gadis kecil yang malang hidupnya selalu di bully karena mempunyai wajah jelek dan dekil hingga semua teman menjauh darinya.
Tapi saat tumbuh dewasa perlahan-lahan ia mempelajari ilmu pengasihan agar semua orang tertarik kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sely muspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Ke esokan harinya........
Rahma memenuhi janji nya untuk menemui Danu. mess Danu hanya bersebelahan dengan mess nya. Dia bangun tidur langsung pergi tanpa mandi dulu.Dia mengetok pintu kamar Danu.
"Hey bukalah aku sudah menunggu di depan"
"Ya sebentar Rahma"
Entah hal serius apa yang Danu mau bicarakan. Rahma pun masih bingung.
Danu malah menyuruh nya masuk ke kamar.
"Masuk Rahma jangan di depan"
"Hah serius,,, Kita mau bicara di dalam kamar mu"
"Ya serius, ayo masuklah"
Jantung Rahma berdetak kencang. Dia bisa salah tingkah kalau cuma berdua dengan Danu. Danu menutup pintu kamarnya. Sekarang cuma ada mereka berdua di kamar.
"Tenang saja Rahma. Aku hanya mau introgasi kamu"
"Memangnya apa yang mau kamu Tanyakan"
"Aku tau kamu punya kelebihan. Apa kelebihan kamu itu di gunakan juga buat menarik perhatian laki laki . Kayaknya ku lihat di club semua laki-laki tertarik kepada mu"
"Memang betul kan kamu sudah tau dari kecil aku punya kelebihan . Tapi aku ga menggunakannya untuk berbuat macam-macam kok. Cuma hanya waktu bekerja saja"
"Jujurlah sama aku Rahma. Tidak ada hal yang kita tutup tutupin kan dari kecil"
Rahma menatap Wajah Danu dengan serius. Danu merasakan hal yang sama dengan Rahma. Danu memang menyukai Rahma dari dia masih gadis kecil yang buruk rupa, hingga sekarang menjadi cantik. Mereka berdua sama-sama memendam perasaan mereka.
"Sudahlah aku mau pulang ke mess. Cape banget aku mau tidur lagi"
"Tidur saja di sini. Tenang aja aku ga bakal macem-macem kok. "
Akhirnya Rahma menuruti kata Danu. Mereka berdua bercanda hingga tertidur. Siang siang bolong Rahma bermimpi bertemu kakek nya lagi.
"Percaya sama Danu. Dia yang benar-benar tulus akan menjaga mu. Bukan makhluk gaib itu"
Rahma terbangun dan teringat kata kata kakek. Apa ucapan kakek benar.
Danu memang rajin ibadah. Bahkan santet atau guna guna yang ingin menyerang dirinya selalu berbalik pada pengirimnya. Iman nya yang kuat membuat dia tidak gampang tergoda oleh wanita.
Jin yang menjaga Rahma pun takut muncul jika Rahma sedang bersama dengan Danu.
Danu yakin bisa menjaga Rahma dengan baik. Apalagi dia teman Rahma dari sejak kecil.
Danu merasa bersalah sekarang. Seharusnya dia menjaga Rahma dengan baik. Tapi sekarang Rahma malah terjerumus di dunia malam.
Tak terasa mereka tertidur sampai sore. Mamih sudah menelfon Rahma.
" stand by dari jam 7 . klien mu hari ini ada 3 orang"
"Hah tamu vip semua mih" Dengan nada kaget.
"Iya sayangku , makanya dandan yang spesial malam ini. Nanti dress baru kamu bisa di ambil di rumah mamih. Sudah mamih titipkan ke satpam"
Danu yang mendengar telfon dari mamih, merasa terheran-heran.
" Banyak job banget kamu. Ingat ya kalau ada yang macem-macem sama kamu langsung telfon aku"
"Iya Danu ga usah khawatir. Nanti anterin ke rumah mamih ya. Di suruh mengambil dress baru katanya"
"Ya sudah sana bersiap-siap nanti sebentar lagi aku menyusul"
Rahma balik ke mess nya dan bersiap-siap untuk pergi ke rumah mamih.Hati Rahma sangat berbunga-bunga. Danu ternyata begitu perhatian dengan Rahma.
Tiba-tiba jin penjaga tubuh Rahma muncul di depan nya"Jangan jatuh cinta pada Danu. Aku pastikan itu tidak akan berhasil "
Rahma tidak mempedulikan nya. Karena jin itu hanya menipu daya Rahma. Beda dengan penjaga Rahma waktu kecil yang Rahma sebut pangeran dan putri. Semenjak putra dari Siluman buaya putih yang menjaga Rahma. Rahma malah acuh kepada dia.
Danu sudah menunggu Rahma di depan mess nya.
"Ayo masuk tuan putri" Ledek nya.
"apaan sih Danu. Ayo jalan saja"
Setelah tiba di rumah mamih. Rahma mengambil dress miliknya yang sudah dititipkan di pak satpam. Alangkah terkejutnya dia.
"Ini bukan dress tapi terlihat hanya dalaman saja"
"Kenapa kamu Rahma? "
"Lihatlah dress ku ini, sangat memalukan"
"Udah pakai aja. Nurut kata boss mu. Lagian kan kamu bilang sendiri kamu hanya menari bukan jadi pelacur. "
Kemudian Danu mengantar Rahma ke club. Rahma langsung berlari menuju ruang ganti dan Danu seperti biasa tetap stand by di lobi.