NovelToon NovelToon
Cinta Bersemi Kembali

Cinta Bersemi Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:768
Nilai: 5
Nama Author: Rahmadani Harahap

seorang wanita yang bekerja sebagai guru sudah lama tidak bertemu dengan cinta pertamanya dan di pertemukan kembali di sekolah tempat ia bekerja, tapi memiliki banyak cobaan sehingga perjalanan cintanya harus banyak pengorbanan, air mata, kesetiaan kepercayaan dan keberanian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmadani Harahap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alasan

Mario tampak diam ia tak berkutik melihat Rima meneteskan air matanya ia pun mendekatinya dan menyeka air mata itu dari pipinya.

" Gak usah" Rima menepis tangan Mario. "Kenapa kau selalu menyakitiku Mario" Rima menghapus air matanya, " apa kau tak bisa membiarkan aku hidup dengan tenang, aku capek dengan semua masalah ini". Ucap Rima

" Kenapa gak dari awal kau mengatakan suami mu sudah meninggal " ucap Mario menatap Rima, " aku cuma bertanya salahnya dimana sih"tanya Mario

" Karena aku gak mau ada drama lagi di hidupku" kata Rima

"Drama apa sih, maksudnya apa, kau hanya tinggal jelaskan padaku, cuma itu Rim, sebenernya ada apa sih?" Tanya Mario penasaran.

" Sewaktu kita bernyanyi di panggung tadi semua orang menatap kita, menatap dengan tatapan sinis bukannya bahagia, faham gak sih kamu?" Ucap Rima.

" Hummmmmm" Mario Menghela nafasnya " tatapan sinis bagaimana, aku melihatnya biasa saja , apa sih maksud kamu aku gak ngerti?" Jelas Mario " aku cuma bertanya kenapa kau berbohong, kenapa berbelit belit sih" kata Mario.

"Kamu gak faham Mario" ujar Rima.

"Makanya Jelaskan kepadaku Rim, agar aku gak bingung lagi" Mario menatap Tajam mata Rima dan memegang kedua bahu Rima

"Terus apa yang akan kau lakukan setelah kau tahu, kau mau jadi pengganti suamiku atau kau cuma mau meledekku, kau melihat hidupku yang sengsara ini" ucap Rima.

" Hahaha, gak jelas" Ujar Mario.

"Setelah kau mengetahui statusku semuanya dan jalan hidupku kau pasti menganggap ku wanita murahan, iya kan, seperti kata orang-orang" isak Rima yang terus menyeka air matanya." Kau pasti berfikir seperti itu, suamiku baru saja meninggal kenapa aku langsung melanjutkan hidupku dengan bertunangan, iyakan itu kan yang ingin kau tau" Rima menatap Mata Mario.,ia

" Kau gak tahu rasanya jadi aku Mario, aku seorang janda semua orang takut dekat denganku, alih alih aku merebut suami orang lah, disebut wanita pembawa sial lah, itu semua tuduhan yang aku terima selama ini, aku cuma mau menjalankan hidupku dengan tenang tanpa ada hubungan lagi puas kamu" Rima membalikkan badannya menangis meninggalkan Mario.

Mario menyusul Rima menarik tangan Rima

" Dengarkan aku dulu, aku aku gak faham, kenapa ada tuduhan seperti itu kepadamu" tanya Mario gugup Rima terdiam sejenak saat itu hujan turun deras menyelimuti mereka gemuruh bersahut sahutan angin berhembus kencang.

Mario menarik tangan Rima dan mencari tempat berteduh, sekitaran jarak 300 meter ada sebuah pendopo terbengkalai mereka berteduh Di sana. Rima memeras bajunya yang basah sedangkan Mario melihat lihat keadaan.

Rima duduk menekuk dengkulnya di lantai pendopo itu sambil memeluk kakinya itu untuk menghangatkan badannya. "Gak banyak orang yang mendukung ku, awalnya semua orang merasa iba kepadaku, suamiku telah meninggal karena suatu penyakit tidak sampai dua tahun umur pernikahan ku aku sudah menjadi seorang janda.

Mario berpaling menuju Rima mendengar Rima bersuara dan duduk di depan Rima.

" Awalnya banyak orang merasa kasihan, banyak orang yang berempati kepadaku bahkan memberikan semangat dan motivasi, tapi ..." Sebelum Rima melanjutkan perkataannya Rima menangis.

"Tapi? " Kata Mario.

" Sahabat Almarhum suamiku memberikan perhatian dan perlindungan yang lebih kepadaku, ia memberikan aku uang bulanan ia membantu aku kalau aku dalam kesulitan, sampai istrinya marah kepadanya bahkan bertengkar dan hampir bercerai" jelas Rima

"Kenapa beliau melakukan itu" tanya Mario.

"Entahlah, katanya dia punya hutang pada suamiku dan menurutnya caranya membayar hutang dengan memberikan aku uang bulanan, jadi istrinya marah melabrak ku dan bilang aku wanita murahan pelakor lah dan banyak tuduhan lainnya. kalau aku jadi istrinya aku juga bakal marah sih, istrinya gak salah hanya saja dia membuat asumsi yang tidak enak di dengar, jadi semua orang pada menjauh takut kalau suaminya di rebut" jelas Rima

" Terus?" Tanya Mario.

" Aku sudah menolak untuk bayaran hutang itu, selama 8 bulan lebih ia mencicil hutangnya itu. Aku gak tau kalau bakal gini jadinya, istrinya tahu dan langsung tuduh aku ini itu, padahal suaminya ngasih ke aku pun gak secara langsung dia ngasih melalui orang lain dan kami pun tak pernah ketemu. Pokoknya saat itu kacau ada yang membelaku ada juga yang gak percaya denganku sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk menikah lagi agar aku jauh dari fitnah orang lain" jelas Rima.

" Tunangan mu itu?" Belum siap Mario mengatakan perkataannya

" Yah, dia kabur bersama pacarnya. Lagi lagi aku yang salah aku terlalu mudah mengambil keputusan. Tapi aku cuma mau menghilangkan kutukan itu" kata Rima.

"Kenapa kutukan?" Tanya Mario

" Karena orang orang menyebutku wanita pembawa sial di sebabkan belum berumur tiga tahun suamiku sudah meninggal menurut banyak orang itu adalah sial mario, tapi ternyata setelah aku memutuskan untuk menikah kembali malah tunangannya kabur, mungkin aku memang perempuan sial, bahkan karena kejadian ini orang semakin banyak yang menganggap ku sial" jelas Rima.

" Dan sekarang kau mau mengulangi drama itu Mario" kata Rima.

" Aku sama sekali gak tahu kalau ternyata ceritanya seperti ini" kata Mario

" Yah, menjadi seorang janda di umur yang sangat muda ini ternyata sulit kita masih 32 tahun kan, cuma wulan yang percaya kepadaku bahkan ia tidak pernah curiga kepadaku" ujar Rima.

"Makanya sekarang kau harus jauhi aku, aku gak mau kutukan itu melekat di diriku faham" kata Rina

" Jadi aku harus menjauhi mu" kata Mario

"Yah, lupakan masa lalu kita, kita berteman seperti biasa" ucap Rima

Mario terdiam sejenak " Itu namanya egois Rima" Mario menatap Rima.

" Kenapa egois" tanya Rima.

"Kau memutuskan sesuka hatimu kan" kata Mario berdiri.

" maksudmu" Rima bertanya kaget.

"Kau hanya memikirkan dirimu sendiri sementara perasaanku bagaimana" kata Mario membelakangi Rima. "Kau katakan apa pun yang kau mau, dan aku akan lakukan apa yang aku mau" kata Mario.

" Huffttt terserah deh, susah biacara dengan orang yang keras kepala, aku lelah aku kedinginan aku mau pulang. Rima menghembuskan nafasnya dan berdiri menatap Mario

Mereka terdiam sejenak merasakan angin sepoi "Aku gak mau kehilanganmu lagi Rim" ujar Mario menatap Rima." jangan tanyakan kenapa dan bagaimana, baiklah aku antar kan kamu pulang" ujar Mario

Rima terdiam hatinya berdegup kencang setelah mendengar perkataan dari Mario, pikirannya bercabang mengapa Mario sampai nekat mengatakan hal itu.

malam itu Mario dan Rima diam di bawah rintikan hujan Mario mengantarkan Rima di sepanjang perjalanan mereka tak mengatakan sepatah katapun walaupun rumah Rima sudah dekat mereka masih diam sampai Rima masuk ke dalam Rumah dan akhirnya mereka berpisah Mario hanya menatap Rima masuk ke dalam rumah itu, begitu pun Rima masuk ke dalam Rumah sambil mengintip Mario dari jendela.

1
Shibuya Luxi
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Tae Kook
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Táo mèo
Seru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!