Lin Feng, seorang Pendekar Langit yang dihormati di seluruh Dunia Langit Surgawi, berhasil mencapai pencapaian legendaris: membangkitkan Seni Pedara Naga Terbang, teknik kuno yang hilang yang mampu membuka Gerbang Surgawi. Namun, kesuksesannya justru menjadi bumerang. Kaisar Langit Xuan, penguasa dunia, diliputi keserakahan dan rasa iri, merancang konspirasi keji untuk mencuri kekuatan Lin Feng—kekuatan yang hanya bisa diambil dengan membunuh pemiliknya.
Dijebak, difitnah sebagai pengkhianat, dan disiksa di penjara paling kelam, Gua Pengasingan Langit, Lin Feng menyaksikan hidupnya hancur berantakan. Bahkan Mei Ling, istri yang dicintainya, dirampas dan dijadikan selir oleh Pangeran Ke-7. Dalam detik-detik terakhir sebelum ajal menjemput, hati Lin Feng dipenuhi amarah dan penyesalan yang mendalam.
"Jika ada kehidupan lain... aku akan membalaskan semuanya!"
Namun, kematian bukanlah akhir baginya. Roda takdir berputar dengan cara yang tak terduga. Jiwa Lin Feng yang penuh dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wee nakk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTEMUAN TAK TERDUGA
"Siapa di sana?" Sosok itu berjalan mendekati Lin Feng.
Dilihat dari manapun, pemuda itu masih bocah seusianya tapi aura yang dipancarkannya terasa seperti kultivator Tahap Langit Kecil.
Lin Feng bangun dari posisinya dan bersikap tenang, "Aku hanya berlatih dan menggunakan gua ini untuk beristirahat. Tidakkah kau lihat bahwa di luar sana sangat berbahaya!"
Tepat ketika sosok itu telah berdiri di depan Lin Feng, barulah ia bisa melihat wajahnya dengan jelas.
"Tunggu dulu! Apakah kau pemilik gua ini? Ah, aku tidak berniat mengambilnya darimu jadi santai saja." Lin Feng merendah tetapi menjaga kewaspadaan.
"Haha, idiot! Terserah saja jika kau mau tinggal di sini selama hidupmu. Aku hanya tersesat dari jalanku dan kebetulan melewati tempat ini."
Lin Feng sekali lagi mengamati orang itu. Penampilannya tidak biasa. Pakaiannya menunjukkan bahwa dia bukan orang sembarangan, paling tidak dia adalah seorang tuan muda dari salah satu klan atau bangsawan kota.
Wajahnya yang arogan, ekspresinya yang angkuh bisa menjadi jawaban dari mana asalnya dan Lin Feng tertawa dalam hati ketika menyadari hal itu.
"Lalu?" tanya Lin Feng.
"Sama sepertimu, aku juga hanya berlatih dan mencari beberapa monster untuk menguji kekuatanku!" Orang itu berkata dengan sikap jumawa, tapi beberapa detik kemudian ekspresinya berubah.
"Apa kau memiliki air? Bolehkah aku meminta sedikit persediaanmu?" Dia bertanya dengan suara rendah, tapi ekspresi wajahnya tetap sama.
Lin Feng terkejut sesaat kemudian teringat tentang aliran sungai yang kering. Jadi ia tahu pemuda ini mungkin kehilangan sumber air dalam pencariannya.
"Ada di sana, silakan ambil...." Belum selesai Lin Feng berbicara, pemuda itu langsung menyambar masuk dan mengambil bambu yang disiapkan Lin Mei sebelumnya.
"Hei, setidaknya beritahu aku siapa namamu!"
"Ah, segar! Eh, oh maaf. Kau tahu, aku hampir seharian tidak menemukan sungai atau sumber air. Haha, namaku Xuan Ming. Lalu siapa namamu?"
"Lin Feng."
"Oh, saudara Lin Feng. Baiklah, karena kau telah baik padaku dan memberikanku air. Aku berhutang budi padamu, lain kali kita bertemu, aku akan membantumu."
Lin Feng tidak menyangka bahwa wajah sombong yang dimilikinya ternyata tidak sama dengan sikap yang ditunjukkan.
"Baiklah, maaf mengganggumu. Aku harus pergi sekarang untuk menyusul yang lain. Sekali lagi terima kasih."
Xuan Ming menunjukkan rasa terima kasih tulus sebelum beranjak pergi. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti dan berbalik.
"Eh, apakah kau tahu arah ke Kota Naga Merah?"
Lin Feng menghela napas sambil menggeleng, lalu menunjuk arah sebaliknya.
"Oh, terima kasih lagi. Aku pergi…"
Setelah Xuan Ming menghilang, Lin Feng mendengus pelan. Ia tidak menduga akan bertemu seseorang di hutan ini. Yang ia tahu, tempat ini bukanlah jalur biasa pengelana atau pedagang.
"Siapa dia? Benar-benar orang bodoh yang terlalu percaya pada orang lain, heh!"
Lin Feng melihat persediaan airnya telah habis dan tersenyum kecut. Ia tidak menyadari hanya memiliki satu yang tersisa dan baru saja dihabiskan orang asing.
"Hehe, kurang ajar! Aku lupa tentang itu. Dasar sialan… Oh ya! Bukankah di dalam gua ada air yang lebih segar, ah bagaimana aku bisa lupa."
Saat menyesali kebaikannya, ia ingat bahwa di dalam gua terdapat air segar melimpah. Hanya saja untuk sampai ke sana harus melalui jalan sempit. Bahkan ia tak tahu apakah mungkin membawa bambu-bambu itu untuk diisi air.
Terlepas dari kesulitan soal air, Lin Feng kembali memikirkan tentang orang itu. Ia tidak habis pikir, bagaimana mungkin orang seusianya memiliki aura yang tidak diragukan lagi adalah ahli Tahap Langit Kecil.
Dirinya cukup yakin, di dunia ini bisa dihitung dengan jari orang-orang seumurannya yang mampu mencapai Tahap Langit Kecil. Seperti yang ia tahu, tahap kultivasi terbagi ke dalam sepuluh tahap. Dirinya saat ini masih berada di tahap pertama, tahap Qi Memadat. Akan sangat sulit baginya untuk sampai di tahap keempat, Langit Kecil dalam waktu dekat.
"Setidaknya, dia telah mulai berkultivasi sejak belajar berjalan, heh. Jika aku memiliki kesempatan itu, mungkin saat ini aku sudah berada di tahap kelima, Langit Besar atau mungkin tahap keenam, Langit Mendalam. Yah, apapun itu, tidak masalah. Aku bukanlah aku yang dulu, tapi aku adalah aku yang sekarang. Haha, hal yang tidak mungkin akan kujadikan mungkin."
Saat Lin Feng berniat kembali beristirahat, tiba-tiba ia merasakan beberapa kekuatan mendekat. Tanpa pikir panjang, ia langsung bersembunyi dan mengintai.
'Siapa mereka? Mengapa tengah malam begini berada di sini? Apa yang mereka cari?' Timbul pertanyaan dalam hatinya saat tahu terdapat bayangan tiga orang tidak terlalu jauh dari mulut gua.
Samar-samar Lin Feng mendengar pembicaraan mereka.
"Senior Zhou, apa kau yakin benda itu ada di sini? Bukankah kita semua tahu bahwa gua ini buntu!"
"Tidak. Aku sudah memastikannya sendiri. Memang benar, Bunga Inti Bumi ada di sini. Tepatnya, ada di dasar gua. Jika kita ingin mengambilnya, kita harus membuka jalan baru, ada rintangan di sana yang tidak bisa kita lewati."
"Jika itu benar, rahasia ini jangan sampai terdengar oleh Qing Min. Dengan itu, kita bisa meningkatkan kekuatan kita masing-masing."
"Sumber daya berharga seperti itu sangat jarang ada di rumah lelang. Bahkan harganya sangat tidak masuk akal, akan sia-sia jika kita tidak memilikinya untuk diri sendiri. Bukankah ini harta karun!"
"Haha kau benar! Kita memang berencana untuk diri sendiri. Sampai saat itu tiba, yang harus kita lakukan bukan hanya memiliki rencana sendiri, tapi juga menyiapkan segala sesuatunya."
Lin Feng langsung mengenali bahwa salah satu orang itu adalah Zhou Tian. Ia bahkan terkejut saat tahu tujuan ketiganya.
'Sial. Jadi mereka datang untuk mengambil benda itu! Aku harus pergi dari sini secepat mungkin!' Lin Feng buru-buru merapikan tempat itu dan membawa semua barangnya, mengendap keluar dengan sangat hati-hati.
KRAAK!
"Siapa di sana!"
'Ah sialan, siapa sih yang menaruh ranting di sini!' Lin Feng mengumpat kesal saat tak sengaja menginjak ranting kering, tapi tanpa mengulur waktu, ia langsung melompat bersembunyi di balik bebatuan gua.
Ketiga orang itu bersikap waspada, namun hanya sesaat, kemudian mereka bersikap normal.
'Mungkin hanya hewan malam, aku tak merasakan apa-apa di sekitar sini.' Zhou Tian menggunakan Indera Spiritualnya untuk memindai lokasi dan tidak menemukan aura manusia atau ancaman.
"Ayo kita bergerak! Jangan buang waktu lagi!" Perintahnya, kemudian diikuti kedua orang lainnya bergerak cepat masuk ke dalam gua.
Lin Feng yang bersembunyi menahan napas, menyadari betapa berbahayanya situasi ini. Tapi di saat yang sama, ia juga penasaran—bagaimana mungkin mereka tahu tentang Bunga Inti Bumi.
di sebelah udah ampe jauh bgt ini ceritanya