NovelToon NovelToon
Cinta Di Bawah Hujan Season 1

Cinta Di Bawah Hujan Season 1

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:221
Nilai: 5
Nama Author: Rindi Tati

Di tengah derasnya hujan di sebuah taman kota, Alana berteduh di bawah sebuah gazebo tua. Hujan bukanlah hal yang asing baginya—setiap tetesnya seolah membawa kenangan akan masa lalunya yang pahit. Namun, hari itu, hujan membawa seseorang yang tak terduga.

Arka, pria dengan senyum hangat dan mata yang teduh, kebetulan berteduh di tempat yang sama. Percakapan ringan di antara derai hujan perlahan membuka kisah hidup mereka. Nayla yang masih terjebak dalam bayang-bayang cinta lamanya, dan Arka yang ternyata juga menyimpan luka hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindi Tati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 4

Cinta di Bawah Hujan

Hujan belum juga reda. Rintiknya semakin rapat, memantul di jalanan yang sudah dipenuhi genangan. Lampu jalan yang mulai menyala sore itu memantulkan cahaya kuning keemasan di permukaan air, menciptakan pemandangan yang indah sekaligus melankolis. Nayla menatapnya dalam diam, mencoba menyembunyikan gejolak yang berputar-putar di dalam dadanya.

Arka masih duduk di sampingnya, dengan tubuh yang sudah setengah basah. Jaket hitamnya menempel ketat, rambutnya meneteskan air, namun ia seolah tidak peduli. Tatapannya hanya tertuju pada Nayla, seolah sedang memastikan bahwa gadis itu benar-benar nyata, bukan sekadar bayangan masa lalu.

“Aku sering membayangkan momen ini,” kata Arka tiba-tiba.

Nayla menoleh cepat. “Momen apa?”

“Momen bisa ketemu kamu lagi. Di kepalaku, aku selalu membayangkan kita bertemu di tempat yang hangat, mungkin di kafe atau perpustakaan. Bukan di jalan, kuyup basah begini.” Ia terkekeh, meski matanya masih menyimpan ketulusan.

Nayla ikut tersenyum samar. “Tapi bukankah ini lebih pas? Hujan… selalu jadi cerita kita.”

Hening sesaat. Keduanya membiarkan suara hujan mengisi kekosongan. Namun jauh di dalam hati, Nayla tahu ia sedang berada di persimpangan. Ia bisa memilih membuka hati kembali untuk Arka, atau menjaga jarak agar tak kembali terluka.

“Kamu masih suka baca?” tanya Arka sambil melirik buku di tangan Nayla.

Nayla mengangguk. “Selalu. Buku masih jadi pelarian favoritku.”

Arka tersenyum. “Aku ingat. Dulu kamu sering cerita kalau buku bisa bikin kamu lupa dunia. Aku iri, karena aku nggak pernah bisa tenggelam sedalam itu.”

“Kalau kamu, pelarianmu apa?” tanya Nayla.

“Hujan,” jawab Arka singkat. “Setiap kali hujan turun di kota lain, aku selalu ingat kamu. Itu sebabnya aku nggak pernah bisa benar-benar pergi dari masa lalu.”

Kata-kata itu membuat Nayla terdiam. Ia ingin menyangkal, ingin berkata bahwa dirinya sudah melupakan Arka. Tapi nyatanya, setiap hujan turun, hatinya pun selalu kembali ke masa lalu—ke sosok yang kini duduk di sampingnya.

Arka melanjutkan, suaranya lebih dalam. “Nay, aku tahu mungkin aku terlambat. Tapi aku nggak mau lagi kehilangan kesempatan. Aku ingin ada di hidupmu lagi, kalau kamu mengizinkan.”

Nayla menunduk, hatinya berdebar kencang. Ia bisa merasakan keberanian Arka, sesuatu yang dulu jarang ia lihat. Namun, ia juga tahu bahwa menerima Arka kembali berarti membuka risiko yang sama: kehilangan lagi.

“Aku nggak tahu, Ark,” ucap Nayla lirih. “Aku butuh waktu. Semua ini terlalu tiba-tiba.”

Arka mengangguk, meski jelas terlihat kekecewaan di wajahnya. “Aku ngerti. Aku inggak akan maksa. Aku cuma minta satu hal—jangan tutup pintu sepenuhnya. Biarkan aku mencoba lagi.”

Nayla menatapnya, dan untuk pertama kalinya sejak pertemuan mereka sore itu, ia melihat Arka yang sungguh-sungguh, penuh kesabaran. Ada sesuatu di dalam dirinya yang ingin percaya, meski ragu masih menyelimuti.

Hujan terus turun, seolah ikut menguji keteguhan mereka. Dan di bawah kanopi tua itu, sebuah janji kecil mulai terbentuk—janji tentang kesempatan kedua.

Arka tak henti hentinya melihat kearah wajah manis Nayla. Namun, di sisi lain Nayla hanya mampu melihat kearah jalan.

Dengan hati yang berdegup kencang, pipi Nayla mulai merona merah bagaikan bunga mawar yang telah mekar di musim semi.

Sungguh di luar dugaan Nayla dan Arka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!