Hanie adalah gadis enerjik yang kuliah di sebuah kampus ternama di kota Bandung. Dia memilih kuliah di Bandung dengan satu misi-misi memata-matai Pacarnya. Keadaan berbalik, malah dia akhirnya dimata-matai oleh pacarnya karena dia kepincut tukang paket langganan COD-nya. Akankah Hanie bisa menyelesaikan konflik cinta segitiga yang ia ciptakan sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CACASTAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PACAR MODE CEMBURU
Sarah mulai kecanduan membeli paket COD, sudah lebih dari dua puluh kali dia membeli barang COD, mungkin karena dia sudah jarang ketemu Fathur yang dulu suka pinjam uang tapi gak digantinya. Terakhir enam bulan lalu ketemu, waktu ia datang pinjam uang ke kosnya. dua minggu lalu Fathur chat dia kembali, nanya kabar, gak mau dia, gak dibalasnya. Cukup dijadikan sapi perah. Kalau seandainya Fathur bisa sedikit saja memperlakukannya dengan baik dia mungkin bisa terima. Tapi pas ketemu terakhir itu, Fathur gak berubah sama sekali, dia gak ada respect dan empat sedikit pun pada dirinya.
"Paket..."
"eh iyaa, bang, ditungguin."
"iya mbak,....cod atas nama Sarah Salsabila ya mbak."
"Iyaa bang"
"Semuanya jadi 55rb ya, mbak, yang satu 30rb dan satunya lagi 25rb"
"bentar bang"
"oke, mbak."
Sarah mengambil uangnya di dompet.
"Nih, bang."
"Makasih mbak. Mari mbak."
"iyaa"
"mmm..bang.."
"namanya siapa?"
Si Abang agak mengernyitkan keningnya. Namun, dia tersenyum akhirnya.
"Abdullah"
"Ada di aplikasi di info lokasi barang, mbak."
"oh iyaa ya, bang"
"bang Abdullah makasih, ya."
"ya mbak, sama-sama."
Sarah senang sekali, "oh namanya Abdullah."
"Baek banget si Abang."
Ini adalah pertemuan Sarah dengan si Abang tukang paket COD yang ke delapan kalinya.
Dan, Sarah jadi punya kesan pada si Abang tukang paket.
...
__Hp mode berdering__
"Ya, Hallo!"
"Hallo, hei Sarah, lama amat sekarang angkat telpon."
"mmm, lagi sibuk."
"sibuk apaan?"
"yaa ada."
"kenapa sih lu, lagi PMS?"
"Hem"
"lu sekarang ketua gini."
"ada apa Fathur?"
"kenapa hah?"
"apanya yang kenapa?"
"ya lu?"
"gak kenapa-napa."
"lu berubah? Lu selingkuh dari gue ya?"
"Fathur kamu mau apalagi?"
"heheehe, lu berubah."
"lu selingkuh sekarang."
"enggak"
"ya udah , nanti gue hubungin lagi."
__BIP__
...
Hari ini Sarah sedang capek, dia kayaknya gak masak tuk makan malam. Sisa makanan paginya tadi dah habis dilahap siang tadi.
"Aah, tuk malam beli aja deh."
Disusuri jalan di gangnya menuju jalan besar. Dia tinggal di pusat perkotaan sebenarnya, cuma kalau ke kosnya masuk di gang kecil dulu. Di sana dia udah hampir dua tahun deh, dah betah banget, ibu kosnya baik banget, tetangga di kamar kosnya juga baik-baik.
Dia masuk ke sebuah rumah makan Padang, "Padang Salero Bundo".
"Unii, beli uni."
"Eh ada Sarah, mau lauk apa Sarah."
"lauknya saja uni."
"mau apa?"
"mau rendang"
"rendang saja, dak pakai sayurnya?"
"pakai uni,, mau pake sayur daun singkong aja."
"pakai kuah, dak?"
"pakai dikit, aja."
"berapa uni?"
"18rb Sarah."
"ini 20rb ni, 2rb-nya kerupuk saja."
"makasih Sarah."
"sama-sama uni."
Sarah meraih bungkusan yang diberikan uni. Dia agak lega makanan untuk malamnya da ada. Tinggal nyari persediaan stok sabun San Snack di minimarket.
pas mau berjalan ke arah mini market, Sarah melihat dari kejauhan. Seorang cowok pakai Hem putih, celana Levis hitam, dan tinggi putih turun dari mobil pajeronya. Si Abang tukang paket? Masak sih, Sarah mengucek-ngucsk matanya, bener itu si Abang. Si Abang kok gak kerja antar paket ya, trus kenapa dia pake Pajero? Aneh?
Jangan-jangan emang dia lagi cosplay jadi tukang paket? tapi, emang tukang paket gak boleh orang kaya? Kan apapun yang namanya profesi berhak dilakoni siapa pun?
baik ✓
ramah ✓
ganteng ✓
tinggi ✓
Putih ✓
Sopan ✓
kaya ✓
penampilan keren ✓
punya Pajero ✓
Sarah mendata hal yang penting yang dia temui dari si Abang. Aduh, ada-ada ini pikiran.
Sarah melihat kembali, si Abang masuk ke sebuah restoran, makanan cepat saji bareng siapa tuh, ohh itu ceweknya, dah punya cewek si Abang..Oooo
Sarah yang sudah mendekat ke mini market langsung masuk ke dalam, nyari ademnya hawa mini market.
"ahh, adem"
setelah memilih barang yang ingin dibeli dan membayarnya, Sarah bergegas pulang, bukannya apa, dia seperti bermusuhan sama sinar matahari sepertinya kali ini.
...
Pagi kian merasuk dan menarik mentari untuk naik ke angkasa. Sarah terbatuk, dia kayaknya mau demam ini. Dipakainya pengukur suhu badan. iyaa, panas. 39. Gak kuliah kayaknya. Duh,, sakit kepala minta ampun. Dia mencoba duduk. Air putih yang diminumnya. Glek glek glek
Dia coba duduk, gak kuat. Kayak aku tidur aja. Gimana nanti aja, mudah-mudahan Albina datang.
hingga sore hari panas badan Sarah tidak juga turun. Dia juga gak kuat bangun, perutnya udah keroncongan dari tadi.
uhukk uhukk. Minum air kayaknya. Haus banget dia.
Pakettt...misi...pakettt...
Ada Abang paket yang datang. "Duh, gimana ini, mana gak kuat bangun."
"Bang.." "abanggg"
"ya mbak."
"saya lagi sakit..gak kuat keluar."
Dari balik pintu si Abang berusaha mengajak Sarah ngobrol.kayaknya mbaknya benar-benar sakit banget, dari suara yang serak dan batuk-batuknya.
"mbak, mbak gak kenapa-napa? Ada yang bisa saya bantu gak mbak?"
"bangggg..besok aja"
"Mbak..."
Abang tukang paket mengetuk-ngetuk pintu kamar Sarah. gak ada jawaban. Si Abang panik. Dia berlari turun ke bawah, ke lantai satu menemui pemilih kos, setelah berbincang-bincang sebentar, Abang tukang paket datang bareng ibu kos.
"Sarah Sarah."
"gak dijawab bu."
"Ada kunci serep gak bu?"
"Ada nak, bentar," si ibu turun lagi dan balik bawa kunci cadangan. beberapa orang tetangga kamar Sarah keluar dari kamar, mereka juga kuatir dengan yang terjadi sama Sarah.
"Bu saya dobrak aja dak apa ya, soalnya ini kuncinya ke tahan, di dalam juga ada kunci menggantung. Gak bisa dibuka."
iya gak apa nak, dobrak aja...
Bug...bug..dan blam. Pintu terbuka. Abang tukang paket dan ibu kos masuk. Di dalam Sarah sudah dalam keadaan tak berdaya. Keringat mengucur deras dari tubuhnya. Badannya panas tinggi.
"Bu saya mau bawa ke rumah sakit terdekat bu, takut kenapa-napa"
"iya, gak apa nak."
Si Abang tukang paket menggendong Sarah dengan kedua tangannya. Dia menggendong dengan sekuat tenaga dan menuruni tangga membawanya masuk ke mobil pajeronya. Yah, si Abang tukang paket bawa Pajero. Si Abang memasangkan sitbell pada badannya Sarah.
Di dalam mobil Sarah menggigau. Si Abang berus berusaha membenarkan posisi badan Sarah.
Sarah langsung masuk ruang ICU, penanganan pertama pasien gawat darurat.
diagnosis dokter, Sarah demam berdarah. Jadi harus tunggu di uji lab dulu.
beberapa hari itu Sarah nginap di rumah sakit. Dan si Abang tukang paket yang menemani dan membayar tagihan. sudah sepuluh hari Sarah menginap di rumah sakit Fatmawati. Dia baru bisa membuka mata di hari kedua. Infus yang masuk di badannya sudah 6 botol.
Pas membuka mata, Sarah agak linglung dengan kenyataan dia ada di rumah sakit.
"dimana ini?"
"seorang lelaki sedang tertidur di sofa. Di kamari tu hanya dirinya seorang pasiennya. Karena diperuntukkan untuk satu pasien. Ini ruang VIP? Gumam Sarah.
Ini siapa yang bawa aku ke sini?
"mas..mass.."
Ini siapa ya?"
Sarah masih melihat ke sekeliling ruangan.
"mas mas"
Sarah berusaha memanggil orang yg tidur di sofa. tangannya menutupi wajahnya hingga Sarah gak bisa mengenali.
"Mas.."
"iya kenapa, kamu mau minum?"
ternyata orang itu adalah Abang tukang paket COD.
"abanggg.."
"iya"
"mbak masih ingat saya kan."
"iya, ingat."
"makasih yah,udah bawa saya ke sini"
"iya mbak, ini minum dulu, ya."
"bang ini si mana, di RS Fatmawati."
"bang ini biaya RS-nya berapa?"
"gak apa mbak, pakai yang saya dulu."
"iyaa deh bang. Sekali lagi, makasih yah bang."
"sama-sama, mbak."
....Hari ke 9...
"ih curang deh kamu."
"loh kok curang."
"semua hotelku di monopoli."
"ya, itu hak pemain dong."
"Mmm.."
"iya deh aku mengalah."
9 hari di RS dan tiap saat ditemani bang tukang paket membuat Sarah jadi akrab sama dia, yang bernama Abdullah.
"Ini aku harus ganti biaya RS berapa, Abdullah?"
"udah tenang aja, gampang, cicil aja."
"mau dicicil berapa coba, tiap Minggu atau tiap bulan?"
"aku belum dapat kiriman uang."
"santai aja, Sarah."
"besok aku pulang, yah."
"iya, besok diantar pulang."
....
9 hari lalu.
Di antara kepanikan yg terjadi di depan kamar kos salsa. Ada seorang yang dengan tatapan tajam melihat situasi yang terjadi. Dia adalah Fathur.
Fathur melihat Sarah diselamatin si Abang paket bang sang Heroik. Terbit juga rasa cemburunya melihat itu.
Namun, kehadirannya bukan semata karena rasa cemburu. Lebih dari itu.