KARISMA

 “Tapi kenapa kakak bisa dengan begitu mudahnya percaya dan merekrut aku sebagai asisten pribadi kakak.

Yang aku rasa itu pekerjaan sensitif untuk kakak sendiri dan sulit untuk kami dapatkan,yang hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendapatkannya.

Menjadi asisten pribadi dari pemilik PT Kirana textile.Perusaahan kain terbesar yang memiliki pabrik dan toko di setiap daerah bahkan sampai ke desa."

"Padahal kan untuk bekerja di pabrik atau toko Kirana textile saja itu ada standar khusus,dan banyak yang tidak lolos karena saat interview saja sudah sangat selektif dalam memilih karyawannya.Tidak ada kata orang dalam seperti di perusahaan lain."

"Tapi dengan begitu mudahnya aku yang di temui kakak di jalanan,tidak interview tidak memasukkan lamaran pekerjaan apapun.

Aku bisa jadi asisten pribadi kakak.

Betapa beruntungnya aku.

Maaf kak,apakah itu terdengar sangat janggal ya?.Bukannya aku tidak bersyukur,tapi semuanya sulit untuk aku percaya.”

“Mungkin itu terdengar sangat janggal.Tapi pada kenyataannya memang begitu.

Seperti apa yang tadi kamu bilang.Aku juga demikian.

Logika boleh berkata bisa saja kamu adalah orang jahat,bisa saja Karisma ingin memanfaatkan aku.Bisa saja dia sebenernya komplotan penipu.Logika ku begitu.

Cara dia menjadi asisten pribadi dari Kirana Irawan sangat Janggal.Mungkin fikir orang-orang juga akan seperti itu."

"Tapi hati nurani berkata kalau aku yakin,Karisma adalah orang baik,Karisma adalah wanita yang tulus,dia orang yang jujur dan jika semua ini adalah takdir dari Tuhan.

Jika Tuhan sudah berkehendak,tidak ada yang janggal sedikitpun.Semuanya bisa terjadi.”

“Sekali lagi terimakasih kak” ucap Karisma sambil tersenyum yang seolah faham dengan penjelasan Kirana

“Iya.Sama-sama.Entah kenapa aku merasa nyaman mengobrol dengan kamu Karisma.

Sepertinya kamu juga akan menjadi teman curhat aku.Tempat aku mencurahkan keluh kesahku.Baik itu tentang pekerjaan,tentang masalah-masalah eksternal apapun,bahkan mungkin masalah pribadi aku.”

“Silahkan saja kak.Mungkin aku tidak bisa memberi solusi,dan mungkin juga ada sebagian,yang aku tidak faham dengan permasalahan kakak nantinya.Tapi setidaknya aku bisa menjadi pendengar yang baik kok.”

“Bagus.Memang itu yang aku inginkan”

“Tapi apa kak Kirana sudah menikah?”

“Belum Karisma”

“Aku yakin pasti kakak bisa mendapatkan pria mana pun yang kakak mau.

Dan aku juga yakin pasti sudah banyak kan,berbagai macam laki-laki dari berbagai kota bahkan negara yang ingin meminang kakak?”

“Ya,Kamu benar Karisma.Tentang laki-laki yang ingin meminang aku.

Tapi tentang pria manapun bisa aku dapatkan,aku rasa kamu salah”

“Maksud kakak?.Kakak itu baik,sopan,cantik,mandiri,sukses sempurna di mata semua pria.Bahkan mungkin di mata semua orang.Termasuk aku yang perempuan,aku kagum sama kakak.”

“Karisma,kamu harus tau satu hal.

Semua orang juga berkata seperti itu padaku.Mereka bilang usiaku sudah cukup matang untuk menikah.Bahkan kedua orang tua aku juga bilang seperti itu.Mereka ingin aku segera menikah dan memberikan mereka cucu.

Aku sudah memiliki semuanya,tapi tidak dengan hati seorang pria yang sejak dulu aku cintai”

“Mungkin waktunya saja belum tepat kak.Tapi aku yakin pria yang kak Kirana cintai pasti juga mencintai kakak”

“Iya,aku berharap begitu.Tapi kadang kenyataan tidak seindah bayangan kita.Buktinya dia tidak pernah sama sekali menyatakan cinta sama aku.Meskipun dia sering kali memperlakukan aku dengan sangat istimewa”

“Sudahlah,jangan terlalu di fikirkan kak.Jika dia memang jodoh kakak takdir pasti akan mempersatukan kalian.Tapi jika bukan,maka Tuhan sudah mempersiapkan yang jauh lebih baik dan cocok dengan kakak”

Kirana menatap mata Karisma dalam.

“Kenapa kak?.Apakah ada yang salah dengan apa yang aku ucapkan?.Maaf ya kak aku lancang”

“Entah kenapa kata-kata kamu kena banget ke hati aku Kar.Ucapan kamu menyadarkan aku.Bahwa aku sudah menunggu selama bertahun-tahun.

Pria yang belum jelas sama sekali Jodohku atau bukan.Aku sudah menutup hati aku rapat-rapat untuk pria lain.Padahal aku tidak tau jangan-jangan ada pria yang tulus mencintai aku.”

“Jadi apa kakak ingin mencoba membuka hati,untuk yang lain?”

“Tapi rasanya,itu tidak mungkin Karisma.Itu mustahil dan sulit untuk aku.”

“Sudah kak.Jangan di bahas lagi.Maaf jika pertanyaan aku membuat kak Kirana merasa sedih dan tidak enak hati.Kita bahas yang lain saja ya.”

“Hm”Kirana mengangguk

“Kalau orang tua kakak?”

“Orang tua aku,sekarang ada di luar negeri.Mereka sekarang lebih suka tinggal disana katanya.Sesekali memang pulang kesini,tapi tidak lama.Paling lama juga sebulan.”

“Tapi sebelumnya memang tinggal sama kakak?”

“Tidak,yang sekarang aku tempati rumah aku.Rumah orang tua aku ada di kota lain.”

“Lalu rumah orang tua kakak gimana?”

“Ada yang tinggal disana,saudaranya papa.

Tapi aku emang nggak terlalu dekat sih,jadi sekarang jarang ke rumah itu.Cuman emang dia baik.Sengaja di suruh tinggal disitu,biar ada yang ngurus rumah juga kan.Dan kebetulan suaminya juga ngurus cabang perusahaan Kirana textile yang ada di kota itu.Jadi sekalian biar rumah nggak terbengkalai juga.Dan yang terpenting mereka juga senang tinggal disana,karena mereka belum ada rumah pribadi. Saat di tawarkan pindah dan mengurus rumah mami dan papi mereka langsung setuju."

“Oh iya ya kak.”

“Kamu,apa sudah ada pacar?”

“Belum kak.Untuk saat ini aku belum tertarik untuk pacaran apalagi menikah.Aku ingin membahagiakan ibu dulu.”

“Lagian masih terlalu muda juga ya, perjalanan kamu masih panjang”

“Iya kak”

“Eh nggak kerasa ya,kita udah berapa jam disini.Kita pulang yuk”

“Ayo kak”

“Aku mau bertemu seseorang dulu.Tapi sebaiknya nanti kamu tunggu di mobil saja ya.Aku mau ketemu sama orang yang ngurusin Kirana breadsweetco“

“Apa itu kak?.”

“Itu perusahaan aku juga.Kirana breadsweetco itu memproduksi roti,cookies,kue,pokonya yang manis-manis gitu.”

“Waw hebat sekali”

“Tapi perusahaan ini memang baru aku rintis sih.Kalau Kirana textile kan papi yang mendirikan.Dulunya bukan Kirana textile tapi Irawan textile.Hanya saja setelah ada aku jadi Kirana textile.

Kalau Kirana breadsweetco ini pure aku yang mendirikan.Tapi masih kecil-kecilan lah.Pabriknya saja baru ada satu dan tokonya juga baru ada satu.Tapi lumayan sudah banyak reseller yang masuk.Makannya ini aku mau ketemu sama orang yang ngurus Kirana breadsweetco itu”

“Oh iya kak.Aku jadi pengen belajar bagiamana bisa sukses kayak kakak”

“Ya sudah nanti kita ngobrol banyak ya di rumahku.Sekarang lebih baik kita jalan dulu aja.Soalnya tadi aku janjian pukul dua siang,ini udah jam satu.Takutnya macet di jalan,terus orangnya nunggu.”

Setelah selesai pertemuan antara Kirana dan orang yang mengelola Kirana breadsweetco,Karisma dan Kirana pulang.

Setelah sampai di rumahnya,Kirana mengumpulkan semua karyawan yang ada di rumahnya.

“Semuanya,perkenalkan ini namanya Karisma.Mulai hari ini Karisma akan menjadi asisten pribadi saya yang baru.Menggantikan Hesty yang kemarin menikah.”

“Nanti,silahkan kalau ada yang ingin berkenalan dengan Karisma langsung.Tapi tidak sekarang ya.Soalnya ada yang harus saya bicarakan dengan Karisma.Sampai sini faham?”

“Faham” Ucap semua karyawan

“Apakah ada yang ingin di tanyakan?”

“Tidak nyonya”Ucap semua karyawan lagi

“Ya sudah kalau begitu.Saya rasa cukup.Silahkan semuanya kembali ke pekerjaannya masing-masing”

Semua karyawan kembali ke pekerjaannya masing-masing.Sementara Karisma dan Kirana pergi ke ruang kerja.

“Sial!.Siapa sih asisten baru itu.Berasal dari mana dia,kucel nggak terawat gitu.Aku fikir,aku yang bakal di angkat jadi asisten pribadinya Nyonya Kirana.Taunya malah gembel jalanan.

Aku nggak bisa membiarkan ini,aku harus mempengaruhi Nyonya Kirana.”

Gumam mbak Anggi setelah semuanya pergi dari ruang tengah.

Sementara itu di ruang kerja,Kirana menjelaskan semua tugas-tugas Karisma.

“Kamu faham?”

“Faham kak.”

“Bagus,kalau ada yang tidak di fahami.Kamu boleh bertanya sama aku.”

“Baik kak”

“Jadi orang yang bekerja menjadi asisten pribadi aku itu,bukan cuma asisten biasa.Karena aku cari asisten pribadi bukan cuma buat nyiapin ini itu keperluan pribadi aku.Tapi lebih ke mirip sekretaris aku kan?.Tapi kalau sekretaris,aku sudah ada di kantor aku.”

“Iya kak”

“Karena memang aku nyarinya,prioritas nya bukan asisten pribadi di rumah aku aja,tapi untuk kepentingan pekerjaan.Jadi sedikitnya kamu juga akan tau tentang perusahaan aku.”

“Kalau masalah gaji,itu gaji awal kamu ya.Nanti kamu akan dapat tunjangan juga.”

“Kalau gini,udah kaya staff kantor aku kerja jadi asisten” gumam Karisma dalam hatinya.

“Apa kamu merasa keberatan?”

“Nggak kak.Buat aku gaji aku sudah sangat besar,apalagi aku dapat tunjangan dan tinggal di rumah ini”

“Baguslah kalau begitu.Mungkin untuk pertama kali kamu akan kesulitan.

Tapi semoga kamu faham ya.Nanti juga lama-lama kamu akan terbiasa.

Oh iya,kamu ada rekening?”

“Tidak ada kak”

“Nanti kamu harus buka rekening ya.Jadi kalau kamu gajian atau aku nyuruh kamu buat apa-apa gampang tinggal transfer.”

“Baik kak”

“Bagus.Semoga kamu betah bekerja dengan saya.”

“Aamiin”