Kepalah Desa Raja Iblis

"Tubuh ku? Aku tidak bisa bergerak." Freya diam penuh kebingungan masi dalam pose menusuk Azazel namun tak bisa menggerakkan badan nya.

Tanda tanya di iringi mata terbelalak terpapar begitu amat jelas dari raut wajah Freya, mengapa Azazel bisa ada dua dan siapa sosok Azazel yang kini ia tikam, perlahan demi perlahan sosok Azazel yang di tikam nya memudar dan menghilang.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kau tiba-tiba di belakangku, sejak kapan?" tanya Freya masi dengan tubuh yang tidak bisa di gerakkan diam mematung.

"Skill ultimate Time Zone!" jawab Azazel dengan nada rendah penuh kedinginan.

Skill ultimate Time Zone merupakan teknik skill unik yang dapat memanipulasi waktu dan ruang, jika ada mahluk yang terkena skill ini maka hukum waktu dan ruang tidak berfungsi semestinya.

"Aku tidak paham apa maksud mu!" tegas kembali Freya sembari mencoba berbagai cara untuk melepaskan diri.

"Sosok yang kau tikam tadi adalah aku di jalur waktu yang sama denganmu, sedangkan aku yang sekarang adalah diriku di jalur waktu 30 menit sebelumnya." jawab Azazel menjelaskan kerumitan teknik skill unik ultimate nya.

Freya akhirnya paham bahwa Azazel adalah mahluk yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi ruang dan waktu, sangat mustahil mengalahkannya dengan mudah meskipun dengan semua kekuatan yang ada di sini.

"Sejak kapan? Bukankah kau dulu pengguna Skill ultimate berpedang! Aku dulu sangat mengagumimu keterampilan mu tapi mengapa kau malah memberontak dan kini bergabung dengan para pasukan iblis. " teriak Freya masi tidak percaya akan pemberontakan Azazel kepada Kaisar langit.

"Jadi kau ingin tau alasan ku melakukan pemberontakan? Itu karena keagungan yang mulia Zhask." jawab Azazel membanggakan sosok raja iblis Zhask agung yang tak terkalahkan.

"Kau rela membuang semua rekan-rekanmu hanya untuk mengabdi pada mahluk rendahan seperti itu? Sadarlah guru, iblis itu telah mencuci otakmu." ucap Freya meyakinkan kembali Azazel.

"Kau sama sekali tidak sopan memanggil yang mulia Zhask sebagai mahluk rendahan, oleh sebab itu aku akan segera memenggal kepalamu!" jawab Azazel sangat marah namun tetap dengan nada lembut penuh kedinginan.

Tiba-tiba dari atas langit datang 4 tetua Naga terbang mendekat dengan kecepatan luar biasa mencoba menyelamatkan Freya yang akan segera di penggal, akan tetapi mereka berempat dengan mudah terjebak oleh kubus transparan raksasa.

Di dalam kubus itu para tetua Naga tak mampu bergerak seperti yang di alami Freya saat ini, sekuat apapun mereka mencoba bergerak maka hanya membuang-buang waktu sebab zona waktu di dalam kubus tersebut telah di hentikan.

Dengan di hentikan nya zona waktu di dalam kubus maka Azazel bisa melakukan segala hal pada 4 tetua naga menggunakan kemampuan unik skills nya, tidak peduli siapapun lawannya Azazel sama sekali tidak gentar sedikitpun.

"Sialan aku tak bisa berbuat apa-apa, tubuh ku tida bisa di gerakkan." kesal salah satu tetua Naga mencoba melepaskan diri dari skill unik Azazel.

"Tampaknya kita berempat sama-sama tidak bisa bergerak, waktu di dalam kubus ini telah di hentikan." jawab tetua Naga yang lain setelah menganalisis lebih dalam cara kerja kubus transparan tersebut.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" potong salah satu tetua Naga lainnya.

"Siapa dia sebenarnya, mengapa dia memiliki kekuatan sebesar ini." penuh tanda tanya para tetua Naga masi belum menyadari sosok Azazel sebenarnya.

Dari dalam kubus tanpa di duga muncul sosok Azazel baru dari jalur waktu 3 jam yang akan datang lalu dengan sigap menghajar 4 tetua Naga tanpa perlawanan, serangan demi serangan menerpa para tetua Naga dan mereka hanya bisa menerima serangan itu.

4 tetua Naga tak sanggup bertahan dan akhirnya terjatuh tak sadarkan diri yang menandakan zona waktu kembali normal seperti semula. Di sisi lain ajal Freya sudah semakin dekat dan pedang Azazel sudah menempel di lehernya.

Freya memejamkan mata lalu mengigit bibir, dia tak tahu lagi bagaimana cara lolos dari jeratan skill waktu Azazel dan kini ajal sudah berada tepat di depan matanya.

Sesaat pedang akan di ayunkan muncul orang misterius melesat dan menyelamatkan Freya sebelum pedang Azazel benar-benar memenggal kepalanya. Orang misterius itu sama sekali tidak terkena efek skill Zona waktu Azazel yang membuat nya bebas leluasa bergerak.

"Akhirnya bisa tepat waktu! Itu barusan sangat berbahaya." ucap sosok tersebut sembari menggendong Freya terbang melesat di pangkuannya.

Sosok tersebut adalah salah satu dari 12 kesatria suci, mereka sedikit telat karena harus menunggu perintah langsung dari ketua mereka, 12 Kesatria suci kemudian satu persatu muncul dan membangkitkan kembali semangat prajurit dunia.

"Apa kau tidak apa-apa Jendral langit agung?" ucap Kesatria suci yang menyelamatkan Freya dengan bandana tampak melilit di kepalanya.

"Yah, terimakasih telah menyelamatkan nyawaku, aku tidak pernah berfikir akan di selamat oleh kalian para manusia." jawab Freya sambil mengatur pola nafas kembali.

"Syukur lah kalau begitu."

Kesatria suci berbadan besar dengan kapak di tangan kanannya menghampiri mereka berdua. Kesatria suci tersebut membawa kabar bahwasanya rencana sudah sukses dan hanya menunggu info dari kapten untuk memulai rencana tersebut.

"Bagus, kita akan segera menjebak para iblis dan mengalahkan mereka semua." jawab kesatria suci yang memakai bandana di kepalanya.

Sosok kesatria suci yang menyelamatkan Freya ternyata adalah kapten dari pasukan Kesatria Suci dan kini mereka akan melakukan sebuah rencana untuk menjebak para pasukan iblis.

Ledakan besar terlihat dan terdengar begitu memekik telinga, di wilayah pertempuran bagian barat terlihat 10 Numbers secara tiba-tiba tumbang akibat terkena ledakan yang memekik barusan.

Untuk menumbangkan Numbers di butuhkan serangan dengan daya sangat besar karena para Numbers memiliki regenerasi sangat cepat dan tidak bisa merasakan sakit.

Akan tetapi para kesatria suci sudah menyiapkan semua itu, sebelum datang ke pertempuran ini mereka telah menganalisis semua ha-hal yang nantinya menyulitkan mulai dari pasukan The Numbers, Numbers serta para pasukan sejenisnya.

Seluruh pasukan dunia berteriak kegirangan, akhirnya monster mengerikan dan brutal tersebut berhasil di tumbangkan, walaupun begitu rasa senang mereka hanya sesaat karena Numbers yang lain datang menuju mereka semua.

"Bersiaplah mereka datang!"

"Ayo kita kalahkan mereka."

"Yaaaaaaaaaaah."

"Yaaaaaaaaaaah."

"Yaaaaaaaaaaah."

Kesatria Suci yang menggunakan bandana di kepalanya itu bernama Hitadori, dia adalah kapten dari 12 kesatria suci, kemampuan nya dalam taktik dan analisis pertempuran sangat patut untuk di waspadai oleh pihak musuh.

"Jadi seperti ini perwujudan dari Jendral langit Agung!" ucap kesatria suci lain yang baru datang.

"Aku baru pertama kali melihat jendral langit Agung di depan mataku, dan apa yang aku rasakan? Dia sangat amat cantik dan kuat!" lanjut kembali.

"Jaga ucapan mu bodoh! Itu sangat tidak sopan apalagi di depan Jendral langit agung." potong dengan sedikit emosi kesatria suci perempuan yang juga baru datang.

"Kalian tidak perlu malu-malu di depanku, panggil aku Freya saja" potong Freya di tengah kericuhan para anggota 12 kesatria suci.

Terjadi sedikit cekcok ringan antara sesama kesatria suci namun itu hanya sebentar saja, sebelum pada akhirnya berhenti setelah Freya mengatakan hal tersebut.

"Namamu Hitadori kan, aku minta bantuannya untuk mengalahkan Azazel, dia harus kita kalah kan lebih dulu jika ingin memenangkan pertempuran ini." pinta Freya.

"Yaa, tapi apa tidak lebih mudah jika kita mengalahkan para pasukan iblis yang lain?" jawab Hitadori penuh tanda tanya.

"Itu percuma, jika kita mengalahkan para iblis-iblis itu maka jumlah mereka tidak akan berkurang! "lanjut Freya menjelaskan sedikit kemampuan skill Azazel.

"Mengapa demikian?" potong salah satu kesatria suci wanita.

"Azazel akan memutar waktu dan menghidupkan mereka kembali saat waktu sebelum mereka tewas. Untuk saat ini seperti itulah sedikit yang aku pahami dari skill Azazel." lanjut Freya.

"itu terlihat sangat mustahil," potong Kesatria suci yang lain lagi.

"Itu karena Azazel adalah mantan Jendral langit Agung penyandang Gelar Monster keadilan sama seperti Gabriel, kekuatan Monster Keadilan generasi pertama di luar nalar." tegas Freya menjelaskan kedudukan Azazel yang sangat amat tinggi sejajar dengan Gabriel sang terkuat.

Mendengar cerita background singkat Azazel seketika membuat para kesatria suci terdiam, mereka sadar mengapa Freya sang Jendral langit Agung sampai babak belur begini.

Hal itu di karenakan lawan mereka saat ini adalah Azazel, sosok yang di katakan petapa suci untuk menghindar apabila bertemu dengan iblis kuno dan mantan jenderal langit agung pemberontak.

"Jadi musuh di depan kita adalah Azazel? He-he-he lihat tubuh ku seketika bergetar." ucap salah satu kesatria suci.

"Dia adalah sosok yang di bilang oleh petapa suci bukan? Sial apa yang akan kita lakukan sekarang?" potong kesatria suci lainnya.

Di sisi lain terlihat Azazel kembali memanggil The Numbers no 2 yang tewas oleh serangan combo 4 tetua naga sebelumnya, Azazel menggunakan zona waktu 2 hari sebelum perang besar di mulai

Itu artinya yang di analisis Freya sebelumnya benar-benar terjadi, The numbers no 2 perlahan bangkit di ikuti 10 Numbers yang barusan hancur akibat ledakan.