Dicintai Pria Psikopat

Flasback

"Hari ini aku harus bisa mendapatkan Celine bagaimana pun caranya, ujar Lucky berbicara pada dirinya sendiri."

Saat di dalam perjalanan ia melihat dua orang polisi mengarah ke rumah Celine, ia berpikir kalau polisi itu suruhan orangtua Celine untuk menjaganya. Dengan siasat yang matang Lucky Lucky menembakkan pistolnya yang kedap suara.

htssss

Dorrr

Suara pecah ban pun tak terelakkan, kedua polisi tersebut langsung banting stir ke kiri tepatnya sungai. Kedua polisi tersebut hanyut ke dalam sungai. Makanya kenapa polisi yang berjaga di rumah Celine tak datang karna mereka jatuh ke sungai dan kini hanyut sebab benturan keras di kepala membuat mereka pingsan seketika.

Setelah urusan polisi selesai kini Lucky menuju rumah Celine yang menempuh perjalanan beberapa kilo meter akhirnya Lucky sampai ke rumah Celine. Dengan rasa senang ternyata tidak ada penjagaan baik dari satpam, polisi bahkan orangtua serta sahabatnya pun tak ada di rumah. Bergegas Lucky masuk ke dalam rumah besar Celine tanpa hambatan.

Ia menyusuri setiap ruangan untuk mencari keberadaan dambaan hatinya. Ternyata Celine berada di lantai dua lagi duduk di atas balkon sambil memandang ke arah luar. Dengan kesempatan emas ini Lucky langsung membius Celine agar tak ada pemberontakan saat ia membawanya ke rumah yang saat ini ia tempati.

Setelah Celine pingsan akibat obat bius yang di berikan oleh Lucky, dengan senang hati Lucky membawanya dengan leluasa. Setelah sampai lantai 1 ternyata ada warga yang melintas, cepat - cepat ia menuju pintu belakang dan pergi meninggalkan rumah ini.

Hanya butuh satu setengah jam untuk sampai persembunyian Lucky. Lucky yang bersembunyi di sudut hutan belantara tanpa adanya penduduk sekitar membuat ia leluasa melakukan apapun yang membuat ia senang.

Celine yang di dudukkan di atas bangku dengan tangan dan kaki di ikat. Lucky yang melihat Celine di depan matanya langsung mendekatinya dan membelainya dengan tangan secara lembut.

"Sayang jangan pernah jauh dari aku, aku gak bisa jauh - jauh dari kamu. Siapapun yang menghalangi kita untuk bersama akan aku hancurkan sayang. Yang terpenting saat ini kamu ada disini bersamaku selamanya, ucap Lucky sambil memandang wajah Celine"

Dengan sentuhan dan ucapan yang di buat oleh Lucky membuat Celine tersadar dari pingsannya. Ia menggeliat, merasakan pusing yang amat sangat sebab obat bius yang diberikan Lucky terlalu banyak. Awalnya ia melihat keadaan sekitar dan setibanya ia mengarahkan ke arah yang lain, ia melihat Lucky ada di sebelahnya sambil tersenyum senang.

Celine yang takut akan hadirnya Lucky langsung histeris tapi ia tak bisa berbuat apa - apa sebab tangan dan kakinya terikat.

"Akhhh... Awas kamu jangan deket - deket aku."

"Menjerit lah sebisa kamu sayang, karna saat ini kita berada di sudut hutan yang tak ada manusia pun disini kecuali kita hahahaha, sambil membelai rambut Celine"

Celine yang merasa jijik dengan Lucky langsung menghempaskan usapan tangannya dengan membuang muka agar tubuhnya tak di sentuh dengan Lucky.

"Pergi kamu dari sini, emang sudah gak waras kamu ya Luc, gila kamu"

"hahahaha aku emang gila sayang. Aku gila karna kamu terlalu sempurna buat aku. Jadi jangan pernah pergi meninggalkanku ya sayang, sambil mencolek dagu Celine."

Celine yang mendapatkan perlakuan seperti itu langsung meludahi wajah Lucky yang dekat dengannya.

Cuiiih

"Jangan lagi kau mendekat bahkan memegang ku, karna aku gak sudi di pegang oleh mu. Aku nyesel pernah kenal orang sepertimu, kamu itu sakit Luc, sakit"

Lucky yang menerima lud** Celine langsung mengambilnya dan menjilatinya dengan tangannya. Seakan - akan apa pun yang ada di dalam tubuh Celine sangat berharga baginya.

"Aku ini sakit karnamu Celine, aku sakit karna terus menerus memikirkanmu, aku sakit karna gak bisa melihatmu jauh dariku. Apa lagi kalau kamu mengobrol dengan pria lain itu membuat aku murka (menekankan intonasinya)"

Celine diam saja bahkan tak mau memandang wajah Lucky yang sudah teramat sakit baginya.

Lucky yang tak di hiraukan oleh Celine memegang rahangnya agar ia melihat dirinya saat berbicara.

"Kalau aku lagi ngomong itu lihat jangan membuang muka seperti ini (sambil membanting rahang Celine dengan tangannya)"

"Sakit tau"

Tatapan kebencian dalam diri Celine membara saat Celine di perlakukan kasar terhadapnya. Bahkan kedua orangtuanya tak pernah berbuat kasar kepadanya, jangankan memukul untuk menaikkan intonasi saja mama dan papa Celine sangat jarang. Kini orang lain yang sudah sakit seenak hatinya menculik bahkan memperlakukan sesuka hatinya. Membuat Celine bersumpah jika ia terlepas dari pria ini, ia akan membunuh dengan tangannya sendiri. Biarkan saja ia masuk ke dalam penjara yang penting hatinya puas, begitulah isi pemikiran Celine saat ini.

Tatapan mata Celine membuat Lucky mendekat dengannya.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu sayang, apa kamu ingin membunuhku hahahaha jika ia silahkan sayang bahkan aku juga akan membunuhmu agar kita selalu bersama di dunia dan di akhirat hahaha."

"Sakit kamu Luc"

Setelah berdebat dengan Celine, Lucky keluar mencari apa yang bisa ia makan untuk malam ini. Sebab ia lupa membelikan stok makanan untuk ia bawak ke dalam gubuk deritanya. Saat Lucky keluar mencari makanan, Celine melihat area sekitar. Apa yang bisa membuat ia terlepas dari ikatan ini dan kabur dari sini, setidaknya menjauh dari pria gila ini.

Ternyata tak ada benda tajam untuk melepaskan ikatan ini. Mau tak mau Celine bersabar sampai ia menemukan alat untuk membebaskan diri. Ia berpikir pasti mama, papa, dan Salsa khawatir kepadanya sebab ia hilang tanpa kabar.

Lucky yang membawa banyak buah - buahan langsung memberikan ia berikan kepada Celine.

"Maaf sayang hanya ini yang aku dapat untuk makan kita, nanti aku segera mencari makanan yang berat buat kamu agar kamu tak kelaparan bersamaku."

Lucky sambil menyuapi Celine aaaaa

"Aku mau makan sendiri, lepasin ikatan aku, perintah Celine dengan ketus"

"Gak akan ku lepasin ikatan mu nanti kamu kabur dan ninggali aku lagi."

Padahal jika kita menemukan orang seperti Lucky ini, kita perlu baik - baik dengannya jangan pernah membantah ucapannya pasti ia akan sayang dan apapun yang kita minta akan di berinya.

"Kalau kamu gak mau makam ya sudah aku gak akan sulangi kamu apa lagi melepaskan ikatannya"

Celin berpikir cepat apa yang membuat Lucky luluh terhadapnya. Nah...

"Lucky sayang lepasin dong ikatan aku ini soalnya aku mau makan buah yang kamu cari, sambil memasang wajah memelas dan tersenyum genit kepada Lucky."

Lucky yang melihat itu langsung jatuh hati tapi ia berat melepaskan ikatan Celine takut kabur lagi. Mungkin dengan dia ada di sampingnya Celine tak dapat kabur, pikirnya.

"Ya sudah aku buka in tapi janji ya jangan kabur dari aku lagi. Kalau kamu ketahuan kabur dari aku, aku bakalan nyiksa kamu tanpa ampun. Ucap Lucky sambil melepaskan ikatannya."

Celine mengangguk tanpa mengucapkan janji, ia menuruti dulu kemauan Lucky. Ia mau mengambil kepercayaan Lucky lalu menyerangnya tanpa ampun.

Sementara di tempat lain orangtua Celine berkumpul di meja makan sambil merencanakan pencarian Celine ke setiap daerah. Begitu juga dengan Salsa, ia turut serta mencari keberadaan Celine bahkan ia juga mengajukan cuti agar permasalahan Lucky segera selesai. Salsa juga sudah memberi tahu kedua orangtua nya mengenai kasus Celine. Dan mereka setuju saja keputusan Salsa karna orangtua Salsa percaya penih terhadap anaknya. Walaupun Salsa anak perempuan tapi didikan yang di ajarkan oleh orangtua Salsa sangat keras dan tegas. Makanya ia menjadi kepribadian saat ini.

Pak Broto dan anak buahnya mencari ke desa - desa untuk menemukan anaknya. Sedangkan Salsa bersama pihak polisi, Salsa tak diberi izin oleh pak Broto dan mama Dinda untuk mencari keberadaan Celine sendiri, mereka tak mau ambil resiko besar. Mau tak mau Salsa pun meng ia kan apa yang di ucapakan pak Broto dan mama Dinda.

Perjalanan setiap tim sudah di arahan dan petunjuk. Jika salah satu dari tim yang menemukan keberadaan Lucky ataupun Celine mereka langsung menghubungi satu sama lain. Dan bergegas menuju ke lokasi yang di tunjukkan.

Perjalanan pak Broto dan anak buahnya tak membuahkan hasil begitupun Salsa dan pihak polisi. Mereka kembali lagi ke rumah tanpa hasil yang memuaskan. Sedangkan mama Dinda yang melihat rombongan suaminya dan Salsa tanpa adanya Celine membuat ia tau kalau Celine belum di temukan. Bergegas ia memberikan minuman untuk Salsa dan suaminya, setidaknya mendinginkan suasana hati dan pikiran mereka yang tak menemukan hasil.