NovelToon NovelToon
Bidadari Surga Untuk Penjual Kebab Yang Tajir

Bidadari Surga Untuk Penjual Kebab Yang Tajir

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nurhikmah

Idzam Maliq Barzakh seorang pengusaha muda yang sukses dalam karir nya namun tidak dalam urusan asmara. Karena jenuh dengan kisah asmaranya yang selalu bertemu wanita yang salah, ia berganti profesi menjadi penjual kebab di sebuah mini market atas saran sahabatnya Davin. Ia ingin mencari Bidadari yang tulus mencintainya tanpa memandang harta. Namun perjalanan kisah cintanya ketika menjadi penjual kebab selalu mengalami kegagalan. Karena rata-rata orang tua sang wanita langsung tidak setuju ketika tahu apa profesi Izam sebenarnya. Mereka beralasan jika anak mereka menikah dengan Izam akan menderita dan melarat karena tidak punya harta dari menjual kebab tersebut. Karena hampir putus asa, ia di sarankan sahabatnya fahri untuk tinggal di sebuah pesantren sederhana untuk memperdalam ilmu agama dan di sana lah ia bertemu bidadari yang sesungguhnya yang mau menerimanya apa adanya bukan ada apanya.

Mohon untuk tidak Boomlike teman-teman, untuk menghargai karya para author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergok di apartemen.

Kota Jakarta...

Seorang pria blasteran yang sangat tampan baru saja keluar dari bandara dengan mengendarai sebuah mobil mewah berwarna putih membelah jalanan ibukota dengan wajah yang gembira.

"Alhamdulilah... Senang sekali rasanya pulang ke negeri sendiri. Aku sudah tidak sabar ingin menemui Shasha.. Rasanya rindu sekali dengan wajah cantiknya itu. " ucap Izam dengan tersenyum sumringah.

Ia sengaja meminta asisten pribadinya yang tidak lain adalah sahabat karibnya untuk meninggalkan mobil di bandara. Karena ia ingin menyetir sendiri dan mampir ke apartemen sang kekasih sebelum pulang ke rumah.

"Wah, toko bunga! Mampir dulu ah beli bunga kesukaan Shasha. " ucap Izam dengan mata berbinar ketika melewati toko bunga.

Ia pun menghentikan laju kendaraannya dan berhenti di pinggir jalan karena parkirnya sangat minim.

Ia memasuki toko bunga sambil bersenandung dan melihat-lihat bunga yang cocok dengan karakter sang kekasih.

"Siang Pak/Mas..Ada yang bisa saya bantu? " sapa salah satu karyawan yang sedang merangkai bunga.

"Saya ingin membeli bunga untuk kekasih saya.. Kira-kira bisa rekomendasi gak ya? " jawab Izam sambil melihat di sekelilingnya.

"Ada banyak macamnya Mas, ada mawar merah, tulip, mawar putih, dan lain-lain. Tergantung kesukaan nya yang mana! " ucap karyawan tersebut dengan ramah.

"Mawar merah aja deh Mbak! Pacar saya suka itu! Bikin yang agak besaran dikit ya rangkaian nya. " ucap Izam dengan wajah bahagia.

"Siap Mas, silahkan tunggu di kursi tunggu ya Mas! Kalau sudah selesai akan kami panggil kembali. " jawab karyawan tersebut sambil menunjuk tempat menunggu.

Izam pun menuruti ucapan karyawan toko bunga tersebut. Ia duduk di kursi tunggu sambil memainkan ponselnya.

15 menit kemudian, nama Izam pun di panggil dan ia langsung menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Setelah selesai melakukan transaksi pembayaran, Izam keluar dari toko bunga dengan tersenyum bahagia sambil membawa buket bunga mawar merah ukuran besar di tangan kirinya.

"Shasha pasti senang banget di kasih bunga mawar ini! Sudah gak sabar pengen lihat wajah kagetnya itu! " ucap Izam sambil senyum-senyum sendiri.

Ia meletakkan buket bunga mawar tersebut di kursi samping dengan hati-hati, takut bunganya rusak dan tidak cantik lagi.

Izam segera menaiki mobilnya dan melanjutkan perjalanan nya menuju apartemen sang kekasih. Setelah berkendara selama hampir 10 menit, Izam akhirnya sampai juga di kawasan apartemen mewah itu. Ia memasuki basement untuk memarkirkan mobilnya dan masuk lewat pintu samping.

"Selamat siang Pak, mau ke lantai berapa? " tanya satpam ketika ia melewati pos penjagaan.

"Siang juga Pak satpam! Saya mau ke lantai 45." jawab Izam dengan ramah.

"Silahkan lanjutkan Pak! Jika ada masalah, anda bisa hubungi saya langsung di nomor ini! " ucap Pak satpam seraya menunjuk kan nomor yang tertera di dinding pos penjagaan.

Izam pun melanjutkan langkah kakinya memasuki lift yang akan membawa nya ke lantai 45 unit yang di tinggali kekasihnya.

Selama menunggu di dalam lift, Izam sesekali mencium aroma bunga mawar yang segar sambil senyum-senyum sendiri.

Beberapa saat kemudian, lift pun berhenti di lantai yang ia tuju. Izam keluar dari lift dengan jantung yang berdebar pertanda ia sudah sangat tidak sabaran ingin bertemu dengan sang pujaan hati.

Ketika sampai di depan pintu unit yang ia tuju, yaitu unit nomor 219,ia terpaku karena ragu ingin memencet bel atau langsung masuk saja karena ia juga mengetahui sandi password apartemen ini.

Setelah berperang cukup lama dalam hatinya, Izam memutuskan untuk langsung masuk saja dan memberikan kejutan akan kedatangannya kepada sang kekasih. Sewaktu ia mendorong pintu masuk, ia melihat banyak sekali sandal dan sepatu berjejer. Baik itu sandal wanita maupun sepatu pria. Ia menghitung ada delapan pasang sepatu dan sandal yang nangkring di pojokan.

"Kenapa ada banyak sandal dan sepatu ya di sini? Apa Shasha lagi ada pesta? Tidak mungkin tidak ada pesta kalau ada sepatu dan sandal sebanyak ini! " gumam Izam pelan.

"Eh, tapi kan Shasha paling tidak suka dengan pesta?Tapi kenapa ada banyak alas kaki di apartemen ini? " gumamnya lagi dengan heran.

"Ah, lebih baik aku intip saja dulu apa yang terjadi di dalam sana! Mudah-mudahan bukan hal yang memalukan yang terjadi di dalam. " ucap Izam dengan berjalan pelan-pelan tanpa mengeluarkan suara.

Ia memasuki ruang tamu, dan melewati nya karena sepi. Ia berjalan lagi menuju ruang santai, dan betapa kagetnya ia melihat pemandangan yang ada di hadapannya.

Wajahnya merah padam menahan gejolak amarah yang siap meledak, tangannya terkepal dengan erat hingga menampilkan urat-urat yang menonjol menahan gejolak yang berkobar di dadanya.

Izam menarik pelan nafasnya dan beristighfar di dalam hati, mencoba meredam amarah yang lagi bersarang di dalam hatinya. Ia memejamkan matanya mencoba menetralisir sesak di dadanya. Setelah cukup tenang, ia pun kembali mendekat untuk mengetahui pembicaraan mereka yang sedang mengadakan pesta dengan pasangannya masing-masing.

Izam tidak menyangka jika kekasih nya bisa melakukan hal yang hina seperti ini.

"Ternyata begini rupanya kelakuan mu di belakang ku Shasha. " lirih Izam pelan.

Shasha atau lebih tepatnya Natasha Setiawan yang berprofesi sebagai tenaga pengajar di sebuah sekolah menengah elite di kota Jakarta. Saat ini ia sedang berpesta bersama teman-teman kuliahnya di UI dalam rangka kenaikan jabatannya menjadi wakil kepala sekolah di tempat ia bekerja selama tiga tahun terakhir ini.

"Sha, emang gak papa kalau kita ngadain pesta buat elu di apartemen ini? " tanya temannya yang berbaju hitam.

"Iya Sha, Gue gak mau nanti kena semprot tunangan elo kalau ia tahu kita bikin pesta di sini! " ucap temannya yang lain berbaju kurang bahan.

"Udah, kalian gak usah mikirin itu? Tunangan gue masih di Jepang dia, dan dia bakalan pulang minggu depan. Semalam dia baru nelpon gue ngasih tau. " jawab Shasha dengan santai.

"Wah, bagus dong kalau kayak gitu! Jadi kita bisa senang-senang sambil pesta dengan psangan kita! " ucap perempuan yang berbaju merah darah.

"Ya iya dong! Shasha gitu loh! Siapa yang tidak bertekuk lutut dengan seorang Natsha Setiawan yang mempunyai wajah cantik paripurna, tubuh yang seksi dan bohay, baik hati, suka menolong dan ramah dengan siapa saja, lembut tutur katanya terhadap siapapun yang ia jumpai. " jawab Shasha dengan PD nya membanggakan diri sendiri.

"Iya betul, tapi semua itu cuma topeng doang, Ha... Ha... Ha.. " jawab mereka semuanya sambil tertawa.

"Eh tapi gue salut sama elo Sha. Bagaimana elo bisa menyembunyikan sikap elo yang sebenarnya selama ini dari semua orang, terutama tunangan elo itu ! " tanya temannya yang berbaju hitam penasaran.

Shasha yang sedang duduk di pangkuan kekasih nya beranjak turun dan mengambil sebotol anggur dan menuangkannya di dalam gelas. Ia meresapi minuman tersebut pelan-pelan seolah-olah sedang menikmati nya dengan suasana santai.

"Siapa yang tidak tau dengan seorang Idzam Maliq Barzakh, seorang pewaris segala kekayaan Barzakh. Baik yang ada di Dubai maupun yang ada di Indonesia. Apalagi jika gosip beredar yang mengatakan bahwa ia sangat menyukai tipe perempuan yang lembut, santun, dan tidak haus harta. Dan aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan semua itu. Ibarat kata bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Bersusah payah dahulu menjadi kaya kemudian.. Ha... Ha... Ha.. " ucap Shasha dengan tertawa bahagia.

Izam mengepal tangan nya dengan kuat menahan emosi yang bergejolak di dadanya mendengar omongan langsung yang keluar dari mulut kekasih nya. Rasanya ingin ia robek mulut manis yang mengeluarkan racun itu dengan tangannya sendiri saking emosinya. Namun ia masih bersabar karena ingin melihat sejauh mana Shasha membohongi dirinya.

"Lalu sekarang apa rencana mu Sha?? " tanya temannya lagi.

"Seperti rencana awal.. Membuat sang pujaan semakin bucin dan takluk dengan kebaikan seorang Shasha... Ha... Ha... Ha... " jawab nya dengan tertawa.

Izam hanya geleng-geleng kepala melihat wajah asli kekasih yang sangat ia puja selama ini. Dalam hatinya, ia merutuki dirinya yang tertipu dengan wajah polos, sopan dalam bicara dan ramah dengan semua orang. Ternyata itu semua hanya topeng yang menutupi sifat dan kelakuannya yang bobrok.

Mereka terus berpesta tanpa tahu malu dan rasa takut. Meminum minuman beralkohol, merokok, bercumbu dengan lawan jenis di hadapan temannya yang lain, sungguh menyesatkan tingkah laku mereka, Na'uzubillahiminzalik.

Karena tidak tahan lagi melihat kemaksiatan yang ada di hadapannya, dan terlebih lagi apartemen ini ia yang punya, Izam memutuskan untuk keluar dari persembunyian nya.

"Prok"

"Prok"

"Prok"

Semua yang sedang berpesta menghentikan kegiatan mereka. Shasha sangat terkejut melihat kedatangan sang kekasih secara tiba-tiba sehingga ia tanpa sengaja menjatuhkan gelas yang ia pegang.

"Ma-Mas Izam!! "

Bersambung...

Mohon kritik dan sarannya ya...

1
Eko Nur Yanto
Lumayan
Diajeng Lope
ini cerita pesantren ko beda bgt tata kramanya ya???terlalu bebas bgt antara laki2 n perempuan juga bebas....aku pikir pesantren ketat.apa pesantren now kya gitu ya hdweh
Pratiwi Marjunani
lanjut
Indira Ira
Luar biasa
Lala lala
mana bisa org lain maksa anak gadis org nikah..bs kasus hukum itu koq takut sih..tggl laporin polisi si maryam
Ayunda
dari bayi hidupnya di lingkungan pesantren di didik kyai kok bisa ya bicaranya amay meninggikan suaranya ke suami hadeh
yustina sukilah
lanjut aja....
yustina sukilah
ceritanya bagus, alurnya sudah ok menurutku.
tulisannya juga nggak banyak yang salah.
sampai di sini belum kelihatan tanda-tanda mau tamat.
sebetulnya akan bagus kalau dibuat season 1,2,3 dst
begitu kak..
maaf ya 🙏🙏
Apri
lucu bener
norah selen
tahniah amay ama izam
Nofi Ani
lanjut
norah selen
engga tahu malu dan enggak Sadar gk kw shasa udh bt salah msih juga buat ribut
yustina sukilah
semoga cepat ketahuan juga dari tempat kerjanya kelakuan shasha, biar dipecat sekalian tuh pendorong nama baik pendidik
yustina sukilah
sama2 terkejut deh jadinya...
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
lah sultan koma smpe puluhan thun dokter'y masih setia merawat'y cb klo rakyat jelita psti udh dikatakan wassalam 🤭
Arsuni Gustaf: 😁😁😀😀😄😄😅😅😃😃🤣🤣
total 1 replies
🌷🌹
kasihn bgt dgn sebutan "umi" nya, kata & perilaku'y gak sinkron,
🌷🌹
ladalah trnyata adik kakak watak'y sama ya, nafsu dunia 🤦‍♀️🙄
✮тιαɳα☘︎
yg ada nnti malah kmu yg kaget deh 😁
Yanti Rusyanti
ayo tor up lagi lagi seru nih
Hasanah Ana
🤣🤣🤣🤣 malang x nasib mu Davin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!