NovelToon NovelToon
My Lovely Pilot Forever

My Lovely Pilot Forever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: RUDW

Kisah ini mengisahkan tentang seorang gadis lugu dan seorang pilot playboy yang saling jatuh cinta. Pertemuan pertama mereka terjadi di dalam pesawat, ketika sang pilot memenuhi permintaan sepupunya untuk mengajak seorang gadis lugu, ke kokpit pesawat dan menunjukkan betapa indahnya dunia dari ketinggian, serta meyakinkannya untuk tidak merasa cemas. Tanpa diduga, pertemuan ini justru menjadi awal dari kisah mereka yang dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RUDW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa Penasaran

Suasana riuh di ruang tengah begitu meramaikan rumah besar keluarga Wilson. Sudah menjadi hal yang wajar kalau Jonathan dan teman-teman berkumpul. Ditambah lagi sekarang Mirabella pulang dan ada Clarissa di sana.

Meninggalkan obrolan mereka tentang keposesifan Mirabella pada Clarissa, kini mereka menikmati es buah campur tadi di selingi obrolan. Karena tempat di sisi Clarissa kosong, Xander segera pindah ke situ.

"Hei, kamu takut padaku?" Xander yang tidak bisa mengalihkan pandangan dari wajah polos Clarissa, sadar bahwa sejak tadi gadis itu menghindari menatapnya. Entah kenapa rasa penasaran untuk mengetahui dan mengenal gadis di sampingnya terasa begitu menggebu.

Di dekati seperti itu, tentu saja Clarissa mendadak kaku. Apalagi Xander begitu terang-terangan. Di sana tidak ada Mirabella sebagai penenangnya. beberapa saat lalu, gadis itu pamit ke kamar untuk mengerikan rambut.

Tanpa sadar Clarissa mengangguk "Ya, maaf tuan Xander tapi saya tidak pernah ditatap dan didekati seperti ini sebelumnya oleh lelaki manapun" Jawaban Clarissa sangat jujur dan Xander sedikit tersentak akan Jawaban tersebut.

"Sorry, kalau saya membuat kamu tidak nyaman. Dan lagi, jangan panggil saya tuan. Saya bukan atasan kamu. Panggil kakak saja seperti Mirabella " ucap Xander pelan. Tentu saja obrolan mereka seperti tengah berbisik tidak ada yang bisa mendengar.

"Apakah itu harus? Saya tidak begitu kenal anda?" tanya Clarissa ragu

"Jangan sungkan, sama seperti Jonathan, saya juga kakak Mirabella"

"Baiklah " pasrah Clarissa tanpa berniat menatap Xander. Dia tengah berperang dengan degup jantung yang tiada henti berdetak cepat saat menatap pria itu. Ini adalah perasaan aneh pertama yang dia rasakan sepanjang hidupnya.

"Kenapa tidak melihat ke sini. Apakah wajah ku jelek?"

Clarissa gelagapan di tanya seperti itu. Jawabannya tentu tidak. Tidak ada celah di wajah tampan Xander. Clarissa akui, pria di sampingnya sangat tampan. Dalam pandangannya, dari sekian lelaki di sana dan yang pernah dia lihat, Xander yang paling menarik perhatiannya.

"Tidak" Jawabnya di iringi gelengan kuat dan kini menoleh membalas tatapan Xander.

"Jadi saya ganteng?"

Anggukan polos Clarissa membuat tawa Xander pecah seketika. Tentu saja semua yang ada di sana menatapnya heran.

"Hei, ada apa denganmu?" tanya Jonathan heran

"Kamu mengganggu dia?" lanjutnya, memicing menatap penuh selidik pada Xander

"Tidak, kami hanya mengobrol " elak Xander sambil tersenyum gemas pada Clarissa yang kini menunduk malu

"Clarissa, jangan percaya pada perkataan serigala ini. Dia suka cari mangsa yang polos" canda Leonardo membuat Clarissa menatap heran. Dia yang dasarnya lugu tidak memahami maksud ucapan Leonardo

"Maksudnya, kak Xander Jelmaan serigala?" tanya Clarissa polos dan membuat suara tawa kembali meledak di sana.

"Ya, dia serigala menyerupai manusia. Jangan terpengaruh pada wajah tampannya" jawab Nathaniel justru membuat Clarissa menatap takut Xander dari bawa hingga atas.

Jonathan yang berada di samping gadis itu merasa lucu dengan expresicl Clarissa. Jangan tanya Xander yang kini merasa dongkol dikerjai para sahabatnya.

"Sudah..sudah. Jangan meracuni pikiran polosnya" lerai Catherine yang sebenarnya juga merasa sangat lucu. Dia baru benar-benar sadar ternyata Clarissa sangat lugu.

"Maaf ya Clarissa, teman-teman ku hanya bercanda. Jangan takut, Xander pria yang baik" bela Claire juga bermaksud menenangkan pikiran Clarissa.

Tetapi jawaban itu di tanggapi lain oleh Jonathan, apalagi tatapan Claire pada Xander terlihat berbeda. Dalam hati dia bertanya-tanya, apakah Xander yang notabene sepupunya sendiri adalah pria yang disukai Claire. Karena selama ini, Claire selalu mengatakan dia punya seseorang yang dia sukai, tetapi sepertinya pria itu tidak menyadari perasaan dan perhatian Claire yang berbeda. Padahal mereka sangat dekat.

Jonathan menarik napas sesaat. Jika begini akan sangat berat baginya bersaing dengan sepupu sendiri.

Di tempatnya duduk, Clarissa lagi-lagi menoleh dan saat itu juga Xander tengah menatapnya dengan senyum menenangkan.

"Maaf kak Xander, saya tidak bermaksud bicara seperti tadi" ucap Clarissa sungkan.

"Ya, jangan khawatir saya tidak marah" respon Xander tenang. Clarissa menjadi lega dan mereka saling melempar senyum.

Nathaniel berdehem singkat. Dia sesama pria tentu menyadari ada yang berbeda dari tatapan Xander pada Clarissa.

Hari semakin siang, Catherine mengajak semua orang untuk menikmati hidangan di meja makan yang telah di siapkan para pelayan.

"Ayo, saatnya kita makan"

Clarissa langsung berdiri mendahului semua orang. Bukan tanpa sengaja. Ini karena Mirabella yang menarik tanganya. Lagi-lagi sikap gadis itu membuat orang menggeleng lucu. Betapa posesifnya Mirabella.

"Tidak kebayang nanti kalau Clarissa menikah" ucap Claire dan masih terdengar di telinga semua orang

"Tentu saja pria itu harus melewati ujian dariku. Gadis ini bukan hanya sahabat ku kak. Suster Maria pernah menitipkan dia padaku untuk dijaga. Kakak tahu, sama penjahat saja dia masih berbelas kasih. Dia tidak sadar akan bahaya yang datang" jawab Mirabella membuat mereka tersenyum juga bertanya-tanya, siapa suster Maria.

"Aku tidak seperti itu Mira" elak Clarissa membela diri. Bicara tentang si suster, Clarissa berkaca-kaca. Dia ingat dan sangat merindukan suster Maria.

"Ya..ya.. ya..baiklah. Kau yang benar darling. Sekarang makan yang banyak" respon Mirabella mengalah dan sikapnya penuh perhatian ketika memberi makanan ke piring Clarissa.

"Terima kasih Mira. Tetapi ini terlalu banyak. Aku tidak bisa memakan semuanya. Kamu kira aku babi" ucap Clarissa cemberut. Sementara yang di tanya hanya tertawa saja.

"Tidak darling. Aku ingin kamu makan banyak biar gemuk seperti babi yang lucu" kelakar Mirabella bercanda dan tertawa lebar seorang diri.

Clarissa menatap bingung isi piringnya. entah bagaimana cara menghabiskan makanan tersebut.

"Sini, pindahkan saja ke piring ku" Tanpa persetujuan Clarissa, Xander yang duduk berdampingan dengannya langsung mengurangi porsi makanan di piring tersebut lalu memindahkan ke dalam piring miliknya.

"Terima kasih " sungkan rasanya melihat sikap Xander yang terus terang-terangan

"No problem. Saya juga suka menu yang sama seperti kamu" jawab Xander sekenanya. Tindakan selanjutnya pria itu membuat semua yang di sana tercengang dan juga heran. Bagaimana tidak, tanpa persetujuan Clarissa, Xander memotong kecil-kecil daging steak gadis itu.

"Silakan dimakan" ucapnya tersenyum manis

"Terima kasih " Clarissa masih keheranan melihat sikap Xander.

"Ya, makanlah" jawab Xander mulai menyuap pasta ke dalam mulut.

Akhirnya, mereka makan dengan lahap dan sesekali sikap Xander tetap dipandang heran semua orang.

"Jangan memberinya seafod. Dia alergi makanan itu" ucap Mirabella memperingati Leonardo ketika ingin mengajak Clarissa makan lobster. Pria itu tidak mau kalah ingin menunjukkan perhatian kepada Clarissa. Tetapi malah salah pilih makanan.

Ternyata ini alasan sejak tadi tidak ada satu pun makanan olahan laut di piring gadis itu dan hanya dia sendiri yang makan steak.

"Baiklah, Sorry beautiful saya tidak tahu" Clarissa mengangguk saja sementara Jonathan tersenyum masam melihat wajah sahabatnya yang seperti sengaja dibuat semanis mungkin.

"Jangan sok perhatian kamu" Jonathan menyikut lengan Leonardo membuat pria itu meringis

"Sakit sialan " Dengusnya

Jonathan tidak peduli dan lanjut menikmati lobster. Namun, dia melihat makanan di piring Clarissa sisa sedikit. Dia ingin menawarkan potongan steak baru, namun lagi-lagi tetap keduluan Xander.

"Mau tambah steak lagi ?" Tanya Xander tidak mempedulikan tatapan orang sekitar

"Sudah cukup kak. Saya kenyang" jawab Clarissa pelan. Canggung juga dia di tatap orang semeja.

Dari tempatnya duduk, sejak tadi mata Mira memicing. Sikap Xander seperti menggantikan perhatian dia kepada sang sahabat. Tapi, tidak mengapa kalau itu masih dalam hal yang wajar. Kecuali, kalau Xander bersikap manis untuk menjadikan Clarissa sebagai salah satu pemuas di ranjang, mungkin Mirabella akan mengamuk.

Waktu tidak terasa berlalu. Acara makan siang pun selesai. Mereka sempat kembali berbincang sebentar di ruang tengah. Tetapi karena masing-masing punya kesibukan, para sahabat Jonathan berpamitan pulang.

"Boleh pinjam ponsel kamu?" tanya Xander. Clarissa menatap bingung pria di depannya. Namun, entah kenapa dia tetap menyerahkan ponsel miliknya.

Xander terlihat mengetik sesuatu tidak lama dia menyerahkan kembali ponsel tersebut.

"Kalau butuh sesuatu dan ingin diajak jalan keliling kota, jangan sungkan hubungi saya. Saya sudah save kontak di ponsel kamu" ucapnya seraya mengedipkan sebelah matanya.

Clarissa menatap semakin bingung pada Xander. Tetapi, tak urung dia mengangguk saja.

"Ya, terima kasih atas tawaran kak Xander. Akan saya pertimbangkan" ragu-ragu Clarissa menjawab. Mereka baru saja kenal. Namun, sikap Xander seolah mereka adalah teman lama.

"Diterima saja tawarannya hitung-hitung dia bisa jadi kendaraan dan guide gratis jika kamu ingin keliling di Berlin" Clarissa kembali mengangguk mendengar perkataan Nathaniel. Sahabat Jonathan yang menurutnya paling kalem.

1
RUDW
Hallo semua, Karya baru saya sudah launching. Jangan lupa dukung ya. Like, koment, vote yang banyak. Terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!