Maxim yang memiliki putri angkat bernama Arabella yang sudah di asuh nya mulai dari 10 tahun lalu hingga kini Arebella telah lulus sekolah menengah atas malah jatuh cinta kepada kepada putri angkat nya sendiri bagaimana kisahnya yuk Ikuti jejak nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
"Tapi kalau Daddy tidak men-izinkan tidak apa-apa Daddy" Lanjut Bella lagi.
senyum licik langsung tertera di bibir Max. Padahal perubahan wajah Max bukan karena keinginan Bella. Tapi karena melihat dada Bella. Max merasa dada itu sedang menghasut nya agar segera mengulum nya.
"Boleh, tapi ada satu syarat" jawab Max. Mata Bella langsung berbinar mendengar nya.
"Kamu harus menuruti apapun yang ku katakan tanpa ada bantahan sedikit pun. Jika kamu membantah jangan harap keinginan kamu akan terwujud"
"Baik Daddy, Bella janji"
Senyum puas langsung tercetak jelas di wajah Max.
Max tanpa babibu langsung mencium Bella yang mana membuat Bella terkejut. Max mengulum bibir itu, sangat manis rasa nya. Tidak hanya itu Max juga memainkan lidah nya untuk menyapu isi mulut Bella. Sedangkan Bella hanya diam saja tanpa tahu harus berbuat apa.
"Daddy.." lirih Bella.
"Ingat, jangan membantah Beby...Ouhhhh"
Bella spontan mengeluarkan suara merdu yang membangkitkan gairah Max saat Max mengecup leher jenjang nya.
Akhirnya tangan nya pun langsung mendarat di dada Bella yang tadi selalu memanggil nya.
"Ahkk Daddy..."
Suara Bella mend3sah begitu merdu. Tongkat Max juga langsung berdiri dengan tegak bahkan sangat sesak rasanya di dalam celananya.
Max mengambil tangan Bella dan menuntun nya ke bagian celana nya dengan mengelus-elus nya.
"hah? kau memang iblis ku sayang"
Bella merasa otak nya kosong, tubuhnya menikmati perlakukan yang di berikan oleh Max kepadanya. Tanpa sadar naluri nya pun mengikuti hasrat dari dalam tubuhnya.
Max tidak tahan dengan segara melepaskan kencing celananya dan mengeluarkan masa depannya karena terlalu sesak. Max pun juga membuka seluruh pakaian Bella hingga Bella telah full naked.
Max pun begitu telah polos sekarang. Hingga dimana Max mendekat kan tongkat nya ke ruang pintu syurga yang akan mereka raih.
"Kau sudah sangat basah sayang" bisik Max. Bella langsung malu mendengar nya, dengan menenggelamkan wajah nya di dada sang Daddy.
Belum saja sudah sangat nikmat, apalagi kalau sudah masuk. Huh? tidak kebayang rasa nya yang jelas begitu enak.
Jlebb...
Wajah Max langsung mendongak begitu pun dengan Bella.
"Ahhhh...sempit sekali sayang" rasa nya begitu nikmat. Di dalam sana milik Bella menjepit kuat milik nya.
"Sa-sakit Daddy" Bella meringis dengan memeluk Max erat. Max pun langsung mencium kening Bella.
Max menikmati nya ini. Rasa-rasanya pun Max tidak mau mengeluarkan tongkat nya dari milik Bella.
"Ini menabjubkan Sayang...Ouhhhh Ara.."
Perlahan Max menggerakkan pinggulnya tapi lama-lama kelamaan malah semakin cepat. Max tidak bisa bermain pelan, Bella sangat nikmat maka mungkin ia bermain dengan pelan.
"Daddy...Daddy...Bella mau pipis" ucap Bella tidak tahan.
"Keluarkan saja sayang" Max terus memompa tubuh Bella tanpa henti. Hanya suara rintihan enak dan suara tongkat Max dan Bella yang terdengar.
"Nanti emmm...kasur nya akhhh Daddy basah.."
Max terkekeh, itu bukan ingin pipis melainkan akan mengeluarkan sesuatu dari milik Bella.
"Daddy....Daddy" suara Bella semakin cepat dengan iringan irama goyangan yang di berikan nya.
"Ahkk...Daddy" lega rasa nya bagi Max.
"Aku belum mendapatkan nya sayang" Bella langsung di putar balik dengan menunggingnya tanpa melepaskan penyatuan mereka.
Lagi-lagi Bella kembali menjerit hingga Max sudah mendapatkan dua kali pelepasan dengan berbagai gaya.
"Daddy...Bella Capek"
Di bolak-balik kan tubuhnya sangat menguras tenaga nya, apalagi hasrat Max sangat besar.
"Maaf sayang, sepertinya aku tidak akan mengampuni hari ini"
Tentu saja dirinya akan balas dendam. Selama ini dirinya selalu bermain solo hanya karena hasrat murahan nya kalau di dekat Bella. Dan kini itu sudah tercapai. Dirinya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
Sekali lagi Max akan mencapai klismaknya hingga Max memperdalam tongkat nya. Bella juga semakin erat pegangan nya di leher Max.
"Ahkkkk...." kedua nya sama-sama telah mencapai sesuatu yang lega. Max bisa rasakan bahwa cairan kental nya menyerbu rahim Bella dan ia bisa merasakan nya dengan begitu hangat mengalir. Bahkan jepitan milik Bella juga masih sangat terasa.
"Bella capek Dad" lirih Bella tak berdaya lagi.
Max terkekeh melihat nya, melihat Bella yang tidak berdaya seperti ini membuat kepuasan tersendiri bagi Max.
Tak lama kemudian Bella langsung menuju alam mimpi nya. Bahkan Max pun belum mencabut tongkat sama sekali tapi Bella telah tertidur.
Cup...
"Aku mencintaimu sayang"
Lalu Max melepaskan tongkat nya, Bella pun masih bisa meloloskan desahan nya yang mana membuat Max tidak bisa menyembunyikan senyum tampannya.
Max lalu menyelimuti Bella dan segera mandi. Setelah selesai mandi Max pergi menuju ruang bawah tanah tempat penyekapan musuh nya atau tempat menyiksa musuh nya.
Dan disini lah Max berdiri dengan melihat seorang wanita dengan begitu memprihatinkan. Wanita yang begitu cantik kini telah jelek dan bau. Rambut yang selalu di tata dengan rapi kini juga sudah tidak terbentuk lagi.
"Max, tolong aku Max hiks hiks..." Arnia menangis dengan merangkak menuju Max tapi sayang kedua tangannya di rantai.
Max hanya dingin ke arah Arnia tanpa mau menjawab atau mengeluarkan sekata patah pun.
"Buat dia mati perlahan, jangan ada yang memberikannya makan dan minum." Perintah Max kepada anak buah nya.
"Max, apa yang kau lakukan. Apa kau yang meculikku" Arnia tentu tidak menyangka bahawa yang menculik nya adalah Max.
"Satu lagi, perk0sa wanita ini dengan dua pria. Setelah membusuk kirimkan mayat nya ke hadapan Sentyuo.
Arnia ketakutan mendengar ucapan Max. Arnia langsung meraung meminta di lepaskan karena ia pun tidak tahu kesalahan nya apa.
"Makanya kamu jangan membuat ulah dengan Tuan ku" salah satu anak buah Max langsung menendang Arnia karena Arnia yang begitu berisik. Arnia langsung memekik kesakitan.
Hingga tak lama dua orang pria langsung datang mendekati Arnia hingga Arnia semakin histeris.
"LEPASKAN AKU..KALIAN SEMUA BAJ1NGAN" teriak Arnia. Tapi siapa yang akan peduli dengan jeritan Arnia.
"TOLONG....TOLONG AKU...PAPA"
"Ahkkk....." Pekik Arnia tidak tahan karena kedua pria itu langsung menggempurnya habis-habisan tanpa ampun.
. pi anak aku bro2 . 12th . jgan kan di akui di Litik ajh enggak padahal wajah nya 11 12. mirip
thor