NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Early Zee

Rasanya menjadi prioritas utama bagi seseorang adalah suatu keberuntungan. Canda tawa dan bahagia selalu membersamai mereka dalam hubungan yang sehat ini, hingga membuat keduanya tidak berhenti bersyukur.

Hari demi hari kita lalui dengan berbagai cerita. Saat itu, semua masih terasa baik-baik saja. Hingga tanpa kita sadari, satu persatu masalah mulai menghiasi hubungan ini.

Awalnya kita mampu bertahan di tengah badai yang sangat kuat. Tetapi nyatanya semakin kita kuat, badai itu semakin menggila. Kiranya kita akan bisa bertahan, ternyata kita salah.

Hubungan yang sudah kita jalin dengan baik dan banyak cerita bahagia di dalamnya, dengan sangat terpaksa kita akhiri. Badai itu benar-benar sangat dahsyat! Kita tidak mampu, kita menyerah sebab lelah.

Dan syukurlah tuhan tidak tidur, kebahagiaan yang di renggut paksa oleh seseorang kini telah di kembalikan. Kisah kita kembali terukir hingga menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya dalam ikatan pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Early Zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

"Kemarin lo pergi kemana? Sama siapa?"

Baru saja duduk dan meletakkan tas di atas meja, Naureen sudah mendapat serangan mendadak dari Fey yang selalu ingin tahu banyak hal.

"Gue juga curiga Fey, soalnya dia cuma upload setangkai bunga di tempat yang lumayan bagus sih. Kira-kira sama siapa ya Fey?" Si comel Sean tidak mau kalah.

"Lo berdua tuh enggak ada gitu ya pembahasan yang lebih seru selain kepo-in gue kemana, sama siapa, bla-bla-bla!"

"Boring ya kalian enggak bisa jalan-jalan sama pacar kalian kayak gue? Hah, kasihan!"

Kedua teman Naureen ini memang benar-benar usil, bisa-bisanya mereka membuka hari dengan sikap ke-kepo-an yang tidak pernah ada habisnya. Membuat Naureen menggerutu dan di tutup dengan senyuman jahil.

"Cewek gue ada acara kemarin." Kata Sean lesu.

"Cowok gue juga futsal kemarin." Sambung Fey.

Naureen lantas tertawa setelah mendengar kedua temannya di landa nasib yang sama, sama-sama di biarkan dengan alasan sibuk. Hehe. Naureen puas sekali tertawa.

"Lihat lah guys, tuhan itu adil." Kata Naureen dengan penuh penekanan.

"Makanya kalian tuh enggak usah berusaha keras buat bikin gue iri, nyatanya kemarin tuhan ada di pihak gue." Sambungnya lalu kembali tertawa.

Fey dan Sean hanya membisu dengan ekspresi lesu sebab ada benarnya juga yang di katakan Naureen.

"Eh, tapi serius Nauu. Lo sama siapa kemarin?" Tanya Sean tidak menyerah.

"Sama pak Jeno ya?" Seru Fey antusias.

"Sama siapa pun itu, yang penting gue happy banget sampai sekarang." Sahut Naureen menjulurkan lidah meledeki kedua temannya. Naureen benar-benar puas.

"Ish, sombong lo ya! Lo lihat nanti!" Kata Sean. Sementara Fey hanya cemberut. Dan sekali lagi, Naureen merasa puas setelah bisa membalas kejahilan teman-temannya.

___

"Kayaknya cuma departemen kita aja yang sibuk pak. Departemen lain kelihatan santai banget."

"Semakin banyak projek yang di limpahkan ke kita ya?"

"Iya. Di tambah bu Mira sering banget patroli mendadak ke ruangan kita. Biasanya hampir enggak pernah."

"Semenjak ada saya ya?"

Siang itu Jeno sedang berjalan bersama koleganya menuju rooftop untuk bersantai. Mereka berbincang ringan membahas pekerjaan yang semakin menumpuk dan tidak ada habisnya. Sampai-sampai mereka jarang sekali ada waktu luang untuk mengobrol di jam istirahat kerja.

Biasanya mereka selalu punya waktu untuk sekedar bercanda dengan kolega lainnya meski di jam kerja. Dan memang benar setelah kehadiran Jeno, pekerjaan mereka semakin banyak dan tidak ada waktu santai sedikit pun. Hal itu tentu saja membuat mereka menjadi terlalu lelah belakangan ini.

"Em, saya enggak bermaksud bilang gitu pak. Saya cuma mau cerita aja ke pak Jeno, apa bapak juga ngerasain hal yang sama atau enggak." Farel, kolega yang sedang bersama Jeno itu menjadi tidak enak hati lantaran salah bicara dan membuat Jeno tersinggung.

"Padahal kita senang dengan pembawaan bapak, pak Jeno santai dan enggak pernah marah-marah dan juga selalu bantu kita. Asik lah pokoknya. Tapi, hah..." Sambung Farel. Ia menghela nafas lalu menoleh ke arah Jeno dan tersenyum.

"Enggak apa-apa. Karena memang kenyataannya seperti itu. Kalian jadi semakin banyak di beri pekerjaan, padahal sebelumnya kalian selalu punya waktu santai." Kata Jeno yang sangat mengerti dengan perasaan koleganya tersebut.

"Justru departemen sebelah yang sekarang cukup aman, mereka jadi punya lebih banyak waktu luang. Berbeda dengan sebelumnya." Sambungnya.

"Saya juga merasakan ada sesuatu yang... Ah, sudahlah. Kita cuma staff biasa dan itu memang sudah tugas kita. Jalani aja." Tutup Jeno sambil tersenyum. Farel pun ikut tersenyum lalu menyeruput kopinya.

Sekarang mereka sudah tiba di rooftop, Jeno mengedarkan pandangannya untuk memastikan Naureen ada disana atau tidak. Lalu tidak lama kemudian...

"Kamu duluan ya, nanti saya nyusul." Kata Jeno dan Farel menuruti.

Jeno melangkah dengan cepat menghampiri sang kekasih yang benar ada disana. Senyumannya seketika merekah melihat Naureen yang tengah bercengkrama dengan kedua temannya.

"Siang." Sapa Jeno.

"Siang pak." Sahut Fey dan Sean bersamaan. Sementara Naureen hanya tersenyum.

Jeno duduk di samping Naureen yang saat itu terlihat semakin cantik dengan setelan berwarna peach. Membuatnya semakin bersinar, tentu saja. Bagaimana Jeno tidak di mabuk kepayang, melihat si pujaan hati yang cantiknya hampir tidak ada tandingannya.

"Kamu udah makan siang?" Tanya Jeno dengan suara yang hampir tidak terdengar.

"Masih nunggu makanannya sampai, kita pesan online. Ada buat kamu juga." Kata Naureen menyamakan volume suara Jeno.

"Untukku? Makasih sa..." Jeno menutup mulutnya rapat-rapat setelah hampir mengeluarkan kata sayang. Ia tersenyum, begitu juga dengan Naureen.

Sebenarnya tidak apa jika berkata seperti itu, tetapi Naureen masih ingin merahasiakan hubungan mereka. Masih terlalu dini untuk mengekspos hubungan yang terbilang baru. Jeno tidak keberatan, yang terpenting Naureen nyaman.

"Lihat mereka bisik-bisik gitu, gue jadi curiga deh Sen." Kata Fey dengan sengaja berbicara lantang agar Naureen dan Jeno mendengarnya. Ia mulai beraksi dengan kejahilannya, tentu saja.

"Memang patut di curigai." Seru Sean tanpa mengalihkan pandangannya dari Naureen.

Jeno dan Naureen tertawa melihat tingkah Sean dan Fey yang selalu di luar nalar.

"Kalian terlalu mencolok." Kata Jeno masih dengan tawanya.

"Bukankah kalian yang terlalu mencolok?" Balas Fey, menyipitkan matanya seperti sudah mencium sesuatu yang aneh.

Sekali lagi, Naureen hanya bisa tertawa. Sungguh Sean dan Fey tidak mudah menyerah begitu saja. Rasa penasaran mereka terlalu tinggi.

"Kita berdua memang udah kayak gini kan. Sejak hari pertama dia kerja disini." Kata Naureen. Ia menoleh ke arah Jeno. Dan Jeno hanya mengangguk.

"Tapi..."

Drrtt drrtt drrtt.

Belum sempat melanjutkan perkataannya, Sean langsung mengalihkan fokusnya pada ponsel yang baru saja bergetar. Makanan yang mereka pesan sudah tiba. Sean bergegas berlari untuk menjemput pesanan mereka.

Aman.

Naureen bernafas lega setelah Sean pergi. Tersisa Fey, dia pasti berniat untuk menggantikan Sean. Tetapi Naureen sudah menghalaunya lebih dulu dengan obrolan sepele. Dan itu terbukti manjur, Naureen selamat.

___

Di halaman rumah, sebelum Naureen benar-benar masuk. Jeno keluar dari mobilnya, ia menghampiri Naureen dan tersenyum memandanginya.

"Ih, kenapa?" Kata Naureen. Mulai salah tingkah.

"Sebenarnya ada yang mau aku bicarakan, tapi..."

"Tapi apa?"

"Hm. Besok aja enggak apa-apa ya sayang?" Kata Jeno. Naureen langsung cemberut.

"Besok kita jalan. Sekalian aku kasih tahu kamu nanti. Hm?" Sambungnya.

Naureen menghela nafas kasar. Kalau memang tidak ingin memberitahunya, kenapa harus bilang dan membuatnya penasaran. Huh.

"Maaf sayang."

"Kayaknya akan lebih baik kalau kita bahas selagi santai besok. Ya?" Jeno merasa bersalah, sebab membuat Naureen jadi penasaran. Ia sangat antusias hingga tidak sabar ingin segera memberi tahu Naureen.

"Hm." Naureen hanya mengangguk. Masih cemberut.

"Ayolah, mana senyumnya?" Kata Jeno membujuk.

"Kalau kamu senyum, aku pastikan besok kamu akan happyyyyy banget!" Sambungnya.

"Ya?" Ucap Jeno penuh harap.

Naureen mengangguk, lalu ia tersenyum. Tidak terpaksa, sebab Jeno memang pandai membuatnya tersenyum. Jeno pun lega.

...***...

1
Vanni Sr
bru up kk?
Vanni Sr
masa cm 1 up ny😩
anggita
👌oke Thor, terus berkarya semoga novelnya sukses banyak pembaca.
anggita
like👍utk Naureen, Jeno. ☝iklan utk Author.
anggita
hari senin kerjo maneh... pancen males🥴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!