NovelToon NovelToon
Melepas Masa Lalu, Meraih Cinta Yang Baru

Melepas Masa Lalu, Meraih Cinta Yang Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Selina harus menerima kenyataan bahwa dirinya ternyata menjadi istri kedua. Tristan suaminya ternyata telah menikah siri sebelum ia mempersuntingnya.

Namun, Selina harus berjuang untuk mendapatkan cinta sang suami, hingga ia tersadar bahwa cinta Tristan sudah habis untuk istri pertamanya.

Selina memilih menyerah dan mencoba kembali menata hidupnya. Perubahan Selina membuat Tristan perlahan justru tertarik padanya. Namun, Selina yang sudah lama patah hati memutuskan untuk meminta berpisah.

Di tengah perjuangannya mencari kebebasan, Sellina menemukan cinta yang berani dan menggairahkan. Namun, kebahagiaan itu terasa rapuh, terancam oleh trauma masa lalu dan bayangan mantan suami yang tak rela melepaskannya.

Akankah Sellina mampu meraih kebahagiaannya sendiri, atau takdir telah menyiapkan jalan yang berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Penolakan Sellina

Pintu lift terbuka, dan Sellina langsung melesat menuju ruangan Erza. Jantungnya berdebar kencang, keringat dingin mulai membasahi telapak tangannya. Ia berhenti sejenak di depan pintu, menarik napas dalam-dalam, lalu mengetuk.

Tok! Tok!

"Masuk!" suara berat Erza terdengar dari dalam.

Dengan ragu, Sellina membuka pintu. "Astaghfirullah," gumamnya lirih, matanya membulat kaget.

Lagi-lagi pemandangan itu! Erza, dengan santainya, tengah berciuman mesra dengan Ailany di sofa ruangannya. Pemandangan yang sudah sering ia lihat dan selalu membuatnya muak.

Di rumah, ia harus menahan diri melihat kemesraan Tristan dan Reykha yang seolah tak punya tempat lain untuk bermesraan. Sekarang, di tempat kerjanya pun ia harus menyaksikan hal yang sama. Rasanya seperti dunia ini sengaja mempermainkannya.

Sellina berusaha mengabaikan pemandangan menjijikkan itu. Ia berjalan menuju mejanya, berusaha bersikap profesional.

Dengan tenang, ia mengeluarkan barang-barang yang dibawanya dari rumah, mencoba fokus pada pekerjaannya dan melupakan sejenak drama yang terjadi di depannya. Namun, dalam hatinya, ia bertanya-tanya, sampai kapan ia harus bertahan dengan situasi seperti ini?

Erza melirik Sellina sekilas, lalu dengan enggan mengakhiri ciumannya dengan Ailany.

Ailany, yang masih duduk di pangkuannya, langsung memasang wajah manja dan mulai mengadu.

"Pak Erza, dia sekretaris barumu kan? Dia itu kurang ajar banget sama aku. Masak dia berani ngusir aku kemarin. Kamu harus lebih tegas dong, kasih dia pelajaran biar nggak ngelunjak," rengek Ailany, berusaha memprovokasi Erza.

Namun, alih-alih membela, tatapan Erza justru berubah tajam. Dengan gerakan cepat, ia mencengkeram dagu Ailany dengan kuat, membuat wanita itu meringis kesakitan.

"Kau sekarang lagi mengajariku, hah?" desis Erza dengan nada mengancam. "Kau harusnya sadar diri, siapa kau sebenarnya. Jangan berani-berani memerintahku seperti itu!"

Erza menghempaskan tangannya, membuat Ailany terhuyung dan berdiri dengan tubuh gemetar.

"Keluar! Sekarang juga!" bentaknya, membuat Ailany tersentak dan berlari keluar ruangan dengan air mata berlinang.

Sellina hanya bisa menggelengkan kepala melihat drama murahan itu.

Ia hanya kasihan pada wanita-wanita yang terjerat dalam pesona Erza. Ia tahu, Erza adalah tipe pria yang hanya memanfaatkan wanita untuk kesenangannya sendiri.

Sellina berusaha untuk tidak terlibat dalam urusan pribadi Erza. Ia hanya ingin bekerja dengan tenang dan profesional, tanpa harus berurusan dengan drama percintaan yang rumit.

Erza, yang melihat Sellina tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan drama barusan, bangkit dari duduknya dan menghampirinya. Dengan santai, ia duduk di tepi meja kerja Sellina, menatapnya dengan tatapan menggoda.

"Bukannya seharusnya ada ucapan terima kasih yang kau berikan padaku? Aku baru saja membelamu, Sellina," ucap Erza dengan nada menggoda.

Sellina mendongak, menatap Erza dengan tatapan dingin dan tanpa ekspresi. "Pak Erza seharusnya lebih tahu malu. Ini tempat kerja, dan meskipun Bapak adalah pimpinan disini, apakah pantas melakukan perbuatan tadi? Saya tidak akan mengucapkan terima kasih, karena saya tidak merasa ditolong sama sekali."

"Ha ... ha ... menarik, sungguh menarik," ujar Erza, tertawa puas mendengar jawaban Sellina yang jujur dan berani.

"Kau memang berbeda dari mereka, Sellina. Aku suka itu!"

Tangannya terulur, hendak menyentuh wajah cantik Sellina. Ia sekali lagi terpikat dengan kecantikan wanita di depannya.

Penampilan Sellina kali ini benar-benar membuat pandangannya berubah.

Sellina terlihat lebih rapi, lebih berkelas, dan lebih mempesona dari sebelumnya.

Atasan kemeja yang dipadukan dengan blazer berwarna nude dan rok plisket membuat penampilannya terlihat mahal dan elegan. Apalagi dengan jilbab yang dikenakannya, entah mengapa Erza merasa Sellina adalah wanita yang mahal dan tidak mudah didapatkan.

"Pak Erza, ini jadwal Anda hari ini," Sellina mengumumkan, suaranya profesional namun tubuhnya menjaga jarak—sebuah gerakan halus untuk menghindari sentuhan yang tak diinginkan.

Erza mendesah, matanya mengikuti gerakan Sellina. "Jangan buru-buru, lah. Apa kau tidak mau mendekatiku seperti yang lain?" Godanya, nada suaranya meremehkan namun matanya menyimpan rasa penasaran.

"Padahal, aku udah berinisiatif duluan, lho." Erza bersedekap, menantang.

Sellina tetap fokus pada iPad-nya, mengabaikan provokasi itu. "Hari ini Anda ada jadwal dengan Olympus Capital. Anda sudah menolaknya beberapa kali, tapi mereka terus menghubungi kita."

Mata Erza berbinar, sebuah senyum tipis tersungging di bibirnya. "Menarik. Kabari mereka, siang ini kita bertemu. Aku yang tentukan tempatnya."

Erza berbalik, langkahnya ringan menuju kursi kebesarannya.

"Sebelum Olympus Capital, kita harus ke Restaurant Kitchen, mereka lagi meluncurkan menu baru," Sellina berkata, mendekat ke meja Erza.

Matanya menangkap kekacauan berkas di sana, dan tanpa sadar, tangannya bergerak merapikan.

Saat itulah, Erza meraih tangannya, yang tengah menempel di atas meja.

Refleks, Sellina menarik tangannya dengan kasar, jantungnya berdebar kencang. Matanya memanas, menahan air mata yang siap tumpah.

"Pak Erza, jangan macam-macam!" Sellina memperingatkan, suaranya bergetar namun tegas. "Saya bukan wanita murahan seperti mereka. Kalau Bapak tidak bisa sopan pada saya, lebih baik saya mengundurkan diri."

Ia tak habis pikir akan mendapat perlakuan seperti ini. Sentuhan itu, meski hanya sekejap, terasa seperti penghinaan besar.

Statusnya sebagai seorang istri menambah luka di hatinya. Dengan tangan gemetar, ia mendekap iPad-nya erat, mencari kekuatan di balik benda mati itu.

Erza tertegun. Reaksi Sellina begitu keras, membuatnya terkejut. Niatnya hanya menggoda, tak pernah ia duga akan membuatnya begitu terpukul.

Dengan gugup, Erza mengangkat kedua tangannya, tanda menyerah. "Ma ... maaf. Aku tidak bermaksud apa-apa, sungguh, aku hanya bercanda."

"Tolong, Pak! Jaga sikap Anda," sahut Sellina, lalu bergegas kembali ke mejanya.

Wajahnya tertunduk, menyembunyikan ketakutan dan kesedihan yang mendalam.

Merasa bersalah dan marah pada diri sendiri, Erza meraih telepon di mejanya. Dengan nada tegas, ia menghubungi Elana.

"Cepat kemari," perintahnya tanpa basa-basi.

Tak lama kemudian, Elana memasuki ruangan dengan langkah ragu. "Ada apa, Pak Erza?" tanyanya, bingung dengan panggilan mendadak ini.

"Gak ada apa-apa. Duduk aja di sini. Ruangan ini terlalu sepi," jawab Erza, matanya terpaku pada layar ponselnya.

Elena semakin kebingungan. Ia mengusap tengkuknya, menatap Sellina dan Erza bergantian, mencoba membaca situasi.

'Aneh, tidak biasanya Pak Erza bersikap seperti ini,' batinnya, merasa ada sesuatu yang ganjil di antara kedua orang itu.

Sellina, yang awalnya dilanda ketakutan, tiba-tiba merasakan sedikit ketenangan. Ia mencuri pandang ke arah Erza, yang tampak tenggelam dalam dunianya sendiri, namun kehadiran Elena di ruangan membuatnya merasa aman.

"Apa dia sengaja memanggil Elena agar aku merasa tenang?" gumamnya lirih, sebuah senyum tipis tersungging di bibirnya.

Dalam perjalanan menuju Restaurant Kitchen, sikap Erza membuat Sellina geleng-geleng kepala. Setiap wanita yang mereka temui tak luput dari godaan Erza.

Bahkan sesekali Sellina harus menariknya, memperingatkan agar fokus. Acap kali bertemu pengunjung hotel yang cantik dan lajang jiwa playboynya meronta.

Tiba-tiba sikap Erza berubah tenang saat akan memasuki restoran, seolah ada orang lain dalam dirinya. Ia merapikan jas sebelum melangkah ke dalam restoran.

"Kabari pihak Olympus sekarang juga, minta bertemu di sini."

1
🍒⃞⃟🦅☕︎⃝❥~`•suami aku`•~⧗⃟ᷢʷ
lanjut Thor semngat /Joyful/
🟡🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
gmn mau punya anak, wong Tristan nggak pernah mau nyentuh selina lohh
Yuli Yulianti
mumpung dirmh orang tua Tristan mending jujur deh sellina klo kamu ud nggak sanggup bertahan lg
🟡🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©: bener itu kak.. biar nggak sakit hati mulu
total 1 replies
𝑻𝒉𝒂𝒓𝒊𝒊 🍒⃞⃟🦅
kek pernah liat namanya /Chuckle/
⛧⃝ 𓂃Luo Yi⧗⃟: 🤭🤭 iya emng sesuatu ini nama🤣
total 1 replies
🟡🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
udah pada metong dong🤣🤣🤣
🟡🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
wehh mau apa lagi itu nenek sihir
🟡🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hilih bukan pemilik kok sok2an
⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
Nathan statusnya menantu tapi kelakuan seperti pemilik aja
Mardiana Mardiana
bacanya sambil senyum-senyum dong😁
ditunggu kelanjutannya❤❤
⛧⃝ 𓂃Luo Yi⧗⃟: siap deh... ngebut nulis
total 1 replies
🟡🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
awas selina, Ezra mulai nyaman tuhh🤭🤭
🟡🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
astaghfirullah tuduhan mu sekejam itu😭😭
Mardiana Mardiana
seruu bab ini😁😁❤❤
🟡🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
lanjut Thor, semakin seru🤭🤭
🍒⃞⃟🦅 ☕︎⃝❥Maria
mantap selina
Mardiana Mardiana
ditunggu lanjutannya 😊
⛧⃝ 𓂃Luo Yi⧗⃟: sabar ya buk.. ini gebut nulisnya 🤭
total 1 replies
Mardiana Mardiana
ikut gereget bacanya😁
Mardiana Mardiana
suka dengan karakter selina dia tegas keren banget ❤
🍒⃞⃟🦅 ☕︎⃝❥Maria
mumpung cepat sadar kamu selina
☘𝓡𝓳 𝙉ᗩƁίĻԼል
mampir kak
awan
ada rahasia apa ini..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!