Nikmatnya Jadi Pengganti

The Hill Medical Center.

Pukul 08.00

Kini Danver sudah berada di rumah sakit.

Belum juga dirinya sampai di ruang kerja Danzel, seorang perawat berlarian menghampiri Danver.

"Dokter, dokter ada pasien kecelakaan dan mengalami cidera dibagian dada." ucap perawat.

Danver terdiam sejenak sambil melongo. Baru hari pertama setelah lama vakum dari dunia perbedahan, kenapa sudah harus dihadapkan dengan pasien kecelakaan. Begitulah yang ada di pikiran Danver.

"Dokter Danzel!! Kenapa malah melamun, ayo cepat!" teriak perawat.

"Ah iya iya iya." jawab Danver.

Danver pun berlari menuju IGD diikuti perawat dari belakang.

Saat melihat pasien kecelakaan tersebut, tangan Danver gemetaran. Sudah sangat lama dia tidak berhadapan dengan pasien kecelakaan, ditambah lagi dirinya masih trauma karena hukuman yang dulu dia terima dari Tuan Hillario.

Aku bisa! Aku Danver Hillario! Aku adalah mahasiswa kedokteran terbaik.

Danver mencoba memberi afirmasi positif pada dirinya sendiri untuk menghilangkan rasa gugup dan traumanya sebelum dirinya memeriksa pasien.

Setelah selesai memberi afirmasi untuk dirinya sendiri, barulah Danver memeriksa pasien tersebut.

"Ambil alat USG!" perintah Danver pada perawat.

Cepat-cepat perawat mengambil alat USG. Setelah alat USG datang, Danver langsung melihat kondisi jantung pasien.

Ruptur jantung. Gumam Danver dalam hati.

"Siapkan ruang operasi! Katakan pada dokter anastesi kalau pasien ini mengalami ruptur jantung." perintah Danver pada perawat.

"Siap dok." jawab perawat lalu bergegas menjalankan perintah Danver.

Setelah memberi perintah, Danver pun bergegas ke ruang steril untuk membersihkan dirinya sebelum masuk ke ruang operasi.

Saat diruang steril, sebelum mengganti pakaiannya, Danver mencoba menghubungi Danzel untuk menanyakan perihal pasien kecelakaan tadi. Takut-takut kalau diagnosanya salah, yah walaupun sudah beberapa kali menjadi asisten dokter saat operasi dan dirinya juga dinobatkan sebagai mahasiswa kedokteran terbaik tapi dirinya tidak menyelesaikan pendidikan spesialis bedah toraks sampai selesai jadi banyak ilmu yang belum dia kuasai.

"Ayo Danzel angkat, angkat, please angkat Danzel!" monolog Danver.

Setelah tiga kali percobaan barulah Danzel menjawab telepon Danver.

"Halo Danver, ada apa?" tanya Danzel diseberang telepon.

"Kenapa lama sekali kau menjawab telepon ku! Aku ada masalah sekarang!" omel Danver.

"Masalah apa?" tanya Danzel.

Danver pun menceritakan tentang pasien kecelakaan itu dan memberitahu tentang diagnosa-nya.

Setelah mendengar penjelasan Danver tentang hasil pemeriksaan Danver, Danzel setuju dengan diagnosa Danver dan setuju dengan tindakan yang akan Danver lakukan.

Danzel pun memberikan semangat pada Danver dan meyakinkan Danver kalau saudara kembarnya itu pasti bisa melakukan operasi. Danzel juga memberikan sedikit ilmu tentang cara mengoperasi pasien ruptur jantung.

Setelah selesai berteleponan dengan Danzel, Danver menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya kasar.

"Ayo Danver tunjukkan keahlian mu! Kamu pasti bisa!" monolog Danver kembali memberi afirmasi positif pada dirinya sendiri.

Setelah itu barulah Danver mengganti pakaiannya lalu berjalan menuju wastafel untuk membersihkan tangannya.

°°°

Pukul 11.00

Sudah hampir tiga jam operasi berlangsung tapi Danver belum juga keluar dari ruang operasi. Maklum saja operasi yang ditangani Danver biasanya memang memakan waktu paling lama enam jam dan paling sebentar hanya tiga jam.

Saat Danver masih berada diruang operasi, Tuan Hillario menyambangi ruang kerja Danzel untuk mengingatkan Danzel tentang pertemuan dengan keluarga Cyrus di restoran hotel Cyrus Gold Hotel karena sejak pagi tadi ponsel Danzel tidak aktif dan Danzel juga tidak pulang ke kediaman Hillario dan itu membuat Tuan Hillario sedikit ketir, takut-takut Danzel kabur di detik-detik pertemuan dua keluarga. Tapi setelah mengetahui Danzel sedang berada diruang operasi, barulah Tuan Hillario bernafas lega.

Karena tidak bertemu dengan Danzel dan Tuan Hillario juga harus menghadiri seminar, jadi Tuan Hillario tidak bisa menunggu Danzel yang kemungkinan masih lama berada diruang operasi. Tuan Hillario pun menulis pesan di selembar kertas yang ada di meja kerja Danzel.

Jangan lupa malam ini pukul delapan kita ada janji dengan keluarga Cyrus di restoran hotel Cyrus Gold Hotel. Jangan datang telat apalagi sampai tidak datang!

Begitulah pesan yang ditulis Tuan Hillario dan tak lupa Tuan Hillario membubuhkan tanda tangannya dibawah pesan yang dia tulis tadi.

°°°

Bersambung...