Maula, harus mengorbankan masa depannya demi keluarga.
Hingga suatu saat, dia bekerja di rumah seorang pria yang berprofesi sebagai abdi negara. Seorang polisi militer angkatan laut (POMAL)
Ada banyak hal yang tidak Maula ketahui selama ini, bahkan dia tak tahu bahwa pria yang menyewa jasanya, yang sudah menikahinya secara siri ternyata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Jangan tanya seperti apa kemarahan Yudi pada putrinya. Bahkan dia merasa kalau sakitnya adalah penyebab dari perbuatan Maula.
Juga tak pernah menyangka jika anak kandungnya bekerja melayani para pria, pantas saja selama ini Maula selalu pulang tengah malam, bahkan dini hari.
"Pergi kamu dari sini!" Kata-kata itu keluar dari mulut Yudi. "Ayah lebih baik kelaparan dari pada harus menerima uang haram darimu"
"Aku hanya_"
"Keluar dari rumahku!" Usir pria berusia lima puluh empat tahun.
"Mas jangan usir Maula, dia itu anak kandungmu, loh" Bela Wina. Tentu saja karena tidak ingin kehilangan mesin ATM dari rumahnya.
"Apa kamu takut tidak bisa makan jika Maula pergi dari sini? Tenang saja, aku bisa bekerja meski serabutan. Toh, kita sudah tidak membiayai anak sekolah, uangku cukup untuk makan kita sehari-hari"
"Tapi Naomi?" Wina seperti kebingungan.
"Dia sudah dewasa, sekarang saatnya dia mandiri, biarkan dia bekerja untuk menyenangkan dirinya sendiri"
"Kita harus menebus obatmu juga, mas"
"Tidak perlu, aku bisa melakukan terapi tradisional untuk mempertahankan mataku"
"Tapi mas_"
"Cukup! Ini keputusan final, aku malu punya anak seperti Maula"
"Lagi pula warga sudah mengusirnya, dia tidak akan di ijinkan lagi tinggal di kampung ini" Tambah Yudi setelah menghela napas.
Pria itu seperti enggan menatap anak gadisnya.
"Pergilah Maula, mereka memberimu waktu sampai sore ini, jangan bikin ayah tambah malu di depan papahnya nak Rangga"
"Memangnya kenapa dengan papahnya Rangga?" Tanya Wina ingin tak mengerti.
"Kata pak Syamsi, nak Rangga menyukai Maula, mereka berniat melamar Maula untuk menjadi istri nak Rangga"
Maula sedikit terkejut, pasalnya pria yang selama ini ia kagumi juga menyukainya.
"Rangga menyukai Maula?" Tak hanya Maula, Wina juga sepertinya amat terkejut mendengar penuturan suaminya.
"Iya. Jika kasus ini sampai ke pak Syamsi, ayah nggak tahu bagaimana menyembunyikan muka ayah di depannya"
"Tapi Rangga itu nggak cocok sama Maula, dia cocoknya sama Naomi. Mas suruh saja mereka melamar Naomi"
Yudi menggelengkan kepala, benar-benar heran dengan istrinya yang memintanya supaya membujuk keluarga pak Syamsi untuk melamar Naomi.
"Dan kamu Maula!" Kali ini Wina beralih menatap Maula. "Pergi dari sini secepatnya, kamu sudah sangat mempermalukan kami"
Tak menjawab, Maula langsung pergi ke kamarnya.
Ingin rasanya ia menelfon pria itu, menanyakan kenapa harus menyebar aib orang lain hanya karena keinginannya tidak terpenuhi.
Meraih ponsel, Maula langsung menghubungi pria berinisial F.
Sedikit menunggu, barulah deheman dari balik telfon terdengar di telinga Maula.
"Hmm..!"
"Kamu memang sudah membayarku, tapi kamu nggak berhak menyebarkan fotoku ke orang lain" Ujar Maula yang sudah tersulut emosi.
"Kamu punya etika, kan? Siapa kamu berani bicara dengan nada tinggi seperti ini?"
"Lantas siapa kamu dengan lancang mengambil foto tanpa ijin dariku kemudian menyebarkannya?"
"Jadi tetanggamu sudah heboh?"
"Gara-gara kamu, aku di usir dari kampungku, puas sekarang?"
"Cuma di usir, nggak apa-apa" Sahut pria itu dengan santainya.
"Enteng sekali kamu bicara seperti itu"
"Terus aku harus ngomong apa?"
Menarik napas panjang, Maula langsung mematikan panggilannya, kemudian memblokir nomornya.
"Sumpah amit-amit, jangan sampai aku bertemu lagi dengannya. Pria kurang ajar, nggak waras!" Gerutunya menahan sesak di dada.
Duduk di tepian ranjang, pandangan Maula mengedar ke seluruh sudut kamar.
Kamar yang pastinya akan sangat dia rindukan. Meski kecil, tapi cukup nyaman untuk ia tempati. Dan di ruangan inilah Maula bisa melepas lelah dengan begitu damai.
"Aku harus pergi dari sini!" Ucap Maula, sedikit frustasi sebenarnya.
sama aku pun juga
next Thor.... semakin penasaran ini
maaf kalo suuzon ya Rin
abisnya kamu jahat seh