Kepincut Cinta Anak Magang

sesampainya dilapangan kyara langsung turun dan mengucapkan terimakasih kepada keenan, dan langsung disambut dengan senyuman hangat oleh keenan..

"kyara.. (pekik heni dari jauh)"

"heeyy"

"ky kok lo bisa semobil sama bos?"

"panjang hen ceritanya heheh"

"ya udah yuk kesana"

"astaga hen gue lupa bawa helm proyek, aduuhh gimana ini mampus gue"

"loh kok bisa sih ky? biasanya lo orang paling rajin buat nyiapin perlengkapan"

"kayaknya ketinggalan diloby kantor tadi deh hen"

"ya ampun ya udah deh kita duduk disini dulu aja, bahaya kalo kesana nggak pake helm"

saat kyara dan heni sedang duduk bersama tiba2 ada 2 mobil dari kantor datang kelapangan, di dalam mobil itu ada anggi dan dina yang juga ikut kelapangan, tidak hanya anggi dan dina tetapi seluruh mahasiswa magang yang dikantor pun ikut datang..

"hey anak2 (teriak mbak dina yang membuat kyara dan heni langsung terkejut)"

kyara dan heni pun langsung melambaikan tangannya kearah mbak anggi dan mbak dina..

"mbak anggi kenapa kok rame banget yang kesini?(tanya kyara)"

"iya ky soalnya kan hari ini kita mau ngukur kedalaman air disungai ini"

"ngukur airnya lewat mana mbak? kita naik perahu?"

"hahah ya nggak ky, nanti ada tim yang langsung turun dari jembatan ini ke bawah, tuh pake tali itu"

"oh gitu ya mbak"

mereka berempat langsung berkumpul bersama karyawan dan mahasiswa magang yang lain, terlihat juga ada shanti disana berdiri tepat disamping pak keenan seolah2 dia adalah pendamping pak keenan. kyara berusaha cuek melihat pemandangan itu, yang terpenting bagi kyara dia bisa cepat wisuda.

"jadi siapa saja yang turun kebawah pak? (tanya salah satu karyawan kepada keenan)"

"dua orang saja yang turun, suruh salah satu anak magang ikut turun"

"rudi ikut turun (ucap zaka yang membuat rudi langsung terkejut)"

disaat rudi sudah bersiap2 dengan tali mengikat di badannya tiba2 rudi merasa tidak yakin untuk turun kebawah sana, karena ini pengalaman pertamanya dan juga rudi ternyata fobia dengan ketinggian, wajah rudi terlihat sangat pucat ketika akan melangkah menghampiri para karyawan yang akan melihat dia turun kebawah, tiba tiba...

"rudi, kalo lo ngerasa nggak yakin biar gue aja (ucap kyara)"

"tapi ky, ini perintah presdir lagian lo kan cewek"

"udah nggak apa2, gue udah biasa climbing kok"

"yang bener ky?"

"iya beneran, tapi gue nggak bawa helm proyek rud"

"aduuhh gimana ya ky, kalo gue pinjemin helm lo nanti gue bisa kena tegur karna disini ada presdir"

ketika rudi dan kyara sedang berbincang tiba2 keenan menghampiri mereka berdua..

"ayok, kenapa lama? (ucap keenan)"

"pak keenan rudi itu fobia ketinggian, jadi biar saya aja yang turun"

keenan mengerinyitkan dahinya, dan tiba2 keenan teringat dibiodata kyara tertulis hobi dia memang climbing

"ya sudah kalo mau kamu gitu, cepat turun"

"tapi masalahnya helm saya ketinggalan pak diloby kantor tadi"

"ini pake helm saya aja (ucap keenan sembari memakaikan helmnya yang bertuliskan "presiden direktur" itu kepada kyara)"

sontak kyara langsung terkejut saat keenan langsung yang memakaikan helm itu dikepalanya

"ya sudah silahkan turun (keenan berucap sambil tangannya mempersilahkan kyara)"

kyara berjalan dengan sangat yakin, sampai semua karyawan dan mahasiswa magang membicarakan dia bahwa kyara sangat berani..

"kyara hati2 (pekik mbak anggi pada kyara)"

kyara langsung turun kebawah jembatan itu sambil membawa alat pengukur ketinggian air.

disisi lain sudah ada salah satu karyawan yang siap untuk turun juga menyusul kyara, dan saat karyawan itu siap turun tiba2 keenan menghentikannya..

"biar saya aja yang turun (ucap keenan)"

"tapi pak, bapak saat ini memakai sepatu fantopel"

"tidak masalah, yang penting hati2"

"ka, gue pinjem helm lo (ucap keenan pada zaka)"

"lah helm lo tadi mana?"

"dipake kyara (keenan langsung bersiap turun untuk menyusul kyara dibawah)"

"aduuhh romantisnya (ucap zaka yang diselingi senyuman meledek bosnya itu)

keenan turun dengan sangat hati2 menyusul kyara yang sudah ada dipermukaan air, kyara sangat hati2 saat mencoba mengukur kedalaman air di sungai itu

"sudah ky? (tanya keenan)"

"sedikit lagi pak"

"hati hati ky biar saya bantu (ucap keenan sambil ikut memegang alat itu)"

setelah selesai keenan dan kyara pun segera naik keatas jembatan itu, kaki kyara dan keenan sengaja ditumpu ketiang jembatan itu dan mereka mulai naik dengan bantuan tali.

ditengah perjalanan naik tiba2 keenan terpleset dan hampir jatuh lagi kebawah dan kyara langsung memegang tangan keenan, diatas para karyawan dan mahasiswa magang sudah berteriak histeris saat tau bosnya terpleset dan hampir jatuh..

.

.

.

.

.

.

.

.