NovelToon NovelToon
Aset Besar Milik Istri Kecilku

Aset Besar Milik Istri Kecilku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Cintapertama
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Atik's

Semua orang terkejut saat bos besar mereka muncul dengan menggandeng seorang wanita muda. Karyawan pria terpesona karena lekuk tubuh dan aset besar yang terpampang itu, sementara karyawan wanita merasa cemburu pada sosok yang berjalan bersama atasan mereka.

"Turunkan pandangan kalian!" desis Vino dengan nada dingin. Banyak yang berbisik-bisik tentang Sea menyebutnya sebagai perayu ulung. Mendengar itu, David merasa darahnya mendidih. Ia berhenti, berputar, dan menatap tajam mereka yang berani menggunjing istrinya.

"Berani-beraninya kalian menyebut istriku penggoda!Kalian ingin mencari masalah, ya?"

Semua orang kaget saat tahu bahwa wanita yang mereka bicarakan ternyata adalah istri dari atasan mereka.

"A-ampun, Tuan. Kami tidak tahu kalau Nyonya adalah istri Anda!" kata salah satu dari mereka dengan nada takut.

David mendengus kesal. Wajahnya menjadi lebih lembut saat merasakan usapan halus di tangannya.

"Jangan emosi, sayang. Nanti mereka bisa ketakutan," bisik Sea den

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atik's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24

24

Drttt... drttt... Ponsel Sea bergetar, menghentikan kunyahannya.

"Hallo," ucap seseorang dari seberang.

"Iya, hallo!" jawab Sea.

"Bisakah kita bertemu sebentar?" tanya pria yang suaranya sudah sangat familiar di telinga Sea.

"Deg! Bima..."

Ya, itu suara Bima. Wanita cantik itu terkejut karena Bima menghubunginya pagi ini.

"Sea, apa kamu sedang sibuk?"

"Tidak, Bima. Memangnya ada apa kita harus bertemu?"

Tanpa basa-basi, Sea bertanya pada Bima. Cukup sudah masa lalu menjadi pelajaran agar tidak mendekati lagi pria bernama Bima.

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu." Terdengar suara Bima mulai memelas.

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu." Suara Bima yang memelas membuat Sea merasa tidak enak. Wanita itu merasa Bima sedang tidak baik-baik saja.

"Untuk apa kita bertemu? Bukankah sudah jelas, Bima? Kita ini hanya mantan rekan kerja. Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi."

"Aku mohon, Sea. Sekali ini saja! Aku benar-benar ingin bertemu denganmu, dan setelah ini aku janji tidak akan mengganggumu lagi."

Sea merasa semakin tidak nyaman mendengar suara Bima yang semakin lama semakin lemah. Karena merasa tidak tega, akhirnya wanita itu menuruti keinginan Bima.

"Baiklah, tapi sebelum itu aku harus minta izin dulu pada David. Jika dia mengizinkan, aku akan pergi menemuimu. Tapi kalau dia tidak mengizinkan, maaf, aku tidak bisa menemuimu," tegas Sea, membuat Bima tersenyum bahagia di seberang sana.

"Baik, kabari aku kalau kamu diizinkan!"

Sea mengerutkan dahinya saat suara Bima terdengar ragu-ragu di seberang sana.

"Aku mohon hanya kali ini saja, karena setelah ini aku tidak akan merepotkanmu lagi."

Wanita cantik itu segera menghubungi David. Tidak butuh waktu lama, suaminya itu langsung mengangkat telepon darinya.

Setelah percakapan yang begitu panjang, akhirnya David mengizinkan Sea untuk bertemu Bima dengan syarat David juga ikut.

David segera membatalkan meeting-nya, dan lebih mementingkan sang istri daripada rapat itu.

David mengizinkan Sea untuk bertemu Bima hanya saja ia mengatakan pada Sea untuk menunggunya di rumah karena David sendiri yang akan menjemput Sea.

Sebenarnya David bisa membiarkan Sea pergi seorang diri. Hanya saja pria itu merasa takut dan was-was jika istrinya kenapa-napa.

David izin kepada pihak kantor untuk menemani istrinya.

Dia ingin melihat langsung apa yang istrinya dan Bima bicarakan. Itu semua dikarenakan sosok David yang sangat posesif dan gampang cemburu.

David tiba di rumahnya, terlihat Sea sudah cantik dengan pakaian sopan dan rambut digerai.

Sea segera masuk ke dalam mobil David. Ia mengecup pipi David sekilas membuat pria itu bahagia.

"Di mana kalian akan bertemu, Sayang?"

"Di kafe dekat perempatan, Kak!"

David mengangguk dan segera menyalakan mobilnya.

Sesampainya di tempat yang sudah dijanjikan, David dan Sea segera masuk ke kafe tersebut. Mata keduanya menelisik ke segala arah guna mencari keberadaan Bima.

Terlihat pria yang dicarinya itu tengah melambaikan tangan di sudut ruangan.

"Terima kasih karena sudah mau datang!" Bima tersenyum hangat ke arah Sea dan David.

"Silakan duduk!" Bima memutuskan tatapannya itu. Dia segera mempersilakan Sea dan David duduk di kursi tepat di hadapannya.

Jujur saja, Sea dan David terkejut melihat penampilan Bima saat ini. Wajah kusam dan rambut gondrong serta lingkaran hitam di area mata begitu terlihat jelas di wajah Bima.

Bahkan tubuh Bima terlihat lebih kurus dari saat mereka bertemu terakhir kali di restoran milik David.

"Apa Bima sedang sakit?" batin Sea.

"Apa yang ingin kamu bicarakan dengan istriku?" tanya David datar, tak ingin berbasa-basi.

"Aku hanya ingin minta maaf padanya. Aku sadar bahwa apa yang telah aku lakukan padanya dulu sangat tidak adil," ujar Bima sungguh-sungguh, membuat Sea yang mendengarnya pun menghela napas berat.

"Aku sudah memaafkanmu dari dulu!" balas Sea datar.

"Setelah apa yang telah aku lakukan pada kalian dulu, aku sadar kalau aku salah dan sekarang ingin menyesal pun sudah tidak ada gunanya karena hanya akan sia-sia saja," Bima berkata pelan dengan suara yang terbatas.

Sea dan David bisa melihat Bima penuh penyesalan, kesedihan, juga keputusasaan.

Saat ini yang ada dalam pikiran Bima adalah bagaimana caranya dia mendapatkan maaf dari Sea. Pria itu ingin merasakan ketenangan dalam hidupnya tanpa adanya rasa penyesalan dalam hatinya.

Cukup dia menyesali perbuatannya yang dulu pernah mencoba bertindak asusila pada Sea.

"Aku mohon maafin aku, Sea!" Bima memohon pada Sea dengan mata berkaca-kaca.

Sea menoleh ke arah David dan melihat suaminya itu mengangguk pertanda sudah memaafkan Bima.

"Terima kasih, Sea dan David!" mata Bima berbinar bahagia.

"Ikhlaskan semuanya, Sayang! Jangan biarkan ego dan dendam menguasai hatimu!" David menasehati istrinya itu kata-kata bijaknya. Dia tidak ingin mempunyai sosok istri yang jahat dan pendendam.

Sea sangat bersyukur mempunyai pasangan yang sangat mengerti. Biasanya suami baru akan melarang istrinya bertemu dengan orang yang pernah berbuat buruk padanya dengan alasan cemburu atau sebagainya.

"Terima kasih ya, Kak. Kamu memang pria yang sangat baik. Aku bangga bisa menjadi istrimu," ucap Sea dengan tatapan penuh cinta yang membuat Bima tersenyum kecut.

Setelah merasa puas dengan pertemuan itu, ke tiga manusia itu kembali ke rumah masing-masing.

Singkat cerita satu tahun kemudian..

"Pa, sepertinya aku tidak bisa ikut melihat rumah baru itu. Aku ada pekerjaan yang jauh lebih penting yang harus aku urus," ucap David pada Hardi.

"Pekerjaan tidak akan pernah ada habisnya, Dav! Lagian kamu tidak mungkin melihat rumah baru itu dalam waktu sehari semalam," ucap Hardi menyindir putranya tersebut.

"Baiklah kalau gitu, Pa. Aku akan ikut melihat rumah baru itu, tapi hanya sebentar saja dan aku harus segera pergi kerja," sahut David dengan suara yang terdengar malas.

"Terserah kamu, Dav. Yang penting menantu Mama sudah melihat rumah barunya yang akan segera kalian tempati. Mama akan membiarkan Sea untuk membeli perabotan yang ia butuhkan dan ia inginkan untuk mengisi rumah baru tersebut," ucap Citra, mama David bahagia.

"Ya, sekarang Mama dan Papa menganggap Sea melebihi anak kandung sendiri. Dan aku seolah-olah menjadi anak pungut," gerutu David.

Sea tersenyum tipis mendengar perdebatan kecil di meja makan. Dia tahu semua itu hanya bentuk ungkapan rasa sayang David pada kedua orangtuanya. Dia hanya berharap, jika nanti memiliki seorang anak, dia memastikan bahwa anak-anaknya tidak pernah sedetik pun merasa kurang kasih sayang darinya. Karena ia tahu bagaimana rasanya jauh dari orang tua sejak kecil dan hidup seorang diri di kota.

Setelah semuanya selesai sarapan pagi, kini mereka pun langsung pergi menuju rumah baru yang akan ditempati oleh David dan Sea hadiah pernikahan dari orang tua David. Sebuah rumah mewah dengan gaya modern minimalis, terlihat sangat nyaman ditempati oleh pasangan baru.

"David, mulai sekarang ini rumah yang akan kalian tempati! Terserah mau kalian renovasi seperti apa lagi rumah ini, yang jelas kami mengharapkan kalian merasa nyaman di tempat ini. Jangan lupa juga untuk tidak menunda Papa dan Mama mendengar keriuhan anak-anak di rumah ini," ucap Citra saat mereka sudah sampai di rumah David.

"Iya Ma, Sea akan menuruti kak David saja," ucap Sea dengan senyuman samar.

1
azka
👋
Uji Coba
Mr p
Uji Coba
dari awal baca sampai bab 21 masih ok. alur masih nyambung. semoga kedepannya tidak ada pelakor ya Thor. semangat nulisnya. aku akan setia padamu seperti David ya g setia pada Sea. wkwkwk.. ku tunggu dobel update setiap hari
Uji Coba: dari awal sampai bab 21 dibikin senyum-senyum sama tingkah Sea dan David. semoga kedepannya tidak ada drama pelakor ya Thor. tapi ya terserah author lah. aku akan setia padamu.. wkwkwk.. seperti David yang setia pada istri kecilnya yang agak oon.. Ups... bukan ngejek ya Thor, ya. 😍😍
total 1 replies
Uji Coba
🤣
azka
Sea bikin ngakak brutal🤣🤣
sabun
Sea Sea😎😎
sabun
semangat💪💪
Mama Farez
buatlah karya dengan fikiran sendiri jangan menjiplak karya orang lain..
karna cerita anda sama dengan orang lain yg judulnya istri kecil sang pewaris cuma yg beda cm nama tokohnya...klu gak percaya cb cek dia udah ada bab 2 hargailah karya orang tor ...
jangan asal ketik kasihan orang yg udah mikir2 eh gak tau udah d jiplak
baru 2
nice
baru 2
😍
baru 2
sangat puas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!