Bercerita mengenai sekolah sihir yang dimana, sekolah ini menyatukan elemen sihir yang ada di dunia ini, secara tidak langsung, berdirinya sekolah ini juga menyatukan semua negara yang ada.
Berfokus kepada seorang laki-laki yang sangat suka bereksperimen menggabungkan berbagai sihir, kebanyakan eksperimennya berujung kegagalan, namun beberapa juga berhasil, menghasilkan sihir yang unik dan lumayan populer dikalangan penyihir lainya.
Ceritanya akan dibalut dengan komedi, jadi saya minta untuk para pembaca untuk, santai? Tidak, kalian harus berfikir sangat keras, karena komedi yang ku usung harus berfikir dulu untuk tertawa. Ingat, ini bukan cerita santai titik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zoro Z, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SKBSM 10. Ujian sesungguhnya #2.
"Tony Beta, lingkaran sihir yang kamu kirimkan adalah, membuat kodok dari bayangan dan kelinci ... Hem, kenapa cuma kodok dan kelinci? Kenapa tidak serigala atau singa yang lebih efektif untuk bertarung?" Tanya Pak Guru penguji.
"Ah itu ... Itu, bukan sihir untuk bertarung"
"Bukan untuk bertarung, terus gunanya apa?"
"Itu hanya untuk hiburan, ya bapak tau lah, ditengah-tengah kota ada seorang penyihir yang melakukan aktraksi"
"Oh... Pengamen sihir, ya-ya-ya, yang lain pada berlomba-lomba dengan sihir bertarungnya, kamu menyajikan sihir untuk hiburan ... Gak masalah, menjadi seorang penyihir juga tidak selalu harus bertarung, untuk menghibur orang lain juga hal yang penting" Pak Guru berdiri dan berjalan menuju depan mejanya.
Sebenarnya sihir itu untuk sepupu ku yang sedang sakit, tapi ternyata sepupuku baik-baik saja dan malah digunakan untuk mendaftar sekolah sihir! Batin Tony.
"Oke langsung saja untuk pembuktiannya, ini beneran buatan mu atau hanya tiru-tiru, seingat bapak, dulu juga ada orang dari negara kegelapan yang bisa membuat binatang dari bayangan juga, silakan dimulai"
Oh... Sihir ini sudah ada yang buat toh, seriusan aku tidak tau, ini mah kebetulan banget batin Tony sambil menjulurkan tangannya ke depan.
"Katak bayangan" Ucapan Tony dan Awan gelap pada berkumpul saling mengikat setelah itu, terbentuk lah seekor katak, namun wujudnya masih hitam pekat.
"Wih! Kau seorang penyihir tangan kosong, penyihir langkah nih ya, kau orang kelima penyihir tangan kosong di sekolah ini"
"Orang ke-lima? Berarti sebelum saya tadi sudah ada penyihir tangan kosong juga?"
"Bukan itu maksudnya, sebelumnya cuma ada empat orang penyihir tangan kosong, seperti ketua OSIS dan wakil OSIS, mereka berdua penyihir tangan kosong ... Yang satu ada seorang guru, orangnya sangat dingin, sekarang dia free, dan akan kembali menjadi wali kelas kelas satu. kalo kamu pintar, dia adalah guru terbaik untuk mu, kalo kamu bodoh, itu adalah guru terburuk untuk mu ... Yang terlahir, sekarang di sudah dikelas dua, orang agak pemalu, tapi dia dihargai oleh teman sekelasnya karena kepintarannya"
Oh... Awalnya aku tidak percaya penyihir tangan kosong seperti ku adalah langkah, setelah mendengar fakta itu ... Waduh bahaya-bahaya, rasanya ingin sombong kalo kupikirkan terus, ingat, diatas langit masih ada langit, hem batin Tony.
"Hem... Hebat, hampir mirip seperti katak sungguhan, ini jauh lebih detil dengan orang yang Bapak katakan tadi" Pujian Pak Guru.
"Hehe, makasih" Tony senyum lebar.
"Hem-hem, ini beneran buatan mu sendiri ya" Pak Guru mengambil buku penilaian yang ada dimeja nya.
"Kukuruyuk...!"
Mendengar suara tersebut, Pak Guru berhenti menulis dan memperhatikan sekitar.
"Kok ada suara Ayam ya?" tanya Pak Guru.
"Perasaan bapak mungkin" Jawab Tony.
"Gitu ya" lanjut nulis.
"Kukuruyuk...!"
Pak guru memperhatikan sekitar lagi.
"Seriusan kamu tidak dengar?" tanya pak guru
Tony tidak menjawab. Karena Tony tidak menjawab, Pak Guru memperhatikan Katak bayangan.
" Kukuruyuk...!" Ternyata suara sih katak.
"Ini Katak?" tanya Pak Guru.
"Ini Katak" jawab Tony.
"Kok suaranya Ayam?"
"Ini katak, sudah jelas bentuknya itu katak"
"Bukanya Sura katak itu 'tokek...' Gitu"
"Itu suara Tokek pak ... Biar bapak yakin ini katak, biar ku buktikan dengan memangilnya"
"Kamu tau cara memangil katak?"
"Tau lah perhatian baik-baik ... Pus-pus-pus ... "
"Itu cara memangil kucing, kamu beneran tau gak sih cara memangil ka- "
Pak Guru berhenti berbicara, karena sang katak beneran menghampiri Tony.
"Kau mengendalikannya dengan sihir kan?" Tanya Pak Guru.
"Nah tuh tau, ini katak kan cuma gumpalan energi sihir"
Pak Guru dan Tony, saling menatap dengan tatapan mata malas.
"Oke terserah lah, langsung aja yang kedua, buat seekor kelinci" Perintah Pak Guru.
Tony pun mengubah katak tersebut menjadi.
"Lah kok jadi kebo?"
"Ini kelinci"
"Sejak kapan kelinci wujudnya kebo?!"
"Ini kelinci, biar bapak yakin ini kelinci, coba dengarkan suaranya"
"Mbek ~ "
"Prf, gak kuat gak kuat, dah-dah lulus-lulus-lulus"
"Mbek ~ "
"Hahaha! ... "
SKBSM
Setelah selesai melakukan ujian, Tony berjalan-jalan menuju ke kantin, karena selesai melakukan ujian, diperbolehkan untuk istirahat, biar nanti bisa langsung melakukan ujian ke dua kalo sudah selesai semua di ujian pertama.
Sesampainya di kantin, dia melihat ada Koy yang sedang antri di kantin, Tony pun menyusul, tapi antrinya lumayan jauh dari Koy.
Koy, dia adalah tetangga kamar Tony, karena tetanggaan, mereka sering ngobrol didalam asrama maupun diluar asrama.
"Ho yo... what's up brother?" tanya Tony.
"I'm fine bro" Jawab Koy.
Saat ini mereka berdua satu meja untuk makan bersama.
"Gimana, lulus?"
"Yo jelas... Haha, gak usah ku tanya kamu juga pasti lulus lah ya"
"Lulus sih lulus, tapi perasaan ku kok masih belum tenang ya?"
"Ya belum tenang lah, masih ada ujian kedua, aku juga belum tenang kalo memikirkan hal itu"
"Hem... Kira-kira ujian kedua apa ya?"
"Entah lah ... Eh, mau tanya kakak kelas?"
"Tanya kakak kelas? Kamu punya kenalan kakak kelas?"
"Tidak, tapi sepertinya didepan sama para kakak kelas"
Yang dimaksud Tony depan adalah, diluar kantin, karena kantin ini menghadap ke taman. Setelah selesai makan, Tony dan Koy pun beneran bertanya kesalahan satu kakak kelas.
"Maaf kak, boleh tanya sesuatu?" Ucap Koy.
"Oh, ada adek kelas" jawab Kakak kelas 1.
"Boleh mau tanya apa?" Tanya kakak kelas 2.
"Ingin tanya mengenai ujian kedua kan?" Ucap kakak kelas 3 yang baru datang.
"Loh kok tau? Bisa sihir telekinesis ya? Ajarin itu dulu kak!" Tony semangatnya mengatakannya.
"Iyak, aku juga tidak bisa sihir telekinesis, sangat ribet, aku hanya menebak, karena itu sudah hal yang umum dilakukan, kami dulu juga melakukannya ... Toh disana, para cewek seangkatan kalian juga melakukannya" jawab kakak kelas 3.
"Woh iya, jadi, ujian keduanya apa kak?" Tanya Koy.
"Maaf, tapi ujian kedua itu" Kata kakak kelas 1.
"Tiap tahunnya beda-beda" lanjut kakak kelas 2.
"Kami kelas tiga, dulu kami pengecekan energi sihir, yang paling banyak energi sihirnya dia yang akan lulus" kata Kakak kelas 3.
"Kalo gak salah angkatan kemarin yang sekarang kelas dua, ujiannya berburu monster yang sudah disediakan, yang paling banyak dapat monster dia yang lulus" Kata Kakak kelas 2.
"Oh... Berbeda-beda ya" kata Tony.
"Mungkin tujuan untuk mencegah bocornya informasi mengenai ujian" Kata kakak kelas 3.
"Maksudnya?" tanya Koy.
"Gini, sebelum upacara penyambutan, kalian sudah tiba dulu disini kan? Nah, kenapa saat itu kalian tidak tanya mengenai ujian pertama sebelum upacara penyambutan?" tanya kakak kelas 3.
"Ya, gak tau kalo ada ujian" jawab Koy.
"Nah sekarang tau kan ada ujian? Mungkin karena itu, ujian kedua selalu diubah biar tetap menjadi misteri" kata kakak kelas 3.
*Duar!* suara ledakan terdengar dari salah satu gedung ujian pertama
"Kebakaran-kebakaran...! Panggil ambulans!" seseorang dari kejauhan teriak-teriak.
"Malah ambulans, pemadam kebakaran woi!" Teriak kakak kelas 3.
"Ambulans juga! Untuk membawa kalo ada korban!"
"Oh ya benar juga, lanjut-lanjut ... Lah apinya?"
"Kita kan penyihir, semprot aja pakek sihir air"
"Oh ya-ya, kita penyihir lupa-lupa"
