NovelToon NovelToon
My Secret Wife

My Secret Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan
Popularitas:79.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Persahabatan dua generasi.

Antara seorang pemuda dengan seorang kakek tua pensiunan pegawai negeri.

Lucunya, sang kakek tidak mengetahui bahwa sahabatnya sebenarnya seorang CEO dari perusahaan terkenal.

Persahabatan yang telah terjalin beberapa tahu itu sangat terjalin erat hingga akhirnya, di penghujung akhir hayatnya, sang kakek meminta sahabatnya untuk menikahi cucu satu satunya.

Akankah sang CEO akan menuruti permintaan sahabatnya untuk menikahi cucunya yang ternyata adalah sekretaris yang bekerja dengannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia..

Flashback.

Devan berjalan sedikit tergesa-gesa melewati koridor rumah sakit, semenjak dia meninggalkan rumah sakit tadi sore beberapa kali dirinya mencoba menghubungi Asha, namun tak pernah diangkatnya, dirinya sangat mengkhawatirkan keadaan kakek dan sangat ingin mengetahui kondisinya, karena entah mengapa perasaannya tidak enak.

Devan sampai di ICU berjalan menuju ruangan kakek, namun dia merasa heran karena tidak menemukan Asha maupun siapapun disana, ketika dia membuka pintu, alangkah terkejutnya dia melihat tempat tidur yang kosong.

"Maaf pak cari siapa..?" Tanya salah seorang perawat yang tidak sengaja lewat.

"Pasien disini.." Devan menunjuk tempat tidur yang kosong.

"Owh..pasien kakek itu, sudah meninggal tadi sore pak.."

Devan terperanjat.

Hatinya serasa hancur mendengar kakek telah tiada, air mata langsung menggenangi pelupuk matanya.

Kaki Devan seperti tak sanggup lagi menopang berat tubuhnya, dia berjalan mendekati kursi dan menghempaskan tubuhnya kesana.

"Kenapa Asha tidak memberitahuku..?" Devan menundukkan kepalanya, menutup wajahnya dengan kedua tangan yang bertumpu pada lututnya.

"Kakek telah pergi, sahabat terbaikku telah pergi.."

Sekilas Devan mengingat pertemuan awal dirinya dan kakek, mengingat semua nasihat dan petuah-petuahnya.

Namun hal yang paling diingatnya kini, pesan terakhir kakek, memintanya untuk selalu menjaga dan melindungi Asha.

Devan beranjak berdiri, entah mengapa dirinya seperti mengetahui kalau mungkin saja biaya perawatan kakek belum dibayar Asha, Devan sedikit banyaknya mengetahui kondisi keuangan Asha yang sedang tidak stabil.

Ternyata benar saja, setelah ditanyakan di bagian administrasi, Asha belum membayar semua biaya rumah sakit, dan sudah pasti Devan segera melunasinya.

Devan segera pergi menuju kediaman Asha, untung saja waktu itu dia pernah mengantarnya pulang sehingga dia tahu dimana Asha dan kakeknya tinggal.

Depan berhenti di depan sebuah bangunan ruko yang tepat berada di pinggir jalan, dia langsung keluar dari mobil, namun tiba tiba dia melihat seseorang yang tidak asing menuruni tangga.

Mbak Yana, begitu Devan mendengar Asha memanggilnya di rumah sakit.

"Mbak Yana.." Panggil Devan melihat dia yang berjalan melewati mobilnya.

Yang dipanggil tentu saja terkejut, dia melihat dengan seksama di bawah lampu yang temaram dan kemudian mengenali lelaki di depannya.

"Suaminya Asha..?" Tanya Yana pelan

Devan tersenyum dan mengangguk.

Seketika raut wajah Yana meredup, entah mengapa dia merasa bersalah mengingat tidak ada yang mengabarinya mengenai kematian kakek.

"Maaf..kami tidak mengabari Anda mengenai kakek, karena Asha yang memintanya.." Ucap Yana pelan.

"Kenapa..?"

"Karena Asha merasa sudah banyak merepotkan anda.."

Devan terdiam sejenak.

"Dimana Asha sekarang..?"

"Dia di kamarnya, di lantai paling atas.." Yana menunjuk ke atas ruko.

Devan melihat ke atas.

"Kalau begitu saya permisi dulu.." Yana pamit.

"Sebentar..ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan pada mbak.."

"Soal apa..?"

"Semuanya tentang Asha.."

Yana terdiam.

"Semuanya..??"

"Iya.. tolong ceritakan semuanya.." Devan merasa masih banyak hal yang belum dia ketahui mengenai Asha, demi menjalankan amanat terakhir kakek, dia harus mengetahui semuanya.

Yana terdiam sembari berpikir lelaki ini adalah suaminya Asha sekarang, maka seharusnya dia mengetahui semua hal tentang Asha.

Maka tanpa pikir panjang, Yana menceritakan semuanya, bercerita mengenai almarhum ayah Asha yang meninggalkan banyak hutang, kehidupan Asha dan keluarganya yang hidup susah karena terbelit hutang hingga akhirnya kakeknya yang terpaksa harus menjual ruko demi melindungi Asha yang akan dinikahi paksa oleh rentenir, tak lupa dia juga menceritakan mengenai ibu tiri Asha yang akhirnya membawa kabur semua uang hasil penjualan ruko yang akan dibayarkan kepada rentenir.

Cerita Yana tentu saja membuat Devan kaget, kini dia mengerti kenapa kakeknya menitipkan Asha kepadanya, bahkan ingin segera menikahkan dirinya dan Asha, karena nasib Asha yang sedang dipertaruhkan, dia akan menjadi tumbal untuk melunasi hutang-hutangnya.

"Asha sudah banyak menderita, selama ini ibu tirinya tidak memperlakukannya dengan baik..karena itu, mbak sangat berharap tuan bisa menjaga Asha dan membahagiakannya.." Yana menahan tangisnya.

Devan menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih sudah memberitahu saya.."

"Baiklah..saya permisi.."

"Tunggu, panggil saya Devan..jangan tuan.."

Yana mengangguk dan tersenyum.

***

"Kenapa kamu tidak mengabari aku..?"

Asha yang kaget langsung mengangkat wajahnya, melihat Devan telah berdiri dihadapannya.

"Anda.." Asha berdiri, tidak menyangka Devan akan datang kerumahnya.

"Aku sudah memintamu untuk selalu mengabari aku tentang kakek.."

Asha terdiam, dia tahu Devan marah karena dirinya yang tidak mengabari kematian kakek.

Dari raut wajahnya, Asha melihat kesedihan yang mendalam, dia mulai menyesali perbuatannya yang tidak memberi tahu tentang kematian kakek padanya.

Devan berjalan menghampiri pagar, memegangnya dengan kedua tangannya,melihat pemandangan kota di malam hari yang nampak indah dari sana.

"Kamu mungkin tidak tahu, hubungan aku dan kakek lebih dari sekedar bersahabat.."

Asha semakin merasa bersalah.

Asha terdiam, mereka sama sama terdiam sejenak.

"Maafkan saya.." Ucap Asha tiba tiba.

Devan membalikkan badannya, melihat Asha yang terlihat menyesal.

"Sudahlah.. semuanya sudah terjadi.." Ucap Devan pelan.

"Semoga kakek tenang di sana, beliau orang yang baik, semoga ditempatkan di tempat terindah di sisi-Nya.."

"Dan aku akan menjalankan semua amanat kakek.."

"Mengenai itu..." Ucap Asha dengan cepat, membuat Devan kaget.

"Mengenai pernikahan kita..." Lanjut Asha kali ini terlihat ragu ragu.

Devan menatap Asha yang berbicara ragu ragu dengan menundukkan kepalanya.

"Maksud saya, karena kakek sudah tidak ada, mari kita akhiri saja pernikahan ini.." Ucap Asha pelan.

Devan tersentak.

"Apa maksud kamu..?"

"Kita akhiri pernikahan kita.." Asha mengulang perkataannya.

"Apa..!?" Devan masih tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Saya tahu anda menikahi saya karena permintaan kakek, maafkan kakek saya, beliau pasti tidak mengetahui bahwa sebenarnya anda sudah bertunangan dan akan segera menikah.."

"Karena itu, kakek sekarang telah tiada, maka pernikahan kita sebaiknya.........." Asha belum menyelesaikan perkataannya.

"Kamu memintaku untuk menceraikanmu..?" Tanya Devan menatap Asha tajam.

Asha mengangguk.

"Anggap saja, hari ini tidak terjadi apa-apa, dan mengenai hutang, saya akan mencicilnya kepada anda.." Ucap Asha pelan.

Devan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kamu memintaku untuk melanggar janjiku sendiri yang kuucapkan pada orang yang sedang sekarat?" Devan terlihat kesal.

"Janji aku kepada kakek, seumur hidup aku akan memegangnya.."

"Jadi kalau kamu meminta aku untuk menceraikanmu, jangan pernah berpikir demikian.."

Asha kaget, dia melihat Devan.

"Tapi.."

"Mengenai tunanganku dan pernikahanku, biar aku yang mengurusnya.."

Asha kaget dengan jawaban Devan, dia tidak menyangka sama sekali dengan semua jawaban Devan mengenai idenya untuk bercerai.

"Tapi..." Asha tidak sanggup melanjutkan perkataannya.

"Hari Senin nanti, ajukan surat pengunduran diri ke kantor, kamu tidak usah bekerja lagi, aku akan mencarikan rumah dan memenuhi semua kebutuhanmu.."

"Aku akan bertanggung jawab penuh padamu.."

"Maaf..tapi saya tidak mau.." Jawab Asha pelan.

"Apa maksudmu..?"

"Saya masih ingin bekerja, kalau anda tidak mau menceraikan saya, tolong rahasiakan pernikahan kita dari semua orang.."

1
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
pikir tdi bnran jetua gangster ...
Sabaku No Gaara
s7 pak!!!
Sabaku No Gaara
doyan boss!!!
Sabaku No Gaara
ahhh...kirain cerai beneran ...untung aja gk terjadi
Sabaku No Gaara
ahhh ...sdh negthink dah .. syukur gk
Sabaku No Gaara
denaaaaa ⚘utuk mu
Sabaku No Gaara
semangat nando...bunga dr bayikk
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Ratnasihite
inikah rasanya cinta😍🥰
Raras Istivania
Lumayan
Raras Istivania
Kecewa
A&R
bagus
sya mil
Ga pernah failed klo bikin ceritaa. Bagus bagus semuuaa. Semangat terus menuliss😍😍😍😍
sya mil
Siap laksanakan booss
sya mil
Ya ampun tiap baca mesam mesem sendri. Kek org gila🤣
sya mil
Satukan kekuatan kalian, Nando Dena!!!
sya mil
Nando, cubit boleh? GMZ IH
sya mil
Hidup NANDOOOO🔥🔥🔥🔥🔥
Erna Yunita
kabur aja nando.... nanti takutnya jadi sambalado 😅😅😅😅😅😅😅
Erna Yunita
Fighting
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!