NovelToon NovelToon
Mafia Kejam Dan Sistem

Mafia Kejam Dan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / CEO / Sistem / Perperangan / Romansa
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nrsl

Menceritakan tentang seorang gadis yang anggun dan lemah lembut, namun semenjak jiwa nya digantikan berubah menjadi kejam jika ada yang mengusiknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Sret

Sret

Bunyi sebuah pisau yang di mainkan Aiden di jemarinya. Auranya sungguh dingin, seakan siap untuk membunuh orang yang ada di depannya.

Glek

Maxwell menelan ludahnya kasar, ia sungguh takut dengan aura membunuh seorang Aiden.

Maxwell dengan Aiden kini hanya berdua di ruang eksekusi Cruel, papa Rama telah kembali ke mansion nya, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Aiden.

Aiden menghentikan kegiatannya, tatapan tajamnya kini tertuju pada Maxwell.

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki Aiden mendekat ke arahnya dengan aura dinginnya yang mendominasi. Aiden berjongkok, dan meletakan pisaunya di area pipinya.

"T-t-tuan Aiden, a-apa yang kau lakukan" ucap Maxwell tergagap, matanya melotot, ia sungguh sangat takut dengan aura Aiden.

Maxwell memanggil Aiden tuan karena Aiden merupakan CEO Henry Corp saat ini. Aiden tersenyum menyeringai, auranya semakin dingin.

"Saya ingin bermain-main denganmu" ucap Aiden dengan memainkan pisau di pipinya.

Sret

"Aaaaaaaaah" ringisan Maxwell saat pipinya tergores pisau. Goresannya sangat dalam sampai terlihat tulang pipinya.

"Ini untuk kau yang berpikir ingin membunuh Gadis ku" ucap Aiden dengan wajah datarnya.

Tak lama...

Jleb

"Aaaaaaaaah" rintihannya saat perutnya di tusuk pisau oleh Aiden.

Aiden tersenyum menyeringai.

"Dan ini untuk kau yang telah menculik gadisku"

Uhuk

Uhuk

Maxwell terbatuk-batuk, mulutnya mengeluarkan cairan berwarna merah, sangat sakit pikirnya, ia sudah tidak sanggup menahan sakit lagi.

"T-t-tolong... B-b-bunuh saja s-saya" mohon Maxwell terbata-bata.

Aiden terkekeh sinis.

"Ini belum seberapa Maxwell" ucapnya dengan membolak-balikkan pisau yang penuh dengan cairan berwarna merah.

"Tapi..."

"Berhubung saya baik hati" Aiden menyimpan pisaunya ke lantai dan mengambil senjata api dalam saku celananya.

"Akan saya kabulkan keinginanmu" Aiden tersenyum menyeringai lalu mengarahkan senjata api tepat di kepala Maxwell. Dan...

Dor

"Aaaaaaaahhh" teriaknya kesakitan, tak lama ia menutup matanya.

Ya dalam satu kali tembakan, Maxwell mati di tangan Aiden.

"Itu balasan untuk kau yang telah menyakiti gadisku" ucap Aiden dingin dengan tatapan tajamnya.

Lalu Aiden pergi meninggalkan ruang eksekusi Cruel dan menghampiri para penjaga markas.

"Bersihkan semuanya" perintah Aiden

"Baik tuan" ucap para penjaga markas Cruel.

...****************...

2 hari kemudian

Kring kring kring

Bunyi alarm membangunkan Cia yang tengah asik terlelap dalam tidurnya.

"Hoooooaaamm" Cia menguap, menutup mulut dengan tangannya.

[Selamat pagi Cia]

"Selamat pagi juga Ale" ucap Cia tersenyum, lalu duduk dan bersandar pada headboard kasur miliknya.

[Ayo bersiap sekolah Cia]

Cia menghela nafasnya.

"Huuuft... Aku malas sekali Ale" ucap Cia lalu membaringkan kembali tubuhnya di kasur.

[Kamu terlalu lama libur Cia]

Yap Cia tidak masuk sekolah selama tiga hari plus libur sabtu-minggu, hari ini merupakan hari senin yang di haruskan semua siswa mengikuti upacara, hal itu yang membuat Cia malas.

Cia terkikik geli.

"Hihihi, baiklah Ale. Aku akan pergi sekolah" ucap Cia bangun dari tidurnya dan bersiap untuk mandi.

[Baguslah, kamu baru masuk satu hari kalo kamu lupa]

Cia yang mendengar perkataan Ale tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha, kamu benar Ale. Bukankah aku murid teladan" Cia pun langsung berlari menuju kamar mandi.

Skip

Cia saat ini sedang melihat pantulan dirinya di cermin. Rambutnya ia gerai dan sebagian di kepang menjadi bando, dengan poni tipis-tipis dan tak lupa aksesoris kupu-kupu yang menghiasi rambutnya, terlihat sangat cantik sekaligus anggun.

"Perfect" ucap Cia menjentikkan jarinya dengan tersenyum manis melihatkan kedua lesung pipinya.

Cia yang sudah selesai bersiap, kini segera turun untuk sarapan bersama mama dan papanya.

Ting

Lift terbuka menampilkan Cia yang sedang tersenyum manis.

Mama Cantika dan papa Rama menatap putrinya, mereka sangat bahagia putrinya kembali menjadi gadis yang ceria.

"Selamat pagi sayang”

"Selamat pagi princess"

Ucap mama Cantika dan papa Rama bersamaan.

Cia tersenyum dan langsung mencium pipi kedua orang tuanya.

"Selamat pagi juga mama, papa"

Cup

Cup

"Ayooo sarapan dulu, nanti telat sekolahnya" ucap mama Cantika dengan lembut.

Cia tersenyum dan langsung duduk.

"lya mamaku yang cantik" ucap Cia dengan mengedipkan sebelah matanya.

Mama Cantika memutar bola matanya malas, sedangkan sang papa menggelengkan kepalanya, ada-ada saja kelakuan putrinya pikir mereka.

...****************...

Di Sekolah

Inti Cruel saat ini sedang berada di parkiran sekolah dengan bersandar di motor sport milik mereka.

"Bos, lo jadian sama Cia?" tanya Galang pada Aiden.

Mereka jika di luar Cruel menggunakan kata lo gue, berbeda jika mereka sedang menjalankan misi.

Aldino yang mendengar Galang menanyakan itu pun ikut menganggukan kepalanya, ia juga penasaran. Begitupun Bima, ia juga sama penasarannya.

"Hmm" Aiden hanya berdehem dengan wajah datarnya.

Aiden hanya ngaku-ngaku, Cia hanya miliknya pikir Aiden, padahal belum jadian.

Galang, Aldino dan Bima sontak terkejut, padahal mereka baru bertemu beberapa kali, tapi temannya itu gerak cepat sekali pikir mereka.

"Jiiiir si boss, sekalinya suka sama cewek speknya kaya bidadari" ucap Aldino.

Galang menganggukkan kepalanya.

"lya jirrr, dingin-dingin menghanyutkan... Hehehe" ucap Galang sambil tertawa.

Aldino dan Bima yang mendengar ucapan Galang pun sontak ikut tertawa, namun tawa mereka terhenti saat melihat ada Aiden yang menatap mereka dingin dan tajam.

Glek

Aldino, Galang dan Bima menelan ludahnya kasar, mereka benar-benar tidak berkutik, aura Aiden benar-benar menakutkan pikir mereka.

"Visss boss, kita hanya bercanda... Hehehe" ucap Galang dengan mengangkat jari tangannya membentuk huruf

Obrolan mereka terhenti saat melihat mobil sport putih memasuki gerbang sekolah.

Pekikan kaum adam mulai terdengar, mereka hafal siapa pemilik mobil tersebut, sang primadona baru HHS yang beberapa hari ini tidak masuk sekolah.

Ya itu merupakan mobil papa Rama, Cia di antar papanya ke sekolah. Cia sebenarnya ingin membawa mobil sendiri, tetapi tidak diperbolehkan oleh papanya.

Cia keluar dari mobil dengan gaya slow motion, seketika hening. Mereka terpesona oleh kecantikan Cia.

"Astagaaa, Cia makin cantik aja"

"Neng, kenapa cantiknya pake banget siii"

"Jirrr, Cantiknya ga ngotak"

Begitulah beberapa pekikan dari siswa-siswi HHS, ada yang mimisan bahkan sampai pingsan. Termasuk Aldino dan Galang, mereka tidak sadar kalau mereka mimisan, Bima yang sadar memberi tahu mereka.

"Al...Lang kalian mimisan" ucap Bima datar sambil menunjuk hidungnya, namun berbeda dengan hatinya, ia ingin sekali tertawa.

"E-eh" ucap Aldino dan Galang bersamaan, mereka langsung membersihkan darah di hidung mereka.

"Ppppffffffff" Bima ingin sekali tertawa, namun ia tahan demi image nya.

Berbeda dengan Aiden, ia menatap lekat Cia nya, jantungnya benar-benar berdegup dengan kencang, ia sangat ingin memeluk nya, memberi tahu semua orang kalau Cia hanya miliknya.

Cia kini melangkah menuju kelasnya, ia mengabaikan pekikan-pekikan untuk dirinya, pesona orang cantik memang beda pikirnya.

"Ciaaaaaaaa" ucap Bunga dan Vina memanggil dengan melambaikan tangannya.

Cia menoleh dan tersenyum.

"Ssssstt, jangan teriak-teriak masih pagi" ucap Cia dengan jari telunjuk di bibirnya.

Bunga dan Vina terkekeh.

"Hehehe, habis kita kangen. Lo kemana aja sih masuk sehari doang terus ngilang" ucap Bunga cemberut.

Vina pun mengangguk setuju, ia juga rindu dengan Cia.

CIA terkikik geli.

"Hihihi, aku ada urusan keluarga" ucap Cia berbohong.

Bunga dan Vina pun mengangguk-anggukkan kepalanya. Vina melihat jam tangannya.

"E-eh ayo ke kelas, bentar lagi upacara" ucap Vina mengingatkan.

Cia dan Bunga pun mengangguk, saat mereka akan melangkah menuju kelas tiba-tiba ada yang berlari menuju mereka. Dan..

Bruuuuk

Bersambung

1
Ida Rohani
/Determined//Angry//Determined//Angry//Panic/ayo semangat terus thor
Travel Diaryska
bagus author, lanjutkan. semangattt
Aryanti endah
Luar biasa
Nur Khayati
seruuuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!