NovelToon NovelToon
Suamiku, Kekasihmu

Suamiku, Kekasihmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Tamat
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: shanayra

Kisah yang menceritakan tentang keteguhan hati seorang gadis sederhana, yang bernama Hanindya ningrum (24 tahun) dalam menghadapi kemelut rumah tangga, yang dibinanya bersama sang suami Albert kenan Alfarizi (31 tahun)
Mereka pasangan. Akan tetapi, selalu bersikap seperti orang asing.
Bahkan, pria itu tak segan bermesraan dengan kekasihnya di hadapan sang istri.

Karena, bagi Albert Kenan Alfarizi, pernikahan mereka hanyalah sebuah skenario yang ditulisnya. Namun, tidak bagi Hanin.

Gadis manis itu, selalu ikhlas menjalani perannya sebagai istri. Dan selalu ridho dengan nasib yang dituliskan tuhan untuknya.

Apa yang terjadi dengan rumah tangga mereka?
Dan bagaimana caranya Hanin bisa bertahan dengan sikap dingin dan tak berperasaan suaminya?

***
Di sini juga ada Season lanjutan ya say. Lebih tepatnya ada 3 kisah rumah tangga yang akan aku ceritakan. Dan, cerita ini saling berkaitan.

Selamat menikmati!

Mohon vote, like, dan komennya ya. Makasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shanayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

Hanin kembali kekamar, suara desahan yang tadi di dengarnya, masih terngiang jelas di telinga. Seakan ingin menjelaskan, bahwa pria itu memang tidak layak untuk mendapatkan cintanya. Gadis itu merebahkan tubuhnya di sofa. Mencoba menutup mata, mengubur lukanya yang terasa semakin menganga.

Hanin mendengar decitan pintu berbunyi, bertanda ada yang masuk kekamar itu.

"Assalamualaikum warahmatullah..., Assalamualaikum warahmatullah.."

Hanin menoleh kekanan dan kekiri. Bertanda selesailah shalat sepertiga malamnya.

"Apa shalatmu sudah selesai?" Orang yang baru masuk tadi membuka suara.

"Sudah, apa mas butuh sesuatu? Kalau tidak aku lanjut tidur ya mas." Jawab Hanin sembari membuka mukenah, lalu segera mengganti dengan jilbab sorong.

"Baiklah." Akhirnya pria itu bungkam. Terlihat ada sesuatu yang mengganjal di matanya yang masih saja mengarah pada Hanin.

***

Pagi menjelang, Hanin masih berkutat didapur, menyiapkan sarapan penghuni rumah. Meski ada asisten, namun gadis itu sudah terbiasa melakukan hal itu setiap pagi.

Satu persatu penghuni rumah datang. Oma, Berryl, dan Kenan sudah duduk di posisi

masing-masing. Tak lama Nesya pun terlihat sudah berjalan mendekat. Gadis itu masih mengenakan piyama tanpa lengan dengan celana yang sangat pendek. Membuat wanita tua yang duduk di kursi tadi menggelengkan kepalanya.

"Nesya, bisakah kau ganti pakaian dulu sebelum duduk dimeja makan?" Oma Rida akhirny protes.

Nesya spontan menoleh, senyum yang tadinya mengembang indah, perlahan memudar.

"Maaf Oma, emangnya baju Nesya kenapa ya?" Gadis itu mencoba memeriksa bajunya.

"Bajumu itu tidak layak digunakan untuk keluar dari kamar. Dirumah ini banyak laki-laki yang bukan muhrimmu. Dan juga ada Kenan disini. Dia ini kan suami sahabatmu, apa kau mau orang lain berpikir kalau kamu sedang mencoba menggoda suami sahabatmu sendiri?" Oma Rida berucap panjang lebar.

Nesya terdiam, ada raut tak suka diwajahnya. Gadis itu melirik Hanin sekilas, kemudian berganti melirik pada Kenan. Pria itu terlihat sedikit mengangguk, bertanda memerintahkan padanya, untuk mematuhi ucapan sang Oma.

"Baiklah oma, maaf saya lupa kalau sedang berada dirumah orang." Nesya berlalu kembali kekamar tamu.

"Kenapa gadis sekarang banyak yang tidak tau malu, oma paling tidak suka sama perempuan seperti tadi. Mengobral auratnya secara gratis. Kenapa gadis sebaik kamu bisa berteman sama perempuan seperti itu sih Hanin?" Oma bertanya pada Hanin.

"Oma, aslinya Nesya baik kok oma. Hanya saja dia memang suka berpenampilan sedikit terbuka." Jawab Hanin.

"Itu bukan sedikit, tapi sama saja dengan setengah telanjang. Apa yang bisa di berikan pada suaminya kelak, kalau sekarang saja dia sudah mengobral tubuhnya." Kembali oma memaki.

"Oma, tidak baik membicarakan orang dibelakangnya. Bukankah setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing?" Hanin kembali berucap.

"Astagfirullahal adzim." Oma beristiqfar, sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

"Kenan, kamu benar-benar beruntung bisa memperistri gadis sebaik Hanin" Oma mengusap pelan kepala gadis yang duduk disebelahnya itu.

"Iya oma, makanya Kenan sangat mencintainya." Kenan berdiri, mendekat kearah Hanin. Kemudian mengecup kening gadis itu pelan.

"Waw, so sweet." Semua mata tertuju pada arah suara. Ternyata sang pemilik suara, adalah Nesya, gadis itu tiba-tiba sudah berdiri diseberang meja. Terlihat senyum yang dipakasakan dari wajahnya.

"Hai, Nes. Mari kita makan." Hanin mencoba memecah kecanggungan.

Nesya duduk tepat dihadapan sang kekasih. Disebelahnya adalah asisten Berryl, pria itu dari tadi hanya diam tanpa ekpresi.

Semua orang terlihat larut dengan sarapan mereka, kecuali Nesya yang hanya mengaduk-aduk makanannya. Hati wanita itu masih terbakar karena adegan mesra yang disaksikannya barusan.

"Apa kau menikamati kecupan tadi?" Nesya berucap ketika dia sudah berdiri dibelakang Kenan, ketika pria itu sedang bersantai di tepi kolam renang.

"Apa maksudmu?" Kenan berucap tanpa menoleh, matanya tetap tertuju ke arah kolam.

"Tentu saja aku bertanya tentang kecupan mesra yang kau berikan pada istrimu."

"Nesya, tolong.. ini bukan waktunya untukmu cemburu. Bukankah kau tau siapa pemilik hatiku?" Pria itu melirik kekasihnya sekilas.

"Aku tau, hanya saja akhir-akhir ini aku merasa kau sudah mulai berubah. Kau sudah tidak sehangat dulu. Dan, caramu tadi mengecup kening Hanin. Aku melihat kau mengecupnya dengan segenap hatimu." Nesya mulai terlihat berkaca.

"Tidak ada yang berubah Nesya, hanya saja kau sudah di hantui rasa cemburumu yang tak beralasan. Aku tidak mencintai wanita itu, kau masih menjadi pemilik hatiku." Kenan berusaha meyakinkan kekasihnya.

"Mas Kenan benar Nes, aku tidak mencintainya. Dan dia tidak mencintaiku. Justru kita semua kesini untuk memperkenalkanmu pada oma. Hanya saja semua sedikit sulit, karena oma tidak suka melihat cara berpakaianmu."

Hanin sudah berdiri disamping mereka. Gadis itu berucap dengan senyuman. Seakan menunjukkan kalau hatinya baik-baik saja.

"Bukankah kau sudah dengar, tidak ada apa-apa diantara kami, dia bukan tipeku. Jadi tidak seharusnya kau cemburu kepadanya."

Kenan berucap dengan lantang, matanya tertuju kepada Hanin, tajam. Seakan ingin mengoyak hati wanita itu.

"Dan kau juga pasti tau, pria seperti apa yang menjadi dambaanku. Jadi jangan buang tenagamu untuk mencurigai kami." Mereka saling memandang, seakan ingin membuktikan siapa yang paling tidak menyukai, Hanin memutus pandangan mereka lebih dulu, gadis itu memeluk sahabatnya sebentar, kemudian melangkah masuk kembali kedalam rumah

Tak ada lagi percakapan yang terjadi antara Kenan dan Hanin, hubungan mereka berubah lebih dingin dari biasanya. Semua berlangsung

hingga waktu kunjungan mereka berakhir.

Saat ini mereka sudah kembali pada aktifitasnya masing-masing. Kenan sudah kembali ke kantor, Hanin dengan restorannya, dan Nesya dengan pekerjaannya sebagai sekretaris perusahaan terkenal. Semua sudah berjalan sesuai rutenya kembali.

Seperti siang ini, Kenan tengah makan siang dengan Kliennya di sebuah restoran. Saat asik berbincang, tiba-tiba mata pria itu tertuju pada lantai bawah. Terlihat seorang gadis yang dikenalnya sedang asik bercanda riang dengan seorang anak kecil. Disamping sang anak terlihat seorang pria yang sedang tersenyum.. Kalau dilihat, mereka seperti sebuah keluarga yang bahagia.

Kenan meletakkan sendoknya, "Maaf tuan Sam, saya masih ada urusan yang lain. Bolehkah saya pamit duluan? Sisanya akan dijelaskan oleh saudara Berryl." Kenan berdiri, memberi kode pada sang asisten untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa menunggu jawaban dari kliennya tadi,

Pria itu sudah berjalan menuruni tangga, matanya masih tajam, tertuju pada 2 orang yang dilihatnya tadi.

"Ehm, ehm. Apa aku mengganggu?"

Kenan sudah berdiri dibelakang Hanin.

"Eh tuan Kenan, senang bisa bertemu anda disini. Kalau tuan tidak keberatan, silahkan bergabung dengan kami." Sakala mempersilahkan.

Hanin dan Shanum hanya terdiam melihat ke arah pria yang baru datang.

Kenan mendudukkan dirinya disamping Hanin.

"Ayah, tuan ini siapa?" Shanum bertanya.

"Dia ini tuan Kenan, beliau suaminya tante Hanin." Sakala menjelaskan pada anaknya.

Wajah ceria Shanum seketika berubah murung.

"Ayah, kalau tuan ini suaminya tante Hanin, itu artinya tante Hanin ndak bisa jadi mamanya Shanum dong ayah." Shanum terlihat berkaca-kaca.

Semua orang memandang kearah gadis itu, Hanin bingung harus bicara apa, dia kaget dengan pertanyaan gadis kecil disebelahnya.

"Syut, tenang ya sayang.. meskipun tuan ini adalah suaminya tante Hanin, tapi tuan ini baik kok. Dia sudah kasih ijin sama ayah untuk Menjadikan tante Hanin sebagai mamanya Shanum." Ucap sakala lagi.

Hanin terperanjat mendengar penjelasan Sakala, dirinya merasa sedih dan kecewa dengan ucapan pria itu.

"Shanum, hari ini tante masih banyak pekerjaan. Nanti kita jumpa lagi ya sayang." Hanin berdiri, membelai kepala Shanum benerapa kali, kemudian berlalu.

"Nin, Hanin tunggu. Aku bisa jelasin." Sakala mencoba menarik tangan wanita itu, tapi genggamannya langsung terlepas saat melihat ada kemarahan di mata merah Hanin. Dan gadis itu terus berlalu.

"Biar saya saja tuan Sakala, urus saja anak anda" Kenan menawarkan diri untuk mengejar gadis yang terlihat marah tadi. Dan Sakala hanya bisa mengiyakan tawaran Kenan. Karena tidak mungkin dia meninggalkan anaknya sendirian.

TBC

Bantu vote, like, jadikan favorite dan Author tggu krisannya ya Readers.

TERIMA KASIH

1
Lita Pujiastuti
tdk perlu hot², Thor. yg ptg ceritanya bs jadi pembelajran utk kita ..😁
Lita Pujiastuti
ceritanya bagus, lanjut
Lita Pujiastuti
Semoga Kenan segera tahu kelakuan Nesya...dan putus
Lita Pujiastuti
sepertinya Nesya akan memperalat Afril utk mencari tahu ttg Hanin
Lita Pujiastuti
padahal gampang sj menundukkan harti Hanjn. putusin Nesya...pasti Hanin mau mendamongimu selamanya, Kenan. Toh Nesya bukan perempuan yg baik, dan sepertinya jg tdk bnr² cinta sama kamu. Hanya ingin mengalahkan Hanin sj...
Lita Pujiastuti
Kenan harusnya cari tahu jg ttg Nesya...biar tahu aslinya Nesya. jd putusin Nesya, lanjutkan hidup dg Hanin itu yg dimaksud kepastian oleh Hanin. Bukan mau 22 nya....dasar gk peka.
Lita Pujiastuti
Nesya tryt bukan sahabat yg baik. Hatinya bagai api dlm sekam...
Lita Pujiastuti
Keael banget sama Kenan ..harus tegas. Pilih Nesya atau Hanin ....jgn bersikap manis pd Nesya pdhl hati sdh goyah. Kasiham Nesya jg yg sdh nunggu selama 2 th. jg. kaaih harapan kalau gk ingin lanjut....
Lita Pujiastuti
Tolong Rryl...getok kepala bosmu itu ...biar sadar dan bs ambil keputusan dg tepat...
Lita Pujiastuti
Rumit amat kau ini Kenan...
Lita Pujiastuti
2 manusia ini....hiihh.... menyebalkan..m
Lita Pujiastuti
Sepertinya Berryl sdh curiga kalau tuannya mulai jatuh cinta pada istrinya...😁
Lita Pujiastuti
Hanin, jgn maafkan Kenan jika dia minta maaf dan blg cinta ya .,ogah ..
Lita Pujiastuti
Sadar dong Ken, kamu sendiri yg selalu berucap pedas. Baru lihat foto aja udh marah. Lah Hanin ...sering lihat kamu bernesraan dg Nesya, Siapa yg lebih sakit ...dasar tak tahu diri, menangnya sendiri😠
Lita Pujiastuti
Kenapa aq jd sebel sm Hanin .knp gk dibales cuek jg. ..biar Kenan tahu rasanya dicuekin tuh gmn ..
Lita Pujiastuti
Duuuuhh ...Hanin, kamu udh dicuekin...masih jg khawatir keadaannya..
Lita Pujiastuti
tinggalkan Kenan, tp jgn balik lg sm Sakala jg. Cari laki² lain ..lupakan semua pria di masa lalu
Lita Pujiastuti
Haniiinn...sudah dibilang jgn ngarep sm Kenan....sakit hati sendiri kannn...? bandel banget siihh ..
Lita Pujiastuti
Hanin...abaikan rasamu utk Kenan, lupakan dan anggap dia bukan siapa²mu. Berusahalah menepis semua rasamu itu. Agar hatimu tak terlalu sakit
Lita Pujiastuti
Hanin, lebih baik kamu yg bicara dg oma baik². Setelah itu kamu tinggalkan Kenan dan gugat cerai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!