Fahrul Bramantyo dan Fahrasyah Akira merupakan sahabat sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan. Mereka sangat akrab bak saudara kembar yang merasakan setiap suka dan duka satu sama lain.
Namun semuanya berubah saat kesalahpahaman terjadi. Fahrul menjadi pria yang sangat kasar terhadap Fahra. Beberapa kali pria itu membuat Fahra terluka, hingga membuat tubuh Fahra berdarah. Padahal ia tau bahwa Fahra nya itu sangat takut akan darah.
Karena Fahra kecil yang merasa takut kepada Fahrul, akhirnya mereka pindah ke Malang dan disana Fahra bertemu dengan Fahri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LoveHR23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Coklat
"Lo nggak kapok juga dengan perlakuan kasar Fahrul selama ini ke elo?" lagi-lagi pertanyaan itu yang Fahra dapat. Gadis itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Habisnya mau bagaimana lagi? Jika ditanya soal kapok, tentu saja Fahra kapok. Bahkan dia ada rasa lumayan takut untuk hanya sekedar berkomunikasi dengan Fahrul. Namun lagi, keegoisan di dirinya lah yang membuatnya tetap bertahan untuk terus mendekati Fahrul dsn mengambil kembali persahabatan kecil mereka.
"Eh iya, di meja Fahra ada coklat, Cinta ambil aja kalau mau. Di rumah Fahra masih banyak kok" ucap Fahra sembari menunjuk ke atas mejanya yang terdapat banyak coklat.
Setelah menunggu beberapa saat, tiba-tiba orang yang ditunggunya datang juga. Dengan mengenakan jaket kulit berwarna hitam, Fahrul masuk ke kelas tanpa melirik Fahra sedikit pun. Namun gadis itu tetap berusaha mengejar Fahrul yang sudah masuk kelas terlebih dahulu.
Saat sampai dimejanya Fahrul melepaskan tas dan bergegas duduk. Sementara Fahra terus mengejar pria yang tak memperdulikannya itu.
"Fahrul, kemarin Ayah baru pulang dari luar kota, terus Ayah bawa banyak coklat. Dan ini coklat spesial untuk Fahrul." gadis itu mengulurkan coklat yang sedari tadi ia pegang.
Tanpa berkata apapun, Fahrul menelungkupkan wajahnya ditas yang terletak di meja. Namun Fahra tetap tak mau menyerah. Ia menggoyangkan tubuh Fahrul, hingga membuatnya kehilangan kesabaran.
"Lo ganggu, tau nggak?!!!" ketus Fahrul tajam.
"Ini coklatnya" kekeh Fahra menyodorkan coklat lagi.
"Ck lo mau gue ambil coklat ini?" tanya Fahrul terkekeh sinis. Tanpa berfikir panjang, Fahra mengangguk dengan cepat.
Pria itu mengambil coklat dari tangan Fahra dan langsung membuangnya ke lantai serta menginjak-injak coklat itu.
"LO GAK USAH GANGGU GUE!!" teriak Fahrul dengan nada bicara yang sangat tinggi. Dengan spontan Fahra menutup telinganya dan memejamkan mata.
Seisi kelas dibuat terkejut dengan teriakan Fahrul. Ridho yang semula tertidur dikursi dibelakangnya pun tiba-tiba terbangun dan langsung menegakkan kepalanya. Dan siswa lelaki yang baru masuk pintu, sontak keluar lagi karena terkejut. Semua sorot mata tertuju pada meja Fahrul.
"Kenapa?" tanya Ridho yang masih memasang wajah bantal. Sepertinya pria kalem berhoodie hitam itu terlihat sangat kelelahan. Tapi salah, karena tidur dikelas sebelum masuk sekolah adalah kebiasaan yang selalu dilakukan Ridho.
Cinta yang duduk dibangkunya lagi-lagi menepuk dahinya karena gemas. "Fahraaa, kenapa sih lo gak mau dengerin gue" raut wajah Cinta terlihat kesal ketika melihat Fahra dibentak Fahrul. Namun juga terlihat jelas bahwa Cinta khawatir dengan sahabat barunya yang sudah menjadi karib itu.
"Fahra salah ya? Kalau iya, Fahra minta maaf ya Rul" ucap Fahra lirih. Gadis itu tertunduk takut.
"Dia lagi. Caper banget sih jadi anak baru" bisik Bela pada teman sebangkunya, bernama Keyla.
Bela adalah salah satu cewek yang menyukai Fahrul. Gadis itu pernah menjadi gebetan Fahrul saat duduk dibangku kelas 1 SMA. Namun komunukasi mereka kandas karena ternyata Fahrul hanya memberi harapan palsu pada Bela. Gadis ini begitu elegant dan cantik, maka dari itu Fahrul pernah mau menjalin hubungan dengannya.
"Lo masih gak sadar? Ohh iya, lo kan emang selalu gak sadar atas semua kelakuan bejat lo" tukas Fahrul sinis.
"Kenapa Fahrul kasar banget sama Fahra? Apa yang harus Fahra lakuin agar Fahrul mau maafin Fahra?" ucapnya lirih.
Saat melihat coklat yang diinjaknya, Fahrul menemukan ide untuk meluapkan kekesalannya. Pria itu mengambil coklat dilantai dan memberinya kepada Fahra.
"Gue akan maafin lo atas kesalahan lo yang udah ganggu gue pagi ini, asal lo makan coklat ini" Fahrul mengulurkan coklat yang sudah diinjaknya.
Fahra tertegun, ia menggelengkan kepalanya sebagai pertanda menolak. Lagi-lagi air matanya menetes dengan bibir yang tersenyum tipis.
"Kalau lo gak mau, gue gak akan maafin lo, SE LA MA NYA" ucap Fahrul dengan sebuah penekanan.
Gadis itu menatap Fahrul dan perlahan tangannya meraih coklat hancur yang ada ditangan Fahrul.
"Fah-fahra mau kok" jawab gadis itu terbata-bata. Fahra membuka bungkus coklat itu dengan perlahan.
~"Kasian Fahra, dia udah dateng awal-awal demi buat ngasi Fahrul coklat itu. Tapi sekarang dia harus makan coklat kotor yang udah diinjek Fahrul"~ batin Ridho.
"Raa..." panggil Ridho. Pria itu mulai mendekati Fahra dengan perasaan iba. "Biar gue bantuin lo buat abisin coklat ini"
"Eng-nggak usah Do. Fahra bisa kok abisin ini sendirian. Kan Fahra suka coklat" gadis itu tersenyum tipis ke arah Ridho. Mencoba terlihat tegar. Namun Fahra bukanlah orang ysng hebat dalam hal menyembunyikan perasaannya.
Ridho tetap tak mendengarkan omongan Fahra. Ia merampas coklat yang ada ditangan Fahra dan memotongnya menjadi dua bagian.
"Nih, lo makan separohnya" Ridho memberikan separuh coklat hancur itu pada Fahra.
~"Brengsek Ridho. Berani-beraninya dia bantuin Fahra didepan gue"~ batin Fahrul.
Fahrul kembali duduk dan membiarkan Ridho dan Fahra memakan coklat itu. Suasana kelas akhirnya kembali menjadi tenang. Walau dengan bermacam ragam sorakkan baik itu sorakkan mencaci Fahra, juga sorakkan mencie-cie adegan romantis antara Fahra dan Ridho. Cieee cieee makan coklat berdua. Belum juga valentine hihihigi
Saat jam istirahat, Fahrul mengajak Ridho ke toilet. Seperti biasa, Ridho dengan senang hati menemani sahabatnya itu. Disisi lain, Beni terus memaksa untuk ikut, namun dengan tegas Fahrul melarangnya.
Tanpa diketahui, diam-diam Beni mengikuti Fahrul dan Ridho ke toilet.
"Gue mau ngomong sama lo" ucap Fahrul membuka obrolan.
"Ngomong apa?"
Tiba-tiba Fahrul melayangkan pukulan dipipi Ridho. Ia juga mendaratkan tinjuannya di area perut Ridho.
Ridho mencoba menenangkan diri dan menahan pukulan Fahrul. "Kenapa, Rul? Kenapa lo tiba-tiba nonjok gue? Emangnya gue salah apa sama lo"
"Lo ngapain bela cewek tadi didepan gue?" tukas Fahrul masih emosi, namun dengan emosi dingin.
"Gue kasian liat dia. Tadi dia dateng pagi-pagi banget dan nungguin lo buat ngasi coklat. Cewek selembut Fahra gak pantes buat dikasarin"
"Gue gak perduli apa pun tentang cewek itu. Lo gak usah sok-sokan bela dia didepan gue"
"Kenapa Rul? Dia cewek yang baik dan lugu. Dan dia juga sering ngebangga-banggain lo, seolah dia udah kenal banget sama lo"
"Baik? Lugu? Pffttt lo gak tau dia kayak gimana. Dia itu bejat, jahat!" tukas Fahrul tajam.
"Kenapa lo bisa bilang gitu? Apa kalian emang saling kenal?"
Fahrul tak menjawab pertanyaan Ridho dan bergegas pergi keluar dari toilet. Tatapan Fahrul kosong hingga ia tak melihat Beni yang tengah berdiri di depan toilet.
"Kenapa Do?" ujar Beni yang mengejutkan Ridho. Untung saja Ridho tidak terperanjat akibat ulah si kepo Beni.
"Lo ngapain disini?"
"Gue ikutin kalian. Tadi gue denger ada ribut-ribut di toilet, ada apa emangnya?" tanya Beni penasaran.
"Gakpapa kok. Tadi gak sengaja gue jatoh, jadinya kedengeran ribut heheh" jawab Ridho berbohong.
-
-
-
-
-
~>>•<<~
Duhh Ridho gentleman banget sihhh emesss deh heheheh. Pengen bawa pulang Ridho titik. Wkwkwk
Apa kabar?
Oh iya, author mau nanya sama kalian. Kira-kira dari cerita Fahra dan Fahrul ini, kekurangannya apa aja?
Dan apa alasan kalian baca cerita ini?
Terima kasih bagi yang udah jawab. Semoga author bisa senantiass ngehibur kalian lewat cerita-cerita yaa.
Dan author juga bakal usahain buat kasi beberapa qoutes yang mungkin bisa mewakili perasaan kalian.
See you 💕💕
Salam sayang, Author
glds_herazt23