seorang mafia muda tampan yang jatuh cinta pada gadis manis yang manja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siksa
Tanpa basa basi Brian menyuruh aldo untuk membawa bret ke ruang tahanan bawah tanah .
" Kenapa? ada apa? bukankah dia pelayan yang sangat patuh padamu? " aldo mencecar pertanyaan.
" Bawa dia ke tahanan sekarang.! " murka Brian.
Tanpa bertanya lagi walaupun sangat penasaran , namun aldo tetap bergerak melakukan perintah! . tak butuh waktu lama Bret sudah berada di sebuah kursi pesakitan.
Dia meraung bertanya kenapa dia di bawa ke ruangan itu, tetapi dia hanya dianggap melolong oleh semua penjaga.
Tap,,,, tap,,, tap...
Langkah gagah Brian terdengar menakutkan untuk semua yang ada di sana. semua menunduk tak ada yang berani menatapnya .
" Tuan! tolong aku tuan! aku di bawa mereka kemari tanpa memberi alasan" raung Bret ketika melihat Brian.
Bret menganggap kalau Brian pasti akan membantunya . karena dia selama ini sangat patuh dan baik pada Brian. karena di balik itu semua karena dia mengagumi bahkan sangat menyukai Brian.
Dengan tatapan yang menghunus Brian semakin mendekat, Bret yang merasa di dekati sangat senang, " cepat tolong aku tuan! " dengan percaya diri Bret bicara seperti itu.
Setelah didepan Bret Brian hanya diam dengan aura iblis yang menguar. awalnya Bret sangat bahagia, tapi setelah melihat dengan jelas bagai mana cara brian menatapnya, dia menjadi ciut .
" Apa kamu yang telah menyuruh dia keluar mansion? " tanya Brian singkat.
Di sini Bret mulai gelabakan , karena dia sudah tahu siapa yang di maksud oleh Brian.
" Ma,,, ma,, maksud tu,, u,, an siapa? " Bret belagak bodoh.
Brian semakin menatap tajam. " siksa dia! sampai dia sendiri yang meminta untuk kematiannya! " kata Brian tanpa mengalihkan tatapannya.
Bret langsung melotot mendengar perintah Brian untuk penjaga di sana. " tuan,, saya tidak bersalah tuan,, tolong ampuni aku tuan,, TUAAAAN! "Bret masih menjerit meminta ampun pada Brian.
Setelah itu para penjaga di sini langsung mendekat ke arah Bret, dengan bengis para penjaga itu menyiksanya. tapi Bret belum menyerah dan tetap bertahan.
Setelah itu Brian kembali ke kamar, pandangan yang di tuju pertama kali adalah gadis manis yang sedang berbaring di ranjangnya .
Setelah itu dia ke balkon, menyesap rokok sambil melihat bintang. tapi pikiran Brian tidak setenang malam saat ini. dia memikirkan tentang dalang yang telah menyerang markas yang di sebelah timur .
Brian berada di teras sampai dia merasa tenang, dan tanpa sadar dia hampir tertidur sambil duduk.
" Ma,. mama! tolong salsa ma! " jerit salsa dalam gelisah dengan mata yang masih rapat.
Brian yang mendengar langsung melangkah lebar menuju ranjang. dia melihat salsa yang gelisah sambil meminta tolong pada mamanya.
Salsa masih sangat ketakutan karena kejadian tadi siang. "bangunlah buka matamu! " kata Brian. hanya sebuah ucapan tak membuat salsa sadar . dan malah semakin gelisah.
Brian kemudian membungkuk sambil menggoyangkan lengan salsa, namun tak di sangka respon salsa ternyata begitu cepat . dia langsung memeluk Brian dengan sangat kuat.
Setelah itu salsa langsung menangis terisak-isak, mendengar tangisan salsa Brian langsung menepuk-nepuk pelan punggung salsa memberi ketenangan.
" Ma,,, mereka mau membunuhku, mereka memukuli salsa ma? ! " racau salsa dengan mata yang masih terpejam. Brian masih setia mendengarkan racauan salsa.
Tapi sorot mata Brian sudah seperti seekor singa, karena dia melihat salsa yang sepertinya trauma. "ku pastikan kematian kalian tak akan mudah ! " batin Brian untuk orang yang sudah membuat salsa ketakutan sekarang.
" Tidurlah kembali! " kata Brian setelah salsa di rasa sudah tenang.
Salsa yang mendengar suara Brian dengan cepat melepaskan pelukan " maaf tuan, aku tidak tahu kalau yang ku peluk ternyata anda.! " kata salsa dengan takut dan menunduk.
Brian hanya melihat tak menjawab kemudian berlalu, salsa turun dari ranjang, dengan langkah gontai dia berjalan ke arah pintu.
" Kamu mau kemana? " suara bariton Brian mengagetkan salsa, salsa menunduk hormat sambil menghadap ke Brian.
" Maaf tuan aku harus kembali ke kamar saya! " ucap salsa sopan.
" Kembali! " perintah seorang Brian pada salsa agar kembali ke ranjangnya.
Mendengar perintah Brian salsa langsung menatap Brian, salsa melihat wajah seram Brian dengan tatapan yang sangat menakutkan. setelah memastikan salsa kembali, Brian berlalu ke kamar mandi.
Tak mau membantah, salsa langsung menuju ke dalam lagi. dia tidak berani naik ranjang tapi ke sofa panjang di kamar Brian .
Lama salsa duduk sambil mengantuk. Brian yang baru keluar dari kamar mandi melihat salsa yang tidur sambil duduk.
Tanpa bersuara Brian langsung ke arah salsa, di gendongnya gadis manis itu sampai ke ranjang.ketika hendak di letakkan ke ranjang ternyata salsa terbangun. "ah,, tuan mau apa? " salsa panik. tapi Brian hanya diam.
Sampai akhirnya Brian kembali menidurkan salsa di atas ranjang. dengan lembut Brian merapikan tidurnya , juga menyelimutinya sampai sebatas dada.
Salsa sangat terharu sekarang, dia mengingat mamanya, dulu mamanya selalu memperlakukan salsa seperti ini sebelum tidur hingga malam terakhirnya.
" Hiks,,,, " sekali isakan akhirnya keluar.salsa tak bisa menahan tangisnya.
Brian yang mendengar salsa menangis langsung melihat ke arahnya. salsa yang tahu kalau Brian menatapnya langsung takut, tapi tangisnya tetap sulit untuk ditahan.
Salsa memberanikan menatap Brian. " ma,, af tuan,, apa ak,, aku boleh menangis? " kata salsa terbata. dia benar-benar mau menangis sekarang.
Brian hanya diam tak menjawab hanya melihat dengan tatapan penuh " boleh,,, kan tu,, an? aku sud,, dah tak bisa menahannya lagi! " sambung salsa.
Tetap dengan diamnya, Brian melangkah dan kembali ke balkon lalu menutup pintu.
Salsa langsung terisak dan tersedu dalam tangisnya . Brian mendengar tangisan salsa yang begitu menyayat hati. hingga membuat Brian hampir meneteskan air mata.
Brian mengira kalau salsa menangisi kejadian yang baru menimpanya. padahal salsa menangis karena dia merindukan ibunya.
Lama Brian di balkon sendirian, dia menunggu salsa sampai berhenti menangis , setelah tak terdengar suara tangisan lagi , barulah Brian kembali masuk kamar.
Brian menutup kembali pintu balkon. setelah dia menghadap ke arah dalam kamarnya pandangan pertama yang dituju Brian adalah ranjangnya, dia melihat kalau salsa ternyata sudah tertidur sambil setengah duduk .
Brian menuju ranjang lalu menata kembali tidur salsa, Brian menatap lama wajah sembab yang masih menyisakan beberapa isakan dalam lelapnya.
Brian mengepalkan tangannya , menandakan kalau dia sangat marah sekarang.
Kemudian Brian memutuskan ke penjara bawah tanah. semua penjaga kaget dengan Brian yang datang di jam setengah tiga pagi.
Sesampainya di dalam , Brian langsung menuju ke penjara yang mengurung Bret . " tu,, an,,! " Bret terbata ketika melihat Brian yang di depannya dengan tatapan mematikan.
Kali ini Bret ciut mental karena dia tahu kalau Brian sedang murka terhadapnya. " apa dia belum meminta kematian? " tanya Brian pada penjaga di sana.namun tatapannya tak lepas dari bret.
" Tidak bos dia masih bertahan walau tubuhnya sudah tak berbentuk! " jawab penjaga yang mengawal Brian.
" Siksa dia sampai meminta mati, dan jangan berhenti kalau dia tak memintanya.! " kata Brian.
" Baik bos! " jawab pengawal kemudian Brian keluar untuk kembali ke kamarnya.
Brian tidur dengan salsa yang sudah terlelap. Brian memiringkan tubuhnya, dia menatap ke salsa lama , sampai akhirnya ikut tertidur.
Paginya salsa terbangun lebih dulu dari Brian, salsa menatap Brian dengan tatapan yang mendalam , salsa meneliti setiap jengkal wajah Brian.
" Sangat tampan Tuhan memberikan wajah padamu! " monolog salsa yang terdengar jelas oleh Brian. karena Brian sebenarnya ikut terbangun ketika mendengar pergerakan salsa. namun dia tetap memejamkan matanya.
Brian pun yang di puji salsa tersenyum walau sangat tipis, hingga salsa tak bisa menyadarinya. Brian yang selalu di kagumi kaum hawa tak pernah merasa sesenang ini.
Ada apa dengan Brian , apa dia sedang jatuh hati dengan seorang salsa sahilva. entahlah Brian belum berani menyimpulkan sekarang.
kalo bisa setiap up duble/Chuckle/