NovelToon NovelToon
Keturunan Pendekar

Keturunan Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Anak Yatim Piatu / Dendam Kesumat / Balas Dendam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

perjalanan seorang remaja yang mencari ilmu kanuragan untuk membalaskan dendam karena kematian kedua orang tuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendekar Tongkat Terbang

Sore itu saat Raka sedang menyapu di halaman satu suara keras terdengar di iringi berkelebatnya seseorang

" ha ha ha, Badra di mana ayahmu?" tanya sosok itu saat sampai di depan perguruan"

" Paman, Karna, silahkan masuk" Terdengar sahutan ketua Badra dari dalam

" Kalau ayahmu tidak keluar aku tak akan masuk!" seru sosok itu yang ternyata seorang kakek yang sama dengan kakeknya Melati, di tangannya tergenggam sebatang tongkat

" Ha ha ha, hei tongkat jelek tinggal amsuk saja kok repot" suara kakek Jaya terdengar dari dalam

"Wush"

Kakek karna berkelebat gerakannya sangat cepat seperti kilat

" Tongkat jelek angin apa yang membawamu kemari?" Tanya kakek Jaya

" tentunya bukan angin busuk sepertimu" sahut kakek Karna " aku ingin menanyakan sesuatu padamu?" lanjutnya bertanya

" Tentang apa?"

" Apa kau sudah mendengar setahun yang Bandung Gila tewas oleh Hantu berkabut?" tanya Kakek Karna, Raka terkesiap mendengarnya, ia pura pura mencabuti rumput di bawah jendela ruangan itu , ingin tahu apa yang akan di bicarakan kakek Karna tentang ayahnya

" aku dengar bandung Gila mempunyai seorang anak laki laki, dan sekarang Hantu berkabut sedang mencari anak itu untuk di binasakan" ucap Kakek Karna

" Aku juga mendengar akan hal itu, tetapi mengenai anak itu aku juga tak tahu" sahut kakek Jaya

" karena itu kita harus melindungi anak itu, kita harus menemukan anak itu sebelum Hantu berkabut menemukannya!" seru kakek Karna

" apa kau tahu namanya?" tanya kakek Jaya, Raka terdiam, dan bertanya tanya apa mereka mengetahui namanya

" A-aku tak tahu?" sahut kakek Karna

" lalu bagaimana kita mencarinya"  ujar kakek Jaya bingung

" kita lihat saja siapa yang memiliki ilmu seperti Bandung gila, itu sudah pasti anaknya" ucap Kakek Karna

" boleh juga, kalau begitu kapan kita akan mencarinya?" tanya kakek Jaya

" Tiga hari lagi kita mencarinya, aku ingin menurunkan ilmu tongkat terbangku pada Melati" sahut kakek Karna.

" Ilmu jelek saja di pamerkan" dengus kakek Jaya

" Hei, ilmu jelek juga kau tak pernah bisa menang dariku" balas Kakek Karna, mereka memang sering bertanding dan tak pernah ada yang menang, semua berakhir seri.

keesokan harinya ketika hari masih pagi, Raka mengerjakan pekerjaannya menyapu halaman itu

" kak Raka" Melati menyapa Raka, di sisinya Kakek Karna mengiringi

" melati, selamat pagi kakek" sahut Raka sambil memberikan hormat pada Kakek Karna

" Pagi, melati ini siapa?" tanya Kakek Karna karna melihat Melati sangat akrab dengan Raka

" ini Raka kek, dia baru beberapa hari di sini, kak Raka ini kakek karna" melati mengenalkan mereka berdua

" kamu pagi begini sudah bekerja Raka?" tanya Kakek karna yang heran melihat sepagi itu Raka sudah bekerja menyapu halaman yang luas

" he he he, kakek, kalau aku menyapu siang tandanya aku malas nanti bisa di usir dari sini, dan juga kalau siang halaman ini di pakai berlatih" ucap Raka, ia mengangkat kepalanya menatap kakek Karna, kakek Karna beradu pandangan dengan Raka, ia tersentak melihat sorot mata milik Raka yang tajam berkilat seperti seorang yang memiliki tenaga dalam tingkat tinggi

" Raka apa kau pernah belajar silat?" tanya kakek itu yang merasa Raka bukan bocah remaja biasa

" baru di sini kek aku belajar silat" ucap Raka berbohong, agar indentitasnya tak terbongkar

" Apa kau pernah belajar tenaga dalam?" tanya kakek Karna lagi penasaran

" belum pernah kek, aku baru belajar kuda kuda dan gerakan dasar" jawab raka, kakek Karna menggelengkan kepla tak berdaya

" Kak Raka, jangan menyapu lagi, kakek Karna akan mengajariku , kak Raka lihat aku belajar yah" pinta Melati

Raka mengangguk, ia menaruh sapu dan pengki yang di pegangnya lalu duduk di samping melihat Melati berlatih jurus tongkat

" Kakek , kakek akan mengajariku apa?" tanya Melati

" aku akan mengajari Ilmu Tongkat pencabut Nyawa, tapi kau harus berlatih dengan giat, jangan nantinya mempermalukanku" ucap Kakek Karna

" Ya kek" sahut Melati menyanggupi

" Ilmu Tongkat Pencabut Nyawa, ini sangat mematikan lawan kalau tidak terpaksa jangan gunakan ilmu ini, karena setiap jurusnya sangat berbahaya" Selesai berkata mengingatkan akan bahaya ilmu yang di ajarkan Kakek Karna mulai memainkan jurus itu dengan tongkat di tangannya, tongkat di tangannya mengeluarkan suara menderu, dan bayangan tongkat memenuhi udara, tubuh Kakek Karna tertutup oleh bayangan Tongkat itu

" Jurus Tongkat Berbalik" teriak kakek karna, sambil melepaskan tongkatnya ke arah sebuah pohon, saat tongkat di lemparkan, dari badan tongkat keluar sayap kecil, seperti Tongkat itu terbang dengan sayap kecil itu

" Syuuut""

" Duagh"

" Krosaaak"

Pohon itu tumbang , dan ajaibnya tongkat yang di lemparkan kembali ke tangan kakek Karna

" Wah kakek Hebat!" sorak melati yang melihat hasil serangan kakek Karna

" Ha ha ha, kalau tidak hebat bagaimana mungkin ku ajarkan padamu" sahut Kakek karna

" Terima kasih kek" Melati langsung menjura

" nah sekarang perhatikan baik baik, aku akan mengajarkan satu persatu jurus yang ada di ilmu Tongkat pencbut nyawa." Ucap kakek Karna, ia memulai jurus jurusnya, dengan perlahan agar Melati dapat megikuti semua gerakannya

Raka juga ikut memperhatikan gerakan gerakan tongkat dan badan Kakek Karna

setelah dua hari Melati mulai menguasai ilmu Tongkat tersebut namun gerakannya masih kaku dan juga masih terdapat gerakan yang salah

malam itu Raka baru saja beristirahat , di luar hari juga mulai gelap

" Kak Raka " dari luar terdengar suara melati memanggil

" Ya Melati" sahut Raka sambil keluar dari kamarnya

" Kak Raka temani aku berlatih ilmu tongkat" ucap Melati sambil menarik tangan Raka

" ooh, aku kira ada apa, ayo" sahut Raka, Melati dan Raka menuju ke halaman tempat biasa Melati berlatih. malam itu halaman cukup terang karena bulan purnama

" Kak Raka aku mulai yah" ucap Melati dan mulai berlatih, Raka mengangguk dan memperhatikan dari samping, sementara di balik pohon tanpa mereka ketahui kakek Karna memperhatikan mereka berdua dengan sembunyi

Tongkat kecil di tangan Melati berkelebat Raka memperhatikan dengan seksama

" Hiaaaaat" saat melakukan jurus terakhir melati berteriak dan tongkat kecil itu meluncur ke sebuah pohon, kakek Karna tersenyum melihat jurus itu, karena jurus itu terlihat sudah baik

" Traaak" tongkat itu patah saat membentur pohon

" bagaimana kak Raka?" tanya Melati dengan wajah berseri

" sudah ada kemajuan tapi masih banyak kesalahan yang kau lakukan melati" jawab Raka

Kakek Karna terbelalak mendengar ucapan Raka, sebab sedari tadi ia tak melihat ada kesalahan dari gerakan Melati, tapi kata raka masih ada , itu membuatnya heran, dan yang membuat ia lucu Melati justru meminta petunjuk pada Raka. Ia tak mengetahui jika yang di pelajari Raka dari kitab pemberian paman Karyo sebuah ilmu langka yang sudah berusia ratusan tahun, bukan hanya tentang tenaga dalam , di dalamnya juga terdapat uraian uraian mengenai pokok dasar pukulan, tendangan dan gerakan senjata dan lain sebagainya, dengan dasar itu ia dapat melihat letak kesalahan dari sebuah jurus

Raka memberi tahu letak kesalahan Melati, sedangkan Kakek Karna kaget ia tak memperhatikan kesalahan kecil tetapi Raka malah melihat kesalahan itu.

"Gerakan jurus terakhirmu sudah bagus, tapi ada satu hal yang kau lupakan" ucap Raka

" hal apa itu?" tanya Melati

Kakek karna yang bersembunyi semakin ingin mengetahui apa yang akan di katakan oleh Raka, ia menunggu dengan penasaran kata kata yang akan di ucapkan oleh Raka

" sebelum meluncurkan tongkat itu kau lupa menarik napas untuk menghimpun tenagamu, maka tongkat itu patah saat membentur batang pohon" ucap Raka menjelaskan

mendengar itu Kakek Karna terkejut ia sama sekali tak mengetahui itu tetapi Raka malah mengetahui

" Aku akan mencobanya kembali" ucap Melati , dan langsung melakukan gerakan jurus terakhir

" Hiaaaaat" Melati menarik napas dan menghimpun tenaga dalamnya , tongkat di tangan Melati meluncur ke arah pohon

" Taaaak" tongkat itu mengenai pohon namun kali ini tongkat itu tidak patah

" nah ini baru benar, kau telah menguasai jurus itu, tongkat itu tak patah dan pohon itu pasti ada lobang oleh ujung tongkat itu" ucap Raka

Kakek Karna terbelalak dengan cepat ia melihat ke arah batang pohon dan benar saja, pohon itu berlubang kecil seukuran ujung tongkat

" Kak Raka, bagaimana menurutmu dengan ilmu Tongkat pencabut Nyawa ini?' tanya Melati

" sangat bagus," sahut Raka

" apakah ada kelemahannya?" tanya Melati

" Melati, aku baru belajar ilmu silat bagaimana aku mengetahuinya" elak Raka ,

" aku yakin kak Raka mengetahui kelemahan Ilmu ini< beritahukanlah" rengek Melati

" Baiklah, ilmu itu memang ada kelemahan" ucap Raka

Kakek Karna tertegun sebab selama ini ilmu tongkatnya jarang ada yang menandingi, namun menurut Raka ilmu nya ada kelemahan, membuatnya penasaran

" Di mana kelemahannya?" tanya Melati

Raka menggelengkan kepala

" kak Raka" Melati merengek dan membanting kakinya mengambek

" Melati, tidak baik aku mengatakannya nanti kakek Karna akan tersinggung" ucap Raka

" kakek Karna tak ada di sini, kenapa takut, walau ada juga dia pastinya akan kagum padamu" ujar melati merayu

" baiklah kalau begitu" sahut Raka, ia berdiri di hadapan Melati " kau seranglah aku dengan jurusmu itu, kalau nanti aku menyuruh berhenti kau harus berhenti dan diam di tempat jangan bergerak sama sekali"

" baik"

Kakek karna yang bersembunyi memandang tak berkedip ia ingin tahu bagaimana Raka mengatasi jurus Melati

" serang aku sekarang" perintah Raka

Melati langsung mengerakan tongkatnya dan menyerang Raka, melati menyerang dengan sungguh sungguh. membuat kakek Karna terkejut, apalagi ia melihat ujung tongkat Melati mengarah ke leher Raka, akan sangat berbahaya bagi Raka jika sampai terkena, ia ingin berteriak menyuruh Melati berhenti karena berbahaya bagi Raka, belum ia bertindak ia di kagetkan dengan gerakan Raka

" Berhenti!" seru Raka, melati langsung diam tak bergerak lagi, mereka berdua berdiri diam. tapi kakek Karna menjadi pucat, karena jari tangan Raka sudah mengarah ke arah dada melati

" melati perhatikan" ucap Raka

" Kak Raka kau hebat, dengan gerakan mudah mengelak serangan tongkatku dan berbalik menyerang kalau aku melanjutkan aku pasti tertotok oleh jari tanganmu" ucap melati

" nah kau sudah melihat kelemahan jurus ini kan?' tanya Raka

" He he he, belum" Melati tertawa kecil

Raka menjelaskan gerakan yang harus di lakukan untuk menutup kelemahan itu, membuat Kakek Karna tercengang karena tak terpikirkan hal seperti itu, gerakan sepele namun bermanfaat besar bagi perubahan Ilmunya

1
Dewi kunti
nahan nafas ak
Hendra Yana
lanjut
Dewi kunti
cpt sehat ya kaaaaakkk,dinanti karyanya
Dewi kunti
kok blm update LG dr kmrn,nungguin ini🤭
Dewi kunti: ok smg cpt sembuh
total 2 replies
Batsa Pamungkas Surya
👍 ini mantap.. lebih kayak nyata dari pada musuh siluman2
Dewi kunti
apakah anggun jodohnya
DANA SUPRIYA
keren ini hantu berkabut menghabisi orang hanya pakai lidi
DANA SUPRIYA
seperti kakek ini sakti ya
Dewi kunti
penyembuhan mungkin
Dewi kunti
pernah,...
Batsa Pamungkas Surya
mantap laah
Hendra Yana
up lagi
Dewi kunti
yaaaaa hbs,,klo LG seru gini kok ky cm sebentar bacanya,berasa kurang
Hendra Yana
Terima kasih
Dewi kunti
perjallaannya kecepetan ngetiknya jd typo lg
Blue Angel: iya kak, bantu koreksi kak biar nanti di revisi🙏🙏🙏
total 1 replies
Dewi kunti
banhgkit typo kakak
Hendra Yana
lanjut gas
Hendra Yana
lanjut
MyOne
Ⓜ️👣👣👣Ⓜ️
Dewi kunti
sengaja gak sih diluar godaan
Blue Angel: HP nya sering typo kak🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!