Aku Bisa Tanpamu

"kamu mau ke mana nak,"mami bertanya saat melihat Fathir sudah rapi dengan pakaian santai.ini hari Minggu anak tertuanya tidak pergi bekerja, sekarang Fathir setiap hari bekerja tidak seperti biasanya hanya memantau saja.jadi hari Minggu adalah hari bebas buat nya

"aku ikut beb"Lily mendekat dan bergelayut manja dilengan kekarnya.

"aku ada urusan,hanya sebentar kok"mulut berkata kemana tapi hati juga punya tujuan lain.

"pokoknya aku ikut,"Lily semakin menjadi saja, kehamilan Lily sudah masuk tujuh bulan, Fathir sangat senang apalagi melihat mami yang sangat antusias menanti kehadiran sang cucu dua bulan lagi, segala keperluan sudah dibeli, kamar sudah dihias,baju bagus,sepatu brand, perhiasan buat Lily, rumah semuanya sudah Lily dapatkan,tapi itu belum cukup,dia ingin mendapatkan semuanya termasuk rumah dan kebun sawit milik keluarga Atmajaya.

"jangan ly,aku hanya sebentar"perempuan itu menangis membuat AIDA marah kepada putra nya itu.

"sudahlah aku tidak jadi pergi, kembali naik kekamar nya."sekarang tempat itu menjadi tempat ternyaman buat Fathir menenangkan diri, pakaian Dira yang tertinggal menjadi pelabuhan rindu.

saat sudah terlihat aman, Fathir pergi kerumah Dira, rumah itu kosong, sudah tiga bulan rumah itu tidak pernah terbuka, pagar tertutup rapat, bahkan gembok saja sudah berkarat akibat lamanya tidak dibuka, melewati dan memantau rumah mertua dari jarak jauh, tetap tidak ada Dira terlihat.

Kamu dimana ay,apa kamu tidak merindukan aku sedikitpun, tidak adakah niat untuk menghubungi aku, seharusnya aku yang marah kepadamu.senyum Fathir terukir jelas saat melihat Dimas, adiknya itu melihat teman temannya bermain sepeda sedangkan dia hanya bisa memandang, mengajak bercerita sebentar tapi Dimas tidak tau dimana dira berada.membeli sepeda baru buat Dimas seperti keinginan nya.

Kelahiran putri pertama mereka bisa membuat Fathir melupakan Dira, ditambah lagi kedatangan sang adik, suasana bahagia didalam rumah dengan hadir nya bayi mungil itu, rumah tidak lagi sepi, keluarga Lily berdatangan dari segala penjuru,tapi juragan tidak pernah mempermasalahkan itu.

Senyum dan tawa putrinya mengisi kekosongan disudut kekosongan hati Fathir karena kepergian dira yang sedang tidak tau kemana.

Sakti dan Lily memang sudah berkenalan,tapi yang membuat dia heran adalah kenapa Lily ada di sini dan mengaku istri Fathir sedangkan dulu saat di lombok katanya sedang di hotel

Penjelasan dari mami membuat sakti percaya begitu saja,jika istri Fathir selingkuh dengan pria lain disaat kakak nya itu bekerja.ada rasa dendam kepada perempuan itu tapi dia tidak menemukan foto istri Fathir, rumah ini semua sudah dihias dengan foto lily juga bayi mereka.

"nak secepat ini kah kamu kembali, kamu baru beberapa hari di sini,mami pasti jarang keluar,mami betah dirumah sejak ada Kanaya"

"aku paham mi, doa kan aku biar secepatnya menyusul kak Fathir menikah,biar kesana mami juga ada cucu"

"serius ahh mami tidak sabar,mami mau kenalan dong, telepon dong sekarang biar mami bisa lihat"

"dia sedang kerja mi"

"kamu kan bisa suruh dia berhenti kerja nak,kamu pasti bisa membiayai hidupnya kan,jika kurang mami yang bantu."

"mi dia itu keras kepala,mana mau dia meminta selagi bisa mencari duit sendiri."

"jangan lama-lama bawa kemari,mami pengen punya banyak cucu"sakti tertawa mendengar penuturan ibunya.sakti juga belum berani menceritakan kisah Dira saat ini sampai nanti Dira sudah melahirkan dan siap dia jadikan istrinya.

"sesekali lihat lah proyek disana,aku juga capek naik pesawat terus, belum lagi aktivitas ku di kampus."sakti memandang Fathir yang menatap bayinya didalam bok tapi pikiran nya melayang tidak tau kemana.

"bang dengar aku tidak sih,"sakti mendekat kan wajah kepada kakak tertuanya itu, Fathir tergagap.

"apa apa tadi hhhh kenapa"menatap kepada adik,ibu dan bayinya.

"sampai kapan kamu begini nak, tubuh mu disini tapi hatimu tidak tau kemana."

"aku baik baik saja mi, sudah siap ayo aku antar kebandara"sambil menepuk pundak adiknya.

"tidak usah bang,aku naik taxi saja sepertinya kamu juga butuh istirahat,"

"ok hati hati ya, salam buat Nayla".

"calon ku tidak ya bang?'

"terserah,atur saja Fathir berucap sambil berbaring di sopa ruang tamu dekat dengan boks bayi nya.

"beb kita jalan yuk,aku bosan dirumah terus sudah lama banget kita tidak jalan,ayo lah aku mau ke salon, mami."saat tidak ada tanggapan Lily akan mengadu kepada mertuanya.

"pergilah nak,bawa istri kamu jalan jalan,biar tidak stres takut nya dia kena Beby blues dirumah terus."meski dengan berat hati Fathir mengantar Lily ke salon langganan dia.

Fathir terlihat kacau sekarang, tubuh yang dulu berisi kini kurus, rambutnya panjang,kini menjadi sosok yang pendiam tidak banyak bicara dan kembali dengan sikap dingin, berbicara yang penting saja.

Kepergian dira membuat hari hari Fathir semakin sunyi, senyuman yang biasa menambah kesan tampan kini hilang.

menatap foto dira sepanjang waktu,menyesalkan apa yang dira lakukan.

Aku tidak percaya kamu lakukan ini padaku ay,tega teganya kamu selingkuh dan sekarang malah pergi dengan lelaki itu.apa sebenarnya kurang ku,aku sudah mulai mencintaimu tapi kamu malah pergi dengan dia.

Aku tidak akan pernah memaafkan kamu ay,kamu tidak akan pernah bahagia dengan apa yang telah kamu lakukan padaku.hidup mu tidak akan pernah tenang, tidak akan.

Lily sangat cantik setelah melakukan perawatan,dia memang sangat menawan dari dulu,tapi karena dia tidak mau menjaga dan menyusui putri nya membuat Fathir marah, setiap hari pertengkaran terjadi.

"kamu kenapa beb"Lily mendekat pada Fathir yang serius menatap istrinya.

"kamu cantik banget"sejak mereka mereka Fathir tidak pernah melakukan hubungan layaknya suami istri,tapi hari ini pesonanya seakan membius Fathir untuk segera menuntaskan hasratnya.

"Kita pulang yuk"Lily yang mendengar ajakan suaminya untuk segera pulang merengut,dia masih mau jalan dan berbelanja.fathir mengikuti dan memberikan apa saja keinginan Lily.

Setibanya dirumah, Fathir menuntaskan keinginannya, meskipun mereka melakukan seakan terpaksa dan hanya sebagai kebutuhan bukan karena cinta.

"Seharusnya aku KB dulu tadi beb,kamu sih main sosor saja"Lily bangun dan pergi menuju kamar mandi.Sedangkan Fathir tercenung sendiri meratapi nasibnya.

Hidup fathir terus diselimuti dendam kepada dira, sampai sampai sekarang tabiat nya berubah, sering keluar malam bahkan bergonta-ganti pasangan.Hal itu membuat juragan marah, pekerjaan Fathir berantakan, proyek yang dia tangan ni juga merosot, bahkan pembangunan sebuah jembatan harus dilakukan dua kali pengerjaan, banyak pihak yang melakukan kecurangan, sehingga keluarga Atmajaya harus mengganti kerugian dengan biaya yang tidak sedikit.

beberapa aset harus dijual untuk menutupi kerugian,termasuk rumah yang sedang mereka tempati sekarang.

Fathir membawa orang tua,anak dan istrinya kerumahnya,rumah sederhana, pendapatan mereka turun drastis,Bu aida bahkan sakit struk terjatuh dikamar mandi.

"pi aku mau membawa mami berobat keluar negri, tidak tega melihat mami seperti itu,aku akan jual rumah yang di kencana yang penting mami bisa sembuh.

Mendengar itu Lily panik, semua impian dia menjadi nyonya dirumah ini sepertinya hanya menjadi impian belaka.banyak rumah yang sudah Fathir jual menutupi kerugian,dia tidak mau lari dengan tangan kosong.

Sebelum Fathir menjual rumah itu, Lily lebih dulu beraksi, beberapa surat berharga juga perhiasan Bu aida dia bawa kabur termasuk putrinya dengan arya.