NovelToon NovelToon
Lewat Jalur Cinta

Lewat Jalur Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Niatnya untuk membalas dendam membuatnya rela menikah dengan pria yang baru dia kenal. Zevana berniat untuk membalaskan dendam terhadap pria bernama Aksa atas kematian sahabatnya. Agar Aksa bisa merasakan sakit hati yang sama, Zevana memilih jalan lewat jalur cinta. Membuat Aksa jatuh cinta, setelah itu mencampakkannya.

Aksa adalah seorang playboy yang sering bergonta-ganti pasangan. Dia tidak percaya dengan cinta, karena baginya cinta hanyalah hal konyol. Dibalik sikap dinginnya, ternyata Aksa menyimpan luka di hati yang membuatnya tidak percaya akan adanya cinta sejati.

Berhasilkah Zevana meluluhkan hati Aksa demi misi balas dendamnya?

🩸
🩸
🩸

"Aku tidak biasa menjalin hubungan hanya dengan satu wanita saja. Jika kamu menginginkan pernikahan ini tetap terjadi, maka bersiap-siaplah untuk sakit hati."_ Aksa.

Yang penasaran dengan ceritanya, kepoin yuk...

Salam dunia perhaluan 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 : Lewat Jalur Cinta.

Seorang wanita berlari ke arah Aksa dan langsung memeluknya. Dia adalah wanita yang menunggu Aksa semalam di kamar hotel.

"Sayang, aku nungguin kamu semalaman. Kenapa kamu tidak datang?" Tanya wanita itu sambil melepaskan pelukannya.

Aksa menoleh ke arah Zevana sebentar, gadis itu juga sedang menatapnya.

"Semalam aku sibuk," jawab Aksa.

Wanita itu ikut menoleh ke arah Zevana, "Sibuk dengan istri kamu?"

Ya, pernikahan Aksa dan Zevana digelar dengan sangat meriah. Banyak stasiun televisi yang menayangkan acara yang digelar semalam itu. Hingga, hanya dengan sekali melihat saja, orang akan tau wajah wanita yang dinikahi oleh Aksa kemarin.

Aksa menganggukkan kepalanya, "Ya, mungkin kita bisa bertemu lain waktu."

Awalnya Zevana ingin turun, namun dia urungkan niatnya dan memilih mendengarkan obrolan dua orang itu dari dalam mobil. Jadi semalam Aksa tidak pergi menemui wanita itu dan memilih tidur di dalam kamar dengannya.

"Aksa tunggu, aku masih pengin ngobrol," Cegah wanita itu saat Aksa hendak masuk ke dalam mobil.

Namun, Aksa tidak mempedulikannya, dia bergegas masuk dan duduk di samping sang istri. Dani yang sudah siap di kursi pengemudi langsung melajukan mobilnya meninggalkan area hotel tanpa memperdulikan teriakan wanita yang sedang berusaha mengejar mobil yang mereka naiki.

"Semalam kamu tidur dengan wanita itu?" Zevana berpura-pura tidak mendengar obrolan Aksa dengan wanita tadi. Padahal dengan jelas dia dengar jika Aksa tidak pergi menemui wanita tadi.

Aksa menoleh ke arah Zevana. "Kenapa memang?"

"Apa susahnya menjawab iya atau tidak." Zevana menatap Aksa dengan lekat, dia berpura-pura kesal. "Aku tau kamu tidak mencintai aku. Tapi sekarang aku adalah istrimu, tidak bisakah kamu menjaga perasaanku sedikit saja?"

Hening. Aksa memilih untuk tidak menjawab ucapan Zevana, pagi ini dia sedang malas berdebat dengan gadis itu.

"Hentikan mobilnya, aku mau turun disini saja!" Seru Zevana pada Dani.

Dani yang mendapatkan perintah langsung menghentikan mobil. Saat Zevana hendak membuka pintu mobil, Aksa langsung menarik lengannya hingga Zevana menghadap ke arahnya.

"Kamu mau kemana?? Oma sudah menunggu kita di rumah."

"Apa peduli kamu? Kamu bahkan meninggalkan aku semalam dan memilih tidur dengan wanita lain. Jadi aku mau pergi kemana itu bukan urusan kamu!"

"Aku memang tidak peduli. Aku hanya tidak ingin Oma kecewa, itu saja." Aksa melepaskan tangan Zevana dan menyuruh Dani melanjutkan mobilnya kembali.

Sungguh, Zevana merasa kesal sekali dengan sikap acuh Aksa padanya. Tapi dia harus bertahan menghadapi sikap pria itu agar dendamnya pada Aksa terbalaskan.

🌻

🌻

🌻

Oma Berlina merasa sangat bahagia sekali dengan kehadiran Aksa dan Zevana dirumahnya. Ini adalah untuk pertama kalinya cucunya itu membawa seorang wanita kerumah, apalagi wanita itu dikenalkan sebagai istri.

Selesai sarapan, Oma Berlina mengajak Zevana dan Aksa untuk mengobrol di ruang tengah. Zevana duduk di samping Oma Berlina, sementara Aksa duduk di sofa berbeda.

"Zevana, tidak apa-apa kan kalau kalian tinggal di sini dulu? Biar ada yang menemani Oma," tanya Oma Berlina.

Zevana mengangguk sambil tersenyum, "Tidak apa-apa Oma. Aku senang bisa tinggal di sini dan menemani Oma."

"Terimakasih sayang. Oya, apa kalian sudah merencanakan untuk pergi bulan madu? Kalian mau bulan madu kemana?"

Zevana menoleh ke arah Aksa, "Kami..."

Aksa segera memotong ucapan Zevana, "Kami belum merencanakan sampai sejauh itu, Oma. Saat ini pekerjaanku jauh lebih penting."

Oma Berlina merasa sangat kesal sekali mendengar jawaban sang cucu. "Aksa! Tidak ada yang lebih penting dari istri kamu. Sekarang kamu sudah menikah dan memiliki seorang istri, kamu harus bisa membuat istri kamu bahagia, jangan ke depankan ego kamu. Oma tidak mau kamu seperti papa kamu."

"Aku lelah, aku mau ke kamar untuk istirahat."

Aksa memilih bangun dan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan ruang tengah, dia tidak ingin berdebat. Selain malas, itu juga bisa mempengaruhi kesehatan Omanya.

Setelah Aksa pergi menaiki tangga menuju lantai atas, Oma Berlina kembali menatap ke arah Zevana, "Oma berharap kamu bisa bersabar menghadapi sikap Aksa. Sebenarnya dia adalah anak yang baik, hanya saja..."

Oma Berlina tidak melanjutkan kata-katanya, dia teringat akan masa lalu mereka hingga membuat Aksa berubah. Dulu Aksa adalah anak yang ceria dan penurut, namun setelah mamanya meninggal, sedikit demi sedikit sikap Aksa mulai berubah, dia mulai jadi pemberontak dan sering mengencani wanita yang berbeda. Oma Berlina tau jika Aksa mengencani wanita-wanita itu hanya untuk sekedar pelariannya saja.

"Zevana, ada hal penting yang ingin Oma bicarakan dengan kamu, ini tentang Aksa."

"Katakan saja Oma, aku akan dengarkan."

Oma Berlina mengusap lembut rambut Zevana, "Nak, sebelum Oma menceritakan ini, boleh Oma bertanya padamu? Tolong kamu jawab dengan jujur ya? Apa kamu mencintai Aksa dengan tulus?"

Zevana nampak gelagapan saat ditanya seperti itu, "Te-tentu saja Oma, aku sangat mencintainya."

"Aksa sudah kehilangan mamanya sejak dia berusia 12 tahun. Sejak saat itu dia selalu merasa kesepian dan lebih sering menyendiri. Dan saat dia dewasa, dia mulai sering menghabiskan waktunya bersama dengan wanita-wanita yang mengejar-ngejar dia. Oma berharap kamu bisa menjadi tempat bersandar untuknya dikala dia sedih, hingga dia tidak perlu menemui wanita-wanita itu lagi walaupun hanya untuk sekedar menemaninya."

"Maksud Oma?"

Oma Berlina tersenyum hangat. "Oma sudah tau semuanya. Aksa hanya terpaksa menerima pernikahan ini bukan?"

Dani memang sudah menceritakan semuanya pada Oma Berlina tentang apa yang terjadi antara Aksa dan Zevana di kamar hotel malam itu. Malam itu Dani yang salah mengirimkan nomor kamar pada Aksa hingga terjadi kesalahpahaman diantara mereka, ditambah lagi papa Zevana juga ada disana dan melihat mereka berdua ada di kamar yang sama.

Namun, saat mendengar jika Zevana mencintai Aksa dan berniat untuk menerima pernikahan mereka, Oma Berlina sangat setuju sekali. Dengan melihat foto Zevana yang ditunjukkan oleh Dani, Oma Berlina bisa tau jika Zevana adalah wanita yang baik dan tepat untuk cucunya.

"Jadi Oma sudah tau kalau Aksa tidak pernah mencintai aku?"

"Ya, Oma tau. Dan Oma akan membantu kamu untuk membuat Aksa jatuh cinta padamu."

Zevana merasa seperti mendapatkan jackpot, tentu saja dia tidak keberatan jika Oma Berlina akan membantunya, karena memang itu yang dia harapkan, membuat Aksa jatuh cinta padanya setelah itu mencampakkannya.

"Terimakasih, Oma. Terimakasih karena Oma mau membantuku," ucap Zevana sambil memeluk Oma Berlina.

🍁

🍁

🍁

Tanpa terasa Zevana sudah mengobrol selama satu jam lebih dengan Oma Berlina. Hingga Oma Berlina meminta Zevana untuk beristirahat dulu di dalam kamar bersama dengan Aksa. Seorang asisten rumah tangga mengantarkan Zevana ke lantai atas dan menunjukkan kamar milik Aksa.

"Terimakasih," ucap Zevana pada wanita berusia sekitar 40 tahunan itu.

"Sama-sama, Non. Panggil saja saya mbak Sari, kalau butuh apa-apa Non bisa panggil saya," ucap mbak Sari yang dijawab anggukan oleh Zevana.

"Kalau begitu saya permisi dulu, Non."

Setelah mbak Sari pergi, Zevana membuka pintu kamar yang adalah kamar milik pria yang kini berstatus sebagai suaminya. Zevana menatap sekeliling ruangan bernuansa hijau itu. Diatas ranjang nampak Aksa sedang berbaring terlentang dengan menutup kedua matanya dengan lengannya.

"Apa kamu tidur?" Tanya Zevana sambil berjalan mendekat ke arah ranjang. Tidak ada jawaban dari Aksa sepertinya pria itu benar-benar sedang tidur.

"Bubu, aku..."

Belum sempat Zevana melanjutkan kalimatnya, Aksa sudah lebih dulu menarik pergelangan tangan gadis itu dan membalikkan tubuhnya di atas ranjang, hingga kini tubuh Zevana berada di bawah tubuh Aksa. Mata keduanya saling bertemu dan saling menatap.

"Ada apa?" Tanya Aksa dengan suara sedikit serak. Matanya sedikit merah dan rambutnya nampak berantakan karena tadi dia baru saja hampir terlelap saat Zevana masuk ke dalam kamar dan berbicara padanya.

"Aku hanya ingin bertanya, aku tidur dimana? Bolehkah aku tidur satu ranjang denganmu? Aku tidak biasa tidur di sofa." Zevana menoleh ke arah sofa sebentar, lalu dia kembali menatap Aksa.

"Terserah kamu saja, aku tidak peduli dengan apa yang akan kamu lakukan. Kamu mau tidur di ranjang atau di sofa itu bukan urusanku." Aksa hendak bangun dari atas tubuh Zevana, namun gadis itu menarik kembali kedua lengannya hingga jarak mereka kembali dekat.

Cukup lama mereka terdiam dan saling menatap.

"Sudah banyak wanita yang kamu kencani, apa tidak ada satupun dari mereka yang bisa membuatmu jatuh cinta?" Tanya Zevana.

"Aku tidak pernah bermain perasaan dengan wanita-wanita itu. Aku tidak percaya dengan cinta," jawab Aksa.

"Tapi wanita-wanita itu mencintai kamu, termasuk aku. Bahkan mungkin ada yang sampai rela bunuh diri hanya gara-gara kamu."

Tiba-tiba Aksa teringat saat beberapa waktu lalu polisi datang ke kantor dan mencarinya untuk dimintai keterangan. Saat itu ada seorang wanita yang meninggal karena terjun dari rooftop rumah sakit sambil memeluk foto dirinya. Mungkin itu adalah salah satu wanita yang pernah dia kencani. Aksa tidak begitu mengingat siapa wanita itu karena dia selalu berkencan dengan wanita yang berbeda-beda.

"Bubu, tidakkah kamu ingin mencoba membuka hatimu untuk aku?" Zevana berbicara dengan halus dan pelan. Kemudian dia melanjutkan kembali kata-katanya, "Sekarang aku adalah istri kamu, bolehkah aku meminta agar kamu tidak pernah menemui wanita-wanita itu lagi?"

Kedua tangan Zevana menyentuh wajah Aksa, matanya menatap lekat mata pria itu.

"Aku mencintai kamu, Aksa. Sangat-sangat mencintai kamu."

Sebisa mungkin Aksa berusaha untuk tidak terpengaruh dengan ucapan manis Zevana. Kata-kata cinta seperti itu sudah sering dia dengar dari bibir wanita-wanita yang dia kencani.

Dulu, kedua orang tuanya juga terlihat romantis dan rumah tangga mereka sangat harmonis. Tapi tidak ada angin tidak ada hujan, papanya tiba-tiba membawa seorang wanita dan seorang anak laki-laki yang diakui sebagai cinta pertama papanya dan anak laki-laki itu adalah hasil hubungan mereka yang tidak direstui oleh oma dan opanya.

"Tapi jawabanku masih sama. Aku tidak mencintai kamu, Nona Zevana Stefanie."

... ...

... 🌻🌻🌻...

1
NaDira
Ngikut kata Aksa aja deh, Zev... Aksa pasti melakukan yang terbaik ..
Aras Diana
lanjut thor
Mrs.Riozelino Fernandez
aku juga gak setuju Oma...
masih banyak cara lain untuk membujuk Arvan,tanpa Zevana turun langsung.
mungkin dengan memberi kabar tentang kehamilan Zevana Arvan akan mundur...
Mrs.Riozelino Fernandez
duuuuh Zevana....
Andin beda cerita...
itu resiko dia yang hamil dengan pacarnya...deeeeh...yang begituan gak perlu kamu pikirkan 😒
F.T Zira
☕️ dulu buat ka author
F.T Zira
dang dig dug de gak Zevana?? suamimu lebih peka kann😏😏
F.T Zira
langsung nyadar si aksa👏👏👏
F.T Zira
kecebong aksa berenang bebass
F.T Zira
si mantan ternyata
F.T Zira
siapa sih??? arvan???
F.T Zira
kasih sianida aja dah ini si andin.. minta tolng kok maksa. gak di bantu nabok..
F.T Zira
kok maksa sih😑😑
F.T Zira
boar dia bisa menikmati indahnya pengadonan... ehhh🤭🤣🤣🤣
F.T Zira
Oma lebih sat set🤭🤭🤭
F.T Zira
si Arvan aja yg negatif mulu😑😑
F.T Zira
wrisan??
F.T Zira
pria gemulai lagi/Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
sin Andin itu lupakan aja...aku gak yakin dia benee bener butuh bantuan
NaDira
Aksa emang the best.... Selalu waspada ya kalian berdua... 🥰
Aras Diana
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!