NovelToon NovelToon
Dibuang Suami Dinikahi Dokter Anakku

Dibuang Suami Dinikahi Dokter Anakku

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengganti / Cerai
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Risnawati

"Mas, besok jadwal kontrol Revan. Kamu punya waktu untuk nganterin aku 'kan?" tanya Azzura pada sang suami.

"Tidak bisa, aku besok ada urusan," jawab Rio ketus

"Tapi, Mas. Sungguh aku repot bila pergi sendirian. Bahkan untuk makan saja aku tidak bisa," jawab Zura masih meminta pengertian lelaki itu.

"Aku bilang tidak bisa ya tidak bisa! Kalau kamu kerepotan, yasudah, kamu tidak perlu membawa anak itu lagi ke rumah sakit. Lagipula percuma saja ngabisin uangku saja!" bentak lelaki itu dengan bicaranya yang menyakiti relung hati Zura.

Ya, sejak kelahiran anak pertama mereka yang diagnosa cerebral palsy, maka dari sanalah dimulainya hubungan pasangan itu tak harmonis. Rio selalu saja menyalahkan Zura karena telah memberikannya keturunan yang tidak sempurna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saling mendukung

Mereka makan dalam kekeluargaan, Rayyan tampak tak bersemangat saat dirinya di cuekin oleh sang pujaan hati.

"Rayy, kok udahan? Kamu nggak nambah?" tanya Umi saat melihat Pria itu sudah mengakhiri makannya.

"Sudah kenyang Umi," jawabnya beralasan.

"Padahal tadi dia bilang lapar lho, Za," sambung Mama Mila.

"Oya?"

"Hmm, tahu tuh kenapa selera makannya jadi sirna."

"Apakah karena ada harap tak menjadi kenyataan?" timpal Zaf.

"Aih, apaan sih kamu mau ikutan aja," balas Rayy menatap malas.

Rayyan segera beranjak dari ruang makan. Pria itu lebih memilih bermain bersama Revan. Sementara yang lainnya masih menikmati hidangan yang cukup sedap di Indra perasa mereka.

"Zurra, tolong ambilkan aku sayur capcay," pinta Zaf yang mulai berani di depan keluarganya.

"Ah, baiklah," jawab wanita polos itu segera mengambil mangkok yang kebetulan ada di hadapannya. Ia segera mengambil satu sendok untuk di masukkan kedalam piring Pria itu. Namun...

"Aku tidak mau sayurnya, tapi kuahnya saja," pinta Zaf. Zurra kembali menaruh sayur itu, lalu menyendokkan kuahnya saja. "Dikit saja, jangan terlalu banyak," ucap Pria itu kembali.

"Ehem!"

Suara Umi membuat lelaki itu terperanjat sehingga segera menarik piringnya.

"Cukup, terimakasih ya, Zurra," ucap Zaf tersenyum manis.

Umi menatap perangai putranya itu gemas sekali, ingin rasanya ngegetok pake centong nasi.

Selesai makan, mereka kembali berkumpul di ruang keluarga untuk bercengkrama. Sementara itu Zurra sibuk membantu Bibik membereskan peralatan makan yang kotor.

"Mbak Zurra, biar Bibik saja yang mengerjakan. Mbak duduk saja," ucap Bibik tak enak hati.

"Tidak apa-apa, Bik. Sudah Bibik kerjakan yang lain saja," jawab Zurra tak keberatan sama sekali mengerjakannya. Bahkan ia akan lebih senang mengerjakan pekerjaan rumah daripada harus ikut gabung dengan mereka. Karena Zurra yang merasa asing, tak tahu harus bicara apa berada di tengah-tengah mereka.

Zafran dan Rayyan sibuk momong bayi spesial itu. Sementara orangtua mereka ngobrol di ruang keluarga. Dan jangan lupakan kedua gadis cantik itu, mereka duduk di ruang tengah sembari melihat salah satu aplikasi pelajaran. Zhera banyak belajar dari Humaira, karena calon mahasiswi ia harus banyak tahu dulu sistem informasi tentang pelajaran disana.

"Fokus banget, lagi lihatin apa sih?" tanya Rayy yang ikut bergabung dengan kedua gadis itu.

"Ini Bang, lagi browsing-browsing saja," jawab Humaira dengan suara lembutnya.

"Oh, kapan balik ke Kairo, Maira?" tanya Rayy mencoba untuk mendekatkan diri pada gadis itu.

"Masih sepuluh hari lagi, Bang."

"Wah, kamu hebat bisa kuliah disana ya."

"Alhamdulillah, karena Maira mendapatkan beasiswa, Bang," jawabnya kembali dengan senyum di balik niqabnya.

"Yaya... Abang percaya bahwa kecerdasan kamu sudah tidak diragukan lagi."

"Ah, Abang terlalu berlebihan. Semuanya atas izin Allah kok, Bang," jawabnya.

"Iya, tapi semua kan harus di sertai ikhtiar. Nah pasti kamu ikhtiarnya sungguh-sungguh. Karena jika kita bersungguh-sungguh, maka tak ada usaha yang mengkhianati hasil. Alhamdulillah, Abang ikut senang dan support kamu. Semoga apa yang kamu cita-citakan tercapai ya," ujar lelaki itu yang diamini oleh kedua gadis cantik itu.

"Kalau Zhera apa rencananya setelah lulus SMA?" tanya Pria itu beralih pada gadis yang sedang beranjak dewasa.

"Ya kuliah dong, Bang," jawabnya dengan senyum samar.

"Oh, nggak pengen langsung married?" tanyanya yang membuat mata gadis itu melotot.

"Aih, ya nggaklah!" Jawabnya dengan cepat.

"Hehe... Kali aja pengen nyoba mengarungi bahtera rumah tangga. Karena ada seseorang yang sudah siap."

"Maksud, Abang?" tanya Zhera sembari menyipitkan matanya bentuk tidak paham maksud dari perkataan pakpol itu.

"Ah, maksud Abang, mana tahu kamu sudah punya calon gitu," kilahnya dengan cepat.

"Nggak banget deh, Bang. Masih jauh kepikiran yang begituan," jawab Zhera dengan lugas.

"Woi, dicariin dari tadi rupanya disini kamu?" Ucap Zaf menepuk pundak Rayy dengan tatapan penuh selidik. "Ngapain kamu disini gabung sama anak gadis?" tanyanya curiga.

"Nggak ngapa-ngapain. Lagi ngobrol santai saja, benar kan, Dek Zhera?" ungkap Rayy tersenyum manis pada gadis itu.

Zafran menatap kedua gadis itu, tetapi tak sengaja tatapannya beradu dengan Humaira. Dan gadis itu seketika tertunduk malu.

"Ayo temani aku ngobrol. Ada juga yang ingin aku bicarakan denganmu tentang hasil visum kemaren," ucap Zaf segera meraih tangan sahabat untuk membawanya menepi dari kedua wanita itu.

Zafran dan Rayyan memilih duduk di teras belakang untuk membahas proses perceraian Zurra.

"Bagaimana hasil visum Zurra? Apakah sudah keluar?" tanya Zaf sembari menduduki Sofa bagiannya.

"Sudah, semuanya sudah aku buat laporannya. Dan itu tinggal tergantung pada Zurra, apakah dia akan membawa kasus kdrt itu ke pihak berwajib, atau hanya sekedar bukti saja saat sidang perceraiannya," jelas Rayy panjang lebar.

"Baguslah kalau begitu, aku maunya tidak perlu ada sidang mediasi. Kalau bisa hakim segera memberi putusan."

"Kenapa kamu terlihat takut sekali jika Zurra kembali pada suaminya?" ledek Rayy. Sebenarnya ia sudah tahu bahwa sahabatnya itu menyukai wanita cantik beranak satu itu.

"Ck, nggak paham banget sih kamu. Sebenarnya aku tidak keberatan bila Zurra kembali pada suaminya. Tapi aku sangat tidak rela bila nanti wanita itu mendapatkan perlakuan tidak baik lagi dari lelaki psikopat itu," terang Zaf benar adanya.

"Yaya, aku sangat paham. Tapi semoga saja keputusan Zurra benar-benar sudah bulat. Dan semoga kelak dia akan mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik. Ya kira-kira Pria itu seperti dirimulah," tukasnya yang membuat senyum di bibir dokter itu mengembang sempurna.

"Kalau itu aku sangat setuju, dan akan segera aku aminkan dalam hati," balas Zaf tersenyum sumringah.

"Hah, giliran itu kamu setuju. Coba saja kamu juga setuju jika aku menjadi adik iparmu," timpal Rayy menatap malas.

Zafran menatap lelaki itu dengan lekat. "Rayy, sebenarnya aku tidak keberatan bila kamu menjadi iparku. Tapi, kamu kan tahu sendiri bahwa Zhera masih sekolah. Dan cita-citanya masih panjang," ujar Zaf pada akhirnya mengatakan yang sejujurnya.

"Soal itu aku sangat paham, yang jelas sekarang kamu jawab dulu pertanyaanku."

"Pertanyaan kamu yang mana lagi, Rayyan?" ucap Zaf kesal.

"Kamu setuju kan jika aku jadi adik iparmu?" ucap Rayy sembari menaik turunkan halisnya.

"Iya iya, aku setuju. Asalkan kamu tidak macam-macam. Jika kamu berani, maka aku orang pertama yang menghajarmu!" ancam Zaf tak main-main.

Rayyan tersenyum sumringah. "Nah kalau begini kan sama-sama bahagia, karena kita saling memberi dukungan. Hahaha..."

"Udah ah, sebel aku lihat senyummu itu." Zafran segera melenggang dari hadapan lelaki itu.

"Tenanglah Abang ipar, meskipun sudah menikah, aku tidak akan pernah menghalangi cita-citanya. Dan bahkan akulah orang pertama yang akan memberinya support," gumam Rayy yang mempunyai niat sesuatu.

Bersambung....

Happy reading 🥰

1
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Semoga dipermudah niat baikmu Zaff
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
nah kan, semakin lebar jalan kalian untuk bersama
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Good job Zaff......
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Abi Zico, kita padamu 😊😊😊
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Zurra, seneng sekali dengan sifat dan sikap kamu
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Semoga diberi kemudahan ya Zurra
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Semoga semua baik-baik saja ya.
lekas sembuh dan sehat kembali anak kk Author
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Semangat Zurra, perjuangkan hak kamu dan Revan
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Sabar ya Zurra, tunggu kabar baik dari kk Author saja ya 😊😊✌✌
Nur fadillah
So sweet bangey Pak Dokter tapi sayang istrinya orang....😥😥😥
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Asyikksss double date nich ceritanya 😊😊
Elies KE
Luar biasa
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Seneng banget Zura diterima di keluarga Zafran
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Zafran tak Rela Rayy ikut, takut deketin adiknya 😊😊😊
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Wah wah wah.....
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
hhmmm mau ketemu camer nich🤣🤣🤣
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Semoga semua akan baik-baik saja 🤗🤗🤗
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Semoga diberikan kemudahan untuk Zurra berpisah dengan Rio
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Hhmm nikmati saja Rio 🤣🤣🤣
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
KDRT ini mah, lekas laporkan pak Hakim, supaya diketuk palu kepala Rio 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!