NovelToon NovelToon
BALAS DENDAM RATU MAFIA

BALAS DENDAM RATU MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / CEO / Bullying dan Balas Dendam / Mafia / Balas dendam pengganti
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Archiemorarty

Ketika Violetta Quinn, saudari kembar yang lembut dan penurut, ditemukan tak sadarkan diri akibat percobaan bunuh diri, Victoria Thompson tak bisa menerima kenyataan itu begitu saja. Tidak ada yang tahu alasan di balik keputusasaan Violetta, hanya satu kenangan samar dari sang ibu: malam sebelum tragedi, Violetta pulang kerja sambil menangis dan berkata bahwa ia 'Tidak sanggup lagi'.

Didorong rasa bersalah dan amarah, Victoria memutuskan untuk menyamar menggantikan Violetta di tempat kerjanya. Namun pencarian kebenaran itu justru membawanya ke dalam dunia gelap yang selama ini Victoria pimpin sendiri; Black Viper. Jaringan mafia yang terkenal kejam.

Di sanalah Victoria berhadapan dengan Julius Lemington, pemilik perusahaan yang ternyata klien tetap sindikat Victoria. Tapi ketika Julius mulai mencurigai identitas Victoria, permainan berbahaya pun dimulai.

Victoria masuk dalam obsesi Julius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10. JULIUS

Langit malam menumpahkan kelamnya dengan lembut. Lampu-lampu kota memantul di kaca mobil hitam yang meluncur pelan keluar dari area gedung DeLuca Company. Di dalamnya, Victoria duduk bersandar di kursi penumpang dengan wajah tertekuk, antara kesal, lelah, dan bingung.

Victoria tidak pernah berniat pulang bersama Julius malam itu. Tapi tentu saja, pria itu tidak memberi pilihan.

"Turun dari mobil ini kalau berani," ucap Julius santai tadi, sebelum mesin mobil dinyalakan. "Atau kau mau aku harus menyeretmu masuk dengan caraku sendiri?"

Nada suaranya tenang, tapi ancaman di balik kalimat itu membuat Victoria memilih diam.

Sekarang, beberapa menit berlalu, dan Victoria masih menatap jendela dengan pipi menggelembung kesal.

"Aku tidak mengerti kenapa kau harus memaksa. Aku bisa pulang sendiri," gumam Victoria akhirnya, menatap jalanan yang basah oleh hujan tipis.

Julius yang mengemudi menoleh sekilas, senyum licik tersungging di bibirnya. "Kau lelah. Aku tidak mau gadis sepertimu pingsan di tengah jalan."

"Gadis sepertiku?" Victoria menoleh dengan tatapan menyipit. "Maksudmu apa itu?"

Julius hanya terkekeh, matanya kembali ke jalan. "Gadis keras kepala yang pura-pura tidak peduli, tapi sebenarnya butuh seseorang yang menjaga."

"Menjaga?" Victoria mengulang dengan nada sarkastik. "Kau? Menjaga? Lebih tepatnya menguntit, Julius."

Pria itu hanya terkekeh ringan. "Mungkin. Tapi menguntit pun ada tujuannya kalau yang diikuti seindah dirimu."

Victoria mendengus keras. "Kau menyebalkan."

"Aku tahu," jawab Julius singkat.

Sunyi beberapa detik, hanya suara mesin mobil dan hujan yang menetes di kaca depan.

Victoria akhirnya menghela napas panjang, menatap lurus ke depan. "Sejak kapan, Julius?"

"Sejak kapan apa?"Julius bertanya balik.

"Sejak kapan kau tahu kalau aku bukan Violetta?" tanya Victoria.

Pertanyaan itu membuat Julius menoleh sekilas, lalu tersenyum samar. "Sejak tabrakan pertama di koridor kantor. Awalnya aku mengira itu Violetta. Tapi setelah aku memperhatikan lagi ... ternyata bukan. Tatapanmu berbeda. Caramu bicara juga."

Victoria tertegun, jantungnya berdetak cepat. "Jadi ... sejak hari itu?"

"Ya," jawab Julius tanpa ragu. "Aku langsung tahu kalau itu Victoria. Si kembar yang lebih berbahaya."

Victoria menatapnya tajam. "Bagaimana kau tahu tentang aku dan Violetta?"

Julius menghela napas, lalu mengendurkan kecepatan mobil. "Kau pasti sudah mencari tahu tentangku sejak tabrakan kedua, bukan?"

Victoria terdiam. Ia memang sempat mencari tahu. Dan memang benar Aiden, kakak laki-laki Victoria yang juga salah satu petinggi Black Viper memberikan informasi bahwa Julius adalah klien tetap Black Viper, dan orang yang cukup ... berbahaya.

Julius meliriknya, senyum licik itu muncul lagi. "Aku sudah bekerja sama cukup lama dengan Jonathan Thompson."

Victoria spontan menoleh cepat. "Ayahku?"

"Ya," jawab Julius ringan. "Pimpinan Black Viper. Kau tahu itu."

Victoria terpaku. Jantungnya berdebar tak karuan. "Bagaimana ... bagaimana mungkin? Dad tidak pernah menyebutmu. Tidak sekali pun."

"Tentu saja tidak." Julius menahan tawa kecil, tangannya masih memegang setir dengan santai. "Aku sendiri yang memintanya merahasiakan. Hanya ayahmu yang tahu tentangku. Tidak ada yang lain ... terutama kau."

Victoria menatap Julius dengan kebingungan dan sedikit ngeri. "Kenapa? Kenapa harus disembunyikan dariku?"

Jawaban Julius datang dengan suara lembut tapi menusuk. "Karena aku jatuh hati padamu sejak pertama kali melihatmu."

"Hah?"

"Saat itu," lanjut Julius, matanya berkilat oleh kenangan, "aku datang ke markas Black Viper bersama beberapa petinggi untuk meninjau pelatihan fisik. Aku melihat seorang gadis berambut cokelat panjang, dengan mata biru tajam dan gerakan secepat angin, menjatuhkan lima pria tanpa kehilangan napas sedikit pun." Ia tersenyum kecil. "Itu kau, Victoria."

Victoria menelan ludah, wajahnya memanas. "Kau ... kau memperhatikan aku sejak itu? Saat itu aku masih berusia dua puluh tahunan. Artihya sudah bertahun-tahun kau memperhatikan."

"Lebih dari sekadar memperhatikan," jawab Julius pelan, nyaris seperti bisikan. "Aku memastikan aku tahu setiap langkahmu. Setiap operasi lapanganmu. Setiap kali kau terluka, aku tahu laporan medisnya. Semua tentangmu aku tahu."

Victoria menatapnya tak percaya. "Julius, kau ... terdengar seperti orang gila."

Mata Julius meliriknya dengan senyum menantang. "Mungkin aku memang gila. Tapi hanya padamu."

Victoria memutar bola matanya, mencoba menutupi gugup yang mulai menguasai dadanya. "Kau bahkan tahu alasanku datang ke DeLuca Company, bukan?"

"Tentu saja." Julius mengangguk ringan. "Kau datang bukan hanya untuk menggantikan adikmu. Kau datang untuk mencari sesuatu yang lebih besar dari itu. Aku tahu apa yang kau incar, Vivi."

Victoria menatapnya tajam. "Jangan panggil aku itu."

"Baiklah, Victoria." Julius tersenyum lagi, lembut kali ini, tapi tetap dengan nada yang seolah memeluk pikirannya. "Nama itu lebih cocok untuk iblis kecil sepertimu."

Victoria menatapnya dengan tatapan penuh amarah dan kebingungan. "Kau memujiku atau menghina?"

"Sedikit dari keduanya."

Victoria berusaha mengalihkan pandangan, tapi kemudian tangan Julius terulur. Ujung jarinya menyentuh pipi Victoria dengan lembut, membuat gadis itu kaku di tempat. Sentuhan itu terlalu tenang, terlalu penuh kendali.

"Victoria ...," suaranya menurun, hampir berbisik. "Kau tidak tahu seberapa besar aku menahan diri untuk tidak membawamu pergi. Menguncimu di rumahku. Hanya untukku sendiri."

Victoria tertegun. Ia menatap Julius dengan mata melebar, nafasnya tercekat. "Apa yang baru saja kau katakan?"

Julius tersenyum samar. "Kau mendengarnya dengan jelas."

"Julius, itu bukan hal yang bisa kau ucapkan begitu saja," balas Victoria cepat, suaranya bergetar. "Kau bicara seolah-"

"Seolah aku terobsesi?" Julius memotong, nadanya tenang. "Ya, itu benar. Aku Terobsesi padamu."

Victoria memalingkan wajahnya. "Kau gila."

"Mungkin." Julius tertawa kecil. "Tapi aku gila hanya untukmu."

Seketika suasana di dalam mobil menegang. Tidak ada suara selain hujan yang mulai menebal. Victoria ingin membantah, tapi tidak tahu harus mulai dari mana. Kata-kata Julius menggantung di udara, meninggalkan bekas di dadanya yang membuat napasnya tak stabil.

Dan tepat ketika ia hendak membuka mulut, mobil berhenti mendadak.

Rem berdecit tajam. Tubuh Victoria terdorong ke depan, untung sabuk pengaman menahannya.

"Julius?! Kenapa mengerem mendadak?!" seru Victoria panik.

Julius menahan setir dengan kuat, wajahnya berubah serius. "Tetap di dalam mobil."

"Ada apa?"

"Tetap. Di. Dalam." Julius menatap Victoria singkat, lalu membuka pintu dan keluar.

Victoria segera menoleh ke depan. Di kejauhan, satu mobil hitam terparkir melintang di tengah jalan yang sepi. Dua orang berpakaian gelap berdiri di depan mobil itu, dan masing-masing menodongkan senjata api ke arah Julius.

"Oh, sial," Victoria bergumam, jantungnya melonjak.

Victoria langsung mengenali formasi mereka. Cara memegang pistol, posisi berdiri, bukan begal jalanan biasa. Mereka profesional.

Namun pertanyaan yang menyesakkan muncul di kepalanya: apakah ini pembegalan acak, atau serangan yang direncanakan?

Di luar, Julius berdiri dengan sikap tenang. Ia mengangkat satu tangan sedikit, senyum dingin terlukis di wajahnya.

"Ada yang bisa kubantu?" suaranya terdengar tenang, tapi mata Victoria menangkap kilatan berbahaya di sana.

Salah satu pria bersenjata menatapnya tajam. "Keluarkan isi mobil. Semua."

Julius menghela napas, santai seperti sedang diajak bicara di kafe. "Sayangnya aku tidak membawa apa pun yang menarik selain nyawaku sendiri. Kalian mau itu?"

"Jangan banyak omong!" teriak pria itu, senjatanya terangkat lebih tinggi.

Victoria di dalam mobil menggertakkan gigi. Ia tahu Julius bisa berkelahi, tapi menghadapi dua pria bersenjata bukan hal main-main.

Tangan Victoria perlahan meraih tas di bawah kursi, di dalamnya, pisau lipat kecil terselip di saku tersembunyi. Refleks dari kebiasaan sebagai bagian dari Black Viper.

Namun sebelum ia sempat bergerak, suara letusan pelan terdengar. Bukan tembakan, tapi sesuatu yang meledak kecil, ban mobil para penyerang pecah.

Victoria membeku. Matanya menatap Julius. Pria itu masih berdiri di tempat, dengan pistol kecil yang entah sejak kapan muncul di tangannya.

Satu pria panik, melepaskan tembakan liar. Julius bergerak cepat, secepat bayangan.

DOR! DOR!

Suara peluru beradu di udara, bergema di antara pohon-pohon di sisi jalan.

Victoria menunduk, menahan napas. Ketika ia menoleh lagi, salah satu pria sudah tergeletak di tanah, pistolnya terpental jauh. Pria kedua mencoba lari ke mobil, tapi Julius menendang pintu dengan keras hingga tubuh pria itu terhuyung jatuh.

Semua terjadi dalam hitungan detik.

Julius menurunkan pistolnya perlahan. "Begini jadinya kalau kalian tidak sopan di malam hari," katanya dingin.

Victoria keluar dari mobil, langkahnya cepat. "Julius! Kau baik-baik saja?!"

Pria itu menoleh, senyum miring muncul lagi di wajahnya. "Tentu saja. Aku tidak akan mati semudah itu."

Victoria mendengus, tapi matanya masih gelisah. "Itu bukan pembegalan biasa."

"I know Baby," Julius menatap mobil hitam di depan mereka. "Plat-nya palsu. Mereka menungguku, bukan orang lain."

"Menunggumu?" Victoria menatapnya waspada. "Jadi ini serangan yang direncanakan?"

Julius menatap Victoria lama, lalu mengangguk pelan. "Sepertinya, ya."

Hening sesaat. Angin malam menerpa rambut Victoria yang basah oleh hujan.

"Dan aku rasa," Julius menatap Victoria tajam. "Ini juga ada hubungannya dengan Black Viper."

Victoria menelan ludah, hatinya mencelos. "Apa maksudmu?"

"Kau pikir aku satu-satunya yang tahu siapa kau sebenarnya?" Julius menjawab tenang, tapi nadanya berat. "Musuh ayahmu banyak, Vic. Dan sekarang, mereka mungkin sudah tahu kau di sini."

Victoria terdiam, merasakan sesuatu yang lebih dingin dari hujan merayap di punggungnya.

Malam itu, di tengah hujan dan aroma mesiu yang masih tersisa di udara, Victoria sadar satu hal, dunia yang ia coba sembunyikan kini mulai memburunya kembali.

Dan di sampingnya, berdiri seorang pria yang terlalu berbahaya untuk dipercaya, tapi terlalu kuat untuk dijauhi.

Julius menatapnya dalam diam, menurunkan pistolnya. "Kau baik-baik saja?"

Victoria menatapnya lama, lalu mengangguk pelan. "Untuk saat ini."

"Bagus, lebih baik sekarang kita kembali sebelum ada saksi," kata Julius.

Victoria mengangguk dan berjalan ke mobil. Ia tidak tahu bahwa sepertinya balas dendam Victoria atas Violetta yang terbaring di rumah sakit, justru membuatnya membuka hal yang tidak seharusnya di buka.

Hal mengejutkan yang mana nama Violetta ternyata ada andik di dalamnya.

1
Miss Typo
awas Julius nanti ditelan Victoria hidup² 🤣
makin seru Victoria luar biasa mendalami peran nya hehe
semoga rencana Julius dan Victoria berhasil
Miss Typo
semangat Victoria kamu pasti bisa 💪
semangat juga thor 💪
Archiemorarty: Siapp 🥰
total 1 replies
Miss Typo
good Victoria
Miss Typo
bisakah Victoria bebas dari Sean yg gila itu, dan kapan waktunya kalau menang bisa?
Sean obsesi bgt ke Victoria
Ima Ima wulandari
Bagus banget
Archiemorarty: Terima kasih udah baca ceritanya kak 🥰
total 1 replies
Jelita S
wah ternyata Victoria lebih licin dari belut y thor🤣🤣🤣🤣🤣
Archiemorarty: Ohh...tentu 🤭
total 1 replies
PengGeng EN SifHa
Q bacanya kok nyesek sampek ulu hati thooorr...

boleh nggak sih ku gempur itu retina si sean thooorr ??😡😡😡😡
Archiemorarty: Silahkan silahkan 🤣
total 1 replies
Jelita S
lnjut thor
Archiemorarty: Siap kakak 🥰
total 1 replies
Miss Typo
hemm semuanya akan berakhir
LB
pada akhirnya mereka tetap lebih bodoh dibandingkan sikopet 😮‍💨
Archiemorarty: Hahahaha...
total 1 replies
Pawon Ana
kenapa para psikopat diberi otak genius sih...🤔😔
Archiemorarty: Karena dia jenius itu makanya jadi sikopet karena gx sesuai kehendak dia jadi cari cara biar bisa sesuai 😌
total 1 replies
Pawon Ana
percayalah jika kau masih bisa bersikap tenang dan berfikir bijak saat berhadapan dengan sumber trauma, itu luar biasa ✌️💪
Archiemorarty: Benarr setujuu 🤭
total 1 replies
Jelita S
lnjut thor😍😍
Archiemorarty: Siap kakak
total 1 replies
Miss Typo
badai baru di mulai dan kapan ya
badai pasti berlalu
Miss Typo
gmn cara menyingkirkan Sean? dan pasti tidak akan mudah dan Victoria semoga kamu bisa menghadapi Sean bersama Julius
Miss Typo: semangat
total 2 replies
Miss Typo
Victoria semangat-semangatnya balas perbuatan Kelly, eh orang yg membuatnya trauma muncul.
semangat Vivi, pelan-pelan pasti kamu bisa .
Julius selalu bantu Vivi biar dia kuat dan bisa menghadapi semuanya
Miss Typo: cemangat juga buat othor 💪
total 2 replies
Pawon Ana
hal yang sulit adalah ketika bertemu dengan seorang atau sesuatu yang pernah menjadi trauma
Archiemorarty: Bener itu...😌
total 6 replies
Jelita S
good job victoria🤣
Deyuni12
misi berlanjuuut
Pawon Ana
ini masih jauh dari jalan untuk menjangkau Sean 😔
Archiemorarty: Ndak juga 🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!