NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Dosen Dingin

Menikah Dengan Dosen Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hanela cantik

Alya, mahasiswi tingkat akhir yang cerdas dan mandiri, tengah berjuang menyelesaikan skripsinya di tengah tekanan keluarga yang ingin ia segera menikah. Tak disangka, dosen pembimbingnya yang terkenal dingin dan perfeksionis, Dr. Reihan Alfarezi, menawarkan solusi yang mengejutkan: sebuah pernikahan kontrak demi menolong satu sama lain.

Reihan butuh istri untuk menyelamatkan reputasinya dari ancaman perjodohan keluarga, sedangkan Alya butuh waktu agar bisa lulus tanpa terus diburu untuk menikah. Keduanya sepakat menjalani pernikahan semu dengan aturan ketat. Tapi apa jadinya ketika batas-batas profesional mulai terkikis oleh perasaan yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanela cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Reihan melangkah masuk ke tempat itu dengan langkah tenang namun berwibawa. Aroma alkohol bercampur asap rokok langsung menyergap indra penciumannya. Lampu kelap-kelip warna-warni menyorot ke segala arah, membuat suasana semakin riuh. Musik berdentum kencang, membuat lantai bergetar seakan mengiringi setiap gerakan para pengunjung yang menari di tengah ruangan.

Mata Reihan menelusuri kerumunan dengan cepat. Tak butuh waktu lama sebelum ia menemukan tiga sosok yang sangat dikenalnya. Di sebuah sofa panjang di sisi kanan ruangan, Langit, Arka, dan Dio sudah duduk santai sambil ditemani beberapa gelas minuman.

“Han!” teriak Dio, melambai-lambaikan tangan saat melihat Reihan.

Arka menyeringai lebar. “Akhirnya lu datang juga, bro! Gue kira lu bakal ngibul lagi kayak kemarin.”

Langit hanya mengangkat gelasnya, menyambut dengan senyum tipis. “Gue udah bilang, Reihan nggak mungkin nolak kita terus.”

Reihan mendekat, wajahnya tetap datar meski suasana di sekitarnya penuh kegaduhan. Ia menjatuhkan diri ke sofa di sebelah Langit, melepas jas formalnya dan meletakkannya di sandaran.

Seorang bartender berpakaian rapi menghampiri meja mereka, membawa nampan berisi beberapa gelas berisi minuman berwarna keemasan. Ia meletakkannya minuman itu di atas meja.

“Tambahan untuk kalian,” ucap bartender itu.

arka memberikan segelas minuman yang dibawakan bartender itu lepas Reihan " minum Han"

“Gue nggak minum,” tolaknya.

Dio spontan mengerling. “Ah, jangan gitu, Han. Sekali-sekali aja. Masa Lo capek-capek datang kesini ngga minum, Ayolah bro nikmati waktunya"

Reihan tetap enggan menyentuh gelas itu.Tapi Dio malah mendorong gelas itu ke arahnya. “Udah, minum aja! Anggap ini buat ngerayain lo yang akhirnya nongol juga malam ini.”

Arka ikut menyahut sambil terkekeh. “Masa lu kalah sama minuman doang, Lo ngga ingat. Dulu Lo itu yang paling minum banyak”

Reihan akhirnya mendengus, lalu mengambil gelas itu dengan malas. “Sekali ini aja. Jangan maksa lagi.” Ia meneguk minuman itu dalam sekali teguk.

"nahh gitu dong baru Reihan yang kita kenal" ucap langit menepuk bahunya Reihan.

Saat meneguk minuman itu awalnya ada yang aneh rasanya tidak seperti yang pernah ia minum sebelumnya.Tapi beberapa menit setelahnya, tubuhnya mulai terasa panas. Panas yang berbeda bukan sekadar efek alkohol. Tenggorokannya kering, wajahnya memanas, bahkan pandangannya sedikit berkunang.

Reihan mengerutkan kening, meremas pelipisnya. Ada yang salah... ini bukan sekadar minuman biasa.

“Han, lo kenapa?” tanya Langit, kini serius.

Dio menepuk bahu Reihan sambil tertawa, tak menyadari perubahan drastis itu. “Tuh kan! Baru juga sekali minum udah teler, bro!”

Reihan menepis tangan Dio dengan kasar. Napasnya memburu, keringat dingin mulai muncul di pelipis. Ia bisa merasakan ada sesuatu yang salah pada minumannya.

"lu dapat darimana minuman itu" ucap Reihan dengan napas yang tersengal-sengal.

Reihan menahan napasnya yang terasa berat, tubuhnya makin panas dan pandangannya mulai kabur. Ia memaksa untuk tetap duduk tegak, lalu menatap tajam ketiga sahabatnya.

“Minuman tadi…,” suaranya serak, hampir tak terdengar di tengah musik keras. “Dari mana kalian dapet?”

Dio, yang tadinya masih bercanda, langsung berhenti tertawa. “Eh, itu… bartender yang nganter. Katanya dari meja sebelah, traktiran.”

Reihan menatap ke arah bar dengan mata menyipit, rahangnya mengeras. Sial. Ada yang main di belakang ini.

Belum sempat ia berdiri, tiba-tiba seorang wanita bergaun merah elegan muncul dari kerumunan. Wajahnya cantik, senyumnya menawan, tapi Reihan malah menatap jijik ke wanita itu.

“Oh Tuhan…” Nadira berpura-pura kaget begitu melihat kondisi Reihan. Ia melangkah cepat mendekat, menunduk dengan penuh kepura-puraan. " kamu butuh bantuan Han"

Dio dan Arka saling pandang, tak menyangka wanita itu bisa muncul di sana.

Renata meletakkan tangannya di lengan Reihan. “Biar aku aja yang bawa kamu pulang. Kamu butuh istirahat, Han.” Suaranya lembut, tapi jelas ada maksud terselubung.

Dengan sisa tenaga, Reihan menepis tangan Nadira kasar. “Jangan… sentuh aku.” Tatapannya dingin, meski tubuhnya sudah goyah.

“Reihan…” Renata berusaha tetap tersenyum, tapi jelas sekali wajahnya menegang.

Reihan mengalihkan pandangannya pada Arka. Nafasnya mulai memburu, keringat dingin mengalir deras. “Arka… antar gue pulang.”

Arka langsung mengangguk tanpa pikir panjang. “bentar gua siapin mobil dulu ”

Langit membantu menopang tubuh Reihan yang hampir kehilangan keseimbangan, sementara Dio menatap Renata penuh curiga.

“Maaf, Mbak,” kata Dio dengan nada sinis. “Kayaknya kehadiran lo nggak dibutuhin di sini. Jadi mending jangan maksa.”

*

Mobil hitam berhenti tepat di depan rumah besar milik Reihan. Laki-laki itu keluar dibantu oleh arka.

Pintu utama rumah itu terbuka tiba-tiba. Alya muncul dengan wajah panik begitu melihat suaminya hampir roboh ditopang Arka. “Astaga, ada apa ini?! Kenapa Reihan?”

Arka, yang ikut cemas, langsung menjelaskan terburu-buru. “Gue juga nggak tahu pasti, Lo istrinya kan. Dia tadi minum di klub, terus tiba-tiba badannya panas kayak gini. Gue curiga ada yang nggak beres di minumannya.”

Alya menghampiri cepat, membantu menopang tubuh Reihan. Hatinya mencelos melihat wajah pucat dan keringat dingin suaminya. “mas Reihan! Hei, kamu kenapa? Bangun, dong!”

Reihan membuka mata sedikit, pandangannya kabur tapi masih bisa mengenali suara itu. “Alya…” gumamnya lirih, sebelum kembali terkulai.

Alya menoleh ke arah arka " bisa tolong bawakan dia ke kamar"

Arka mengangguk, lalu bersama-sama mereka menuntun Reihan masuk ke kamar utama. Alya menuntunnya dengan hati-hati, sementara Arka berusaha menjaga agar Reihan tidak jatuh.

"kalo gitu aku pergi dulu"

"iya makasih ya"

Begitu sampai di ranjang, Alya langsung melepas jas dan sepatu suaminya, lalu mengambil handuk dingin untuk menurunkan suhu tubuhnya.

Reihan membuka mata perlahan. Pandangannya masih kabur, tapi siluet wajah Alya begitu jelas.

“Alya…” suaranya serak, pelan sekali.

"iya kenapa" Jawab Alya pelan, mencoba menenangkan. Tapi detik berikutnya, Reihan tiba-tiba menariknya sampai tubuh Alya berada dibawahnya.

Alya kaget, hampir kehilangan keseimbangan. “Reihan, apa yang kamu—”

Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Reihan sudah menempelkan bibirnya ke bibir Alya.Alya membelalak, tubuhnya menegang.

1
Jane Elizabeth
semoga berakhir bahagia 💖💖💖
nur adam
lnjut lgian pke dtg ke club ckck
partini
wah keren tahan ga langsung cus tuh sama yg ngasih obat perangsang
nur adam
lnjut
Goresan_Pena421
semangat Thor 👍💪
nur adam
luhut
Nurhikma Arzam
semangat thor next nya. 😁
Nurhikma Arzam
saran aja ini, please thor aku agak bingung povnya yg awalnya sudut pandang orang ketiga jadi sudut pandang orang pertama. kalau bisa kasih peringatan untuk peralihan pov ha
momoy: ihh makasih banget kak sarannya 🥰
total 1 replies
Nurhikma Arzam
awas jatuh cinta Al
Nurhikma Arzam
bagus semangat thor semoga kamu bisa menyelesaikan tulisan ini dan jadi penulis yang keren kelak. jangan menyerah
Nurhikma Arzam
Farel calon calon sad boy haha
Nurhikma Arzam
roman-romannya Reihan ini naksir duluan keknya sama Alya hmm
Nurhikma Arzam
semangat, saran aja ya kak ujung percakapannya jangan lupa pakai tanda titik biar lebih enak di baca☺
Nurhikma Arzam
Halo thor semangat upnya ya. jangan lupa mampir di cerita aku juga 😁
Pandaherooes
Ceritanya seru banget, semangat terus thor!
Gấu bông
Gila seru abis!
Arisu75
Alur ceritanya keren banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!