Alisha seorang desainer muda yang mengalami perpindahan tubuh , akibat pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu musuhnya .
Apa yang sebenarnya terjadi dengan alisha ?
Tubuh siapa yang saat ini ia tempati ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suara dari dalam goa
Tuan Lee sebenarnya adalah seorang kaisar. Dia lah ayah dari pangeran Juan yang juga Jenderal perang kerajaan angin .
Kaisar Lee sebenarnya mengikuti sang putra yang datang ke kerajaan awan . Akan tetapi kedatangannya tidak diketahui oleh orang lain kecuali satu orang .
Orang itu menyuruh pembunuh bayaran untuk membunuh kaisar Lee . Dia ingin agar sang putra segera naik tahta.
Ya ... yang ingin membunuhnya tak lain adalah sang permaisuri, istrinya sendiri. Tapi dia sendiri masih belum tahu hal itu .
" Sepertinya aku harus kembali terlebih dahulu . Lain kali aku pasti akan mendatangi mu ," ucap kaisar Lee setelah berbincang cukup banyak dengan Feng Yin dan Seiryu .
" Apa tidak sebaiknya anda istirahat lebih lama lagi ."
" Tidak perlu terimakasih.. masih banyak yang harus saya urus ."
" Baiklah kalau begitu . Kami tidak akan menghalangi perjalanan anda . Semoga semua urusan anda lancar dan selamat hingga tujuan ."
" Terimakasih."
Setelah berpamitan kaisar Lee langsung melesat dan menghilang dari pandangan Feng Yin dan juga Seiryu .
" Sepertinya dia bukan orang sembarangan," kata seiryu begitu kaisar Lee sudah tidak terlihat lagi .
" Kamu benar ... jika tidak , bagaimana mungkin beliau mampu mengalahkan mereka . Andai beliau tidak sedang terkena racun , mungkin mereka akan langsung mati meskipun tidak ada bantuan dari kita ."
" Hem .... sekarang apa yang kita lakukan selanjutnya?"
" Tentu saja ... makan lah . Kok kita tadi nggak ngajakin paman Lee makan dulu ?"
" Lah ... mana saya tahu ."
" Kenapa bisa kelupaan ," gumam Feng Yin .
" Yin'er !"
deg!
Suara itu datang lagi . Sekarang suaranya semakin jelas .
" Panggilan itu lagi . Mungkin kita memang harus mencari orang itu ," ucap Feng Yin .
" Baik ...mari kita pusatkan pikiran kita terhadap suara itu."
" Yin'er!"
Tanpa banyak bicara mereka mengikuti arus suara itu . Makin mereka dekati suaranya semakin jelas . Hingga mereka tiba di depan sebuah goa .
Jika dilihat dari depan tidak nampak jika itu sebuah goa . Karena memang tertutup oleh daun-daun yang rimbun .
" Apa kita harus masuk kedalam?" tanya Feng Yin ragu .
" Tentu saja... saya merasakan kekuatan yang luar biasa didalamnya," jawab Seiryu dengan yakin .
" Kalau begitu mari kita lihat siapa yang ingin bermain dengan kita ," ucap Feng Yin yang langsung memasuki goa itu sambil menerobos daun yang menghalanginya.
Seiryu mengikutinya dari belakang. Sebab Feng Yin lah yang sebenarnya di panggil .
Tidak ada yang spesial di dalam gua itu . Seperti goa pada umumnya, ada berbagai jenis stalakmit didalamnya. Hanya saja jika biasanya gua cenderung berbau lembab dan cenderung busuk , beda dengan yang ini. Baunya....
" Lihat !" tunjuk Seiryu .
" Wah ... gila ! bangus banget !" pekik Feng Yin dengan mata berbinar. Sungguh pemandangan yang memanjakan mata .
" Kok bisa ada keindahan seperti ini di dalam goa ?" tanya Feng Yin heran .
Dia mendekat ke arah aliran sungai yang nampak jernih airnya . Feng Yin mengambil sedikit air dan membasuh mukanya .
" Harum ."
" Akhirnya anda datang yang mulia !"
Suara itu muncul kembali . Tetapi tidak ada seorangpun selain mereka berdua .
Feng Yin pun kembali berdiri . Dia mencoba memfokuskan dirinya untuk mendengarkan suara itu.
" Hamba ada di depan anda yang mulia ," ucap suara itu seolah mengerti dengan keinginan Feng Yin .
" Apakah kamu tahu maksud suara itu ?" tanya Feng Yin pada Seiryu yang sudah berdiri di sampingnya.
" Saya merasakan aura yang cukup kuat dari arah pohon itu , Yin'er!"
" Kemari lah yang mulia !"
" Lebih baik kamu keluar deh ... nggak usah pakai sembunyi segala."
" Saya akan keluar jika putri yang mengeluarkannya. Saya sudah nunggu selama ratusan tahun agar bisa keluar," ucap suara itu dengan frustasi.
" Ha ....apa maksudmu?" tanya Feng Yin terkejut .
" Tolong putri lihat baik-baik apa yang ada di hadapanmu sekarang ini?"
" Air ."
" Fokus putri !"
Akhirnya Feng Yin memusatkan perhatiannya sesuai arahan suara itu . Bukan lagi kedalam air tetapi kedepannya lagi .
Ternyata di bawah pohon itu ada sebutir telur yang berwarna biru berkilauan. Pandangan Feng Yin tak lepas dari telur itu .
" Sepertinya putri sudah menemukan hamba ," ucap suara itu dengan ceria . Seperti anak kecil yang habis memperoleh kesukaannya.
" Telur ?"
" Ya ... apakah putri berkenan mengeluarkan hamba ?"
" Bagaimana Seiryu ?"
" Silahkan Yin'er... mungkin itu sejenis hewan spirit yang ada di hutan ini ."
" Baiklah...!"
Tanpa ragu lagi Feng Yin melangkah melewati sungai itu untuk sampai ke tempat pohon sakura itu tumbuh . Hawa panas merasuk kedalam tubuhnya . Semakin ia dekat dengan telur itu , dirinya makin kepanasan.
Tetapi tidak menyerah , Feng Yin tetap mendekatinya. Kini tubuh Feng Yin seperti terbakar sampai akhirnya Feng Yin menyentuh kulit telur itu . Panas yang tadi membakarnya berubah Seperi es .
" Teteskan darah putri pada cangkang hamba !"
Tanpa banyak bertanya , Feng Yin melukai jarinya dan meneteskan darah itu pada cangkang.
Seketika gelombang dahsyat seolah membawa Feng Yin menuju pusaran yang entah apa itu . Feng Yin melayang diatas pohon sakura . Pedang Phoenix naga keluar dari tubuhnya, dan keluar lah burung Phoenix biru yang terbang di atas Feng Yin.
Kemudian perlahan cahaya meredup . Feng yin turun ke tanah . Penampilan Feng Yin langsung berubah . Dia nampak lebih cantik dan bersinar .