Tetaplah Menjadi Bulan (Part 1)
Rintik-rintik hujan berjatuhan membasahi kota, membuat kaki-kaki itu perlahan melangkah mencari perlindungan. Berbeda dengan para burung yang kian liar berterbangan, seolah menyambut datangnya gerimis
0
0
Tetaplah Menjadi Bulan (Part 2)
“Jadi, Surya tidak bisa bekerja karena proyek kuliah menumpuk?” Luna mengangguk mengiyakan. “Benar, Pak. Dia ‘kan sebentar lagi akan disidang.” Luna sedikit meringis melihat tatapan elang milik atasan
0
0
Tetaplah Menjadi Bulan (Part 3)
Dua minggu sudah Luna habiskan untuk memikirkan banyak hal. Ia yakin rambutnya mulai rontok dan sudah ada asap mengepul di atas kepala miliknya. Surya belum juga kembali. Laki-laki itu menghilang, tan
0
0
Ketika Senja Tak Lagi Sama (Part 1)
Ketika Senja tak lagi Sama Kini harus aku lewati Sepi hariku tanpa dirimu lagi Biarkan kini ku berdiri Melawan waktu tuk melupakanmu Walau pedih hati Namun aku bertahan.. (Glenn – akhir cerita kita) C
0
0
Ketika Senja Tak Lagi Sama (Part 2)
“Christy.. kamu temenin aku ke Aula yah, seperti biasa.” Ucap Bisma sembari memasukkan beberapa bukunya ke dalam tas. Christy menoleh sekilas. “Tapi, aku mau ketemu sama Nicky dulu, Bis. Kamu duluan a
0
0
When You’re Gone (Part 1)
Alden menyeruput cappucino-nya, hari ini benar-benar dingin. Cuaca di luar sana memang tak bersahabat–hujan. Alden menaruh kembali cangkir minumannya. Matanya sibuk menatap jendela kamarnya yang sekar
0
0
Nada Musim Semi (Part 2)
“Kau lihat di atas sana? Bintangnya sangat indah bukan? Rasanya mereka sedang berbicara dengan kita.” Ucap Hide sambil menunjuk ke langit. Duduk berdua menikmati angin malam adalah hal yang sudah bias
0
0
Nada Musim Semi (Part 1)
Musim semi, semilir angin Maret yang berhembus melewati pohon sakura menerpa rambutku. Mulai hari ini aku adalah murid SMA Tatsuki. Keinginanku terkabulkan dan aku diizinkan masuk di sekolah campuran
0
0
Ketika Senja Tak Lagi Sama (Part 3)
Christy terdiam memandang langit senja sore itu. Di balkon kamarnya hanya seorang diri. Semilir angin yang berhembus, sesekali menghapus air matanya. Namun lagi-lagi cairan bening itu kembali mengalir
0
0
When You’re Gone (Part 2)
Alden menutup buku kecil itu. Ia kembali menatap hujan yang tak kunjung reda. Perlahan tatapannya menjadi sendu. “Aluna, lo baik-baik aja kan di dalam sana?” “Lo gak kedinginan kan? Kalau lo dingin, t
0
0
Because I Love You (Part 2)
Aku, adalah cowok yang selalu kau sebut sahabat. Namun, tidak untukku. Bagiku, ku menyebut dirimu “belahan jiwaku”. Cukup aneh bukan? Namun inilah kata hatiku. Aku mencintaimu. Namun, ku tak punya cuk
0
0
Because I Love You (Part 1)
Entahlah ada aja idenya untuk ngerjain aku. Nggak disana, nggak disini, nggak birthday, sampai birthday, selalu dikerjain. Ya, sebel jelaslah… tapi seru juga sih, hehe.. siapa lagi? Kalau bukan si Irf
0
0
Air Mata Untuk Putra
“Ia laki-laki aneh, pernah suatu ketika aku menemukannya di tempat biasa —di bawah pohon itu, di taman yang sepi. Kau tau apa yang ia lakukan?” “Apa?” tanyaku sembari menghela napas pelan. Aku lupa in
0
0
Karena Aku Mengerti Posisiku
Saya pernah bersama seseorang yang benar-benar saya anggap itulah jodoh saya, sehingga saya benar-benar menyukai dia dan saya sangat sayang padanya. Dan kebetulan saya dan dia terpisah jarak dan waktu
0
0
Because I Love You (Part 4)
Tak lama, aku bangun dari bahu Irfan. Kupandangi wajah Irfan dengan penuh cinta. Dia memang begitu tampan. Tak hanya tampan, namun ia juga begitu baik. Aku sangat bodoh, mengapa aku dulu memilih pacar
0
0
Because I Love You (Part 3)
Waktu berlalu dengan begitu cepatnya. Terkadang, waktu itu tak bersahabat. Tak cukup sehari saja untuk menghapus air mata setelah kejadian kemarin. Aku, tak mungkin melupakan Irfan hanya dalam waktu 2
0
0
Love in Silence (Cinta Dalam Diam)
Sepertinya sore ini akan turun hujan, aku harap hujan ini tidak turun terlalu lama. Karena aku ingin melihat Raka. Ya, dialah pacarku. Walau dia tidak pernah mempedulikanku, aku tetap saja menyayangin
0
0
Perahu Kaca
Matahari kini kembali ke peradabannya. Cahaya jingga langit sore memberi kesan romansa, petang ini. Aku berdiri menatap langit yang merona sore ini. Kakiku basah setelah dijilat ombak laut. Aku berdir
0
0
Hadirnya Menyakitkan
Hari ini hari pertama aku masuk kuliah di semester tiga. Tidak terasa hari begitu cepat, aku sedikit terlambat hari ini tetapi untung saja dosenku kali ini bisa mengerti dan memaafkanku. Di tengah ten
0
0
Sahabat Belum Sempat ku Jujur Padamu
Di sore itu, ku masih terduduk diam menatap langit yang gelap gulita, kurasakan angin yang berhembus merasuki tubuhku tapi aku tak peduli akan hal itu yang jelas aku ingin tau sedang apa dia di sana.
0
0