Bagai mimpi buruk yang nyata. Anna, seorang gadis cantik yang baru menginjak umur 20 tahun itu di ketahui hamil di luar nikah.
Gayanya yang anggun dan polos membuat semua orang tidak menduga ketika Anna diketahui sedang berbadan dua.
Semua orang tidak tahu siapa ayah dari anak dikandungan Anna. Namun sebuah sapu tangan yang di temukan di kamar Anna membuat semua orang percaya bahwa pelaku yang telah menghamili Anna adalah Andreas, majikannya sendiri.
Andreas pun dipaksa menikahi pembantunya sendiri, sementara dia masih memiliki istri yang sangat dia cintai.
Akankah pernikahan Andreas dan Anna akan bertahan lama? Lantas, bagaimana dengan Rayana, istri pertamanya?
follow Instagram: @rafizqi0202
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
...🌿🌿🌿...
Bik Inah diam tak bersuara. Sejak kapan Rayana peduli tentang Anna? Begitulah pikir Bik Inah.
"Bik!" Seru Rayana lagi ketika melihat keraguan di mata Bik inah.
"Apa bibik memikirkan sesuatu? Bibik jangan khawatir, aku hanya ingin tahu keadaan Anna. Siapa tahu nanti aku bisa memberitahu Mama soal ini. Dia sepertinya sangat khawatir kepada Anna dan Arsy. Mereka pergi dari rumah." lanjut Rayana.
Bik inah terlihat ragu, "Non. Apa Nona akan pergi kesana? Jika iya, saya ingin ikut untuk mencari Anna!" Jawab Bik inah.
Rayana segera menggeleng, "Tidak Bik. Saya masih banyak pekerjaan disini. Mungkin hanya orang suruhan saja. Bibik berikan saja alamat nya, saya akan mencari Anna kesana. Lagi pula, bibik masih sakit. Tidak baik juga untuk kesehatan bibik jika ingin pergi ke sana!" Jelas Rayana lembut.
Bik Inah kembali diam di dalam keraguannya, "Jika memang begitu, baiklah Non. Saya akan memberikan alamat rumah Anna!" Jawab Bik Inah kemudian.
Rayana tersenyum senang. Di dalam hatinya dia sangat bahagia karena selangkah lagi, dia akan segera melenyapkan Anna. Dengan begitu, Anna tidak akan pernah menjadi penghalang cintanya dan Andreas. Begitulah pikirnya.
Setelah menuliskan alamat lengkap rumah Anna. Bik Inah memberikan secarik kertas itu yang berisikan alamat kampung halaman Anna ke tangan Rayana.
Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan. Rayana segera berdiri dari duduknya, "Segala Pengobatan bibik sudah aku urus di ruang administrasi. Bibik hanya perlu menginap, satu atau dua hari disini. Semoga bibik cepat sembuh. Kalau begitu aku pamit Bik. Masih ada pekerjaan yang harus Rayana kerjakan!" Ucap Rayana berpamitan setelah berdiri dari duduknya.
Bik Inah hanya mengangguk seraya membalas senyuman manis Rayana, "Terimakasih banyak Non!" Ucap Bik Inah.
"Sama-sama Bik. Rayana pergi dulu!"
Setelah mengatakan itu. Rayana pun pergi dari ruang rawat Bik Inah.
Selain mengalami cidera di kakinya, Bik Inah juga mengalami retak tulang di bagian kakinya yang mengharuskan dia untuk di rawat terlebih dahulu. Dia pun terpaksa harus menunggu di rumah sakit beberapa hari kedepan sampai keadaannya benar-benar pulih kembali.
Ditengah Bik Inah sedang meluruskan tubuhnya untuk berbaring di kasur, seseorang tidak sengaja lewat depan ruangannya dan melihatnya. Karena pintu yang masih terbuka, membuat pemuda tersebut dapat melihat siapa yang berada di ruang rawat tersebut.
"Bik Inah?"
Bik Inah yang mendengar suara seseorang pun segera menoleh ke sumber suara. Keningnya seketika mengkerut, lalu detik berikutnya dia pun tersenyum senang, "Den Abi?" Ujar Bik Inah terkejut sekaligus tak menduga akan bertemu di rumah sakit ini.
Bik Inah sangat mengenal Abi. Ya, Abi adalah sahabat Tuan muda di keluarga Edward, yaitu sahabat Andreas. Bagaimana mungkin Bik Inah tidak mengenalnya?
Abi duduk dan wajah tertekuk karena khawatir, "Apa yang terjadi Bik? Kenapa bibik sampai masuk rumah sakit? Dan dimana Andreas dan Mama Sinta?" Tanya Abi beruntun.
Abi pun juga begitu mengenali Bik Inah. Bik Inah sudah bekerja puluhan tahun bersama keluarga Andreas. Abi yang sejak kecil sering sekali bermain bersama Andreas sejak sekolah, tentu saja dia sangat mengenal Bik Inah.
"Tadi bibik pergi ke pasar. Eh pas mau menyeberang jalan, mobil Tiba-tiba saja lewat dan nabrak bibik. Yang paling mengejutkan, nona Rayana yang menabrak bibik. Tapi, beruntung juga nona Rayana segera membawa bibik kerumah sakit, jadi bibik bisa di tangani segera oleh Dokter. Nyonya dan tuan Andreas belum tahu kalau bibik kecelakaan!" Jelas bik Inah.
"Rayana disini?" Gumam Abi yang terlihat gelisah.
"Terus dimana Rayana bik?" Tanya Abi segera.
"Baru aja pulang. Mungkin masih di perjalanan menuju parkiran!" Jawab Bik Inah memperkirakan.
"Kalau begitu, Abi pergi dulu!" Belum sempat Bik Inah menjawabnya, Abi sudah lebih dulu pergi dengan setengah berlari.
Sementara itu, bik Inah terlihat menatap kepergian Abi dengan wajah heran, "Ada apa dengan Den Abi? Apa ada hal penting? Sehingga dia begitu buru-buru mengejar non Rayana?" Gumam Bik Inah sendiri yang merasa heran dan bingung melihat perubahan sikap Abi setelah mendengar nama Rayana yang dia ceritakan kepada Abi tadi.
.
.
.
Bersambung
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
gak ada yg swnpurna di dunia ini
mana bisa???
kan maaih nifas...
teruslah berkarya dan sehat selalu
semangat...😘😘