Cinta Bersemi Kembali
Di pagi yang cerah suasana yang sejuk seperti biasa Rima sedang bersiap siap untuk berangkat ke Sekolahnya, ia menunggu Angkutan umum di tepi jalan tempat ia biasa berangkat.
Di lihatnya jam yang berada di handphonenya, menunjukkan pukul 07.30 wib, ia resah masih saja berada di pinggir jalan dan belum juga berangkat. Saat ia melamun sebentar tiba tiba suara klakson angkutan umum yang biasa, meleburkan lamunannya seketika ia tersenyum tipis dan langsung bergegas menuju angkutan itu.
Tepat pukul 08.00 wib, Rima sampai ke sekolahnya ia berjalan dengan santai sambil menatap murid yang biasa berada di luar pagar dan menongkrong di pinggir jalan diperhatikannya disisi jalan itu sudah kosong, "kemungkinan para murid sudah masuk " pikir Rima, mengingat Rima datang tepat pukul 08.00 Wib, biasanya para murid juga sudah masuk dan berbaris untuk melaksanakan Apel pagi.
Dengan langkah yang bahagia Rima Sampai ke sekolah entah apa yang membuatnya hari ini bahagia, sambil menyapa para tetangga yang berada di dekat sekolah, membuatnya semakin bersemangat.
tepat di depan meja piket sekolah, ia melihat seorang lelaki duduk di bangku plastik itu, dengan gagah dan tegap, membelakangi Rima, "oh ada orang tua siswa" pikirnya, ia kembali berjalan tanpa melihat orang itu dan menuju mejanya di ruang kantor guru.
setelah apel pagi selesai Rima bersiap-siap untuk masuk ke kelas XI IPA-1, sebelum ia bergegas dari mejanya itu, tiba tiba wakil kepala sekolah bapak Hasan masuk ke ruangan dan diikuti dengan seorang lelaki tepat di belakangnya.
"assalamualaikum, selamat pagi bapak ibuk" sapa pak Hasan.
" pagi pak" seraya para guru menjawab salam dari pak Hasan di ruangan itu.
" baik, saya ganggu sedikit, saya ingin perkenalkan kepada bapak ibu, bahwasanya kita kedatangan guru baru, jadi mohon kerjasamanya dan buatlah merasa nyaman" jelas pak Hasan kepada para guru.
Seketika Rima terdiam sejenak, melihat lelaki yang di perkenalkan di dalam ruangan itu, mata Rima tertunduk, setelah mata Rima dan lelaki itu berpapasan, hatinya bergetar hebat, badannya gemetar lesu keringatnya bercucuran seakan ia melihat sesuatu yang ia takuti sesekali ia seka air keringat yang berada di keningnya nafasnya terengah-engah.
" ohh, ini yah guru yang kita bicarakan kemaren " sambut pak Syarif, memecah ketakutan Rima, dan Rima kembali tertunduk merasa tidak ingin melihat lelaki itu
" iya benar pak" jawab pak Hasan.
" ohh, salam kenal yah pak" kata pak Syarif.
" nama bapak siapa pak, asalnya dari mana" tanya buk Syifa"
" Nama saya Mario buk, saya dari Desa Bintuju kebetulan saya di tempatkan di sekolah ini, mohon kerja samanya Bapak ibuk" kata Mario dengan sedikit gugup.
" Oke, mungkin sesi tanya jawabnya di lanjutkan nanti saja silahkan para bapak ibuk masuk keruangan masing masing, dan pak Mario silahkan ikuti saya " kata pak Hasan.
momen perkenalan pada pagi itu, membuat Rima yang tadinya ceria dan bahagia akhirnya murung, senyum yang ia berikan kepada tetangga tadi seolah olah tidak terjadi apa-apa, bagaikan badai di tengah hari siang bolong.
Rima menarik nafasnya dengan panjang dan bergegas menuju ke ruangan yang hendak ia masuki, di bawanya buku paket pelajarannya kemudian menuju kelas, ia tarik lagi bibirnya ke kanan dan ke kiri melupakan kejadian pengenalan pagi tadi untuk memotivasinya.
ketika melewati ruangan Administrasi Mata Rima kembali berpapasan dengan Mata Mario, langsung Rima berjalan cepat cepat untuk menghindari Guru baru itu
Bel Istirahat berbunyi, Rima pun keluar dari kelas XI IPA -1 Rima menuju meja piket melihat guru lain juga duduk di meja tersebut.
"Cuaca hari ini terik sekali yah" ucap Rima pada guru yang duduk di meja piket itu
"Yah, sangat terik bikin tenggorokan kering." kata Wulan sahabat Rima.
Seketika tanpa Rima sadari ada Mario juga di meja piket itu membuat Rima kembali tertunduk, tapi Rima bersikap biasa saja ia juga duduk di meja piket itu.
" Oh iya, pak Mario sudah menikah? tanya Wulan.
" Ohh saya belum menikah buk" jawab Mario.
"Kenapa belum, bapak milih milih yah, kamu kan tampan, gak mungkin gak punya pacar" kata Wulan,
" Saya gak punya pacar buk" kata Mario
" gak usah panggil ibuk dek, kayaknya kita masih sepantaran, panggil Wulan aja oke!" Wulan meneguk minuman yang berada di tangannya.
"oh oke lan" Mario menganggukkan kepalanya.
" Aduhh, sayang sekali saya sudah nikah pak" gelak wulan sambil menggoda Mario.
" ahh kamu bisa saja Lan" Mario tersenyum
" aku pergi dulu yah" Rima berdiri karena merasa risih dengan keberadaan Mario.
" Mau kemana sih" tanya Wulan.
" Mau ke kantor" Teriak Rima
" Helleh, biasanya kita disini juga pun, udah disini aja deh, suasana lagi gak enak di dalam kantor" jelas Wulan menipiskan bibirnya.
" gak enak kenapa " tanya Rima.
" Udaaahh, mending disini godain Marion, mumpung masih anak baru" kata Wulan.
" Ah kamu ini ada-ada saja, aku mau makan dulu, aku belum makan" Rima beranjak dari Meja piket
" Yaudah habis makan kamu kesini lagi yah" teriak Wulan.
" Iyah, insyaallah lagi pulak aku masih ada dua kelas lagi, aku hari ini full" suara Rima terdengar sayup sayup karena Rima sambil menuju ruangan kantor
sesampai di kantor Rima langsung menuju ke mejanya ia terduduk lesu, badannya menggigil di panas hari, Rima pusing perasan Rima campur aduk, sehingga ia tidak jadi makan di atur ya kembali nafasnya agar tenang.
Bel kembali berbunyi menunjukkan pukul 10.15 wib, para guru juga bergegas memasuki ruangannya masing masing. Rima yang juga ikut bergegas di lihatnya roster di papan pengumuman untuk memastikan roster hari ini di lihatnya satu persatu sehingga membuat Rima agak lama berada di depan papan pengumuman itu tanpa Rima sadari Mario sudah lama berada di belakangnya, seketika Rima berbalik badan menatap mata mario Rima terkejut, buku buku yang Rima bawa hampir jatuh seketika Rima cepat cepat perbaiki buku itu dan langsung pergi meninggalkan Mario.
Mario yang ingin bertanya kepada Rima dimana kelas X-2 karena Mario sudah mendapatkan jam pelajarannya dari pak Hasan.
" huuffttt, aku selamat" pikir Rima.
"kalau begini terus aku bisa gila nih" pikir Rima, Rima langsung menuju kelas X-1
" Assalamualaikum" sapa Rima kepada murid muridnya
" Walaikumsalam ibuk" jawab para murid.
" buk, ibuk kita kedatangan guru baru yah buk? tanya salah satu siswa.
" iya," jawab Rima ketus
" buk bapak itu ngajar apa buk? tanya siswa lain.
" ibuk gak tau nak, kita lanjut belajar yah" kata Rima.
" ahh ibuk gak seru ah" kata siswa yang bernama Fitri.
" Iyah, gak seru tanya tanya dikit masa gak boleh sih" kata siswa bernama Silvi.
" kesini mau sekolah anak anak, bukan mau jadi wartawan, udah udah, kalau ada yang ingin bertanya silahkan saja langsung kepada gurunya" kata Rima agak sedikit kesal.
selang beberapa waktu ada bunyi ketukan pintu sambil mengucapkan salam
" assalamualaikum" Kata Mario mengejutkan Rima yang sedang kesal kepada para siswa itu.
"walaikumsalam" jawab Rima.
" bapak" sapa para murid dengan senang
" maaf buk mengganggu, kelas X-2 ya sebelah mana yah" tanya Mario.
" di samping pak " menunjukkan ke sebelah kiri ruangannya
"terimakasih yah buk"
" sama-sama pak"
Perasaan yang canggung menyelimuti keduanya serasa dunia berjalan dengan sangat lambat.
Bel istirahat kedua pun di bunyikan, Rima mengucapkan salam kepada kepada para siswa, kemudian para siswa pun bergegas menuju kantin. Rima pergi meninggalkan ruangan itu di lihatnya dari ekor matanya Mario juga sudah berada tepat di belakangnya, dengan cepat Rima meninggalkan Mario agar tidak ada perbincangan.
"buk" panggil Mario.
"buk tunggu sebentar"
Rima mendengar panggilan itu tapi Rima kembali berjalan seakan-akan tidak mendengar panggilan dari Mario.
"Rima" panggil Mario dengan sangat Tegas sehingga membuat langkah Rima terhenti, Mario berjalan mendekati Rima sebelum sampai kepada Rima.
" Ada keperluan apa yah?" balas Rima.
" Aku gak nyangka kita ketemu disini" kata Mario.
" sekian banyak tempat kenapa harus kesini yah" Rima meninggalkan Mario
Seketika tangan Mario menarik tangan Rima dan mencegah kepergian Rima.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments