NovelToon NovelToon
Tetangga Berjodoh

Tetangga Berjodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: pipit fitriyani

Jodoh itu rahasia Tuhan. Siapa sangka dua manusia yang terkesan saling cuek dan tidak punya ketertarikan satu sama lain itu disatukan dalam ikatan pernikahan. Akan seperti apa rumah tangga keduanya, saling menerima atau malah kalah sebelum mencoba? Ikuti kisah mereka karena mungkin kita akan menjadi saksi cinta mereka bertumbuh atau sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipit fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Irsan sakit

Kejadian di mobil tadi membuat Irsan dan Alma salah tingkah, keduanya melakukan perbuatan yang kurang pantas di area umum meskipun mereka sepasang suami istri. Alma merasa kesal dengan dirinya sendiri karena sempat terpancing dan mengikuti permainan suaminya, padahal bisa saja dirinya menolak.

Keduanya sama-sama saling diam tidak ada pembicaraan apapun sampai Irsan memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumah.

"Sudah sampai Al, abang langsung ke restoran ya. " Alma hanya menganguk, melarang suaminya untuk istirahat pun sepertinya tidak akan mempan, karena suaminya rada gila kerja. Sementara Alma kembali menjadi ibu rumah tangga.

"Hati-hati, jangan pulang terlalu malam, Bang."

Irsan tersenyum dan mengiyakan ucapan istrinya, dalam hatinya ia berjanji akan pulang lebih awal seperti permintaan Alma, semoga saja pekerjaan kali ini selesai tepat waktu.

Alma hanya menetap kepergian suaminya, sejujurnya ia merasa kasihan tapi mau bagaimana lagi tanggung jawab sebagai pengelola restoran sekaligus pemilik membuatnya harus banyak pengertian.

Saat baru saja duduk tiba-tiba hp Alma berbunyi, ternyata yang meneleponnya adalah ibu mertua alma .

"Halo, assalamualaikum, Bu."

"Waalaikumsallam, Sayang. Gimana kabar kamu, baik kan?"

"Alhamdulillah kabar aku baik, Bu. Ibu sendiri gimana?"

"Ibu juga baik, alhamdulillah. Oiya, Irsan udah ngasih tau kamu soal bulan madu?" Alma sedikit terdiam mendengar pertanyaan ibu mertuanya.

"Belum, Bu. Memangnya ada rencana bulan madu ya?"

"Lah ko Irsan belum ngomong si, apa sibuk ya? padahal udah seminggu yang lalu Ibu kasih tiketnya ke Irsan."

"Bang Irsan belum ada omongan apapun Bu, mungkin dia lupa."

"Yasudah kamu yang ingetin dia ya, sayang tiket bulan madunya takut keburu hangus."

"Yasudah, Bu. nanti aku yang tanya langsung sama bang irsan. Makasih Bu udah ngingetin."

"Sama-sama, Sayang. Kan demi kebaikan bersama biar kita para orangtua segera punya cucu."

"Di doakan saja bu semoga rejeki punya anak itu secepatnya. "

"Selalu itu mah, nggak akan kelewat. Yaudah kalau begitu ibu tutup dulu teleponnya, sore ini ada undangan pengajian soalnya, "

"Baik, Bu."

Setelah panggilan telepon ditutup Alma hanya memandangi hapenya dengan penuh pertanyaan dan rasa penasaran. Kenapa Irsan tidak pernah membahas masalah bulan madu, padahal mereka sudah menikah dan hidup satu atap. Semoga saja Irsan hanya lupa bukan disengaja.

Alma lebih baik membersihkan diri dan mengistirahatkan tubuhnya dari rasa lelah fisik dan pikiran yang menyerang. Alma sejak dulu adalah manusia yang selalu tidak percaya diri dan terkadang over thingking, hal sepele seperti barusan pun bisa menjadi besaran berat di kepalanya.

Akhirnya dia benar-benar tidur sampai langit di luar menggelap, saat bangun tak ada pesan atau apapun dari hapenya kecuali notifikasi yang tidak terlalu penting. Irsan benar-benar sibuk dengan pekerjaannya.

Pukul 10 malam Irsan baru sampai di rumah, Alma menyambut kepulangan suaminya. Kali ini ada yang berbeda, wajah irsan begitu pucat, Alma mencium tangan suaminya, dan saat itu baru terasa kalau badan suaminya sedang demam.

"Badan kamu Demam, Bang."

'Iya, kayanya abang benar-benar drop deh, nggak enak banget badan abang rasanya."

Alma menuntun Irsan untuk duduk di sofa yang tak jauh dari tempat mereka berdiri. Alma langsung ke dapur mengambil air minum hangat untuk suaminya. Sungguh ingin rasanya dia ngomel-ngomel seperti istri pada umumnya, namun dia harus tahan sebentar karena keadaan suaminya sedang tidak baik-baik saja.

"Sebaiknya bebersih dulu, Bang. Abang kan dari luar seharian , aku siapkan air hangat untuk cuci kaki dan tangan." Irsan hanya menganguk mengikuti arahan istrinya.

Kali ini Irsan benar-benar tumbang, setelah mengganti pakaian dan minum obat dia pun istirahat. Sedangkan Alma menjaga suaminya sampai panasnya benar-benar turun. Pukul 2 dini hari tiba-tiba badan Irsan menggigil, hal itu membuat tidur Alma terganggu. Alma mengurus suaminya dengan baik, dari mengganti pakaian dan seprai karena Irsan sempat muntah, lalu memberikan obat dan mengompres suaminya. Pukul 5 setelah shalat subuh dia baru bisa mengistirahatkan tubuhnya.

Keadaan Irsan sudah membaik, hanya butuh istirahat yang cukup saja. Dari gejala uang dialami Irsan sepertinya suami Alma itu masuk angin dan asam lambungnya naik. Dedikasi Irsan terhadap pekerjaan memang tidak diragukan lagi, sampai-sampai tubuhnya menyerah.

"Apa kita ke Rumah sakit saja? badan kamu butuh cairan masuk Bang. Semalam kamu muntah cukup banyak." Alma benar-benar khawatir dengan keadaan Irsan, sejujurnya ini pengalaman pertamanya mengurus orang sakit, karena sebelumnya dia yang selalu di urus oleh orangtuanya.

 "Nggak usah ke rumah sakit, Al. Sebaiknya hubungi klinik langganan abang aja, nanti dokter dan perawatnya yang kesini."

Alma hanya menganguk dan mengikuti perintah suaminya untuk menelepon klinik langganan Irsan. Tak menunggu waktu lama dua orang utusan dari klinik sudah tiba di kediaman Irsan dan Alma. dokter memeriksa keadaan Irsan, sedang suster atau perawat sedang menyiapkan beberapa peralatan untuk infus dan obat sesuai anjuran dokter.

Diagnosis dokter seperti dugaan Alma kalau irsan kelelahan, kurang istirahat , telat makan yang menyebabkan asam lambung naik dan tubuhnya drop. dokter meresepkan vit yang disuntikan pada cairan infus, dan beberapa obat yang harus diminum. Obat dibawa dari klinik, dokter sudah menduga kalau Irsan sakit seperti biasanya jadi obat yang dibutuhkan sudah dibawa.

"Dengar apa yang dikatakan dokter, Bang. Kalau aku yang bilang abang nggak dengar. Setidaknya orang yang kompeten di bidang kesehatan menyuruh abang istirahat, sebaiknya diikuti." Alma benar-benar sarkas, karena sudah kecewa dengan suaminya yang terlalu keras kepala.

"Iya, Al. Abang minta maaf, abang janji akan istirahat dan nggak ngerepotin kamu." Alma melihat ke arah Irsan dengan tatapan menusuk, ucapan irsan sepertinya sedikit mengganggu.

"Bukannya aku nggak mau direpotin, aku cuma kasian sama abang yang terlalu memporsir tenaga abang. Sudah tugas dan kewajiban aku aku ngurusin suami, tapi tubuh abang juga butuh istirahat. Abang udah zolim sama tubuh sendiri. "

Alma benar-benar tidak bisa menahan kekecewaanya, padahal cukup minta maaf saja dan tidak akan mengulangi hal yang sama, bukan malah mengatakan hal tidak penting.

1
kalea rizuky
cerai aja nikah buat nganu doank buat apaan
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
suka deh di jodohin tp nrima gini kn enakk g ada drama pisah kamar atau masih ada pacar
kalea rizuky
baru baca
rasahaz
awas kau irsan klu nnti d surabaya kau mlah nyari istri lgi,, auto dptong th burung perkutut mu,,,
rasahaz
diiiiiihhh bagian dari mau ny ddketin,, klu kagak btuh dibiarin,,
rasahaz
enak bnr dbilang maslah spele,, 😤
rasahaz
akhir ny stlh skian purnama dan kisah bru lgi kak othor,, mdh2n ngga dgntung lg dh cerita ny,,, 😁😁😁
Penikmat Sunyi: mangkanya dukung aku, biar semangat ni hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!