NovelToon NovelToon
Zea'S True Story

Zea'S True Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Bepergian untuk menjadi kaya
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

"Uang lima puluh ribu masih kurang untuk kebutuhan kita, Mas. Bukannya Aku tidak bersyukur atas pemberian dari mu dan rezeki kita hari ini. Tetapi itu memanglah kenyataannya." kata Zea, dia wanita berusia 25 tahun yang sudah memiliki dua anak, istri dari Andam pria yang sudah berusia 37 tahun ini.

"Apa katamu?" geram Andam. "Lima puluh ribu masih kurang? Padahal Aku setiap hari selalu memberi kamu uang Zea, memangnya uang yang kemarin Kamu kemana'kan, Hah!" tanya Andam, dia kesal pada Zea karena menurutnya dia sangatlah boros menggunakan uang.

Setiap hari dikasih uang masa selalu habis, kalau bukan boros, apa itu namanya? Setiap hari padahal Andam sudah mati-matian bekerja menjadi pedagang buah dipasar pagi, tentu saja dia kesal karena Zea selalu mengeluh uangnya habis.

"Mas, Aku sudah katakan! Uang yang setiap hari Kamu kasih untukku belum cukup untuk kebutuhan kita! Kamu mendengar tidak sih!" teriak Zea, dia sudah lelah memberitahukan pada suami tentang hal ini.

penasaran? baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ZTS 12

"Siapa mbak?" tanya Aman.

"Mas, Andam. Dia bilang Giska sakit. Sepertinya aku harus cepet pulang." ~ Zea.

Tin tin

"Kenapa Man?" tanya pria bermotor saat melihat Aman tetangganya berada dipinggiran jalan.

"Eh, Pak Fatur. Ini mobilku bocor. Sudah cari bengkel tapi tutup semua." jawab Aman.

"Oalah, sudah malam ya pasti tutup lah Man." ~ Pak Fatur.

Seketika, Aman teringat anak Zea katanya sedang sakit. "Pak Fatur mau pulang atau mau kemana nih?" tanya Aman.

"Pulang, kan sudah malam." ~ pak Fatur.

"Kebetulan sekali, Pak. Zea juga ingin pulang, suaminya menelfon katanya Giska sedang sakit. Jika tidak keberatan aku titip Zea untuk pulang dengan bapak." kata Aman yang merasa kasihan pada Zea, dia pasti khawatir mendengar kabar jika putrinya sedang sakit.

"Oh, dengan senang hati. Ayo Ze, lagi pula kita searah." kata pak Fatur.

Zea tersenyum sumringah. "Terima kasih, Pak. Jadi merepotkan,"

"Oh, tentu tidak. Itu sudah kewajiban sebagai sesama untuk tolong menolong." kata Pak Fatur. "Ayo Naik, Ze,"

"Mas Aman, Mas Amir, Mas Qori, aku duluan ya. Kalian hati-hati," kata Zea, sambil naik diboncengan motor pak Fatur.

Kompak ketiga pria tersebut mengangkat tangan dengan mengulas senyum.

Pak Fatur membunyikan klakson sebelum pergi dari sana. Setelah itu motornya melaju menerjang dinginnya malam.

"Giska sakit apa Ze?" tanya pak Fatur dengan berkendara.

"Tidak tahu pasti pak. Sebelumnya Giska baik-baik saja. Tetapi Mas Andam tadi menelfon katanya Giska mengeluh sakit perut dan tidak kunjung reda-reda," jawab Zea.

"Semoga, Giska cepat sembuh. Aku tidak tega melihat anak kecil sakit." kata pak Fatur. Dia menggapai lengan Zea dan melingkarkannya diperut. Sontak Zea melepasnya dengan cepat.

"Eh, maaf, Ze. Cuma tidak ingin kamu terjatuh. Soalnya mau menambah kecepatan takutnya suami dan anakmu terlalu lama menunggu." ujar pak Fatur.

......................

"Aduh, sakit Yah. Perut Giska sakit." rintih Giska berulang kali. Andam hanya bisa bersabar dan mengusap pelan perut Giska.

"Ibu kemana, Ayah? Ibu, perut Giska sakit." rintih Giska lagi dan sudah kesekian kalinya.

"Sayang. Ibu sedang perjalanan pulang Giska yang sabar. Memangnya Giska makan apa? kenapa bisa sakit perut?" tanya Andam penuh perhatian.

Giska merenung mengingat makanan yang sejak pagi masuk ke dalam perut kecilnya. "Giska tidak makan apa-apa hanya beli nasi kuning telur dengan ice teh, Yah." jawab Giska setelah beberapa menit berusaha mengingatnya.

Andam mengangguk dan terus mengusap perut Giska dengan lembut. Andam berpikir jika Giska kemungkinan mengalami kembung. "Sabar ya, Sayang. Ayah akan membuatkan kamu teh hangat."

Giska mengangguk dan terus merintih. Andam membuatkan teh hangat dan memberikannya kepada Giska.

Saat itu, terdengar suara motor diluar rumah. Andam tersenyum dan mengatakan kepada Giska bahwa ibunya sudah pulang.

Diluar rumah, Zea turun dari boncengan motor pak Fatur sambil berkata. "Terima kasih Pak."

"Zea tunggu!" seru pak Fatur menahan lengan Zea. Sontak Zea melepasnya dengan sopan.

"Maaf, Pak. Jangan begini." kata Zea, dia tidak ingin terjadi salah paham.

"Tumpangannya tidak gratis."

Zea terkejut namun dia paham. "Oh, ini aku ada sedikit uang, Bapak bisa ambil." Zea mengulurkan uang dua puluh ribu dari tas kecilnya pada Pak Fatur.

Pak Fatur mendorong uang tersebut dengan menggeleng. "Jika ingin membayarku bukan dengan uang. Tetapi dengan makanan."

Zea kembali terkejut namun dia mengerti. "Baiklah, tapi besok ya Pak. Aku masuk dulu, permisi."

Zea masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamar Giska. "Sayang, Ibu sudah pulang. Bagaimana perutmu?" tanya Zea dengan khawatir.

Giska tersenyum lemah dan mengatakan bahwa perutnya masih sakit. Zea mengangguk dan memeluk Giska dengan lembut.

Andam mengatakan kepada Zea bahwa Giska sudah diberi teh hangat dan sedang beristirahat. Zea mengangguk dan berterima kasih kepada Andam.

Zea mencoba menepuk pelan perut Giska dan terdengar sedikit bung bung. Kemungkinan Giska memang kembung.

"Mas, coba kamu tumbuk kencur dan dicampur minyak telon. Nanti oleskan ke perut Giska. Mudah-mudahan sakitnya perlahan menghilang." kata Zea. Dia sejak kecil diberitahu oleh orangtuanya bahwa kencur bisa meredakan sakit perut contohnya kembung. ( kuasa Allah.)

......................

Keesokan harinya, Giska sudah mulai merasa baik-baik saja. Zea dan Andam sangat lega melihat kondisi Giska yang sudah membaik.

"Terima kasih, Ibu, Ayah. Perut Giska sudah tidak sakit lagi," kata Giska dengan senyum.

Andam tersenyum dan memeluk Giska. "Alhamdulillah, Sayang. Ayah senang sekali kamu sudah sembuh."

Zea juga memeluk Giska dan mengatakan bahwa dia sangat khawatir kemarin karena Giska sakit.

Giska tersenyum dan mengatakan bahwa dia sudah merasa baik-baik saja dan siap untuk sekolah lagi.

Sementara itu, ditempat lain, Pak Fatur sedang menunggu kedatangan Zea dengan ditemani segelas kopi diruang keluarga.

"Zea, kuharap kamu tidak membual." kata Pak Fatur.

Minah yang sedang menyapu menoleh suaminya dan mengatakan. "Ada apa Pak?" tanya Minah, dia seperti mendengar suaminya berbicara namun kurang jelas ditelinga Minah.

Pak Fatur tersenyum dan mengatakan bahwa dia semalam berboncengan dengan Zea. Karena semalam Aman yang memintanya.

"Mengapa Pak?" tanya Minah. "Bukankah Aman membawa mobil?"

"Katanya bannya bocor. Ya sudah aku iyakan saja, kata Aman Giska juga sedang sakit. Tidak apa apa kan, bu?" tanya Pak Fatur.

"Tidak apa-apa. Menolong orang kan perbuatan baik." sahut Minah. Dia sudah selesai menyapu.

Minah mengembalikan sapu pada tempatnya kemudian dia pergi mandi karena ada acara posyandu dipedukuhan sebelah, Minah ini seorang kader didesa bambu lebar.

30 menit..

"Pak, ibu pergi dulu ya. Ada posyandu dipedukuhan sebelah. Itu sudah tak masakin makanan kesukaan bapak." kata Minah dia sudah selesai mandi dan sudah dandan rapih mengenakan seragam kader.

"Iya, Bu. Terima kasih." kata Pak Fatur. Setelahnya Minah berangkat dengan motor matic keluaran terbarunya. Pak Fatur ini tergolong orang kaya didesa.

......................

Dirumah, Zea teringat akan janjinya pada pak Fatur. Setelah selesai dengan tugasnya sebagai irt, dia segera membeli bakso diwarung bakso.

"Mas, mau kemana kok rapih?" tanya Zea pada Andam yang memakai celana panjang dan jaket serta helm.

"Mau cari dagangan. Do'akan aku agar kita cepat membangun rumah baru." ~ Andam.

Zea tersenyum. "Itu pasti. Kamu hati-hati."

Setelah Andam pergi, Zea bergegas pergi ke rumah pak Fatur untuk mengantar bakso yang dia beli.

Beberapa menit.

Tok tok tok

"Pak Fatur, ini Zea." serunya.

"Masuklah." pak Fatur sambil membuka pintu.

Zea tersenyum dan masuk ke dalam. "Ini, pak. Maaf, aku hanya bisa membeli bakso."

Sreettt

"Ah..! Pak Fatur! Jangan, Pak, Jangan!"

1
Abu Yub
lanjut/Ok//Wilt/
Abu Yub
Aku datang lagi dedek/Rose/
Abu Yub
Dari mana
Abu Yub
Datang lagi
Abu Yub
neng
Elisabeth Ratna Susanti
kasihan Zea
Elisabeth Ratna Susanti
waduh gila nih si Fatur
Diana (ig Diana_didi1324)
iklan dulu thor🌹🌹
Cakrawala: tingkiyuuu...
total 1 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
mungkin ini sebuah ujian utkmu zee.. sabar yaa
Diana (ig Diana_didi1324)
ceroboh sekali
Diana (ig Diana_didi1324)
lumayan nih dapat job lgi
Ken L
Fatur sakit jiwa. uda ngasih kok ga rela
Cakrawala: kalo nggak iklas mending gak usah ngasih, iya nggak?
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
aku bergidik ngeri nih.....kasihan Zea
Aksara_Dee
aseek di teror
Aksara_Dee
udah jatuh tertimpa tangga
Aksara_Dee: hahaha
Cakrawala: smoga aja gk benjol./Facepalm/
total 3 replies
DeanPanca
ceritanya keren sekali, wajib baca deh.
DeanPanca
wah salut sama Bu Minah dan Pak Fatur yang masih mau menolong anak Zea.
kesel dengan Zea yg mau saja diajak makan di apartemen lelaki, lebih kesel juga dengan Kendra.😡😡
dragon monarch
bagus👍
DeanPanca
hey Ken, astoge
Elisabeth Ratna Susanti
ikut mewek.....kasihan Zea
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!