Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.
Dunia fiksi!
Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.
Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?
Tentu saja tidak!!!
Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.
Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!
Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.
Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.
Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.
Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Ketika jam istirahat Alexa bergegas menuju lokasi laboratorium kimia tempat
terjadinya kebakaran.
Kondisinya cukup parah, dan dibatasi
oleh garis polisi.
Beberapa petugas berseragam terlihat berjaga di sekitar lokasi.
Alexa menghampiri salah satu dari petugas yang berdiri tak jauh dari tempatnya.
"Selamat siang Pak, boleh saya tanya sesuatu?"
Petugas itu sejenak mengamati Alexa,
"Siang juga, mau tanya apa?"
"Apa penyebab kebakaran sudah diketahui pak? saya kebetulan adalah salah satu korban kejadian kemarin!"
"Kebakaran disebabkan oleh zat kimia yang disimpan di bawah meja, terdapat kebocoran sehingga terjadi reaksi kimia berupa ledakan."
"Apa ada yang janggal dari kejadian itu pak?"
Petugas itu sejenak berpikir, sebelum akhirnya memutuskan untuk memberitahu Alexa karena informasi ini bukan informasi rahasia.
"Kebocoran pada tabung zat kimia itu tampak seperti disengaja, saat ini kami sedang memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian!"
Setelah mendengar informasi dari petugas Alexa kembali ke kelasnya, tentu setelah mengucapkan
terimakasih.
Dia benar-benar dibuat penasaran dengan kejadian kemarin, karena berdasarkan cerita di novel seharusnya kejadian ini murni kecelakaan.
Dan di cerita Axelio sama sekali tidak terluka parah. Axelio dan Emily dapat keluar dari tempat kebakaran dalam keadaan baik baik saja.
"Alur nya perlahan berubah. Meski sedikit, tapi jelas sudah mulai ada perbedaan dengan isi novel.
"Apakah ini pertanda baik untuk hidupku?
Ataukah akan semakin buruk?"Gumam nya lirih.
Banyak berpikir membuat perut Alexa merasa lapar, dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke kantin.
Setelah membeli makanan, dia mencari tempat duduk yang kosong.
Sayangnya semua meja tampak penuh.
"Alexa sini!"Sebuah suara memanggilnya.
Veronika? Ya, itu suara gadis itu. Tak jauh dari tempatnya berdiri ada Veronika bersama dengan genk cheerleader nya. Memang terdapat space duduk yang lumayan luas di meja mereka.
Tanpa pikir panjang, Alexa akhirnya bergabung bersama mereka.
"Thank's!"Ucapnya.
Ya dia cukup tau diri. Di saat suasana kantin penuh, ditawarkan tempat duduk tentu sangat menguntungkan untuknya.
Sejenak Veronika menatap Alexa dengan dalam, sebelum akhirnya bertanya mengenai kondisi nya setelah kebakaran kemarin.
"Kok lo bisa ada di Lab sih? Kelas lo kan gak ada jadwal praktek?"
"Aku disuruh guru buat ambil jurnal!"
"Oh gitu, tapi syukurlah lo gak kenapa napa. Kalau lo sampai terluka atau bahkan
mati, pasti ada seseorang yang bahagia banget! Iya gak guys?"Ucapnya sambil tertawa.
"Bahagia?"
"Iya, bahagia!"Jawabnya.
Teman temannya yang lain juga ikut tertawa, terlebih melihat ekspresi kebingungan Alexa.
Seorang cewek bernama Sisil berkata,
"Jangan tertipu sama wajah polos seseorang, dia bisa baik di depan lo tapi
dibelakang? Dia akan nusuk lo! Sebaiknya lo selalu berhati-hati"Ucapnya ambigu.
Entah mengapa Alexa merasa yang dimaksud seseorang di sini adalah Emily.
Dia sadar akan kelicikan gadis itu, tapi tidak pernah terpikir olehnya gadis itu akan bahagia jika dia celaka, itu terlalu
berlebihan.
Walau bagaimanapun penulis memberi dia peran protagonis. Tokoh yang akan selalu menjadi karakter baik.
"Lo cantik, background keluarga lo bagus. Tapi sayangnya popularitas lo seakan tenggelam karena lo gaul sama si jalang itu!"Ucap Veronika yang langsung disetujui oleh teman-temannya.
"Kalau lo berminat gabung di tim Cheerleader gue akan dengan sangat terbuka menyambut lo. Tapi dengan satu syarat lo harus bantu gue menyingkirkan Emily!"
***
Penawaran Veronika untuk masuk tim Cheerleader dan menyingkirkan Emily ada di dalam alur novel.
Alexa asli sangat tergoda dengan penawaran itu, karena itu adalah impiannya sejak dulu.
Namun penawaran itu adalah jebakan. Veronika akan memanipulasi nya agar membenci Emily, dan mencoba merusak reputasi gadis itu di sekolah.
Tentu saja dengan tujuan agar hubungan Emily dan Sagara rusak.
Dia menjebak Emily di sebuah bar, membuat gadis itu mabuk bersama dengan beberapa cowok asing.
Lalu dia menyebarkan foto dan video di grup sekolah. Sehingga membuat Sagara dan Axelio marah besar.
Kedua cowok itu mencari siapa dalang kejadian ini, dan saat itu Axelio lah yang berhasil menangkap Alexa.
Gadis itu mendapat balasan berkali kali lipat hingga membuatnya cukup mengalami trauma.
Alexa saat itu tidak pasrah, dia membawa bawa nama Veronika dan beberapa temannya yang mendukung rencana penjebakan di bar itu.
Sagara sangat marah, dia melaporkan hal ini pada orang tua nya hingga membuat mereka kecewa pada Veronika.
Saat itu dia juga berhasil memutuskan pertunangan diantara mereka.
Veronika yang marah dan tidak terima diperlakukan buruk oleh Sagara membalas dendamnya.
Dia menyekap Alexa yang telah membawa bawa namanya. Hingga kejadian tragis itu terjadi pada Alexa.
Merupakan sebuah keuntungan karena Alexa mengetahui alur cerita.
Tentu saja Alexa akan menghindari hal ini. Lagipula penawaran Veronika sama sekali tidak menarik.
Dia ini cukup tomboy, sama sekali tidak cocok untuk bergabung dengan tim Cheerleader.
Dia berharap alur cerita akan semakin berubah.
Sehingga bisa menghindari takdir buruk yang akan menimpanya.
Dia tidak juga tidak berniat menyingkirkan Emily jika gadis itu belum melampaui batas.
Masalah pengangkatan nya sebagai anak dari keluarga Nadinata sebisa mungkin akan dia cegah.
Dia akan meminta bantuan pada Arsenio dan Kakeknya jika diperlukan.
***
