[Wanita imut bermuka dua×Jendral tentara+Cinta manis+Romansa, travel time】
seorang pembunuh bayaran jenius nomor satu dunia asal Indonesia , merasa bosan mengahadapi hidup yang penuh intrik dan darah. Dia merencanakan pensiun dini dan berkeinginan berkeliling dunia menikmati hidup . namun sayang pesawat yang ditumpangi nya mengalami kecelakaan dan dirinya tidak sengaja memasuki portal ruang dan waktu di negara Tiongkok tahun 60an. Yang dimana makanan dan biji-bijian, lebih berharga dari pada emas . tapi Berkat kalung giok yang dibeli nya pada nenek tua warga China sewaktu dia akan menuju bandara,Mia merasa beruntung mendapatkan pusat perbelanjaan. dan menjalankan hidup kedua dan kambali mencapai kesuksesan seperti kehidupan sebelumnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aiu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA MEMBANGUN RUMAH
Mendengar teriakan petugas kereta melakukan tindakan para penumpang wanita terkejut dan ketakutan mendengar pedagang manusia.
Beberapa pria penumpang bergabung menghentikan pedagang manusia agar tidak kabur.
Setelah usaha yang sedikit merepotkan para pedagang manusia berhasil di tangkap,
"Terima kasih sudah ikut membantu" Kondektur kereta berterima pada beberapa pria penumpang yang berani ikut serta penangkapan.
"Tidak terimakasih, tidak terimakasih"
"Ya, ya, ya kami hanya membantu"
"Benar, semoga tidak ada anak-anak yang di culik Lagi"
Beberapa pri itu tersipu malu, merasa terhormat dengan ucapan kondektur .
Kondektur dan para petugas kereta membawa para pedagang penculik ke ruangan khusus, agar tidak bisa kabur, dan akan di serahkan ke polisi di stasiun pemberhentian selanjutnya.
Anak-anak yang di culik di serahkan pada dokter shen yang menanganinya.
"Apa kau masih ingat penampilan gadis yang memberikan informasi, kita ingin mengucapkan terimakasih pada nya, kalau bukan karena berita dari gadis itu, nasib anak-anak yang di culik entah bagaimana, para keluarga pasti sedih " Kondektur menanyakan pada petugas tiket yang bertemu dengan gadis yang memberi informasi.
"Saya tidak jelas melihat wajah nya karena di memakai masker, dan topi, tapi seperti nya dia duduk di gerbong para pemuda pendidikan. "
Jiang Meng terlebih dahulu memakai masker dan topi untuk menyamarkan wajah nya,
"Lupakan saja, kalau kau berjumpa dengan gadis itu, sampai kan Terima kasih dari saya"
Kondektur menghela nafas, dia juga penasaran bagaimana gadis itu tahu kalau di dalam kereta ada pedagang manusia.
Sedangkan jiang Meng sedang bersantai membaca buku, di kursi penumpang.
Dia kembali setelah melihat para petugas kereta berhasil menangkap para penculik.
Waktu 3 hari di kereta berlalu, kini kereta sampai di stasiun pemberhentian provinsi Yunan. Untung nya musim dingin tidak terlalu dingin.
Mereka turun, dan mendengar radio penyambutan selamat datang , melihat para pemuda terpelajar kerepotan membawa barang bawaan jiang Meng tidak memperdulikan, dia mencari tempat berkumpul nya para pemuda terpelajar yang akan di kirim ke setiap brigade.
Yang Masing-masing di tugas kan brigade berbeda. Jiang Meng melihat petugas paruh baya dia menyerah kan surat pengantar dan pendaftaran rumah tangga.
Setelah pendaftaran dan tempat tugas masing-masing, mereka mencari perwakilan yang di tugaskan menjemput mereka.
Setiap brigade memiliki gerobak sapi masing-masing, di tim jiang Meng beranggotakan enam orang. Untungnya wang wei dan teman sebangku nya tidak satu brigade dengan nya.
Para pemuda terpelajar laki-laki, zhou jingyan, zhao feng, wang ping .
Sedangkan pemuda terpelajar perempuan, jiang Meng, Lin jiao dan wei Xiaoyu.
Setelah beberapa saat mereka mendengar teriakan nama tempat brigade mereka tugas,
Teelihat seorang pria usia 30an berwajah hitam.
Jiang Meng dan rekan Lainnya berjalan mendekati pria tersebut. Zhao feng menyapa.
"Hallo kamered nama saya Zhao feng kami di tugas kan ke tim ke 6."
"Hallo kamered saya kapten tim 6 nama saya Lu Aidang."
Segera para pemuda terpelajar menaikan barang bawaan mereka , para pria dan wanita duduk berpisah.
Ada pengemudi tua bertanggung jawab mengendalikan ternakternak tim produksi. Jika mereka ingin ke Kota, bisa menaiki gerobak sapi yang di kena kan harga 5 sen.
"Seberapa jauh dari sini ke tim" Lin jiao bertanya pada kapten Lu Aidang
"Sekitar 1 jam berjalan kaki, 40 menit naik gerobak sapi, dan setengah jam mengendari sepeda"
"Dimana kantor pos berada"
"Kantor pos berasa di komune kota, dan surat dan paket harus di ambil di kantor pos"
Jiang Meng hanya diam menyimak, dia akan mengajukan tempat tinggal pribadi setelah sampai di tim. Tidak nyaman bagi nya tinggal dengan orang lain.
Setelah 40 menit berkendara, tim mereka sampai didepan rumah baru bata hijau dan ubin biru besar.
"Ini adalah tempat tinggal para pemuda terpelajar, kalian datang ke brigade untuk mengambil makanan nanti" Setelah menyelesaikan tugas Lu Aidang pergi
Jiang Meng dan Lainnya masuk dan menempati kamar masing-masing.
Jaing Meng tidak membongkar barang bawaan nya, karena dia akan mengajukan tempat tinggal pribadi.
Setelah semua nya menyimpan barang mereka menuju ke kantor brigade. Untuk mengambil makanan.
Lu Aidang memperkenalkan seorang paman berusia 40 an. Dia adalah kepala desa Lu jianshe.
Kepala desa Lu jianshe memandang 6 pemuda terpelajar yang tidak bisa mengangkat bahu dan lengan mereka dia menghela nafas.
Diantara ke 6 nya dia memandang gadis penyendiri terlihat dingin. Aura dan tempramen berbeda dari ke 5 lainnya.
Sebagai kepala desa, dia sudah makan asam garam kehidupan, dia bisa menilai gadis ini bukan gadis yang bisa mereka singgung.
"Karena saat ini makanan sangat langka dan brigade meminjamkan makanan sebanyak 100 kati, kami memproduksi beras di sini jadi kami
Memberikan pada anda, dan kalian akan mendapatkan poin untuk mengganti kembali, jika kalian tidak dapat poin kerja, kalian harus membeli makanan sendirisendiri tandatangani sekarang, akuntans akan membagikan makanan nya"
Setelah berbicara Lu jianshe melanjutkan perkerjaan nya yang belum selesai,
Makanan di bagi dan para pemuda terpelajar pulang ke tempat tinggal mereka mulai sekarang,
Jiang Meng masih di kantor brigade,
"Kepala desa, saya ingin mengajukan tempat tinggal pribadi" Suara dingin Jiang Meng rendah ketika bicara dengan Lu jianshe
"Apa anda sudah memikirkan nya, rumah seperti apa yang anda ingin kan, kami memiliki tanah wisma di kaki pegunungan dan upah pekerja harus di bayar 10 poin penuh sehari"
Lu jianshe tidak menolak dan menyetujui pembangunan tempat tinggal pribadi.
"Di mana anda mendapatkan baru bata dan ubin, bisa kah anda memesan untuk saya, untuk masalah biaya pekerjaan, saya membayar 50 sen sehari"
Lu jianshe terkejut dengan harga yang di tawar kan gadis di depan nya, dia merasa yakin kalau gadis ini keluarga nya tidak biasa, sehingga memesan batu bata dan ubin.
"Oke kita akan pergi mengukur tanah nya, akuntan yang akan memesan batu bata dan ubin, "
Lu jianshe dan Lu Aidang membawa Jiang Meng mengukur tanah.
"Kelapa desa, untuk para pekerja tolong pekerjaan 5 orang, agar rumah cepat dapat di tempati, dan ini deposit untuk pembayaran batu bata dan ubin"
Jiang Meng memberikan 50 yuan untuk deposit pembelian batu bata dan ubin.
Tanah bagian Jiang Meng hanya sebesar 10x10 meter jadi dia membuat dia akan membangun rumah 6x8 meter, dan belakang nya dia akan menanam sayuran.
Lu jianshe dan Li Aidang terkejut melihat Jiang Meng dengan santai mengeluarkan uang sebesar 50 yuan.
Setelah menyelesaikan diskusi meraka, Jiang Meng pulang ke tempat pemuda terpelajar sedang kan Lu jianshe dan Lu Aidang kembali ke kantor brigade dan menghubungi direktur tempat pembakaran batu bata dan ubin. Memesan barang yang di ingin kan Jiang Meng.
Mendengar jumlah 1000 batu bata yang akan di beli, direktur senang dan berjanji kalau besok akan mengantarkan barang.