiin luuh dewi...tit dah luuhh...
Erina Munir
bner...tuh sifa doanya...
Erina Munir
sam..sam...klakuan...kurang kasih sayang ortu begitutuh... m p o gitu ya thoorr...😄😄😄👍
Erina Munir
puas banget dku baca novel ini thor...akhirnya bahagua semua..terkecuali nenek lampir dewi
Erina Munir
kembar ya thoor
Erina Munir
mohon d terima kgi jndea yessi...kesian anak mu...anak kecil punya naluri yg kuat terhadap ortunya
Erina Munir
seribu satu ada orang yg kaya arumi
Erina Munir
arumi hatimua bak berlian...mulia sekali
Erina Munir
semoga usaha arumi tdk menghianati hasil
Erina Munir
semoga indra mendptkan jodohnya d sana...juga berubah klakuannya...
Erina Munir
karna sam...fahri jdi berpacu dngn waktu...😆😆😆😆😆
Erina Munir
brsyukur banget elena hamil...nnti arumi hamil juga...seru deh
Erina Munir
semoga dewi pas liat wajahnya trus depresi trus gila trus bunuh diri deh..klop sdh
Erina Munir
weee..arumi mulai beraksi
Erina Munir
nah luu...😄😄😄😄😄
Erina Munir
semoga s biang kerok cepet tertangkap
Erina Munir
ya Allah...anak yg d tunggu2 pergi seketika
Erina Munir
fahri lalai...hrsnya d cari supaya nnti arumi yg nemuin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!