Liam, seorang DJ tampan di sebuah diskotik mewah, terperangkap dalam lingkaran setan. Ia dipaksa menjadi "pria bayaran" oleh Mr. Ricardo, pemilik diskotik yang kejam. Liam terpaksa menerima tip dari para wanita kaya, meski hatinya menolak. Ia berusaha bebas, namun ancaman Mr. Ricardo dan desakan teman-temannya membuatnya terjebak. Suatu malam, Amanda, seorang wanita muda kaya raya yang sering berkunjung ke diskotik tersebut, tertarik pada Liam. Amanda terbiasa mendapatkan apa saja yang diinginkannya dengan uangnya, namun Liam berbeda. Liam tidak tertarik pada uang Amanda, dan ini justru membuat Amanda semakin tertarik padanya. Amanda menawarkan Liam uang sebesar dua miliar rupiah untuk menjadi miliknya. Tawaran ini menjadi titik balik dalam hidup Liam. Apakah Liam akan menerima tawaran Amanda dan bebas dari jeratan Mr. Ricardo? Atau akan ada konflik yang akan terjadi? Akankah cinta mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Fox_wdyrskwt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
༺ ༻ BAB 10 ༺ ༻
...✧༺♥༻✧...
Liam, yang masih berada di tempat karaoke, menunjukkan rasa cemas dan kegugupannya. Ia tidak langsung pergi ke mobil seperti yang diinstruksikan Amanda. Ia menunggu Amanda dengan cemas. Ia masih merasa ragu dan tidak percaya pada Amanda. Ia masih merasa takut akan Ricardo.
Liam, berpikir dalam hati "Apakah Amanda benar-benar akan membebaskan saya?" "Apakah ini semuanya hanya jebakan?" "Apakah Ricardo akan menyerang saya nanti?"
Liam dipenuhi dengan keraguan. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia hanya bisa menunggu dan berharap bahwa Amanda akan menepati janjinya.
Ia hanya bisa berharap bahwa ia akan bebas dari cengkeraman Ricardo. Ia hanya bisa berharap untuk masa depan yang lebih baik.
Beberapa saat kemudian, Amanda muncul. Ia berjalan dengan anggun, tetapi aura kekuatannya tak terbantahkan. Ia tak mengucapkan sepatah kata pun, hanya menatap Liam dengan tatapan yang sulit diartikan – campuran dingin dan hangat, dominasi dan kasih sayang. Ia mengulurkan sebuah kunci mobil mewah.
Amanda, suaranya rendah dan tegas, tanpa banyak kata-kata "Ini kuncinya."
Amanda tidak banyak berbicara. Ia hanya memberikan kunci mobil kepada Liam. Ia tidak perlu menjelaskan apa pun. Liam sudah mengetahui semuanya.
Liam, yang masih dipenuhi dengan keraguan, menerima kunci mobil itu dengan tangan yang gemetar. Ia masih tidak percaya bahwa ia benar-benar bebas.
Ia masih merasakan ancaman dari Ricardo. Tetapi ia juga merasakan sesuatu yang berbeda dari Amanda. Ia merasakan kekuatan Amanda. Ia merasakan perlindungan Amanda. Ia merasakan sesuatu yang lebih dari sekedar hubungan majikan dan pembantu.
Liam, suaranya gemetar tetapi penuh dengan harapan "Terima kasih, Nona…"
Amanda, suaranya tetap rendah dan tegas. "Jangan berterima kasih terlalu cepat. Permainan belum selesai. Ricardo… belum selesai dengan kita."
Amanda menunjukkan bahwa perjuangan mereka belum selesai. Ricardo masih menjadi ancaman. Tetapi Amanda akan melindungi Liam. Amanda akan melindungi kasih sayangnya.
Amanda, dengan kekuatan dan kekuasaannya, menjelaskan situasi kepada Liam dengan jelas dan tegas. Ia tidak mau bertele-tele. Ia ingin segera membawa Liam pergi dari tempat itu.
Amanda, suaranya tegas dan pasti. "Ricardo memang sudah setuju untuk menjualmu padaku."
"Tapi… pasti dia masih ada rencana lain. Tapi itu tidak masalah. Sekarang… ikut aku ke mobil."
Liam, yang masih merasa ragu dan takut, menunjukkan keraguannya. Ia masih takut akan ancaman dari Ricardo.
Liam, suaranya gemetar karena rasa takut. "Nona… tapi…"
Amanda, dengan tegas dan tanpa rasa kasihan, menunjukkan ketidaksukaannya terhadap keraguan Liam.
Amanda, suaranya dingin dan tajam. " Hm… tidak ada tapi-tapian. Tadi kusuruh kau kembali… malah masih tetap di sini. Mau ikut… atau ingin terjerat lagi?"
Liam, yang tidak mau terjerat lagi dengan Ricardo, akhirnya setuju untuk ikut dengan Amanda. Ia tidak mau menyesal lagi.
Liam, suaranya penuh dengan keputusan. "Aku ikut. Hanya… aku ingin menunggu Nona."
Liam menunjukkan kesetiaannya kepada Amanda. Ia akan ikut dengan Amanda. Ia akan mempercayai Amanda. Ia akan memperjuangkan kebebasannya bersama Amanda.
...✧༺♥༻✧...
Mereka berdua berjalan menuju mobil mewah Amanda. Suasana tegang terasa di udara. Liam sesekali melirik ke belakang, takut akan kejaran Ricardo atau anak buahnya.
Amanda, dengan tenang, menjaga jarak yang cukup, namun tetap mengawasi Liam. Ia seperti singa betina yang melindungi anak singanya.
Di tengah perjalanan menuju mobil, tiba-tiba sebuah mobil hitam melaju kencang dan memblokir jalan mereka. Beberapa orang berbadan tegap keluar dari mobil itu, wajah mereka menunjukkan ekspresi mengancam. Mereka adalah anak buah Ricardo.
Salah satu anak buah Ricardo, suaranya kasar dan mengancam. "Berhenti! Liam! Kau tidak akan kemana-mana!"
Amanda menatap anak buah Ricardo dengan tatapan dingin. Ia tidak menunjukkan rasa takut. Ia malah menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya.
Amanda, suaranya dingin dan tajam. "Kalian berani menghalangi jalan saya?"
Amanda mengeluarkan pistol kecil dari tas tangannya. Ia tidak segan-segan untuk menggunakan kekuasaannya. Ia tidak akan biarkan siapapun melukai Liam.
Amanda, suaranya tetap dingin dan tajam "Pergi… sebelum saya membuat kalian menyesal."
Anak buah Ricardo, yang awalnya terlihat garang, seketika ragu-ragu. Mereka melihat tatapan Amanda yang dingin dan tajam, merasakan aura kekuatan yang luar biasa darinya. Mereka tahu bahwa Amanda bukan orang yang mudah dikalahkan.
Dengan anak buah Ricardo yang telah pergi, Amanda dan Liam akhirnya bisa melanjutkan perjalanan mereka menuju mobil mewah Amanda. Suasana tegang sedikit mereda, diganti dengan perasaan lega dan sedikit canggung.
Liam masih belum sepenuhnya percaya bahwa ia benar-benar bebas. Ia masih menatap ke belakang sesekali, takut akan kejaran mendadak dari Ricardo.
Amanda, menyadari ketakutan Liam, menempatkan tangannya di pundak Liam. Sentuhannya lembut, namun memberikan rasa aman dan perlindungan.
Amanda, suaranya lembut tetapi tegas. "Tenang, Liam. Kau sudah bebas. Aku akan melindungi kau."
Sentuhan Amanda memberikan kekuatan dan ketenangan pada Liam. Ia merasa aman di bawah perlindungan Amanda. Ia merasakan kasih sayang dan kekuatan yang terpancar dari wanita itu.
...✧༺♥༻✧...
Mereka berdua akhirnya sampai di mobil. Amanda membukakan pintu mobil untuk Liam, kemudian masuk dan duduk di kursi kemudi. Liam duduk di kursi penumpang, masih sedikit gemetar, namun perlahan rasa aman mulai menguasai dirinya. Ia mempercayai Amanda. Ia mempercayai kekuatan dan perlindungan Amanda.
Amanda, menyalakan mesin mobil. "Kita pergi dari sini. Kita akan membuat Ricardo menyesal telah memperlakukanmu seperti itu."
Amanda menunjukkan ketegasannya. Ia tidak akan biarkan Ricardo lolos begitu saja. Ia akan membuat Ricardo menyesal atas semua yang telah ia lakukan.
Amanda, dengan kekuatan dan kekuasaannya, menunjukkan kebebasan dan kegembiraannya dengan mengebutkan mobil sportnya. Ia tidak mau berlama-lama di tempat itu. Ia ingin segera membawa Liam pergi dari tempat itu.
Amanda, suaranya penuh dengan kegembiraan dan kebebasan. "Jika kau takut… pegang erat!"
Amanda mengebutkan mobilnya dengan kencang. Liam, yang merasakan adrenalin meningkat, menunjukkan rasa takut dan kegembiraannya. Ia memegang tangan Amanda dengan erat.
Liam, tertawa keras, merasakan jantungnya berdebar kencang karena kejutan dan kebahagiaan. Dia memegang erat tangan Amanda, merasakan kehangatannya. "Wah… wah… Nona… ini…"
Liam, yang masih merasakan kejutan dan kebahagiaan, menunjukkan rasa kagumnya kepada Amanda. Ia menyatakan keinginannya untuk pulang ke rumah Amanda.
Liam, menatap Amanda dengan mata berbinar. "Kau selalu membuatku terkejut. Ayo… kita pulang ke rumahmu. Tenang saja."
Liam menunjukkan kepercayaan dirinya kepada Amanda. Ia akan mempercayai Amanda. Ia akan memperjuangkan kebebasannya bersama Amanda.
Liam, yang sudah merasakan sesuatu yang berbeda dari Amanda, akhirnya menanyakan perasaan Amanda yang sebenarnya. Ia ingin mengetahui mengapa Amanda sangat menginginkan dirinya. Ia juga ingin mengetahui mengapa Amanda meninggalkannya saat itu.
Liam, suaranya penuh dengan rasa ingin tahu dan sedikit kecewa. "Oh… iya… Nona… mengapa Anda sangat menginginkan saya?"
Amanda, yang tidak menyangka pertanyaan Liam, langsung menghentikan mobilnya dengan mendadak ke pinggir jalanan. Ia menunjukkan bahwa pertanyaan Liam sangat penting baginya.
Amanda, suaranya dingin dan tajam. "Mengapa kau ingin tahu?"
Liam, yang tidak menyangka reaksi Amanda, menunjukkan perasaannya yang sebenarnya. Ia menyatakan perasaannya yang kuat kepada Amanda.
Liam, suaranya penuh dengan perasaan dan sedikit tergesa-gesa. "Aku ingin tahu, Nona… semuanya… aku ingin tahu… dan… mengapa saat itu… Anda meninggalkan aku… di ciuman itu… dengan kondisi yang masih membara… dan rasa yang tak tertahankan bagiku…"
Liam menunjukkan bahwa ia memiliki perasaan yang kuat kepada Amanda. Ia ingin mengetahui perasaan Amanda yang sebenarnya. Ia ingin mengetahui alasan Amanda meninggalkannya saat itu. Ia ingin mengetahui semuanya.
......✧༺♥༻✧......
...Bersambung.......
terima kasih sudah mampir karyaku yaaa