Last Clan: The Living Legend

Aku tidak pernah merasakan ketenangan seperti ini sebelumnya. Seakan beban pikiranku hilang begitu saja. Kucoba untuk menghirup nafas dalam-dalam. Aroma pohon cemara yang begitu kuat seakan aku masih tertidur lemah di bawah pohon abies kala itu. Tapi tidak sekarang, Meski aku belum bisa membuka mataku, tapi aku tahu, aku sudah tidak berada di tempat itu lagi.

Udara pagi yang menyentuh kulitku saat ini terasa lebih segar, tidak dingin. Tubuhku pun tidak beralaskan tumpukan salju putih yang bisa mematikan itu. Aku merasakan serat kain halus yang menyerap rasa lelahku. Hangatnya selimut seolah memberikan pelukan hingga ke seluruh tubuhku.

Aku membuka mataku tanpa terburu-buru. Aku menikmati ketenangan yang ditawarkan pagi ini untukku sebelum beberapa menit kemudian dunia akan meminta perhatianku. Dalam keheningan ini, pikiranku terasa jernih,seolah kondisiku semalam yang hampir dilalap dewa kematian telah hanyut memudar. Pagi ini adalah hadiah, aku bersyukur masih diberikan kesempatan untuk melihat siluet matahari yang bersembunyi di belakang pohon pinus.

"Kau sudah bangun?" tanya seseorang membuyarkan pikiranku yang masih sedikit kosong

Aku menoleh mencari sumber suara asing itu. Kulihat disana, seorang pria yang baru saja membuka pintu kamar dan berjalan pelan ke arahku. Memastikan jika memang aku benar-benar telah sadar. Dari perawakan dan aroma nya, jelas dia adalah seorang werewolf. Dan melihat pakaian yang dikenakan dan barang yang dibawanya, kutebak dia adalah seorang healer.

Aku mencoba untuk beranjak bangun. Namun tangan dan kakiku terasa kaku. Badanku pun terasa sangat lemas hingga ingin menutup mataku kembali untuk tidur lebih lama lagi.

"Jangan Nona, kau tidak boleh tidur. Kau harus memastikan dirimu untuk sadar," katanya dengan tegas padaku

Aku ingin mengatakan sesuatu padanya, namun bukan hanya kaki dan tanganku, tapi mulutku juga terasa kaku. Aku seperti orang lumpuh yang tidak bisa melakukan apapun. Tapi dengan sisa energiku yang tersisa, aku harus mencoba setidaknya untuk berkomunikasi dengannya.

"Di..mana?" tanyaku sedikit terbata dan suara yang mungkin hampir tidak bisa didengar

"Kau ada di Bluemoon Pack. Tepatnya kau sekarang ada di kamar tamu di pack kami," jawabnya sambil memberikan beberapa tetes obat yang tidak kuketahui ke dalam mulutku

"Bagaimana bisa?" tanyaku lagi. Kali ini energi dalam tubuhku sedikit terkumpul. Mungkin karena obat yang ia berikan padaku

"Salah satu penjaga kami di perbatasan bertemu dengan Logan tengah malam kemarin. Mendengar situasi itu, kami segera mengirim pasukan dan bantuan untukmu. Namun di pertengahan jalan, kami melihatmu telah diselamatkan oleh raksasa bernama Gio. Dia menemukanmu. Dia berkata bahwa Raja Draenor telah memintanya untuk mengawasimu sebelum konflik ini terjadi. Jadi saat tahu kau dan Logan menuju kemari, dia mengikutimu."

"Dimana dia sekarang?"

"Ada di suatu tempat di pack ini, Tapi kupastikan dia aman dan kami melayani dia dengan baik sebagai tamu kami,"

Aku bernafas lega. Maut itu sudah menjauhiku.

"Tangan dan kakimu mungkin belum bisa digerakan, Dan energi mu juga benar-benar belum pulih. Tunggulah beberapa jam lagi," katanya

Aku mengangguk pelan

"Aku sempat bersitegang dengan Logan," katanya sambil melakukan perawatan ,"Dengan kondisimu seperti itu, harusnya dia bisa menggunakan energi dari serigalanya untuk menghangatkanmu,"

"Energi serigala?"

"Serigala adalah mahkluk berdarah panas, JIka seseorang sepertimu merasakan hipotermia, dia bisa segera membuka seluruh bajumu yang saat itu basah, dan di bisa shift menjadi manusia kembali. Memelukmu sampai suhu tubuhmu terkontrol," katanya

Berpelukan dengan Ralph dengan posisi telanjang? Aku lebih memilih mati membeku daripada melakukannya. Lagipula, jika saja kekuatanku tidak diambil oleh Alpha King, aku bisa mengatasi suhu esktrem ini dengan baik, batinku

"TUNGGU! Alpha KIng, Haldir! Dimana mereka?!"

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku terlalu terpaku pada kondisiku yang telah berhasil lolos dari kematian konyol karena kedinginan. Aku sampai melupakan fakta bahwa ada dua orang yang telah mengorbankan diri mereka demi keselamatanku. Terakhir Ralph mengatakan padaku bahwa Alpha KIng akan menyusul. Begitu pula dengan Haldir. Jadi, bukankah mereka harusnya sudah disini sekarang?

"Alpha King dan temanku Haldir yang juga harusnya ikut rombongan kami, apa mereka sudah sampai?" tanyaku khawatir

"Belum Nona, tapi mereka sudah dalam perjalanan kemari," jawabnya melegakanku, "Selain Alpha King dan sisa prajuritnya, ada seorang peri bernama Haldir, dan juga seorang Griffin,"

"Griffin?"

"Apa yang Griffin lakukan dengan mereka?" tanyaku heran

"Mereka sudah ada di perbatasan, jadi kemungkinan tiga puluh menit kedepan mereka akan sampai di istana,"

"Syukurlah kalau begitu. Terima kasih atau informasi dan perawatanmu,...," kataku sambil menunjukan gestur bertanya siapa gerangan nama werewolf ini

"Philip. Namaku Philips Law, Nona Akana," jawabnya sambil menyodorkan tangannya padaku

Aku ingin meraih tangan itu untuk menjabat tangannya, Namun seseorang menghentikanku

"Jangan menyentuhnya!"

Peringatan itu membuat Philip menurunkan tangannya dan menoleh ke arah sumber suara

"Ralph, setidaknya kau harus bersikap sopan pada seseorang yang telah menyelamatkan kita. Ingat saat ini kita sedang bertamu. Jadi tunjukan tata kramamu," tegurku

"Kita tidak sedang bertamu, Nona Akana. Bluemoon Pack adalah bagian dari teritory kekuasaan Alpha King."

"Kau benar. Tapi Alpha Kinglah yang berkuasa, bukan seorang Gamma," jawab Philip tenang, "Jadi selama Alpha King belum disini, baik kau dan nona ini adalah tamu kami. Atau adakah hubungan khusus kalian dengan Alpha King? Apa dia Quenn Luna?" tanya Philip curiga

"Bukan. Bukan seperti itu. Kau salah paham. Tidak ada hubungan khusus atau bahkan aku bukan quenn luna," jawabku.

Aku harus tetap merahasiakan identitasku sampai aku benar-benar siap menerima takdirku sebagai Luna Quenn. Aku melihat ke arah Ralph dan dia mengerti maksudku, Dia harus menjaga baik-baik perkataan yang keluar dari dalam mulutnya.

"Maafkan aku Philip. Kurasa aku melewati batas, Terima kasih telah merawat kami,"kata Ralph.

Philip menerima permintaan maaf itu dengan senyuman dan menganggap masalah ego antara dia dan Ralph sudah selesai.

"Dimana Alphamu? Aku harus mengucapkan terima kasih pada pack ini karena telah menampungku bahkan merawatku yang seorang buronan,"

"Alpha Douglas sedang mempersiapkan diri untuk menyambut Alpha King. Ia sudah mengunjungimu malam tadi. Namun pagi ini, Tuan Ralph melarang siapapun menemuimu kecuali aku sebagai healermu,"

"Kenapa?" tanyaku pada Ralph

"Alpha King tidak akan suka jika nanti saat menemuimu, ada bau serigala lain yang melekat di tubuhmu." jawab Ralph

Lagi-lagi aku memolotinya. Aku sudah memintanya untuk berhati-hati dalam berbicara

"Daripada bau serigala, dia lebih ke bau raksasa.Tak heran, karena raksasa bernama Gio itu menggendongnya semalam. Aku juga mencium ada bau serigalamu di sana Ralph" goda Philip

"Karena itulah aku minta bantuanmu. Sebelum Alpha King datang bisakah kau meminta omega untuk membersihkan badannya," pinta Ralph

"Tentu saja," kata Philip lalu pamit pergi untuk memanggil omega, "aku pamit dulu"

"Terima kasih Philip," ucapku sekali lagi

Setelah kupastikan bahwa Philip telah pergi, aku mencoba mengambil posisi duduk. Ralph yang mengetahui maksudku segera menghampiriku dan membantuku dengan menyiapkan beberapa bantal di punggungku

"Aku benar-benar tidak mau bertemu dengan air sekarang. Aku masih merasakan kedinginan. Jadi aku tidak ingun membersihkan diriku," kataku

"Tenang saja Luna," kata Ralph, "Aku akan pastikan kau akan kembali hangat setelah membersihkan badanmu. Begitu aroma raksasa dan aromaku hilang dari tubuhmu, Alpha King akan datang kesini dan membantumu,"

"Membantu apa?"

"Tentu saja, mengembalikan suhu normal tubuhmu dan energimu. Healer terbaik bagi Luna adalah mate Luna sendiri. Alpha King akan melakukannya, dengan cara werewolf," jawabnya dengan seringai mencurigakan

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------